Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL SKRIPSI

PROGRAM SARJANA KEDOKTERAN FK UKRIDA


UNTUK KEPERLUAN SEKRETARIAT

Mahasiswa/i

Nama : Welhan CHAU

NIM : 102013338

Pembimbing Tim pembimbing skripsi tidak boleh melebihi dua orang

Nama : Dan Hidayat

Gelar : dr. Sp.kJ(K)

Nama : Elly Ingkiriwang

Judul Skripsi

Gelar : dr. Sp.kJ

Harus informatif dan singkat jangan. melebihi 20 kata

Hubungan Stresor Psikososial terhadap Pola Tidur Mahasiswa/i Fakultas Kedokteran UKRIDA Angkatan
2015.

Kata Kunci 3-5 kata kunci (key words)

Stres Psikososial

Mahasiswa/i

Pola Tidur

1
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Persetujuan Pembimbing

Nama

Tanda Tangan

Tanggal

Tanda Tangan

Tanggal

dr. Dan Hidayat Sp.kJ(K)

Nama

dr. Elly Ingkiriwang Sp.kJ

Persetujuan Penilai Proposal

Nama Penilai & Gelar

Institusi

Tanggal dan Tanda tangan

Penilaian (mohon diberi tanda )

Diterima tanpa perbaikan


Diterima dengan perbaikan
( mohon diberikan komentar)

Tidak diterima
(mohon diberikan komentar)

2
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Komentar Penilai (apabila tidak mencukupi dapat dituliskan di lembar tambahan)

3
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Latar Belakang Jangan melebihi 2 halaman yang disediakan. Gunakan

spasi tunggal (12 pts Font )

Saat ini perubahan tata nilai kehidupan berjalan begitu cepat karena pengaruh globalisasi. Masyara
kat menghadapi masalah yang semakin beragamsebagai akibat perkembangan dunia. Masalah hubungan s
osial dan tuntutanlingkungan

seiring

harapan

untuk

meningkatkan

pencapaian

diri,

ketidaksanggupan pribadi untuk memenuhi tuntutan tersebut bisa menimbulkan stres dalam diriseseorang,
sehingga sebagian individu dapat menimbulkan perubahan dalamkehidupan dan berusaha beradaptasi unt
uk menanggulanginya. Contoh stresor psikososial, seperti perceraian dalam rumah tangga, masalah orang
tua dengan banyaknya kenakalan remaja, hubungan interpersonal yang tidak baik denganteman

dan

sebagainya.
Cara-cara yang dilakukan untuk menghadapi lingkungan (stresor) sangat beranekaragaman dan
keberhasilan dalam penyesuaian diri pun beranekaragam. Bagimereka yang berhasil menyesuaikan diri,
maka akan dapat hidup dengan harmonis,tetapi bagi mereka yang gagal akan mengalami maladjustment
yang ditandai dengan perilaku menyimpang dan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang berlakudilingkungan
atau gangguan lain (psikotik, neurotik, psikopatik). Stres terjadi apabila seseorang mengalami tekanan
dari lingkungan atau ia mengalami hambatan dalam memenuhi kebutuhannya yang mengakibatkan
frustasi dan ia tidak mampu mengatasinya. Dalam menghadapi stres ini akan sangat dipengaruhi oleh
individu yang bersangkutan, bagaimana kepribadiannya, persepsinya, dan kemampuannya dalam
menyelesaikan masalah.
Penelitian menunjukkan bahwa stres memberi kontribusi 50 sampai 70 persen terhadap timbulnya
sebagian besar penyakit seperti penyakit kardiovaskuler, hipertensi, kanker, penyakit kulit, infeksi,
penyakit metabolik dan gangguan hormonal, serta lain sebagainya. Ketika seseorang mengalami stres
yang berat, akan memperlihatkan tanda-tanda mudah lelah, sakit kepala, hilang nafsu, mudah
lupa, bingung, gugup, kehilangan gairah seksual, kelainan pencernaan dan tekanan darahtinggi.

4
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Permasalahan Cantumkan juga hipotesis (bila ada) atau pertanyaan penelitian.

Masalah: berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang, maka dirumuskan masalah yaitu
hubungan stresor psikososial terhadap pola tidur mahasiswa/i Fakultas Kedokteran UKRIDA angkatan
2015.

Hipotesis: Stresor Psikososial mempengaruhi pola tidur.

