Anda di halaman 1dari 3

PSIKOLOGI OLAHRAGA

“STALENESS”

 Pengertian Stalenes

Staleness diterjemahkan oleh Wojowasito, Poerwadaminta, dan Wasito


(1982) sebagai 1) apak, 2) basi, 3) busuk. Kiranya tidaklah layak menggunakan
istilah kebusukan, karena istilah ini berkonotasi negatif dan dapat
diinterpretasikan keliru. Demikian juga istilah basi terasa kurang tepat karena
lebih terkait dengan perihal makanan. Sementara itu dalam penjelasan berikutnya
Wojowasito dan kawan-kawan (1982) mencantumkan bahwa akibat kelebihan
latihan, individu menjadi apak. Ini secara langsung menyinggung masalah
olahraga, jadi staleness diterjemahkan sebagai keapakan.
Keapakan adalah suatu kondisi yang menunjukkan status atlet dalam
keadaan tidak mampu mempertahankan kemampuan penampilan standarnya,
dengan kata lain penampilannya di bawah standar, sebagai akibat dari kelebihan
latihan, dan untuk selanjutnya atlet tidak akan lagi mampu untuk mencapai taraf
kemampuan standarnya. Salah satu cirri dampak psikologi yang dialami atlet yang
mengalami keapakan adalah depresi (Weinberg & Gould, 1995).
Kelebihan latihan dapat disebabkan oleh beberapa factor, yaitu :
a) Telalu banyak stress dan tekanan
b) Terlalu banyak berlatih dan latihan fisik
c) Kelelahan fisik dan nyeri otot
d) Kebosanan (boredom) akibat pengulangan kegiatan terus-menerus
e) Istirahat yang tidak cukup dan pola tidur yang kurang layak.

 Menurut Harre ( bompa ) Aktivitas yang menyebabkan staleness:


1. Kesalahan waktu latihan
a. kurang memeperhatikan istirahat
b. latihan melebihi kemampuan organism atlit
c. meningkatkan beban latihan yang terlalu tinggi setelah lama tidak beratih

2. Kebiasaan hidup
a. kurang tidur
b. kegiatan keseharian yang tak terorganisir
c. banyak merokok dan miker
d. pemukiman yang tidak baik terutama ruangan
e. perselisihan keluarga
f. nutrisi kurang
g. hidup tertekan
3. Lingkungan sosial
a. tugas keluarga yang berat
b. frustasi
c. ketidakpuasan dalam kinerja
d. tugas kerja yang terlalu menekan
4. Kesehatan.
a.Sakit.
b.mabuk pusing.
c. sakit perut.

Staleness dapat pula disebabkan oleh masalah-masalah kurangnya


motivasi dan sikap kurang partisipatif

Gejala subyektif stalenes


Adapun gejala-gejala yang dimaksud adalah :
a. merasa seluruh badan lelah dan kehilangan konsentrasi
b. tidur tidak enak dan tidak segar waktu bangun
c. sering pusing-pusing
d. sukar bangun tidur
e. nafsu makan berkurang
f. ganguan pencernaan
g.merasa bimbang dan ragu sehingga timbulnya ketegangan
h. merasa mudah tersinggung.
FINAL

PSIKOLOGI OLAHRAGA
“STANLENESS”

oleh
SITTI HALMIAH (A1F216108)
SUHAEDI (A1F216109)
SUHARDIMAN (A1F216110)

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018

Anda mungkin juga menyukai