5
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

10

Tujuan Penelitian Uraikan tujuan khusus dan makna penelitian harus diuraikan dengan jelas.

Tujuan Umum:
1. Mengetahui hubungan stresor psikososial mahasiswa/i yang mempengaruhi pola tidur mahasiswa/i
FK UKRIDA angkatan 2015.

Tujuan Khusus:
2. Mengidentifikasi stresor psikososial mahasiswa/i FK UKRIDA.
3. Mengidentifikasi pola tidur mahasiswa/i FK UKRIDA.

Manfaat Penelitian :
Dapat memahami hubungan stresor psikososial terhadap pola tidur.

6
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Landasan Teori

11

A. Stres
1. Definisi Stres
Kata stres bisa diartikan berbeda bagi tiap-tiap individu. Sebagian individu mendefinisikan
stres sebagai tekanan, desakan atau respon emosional. Para psikolog juga mendefinisikan stres dalam
berbagai bentuk. Stres bisa mengagumkan, tetapi bisa juga fatal. Semuanya tergantung kepada para
penderita. Lazarus dan Folkman, 1984 menyatakan, stres psikologis adalah sebuah hubungan antara
individu dengan lingkungan yang dinilai oleh individu tersebut sebagai hal yang membebani atau sangat
melampaui kemampuan seseorang dan membahayakan kesejahteraannya.1
Stres juga bisa berarti ketegangan, tekanan batin, tegangan, dan konflik yang berarti:2
a. Satu stimulus yang menegangkan kapasitas-kapasitas (daya) psikologis atau fisiologis dari suatu
organisme.
b. Sejenis frustasi, di mana aktifitas yang terarah pada pencapaian tujuan telah diganggu oleh atau
dipersukar, tetapi terhalang-halangi; peristiwa ini biasanya disertai oleh perasaan was-was kuatir dalam
percapaian tujuan.
c. Kekuatan yang diterapkan pada suatu sistem, tekanan-tekanan fisik dan psikologis yang dikenakan
pada tubuh dan pada pribadi.
d. Satu kondisi ketegangan fisik atau psikologis disebabkan oleh adanya persepsi ketakutan dan
kecemasan.
2. Tahap-tahap Stres
Gejala-gejala stres pada diri seseorang seringkali tidak disadari karena perjalanan awal tahapan
stres timbul secara lambat. Dan, baru dirasakan bilamana tahapan gejala sudah lanjut dan menggangu
fungsi kehidupannya sehari-hari baik di rumah, di tempat kerja ataupun di pergaulan lingkungan
sosialnya. Dr. Robert J. Van Amberg (1979) dalam penelitiannya membagi tahapan-tahapan stres sebagai
berikut :3

Stres tahap I, merupakan tahapan stres yang paling ringan, dan biasanya disertai dengan perasaanperasaan sebagai berikut:
-

Semangat bekerja besar, berlebihan.

Penglihatan tajam tidak sebagaimana biasanya.


7
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebihdari biasanya; namun tanpa disadari


cadangan energy dihabiskan.

Merasa senang dengan pekerjaannya itu dan semakin bertambah semangat, namun tanpa
disadari cadangan energy semakin menipis.

Stres tahap II, dalam tahapan ini timbul keluhan-keluhan yang disebabkan karena cadangan
energy tidak lagi cukup sepanjang hari karena tidak cukup waktu untuk beristirahat. Keluhan yang
sering dikemukakan seorang stres tahap II adalah sebagai berikut:

Merasa letih sewaktu bangun pagi, yang seharusnya merasa segar.

Merasa mudah lelah sesudah makan siang.

Lekas merasa capai menjelang sore hari.

Sering mengeluh lambung atau perut merasa tidak nyaman (bowel discomfort).

Detakan jantung lebih keras dari biasanya.

Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang.

Tidak bisa santai.

Stres tahap III, bila seseorang itu tetap memaksakandiri dalam pekerjaannya tanpa menghiraukan
keluhan-keluhan sebagaimana diuraikan stres tahap II, maka yang bersangkutan akan
menunjukkan keluhan-keluhan yang semakin nyata dan mengganggu yaitu:

Gangguan lambung dan usus semakin nyata.

Ketegangan otot-otot semakin terasa.

Perasaan ketidak-tenangan dan keteganggan emosional semakin meningkat.

Gangguan pola tidur.

Koordinasi tubuh terganggu.

Stres tahap IV, tidak jarang seseorang pada waktu memeriksakan diri ke dokter sehubungan
dengan keluhan-keluhan stres tahap III di atas, oleh dokter dinyatakan tidak sakit karena tidak
ditemukan kelainan-kelainan fisik pada organ tubuhnya. Bila hal ini terjadi dan yang bersangkutan
terus memaksakan diri untuk bekerja tanpa mengenal istirahat, maka gejala stres tahap IV akan
muncul:
-

Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa amat sulit.

Aktivitas pekerjaan yang semulanya menyenangkan dan mudah diselesaikan menjadi


membosankan dan terasa lebih sulit.

Yang semula tanggap terhadap situasai menjadi kehilangan kemampuan untuk merespon
secara memadai.
8
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari.

Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi yang menegangkan.

Sering sekali menolak ajakan karena tidak semangat.

Daya konsentrasi dan daya ingat menurun.

Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang tidak dapat dejelaskan apa penyebabnya.

Stres tahap V, bila keadaan berlanjut, maka seseorang itu akan jatuh dalam stres tahap V yang di
tandai dengan hal-hal berikut:
-

Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam.

Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana.

Gangguan sistem pencernaan semakin berat.

Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung dan
panic.

Stres tahap VI, tahap ini merupakan tahapan klimaks, seseorang mengalami serangan panic dan
perasaan takut mati. Gambaran stres tahap VI ini adalah sebagai berikut:
-

Debaran jantung teramat keras.

Susah bernafas.

Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat bercucuran.

Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan.

Pingsan atau kolaps.

3. Gejala Stres
Stres adalah suatu proses yang menilai suatu peristiwa sebagai sesuatu yang mengancam,
menantang, ataupun membahayakan dan individu merespon peristiwa itu pada level fisiologis, emosional,
kognitif dan perilaku. stress dapat menghasilkan berbagai respon. Berbagai peneliti telah membuktikan
bahwa respon-respon tersebut dapat berguna sebagai indikator terjadinya stres pada individu, dan
mengukur tingkat stres yang dialami individu. Respon stres dapat terlihat dalam berbagai aspek, yaitu:
a. Respon fisiologis, dapat ditandai dengan meningkatnya tekanan darah, detak jantung, detak nadi,
dan sistem pernapasan.
b. Respon kognitif, dapat terlihat lewat terganggunya proses kognitif individu, seperti pikiran
menjadi kacau, menurunnya daya konsentrasi, pikiran berulang, dan pikiran tidak wajar.
c. Respon emosi, dapat muncul sangat luas, menyangkut emosi yang mungkin dialami individu,
seperti takut, cemas, malu, marah, dan sebagainya.

9
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

d. Respon tingkah laku, dapat dibedakan menjadi fight, yaitu melawan situasi yang menekan, dan
flight, yaitu menghindari situasi yang menekan.
Gejalagejala lain yang dapat dilihat dari orang yang sedang mengalami stres antara lain:4
a. Cemas
b. Depresi
c. Makan berlebihan
d. Berpikiran negatif
e. Tidur berlebihan
f. Diare
g. Konstipasi atau sembelit
h. Kelelahan yang terus menerus
i. Sakit kepala
j. Kehilangan nafsu makan
k. Marah
l. Tegang
m. Mudah tersinggung
n. Gatal-gatal
o. Alergi
p. Merokok
q. Nyeri persendian
r. Berdebar-debar
s. Sesak napas
Apabila seseorang mengalami satu atau lebih dari gejala-gejala di atas, maka kemungkinan orang
tersebut mengalami stres.

12

Rencana Penelitian

Uraikan dengan jelas tetapi ringkas strategi umum dari penelitian yang diusulkan serta
pendekatan khusus dan metode yang akan digunakan. Apabila diperlukan fasilitas di institusi lain, tunjukan bahwa
lembaga yang bersangkutan telah dihubungi dan memberikan persetujuan. Jangan melebihi 3 halaman spasi tunggal
(12 pts Font)

10
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

12.1 Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan randomized group design. Desain penelitian yang terdiri dari kelompok
orang secara acak dalam populasi yang diberi kuesioner untuk dipilih sebagai sampel. Sampel tidak
ditentukan jenis kelamin dan berbagai parameter lain. Skor yang diperoleh adalah pengaruh variabel
bebas (stresor psikososial mahasiswa) terhadap variabel terikat (pola tidur).
12.2 Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian akan dilaksanakan disekitar kampus Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana (
FK UKRIDA ) dan akan dilaksanakan dalam rentan waktu bulan April-Mei 2016.
12.3 Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Fakultas Kedokteran UKRIDA
angkatan 2015. Penggunaan subjek penelitian ini untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan
stresor psikososial terhada pola tidur mahasiswa/i FK UKRIDA angkatan 2015. Populasi dalam
penelitian ini ialah seluruh mahasiswa fakultas kedokteran UKRIDA. Subjek penelitian yang akan
diteliti harus memenuhi kriteria :
- Merupakan mahasiswa kedokteran aktif di UKRIDA angkatan 2015.
- Mau mengisi kuesioner yang diberikan tanpa ada paksaan.
12.4 Sampling (menyebutkan teknik sampling dan menghitung besar sampel dengan rumus yang
sesuai)
12.5 Bahan, alat dan cara pengambilan data
12.6.1 Bahan Penelitian
12.6.2 Alat Penelitian
Alatyangdigunakandalampenelitianiniberupa:
1. Kuesioner
Digunakan dalam penelitian ini berfungsi untuk mengumpulkan data dari responden yaitu
mahasiswakedokteranUKRIDAangkatan2015.
2. Alattulis
Digunakanuntukmembantumahasiswadalammengisikuesioneryangdiberikan
3. Kamera
Digunakanuntukmendokumentasikanprosessurveydanpenelitianyangdilakukan.

12.6.3 Cara
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengisi kuesioner yang telah disediakan oleh peneliti. Responden
diminta untuk mengisi sesuai dengan kondisi sejujurnya dan tanpa paksaan. Identitas responden akan
dirahasiakan demi menjaga privasi dari penelitian ini. Hasil penelitian akan dikumpulkan dan
ditabulasi. Jawaban yang ada akan diubah menjadi skala nominal untuk mempermudah dalam proses
pengolahan data lebih lanjut.
12.6 Parameter yang diperiksa :
12.7 Variabel penelitian
Variabel terikat: Pola tidur mahasiswa mahasiswa/i FK Kedokteran UKRIDA angkatan 2015.
Variabel bebas: Stres psikososial.
11
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

12.8 Dana Penelitian


Perkiraan dana penelitian
12.9 Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah teknik
analisis independen sample t-test. Independen sample t-test bertujuan untuk melihat perbedaan hasil
kuesioner yang diberikan kepada responden. Selain itu analisa validitas dan reliabilitas diuji
menggunakan SPSS 19.0 for windows. Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan gadget
terhadap proses belajar mengajar, data yang ada akan diuji menggunakan uji korelasi Pearson Product
Moment.
12.10 Definisi Operasional:

12
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

13

N
o
1

2
3
4

Jadwal Penelitian Cantumkan lama penelitian dan rincian jadwal secara skematis.

Kegiatan
Studi
pustaka
Persiapan
alat dan
bahan
penelitian
Penelitian
Penulisan

Me
i

Juni

Juli

Bulan (Tahun)
Agu Se De Mare
s
pt
s
t

Aprl

Mei

Juni

13
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

14

Persyaratan Etik Bagian dibawah ini harus diisi apabila penelitian yang diusulkan berkaitan dengan
eksperimentasi pada manusia dan hewan. Metode yang digunakan harus memenuhi ketentuan etik penelitian pada
manusia dan hewan (Human and Animal Ethics). Persyaratan ini dianut oleh semua jurnal ilmiah berbobot.

Implikasi Etik Eksperimental pada Manusia Berikan pernyataan singkat mengenai permasalahn etik
yang dapat timbul dari eksprimentasi, dan jelaskan bagaimana permasalahan tersebut dapat diatasi. Permasalahan etik
termasuk (a) bahaya dan komplikasi perlakuan, (b) kerahasiaan data (confidentiality), (c) Informed consent, dan sebagainya.

Implikasi Etik Eksperimental pada Hewan

15

Daftar Pustaka Harus relevan dengan usulan.


14
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

1. Arilia Rahma, Coping Strs pad, Wanita hamil resiko tinggi grade multi, (Skripsi : Fakultas
Psikologi UNAIR Surabaya); 2007.h.11.
2. Kartini K, Dali G. Kamus psikologi. Bandung: Pionir Jaya; 2003.h.488-9.
3. Hawari D. Manajemen stres cemas dan depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2006.h.27-33.
4. Anjali A. 5 langkah mencegah dan mengatasi stres. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer; 2008.h.9.
5.

15
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Anda mungkin juga menyukai