Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

STRES YANG BERDAMPAK PADA KESEHATAN

DISUSUN OLEH :
NAMA : KADEK DWI LESTARI
NIM : 2313261008
MATAKULIAH : PSIKOLOGI KESEHATAN
DOSEN PENGAMPU : Ns. Ni Putu Indah Rosita, S.Kep,.M.Kes

PROGRAM SARJANA ADMINISTRASI RUMAHN SAKIT


UNIVERSITAS TRIAAATMA MULYA
TAHUN AJARAN 2023/202
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Stres Yang
Berdamapak Pada Kesehatan." ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Pembuatan makalah ini tentunya mendapat bimbingan dari berbagai pihak. Atas bimbingan
yang telah diberikan, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ns. Ni Putu Indah Rosita, S.Kep,.M.Kes selaku dosen mata kuliah Psikologi Kesehatan.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan sepenuhnya baik material maupun spiritual.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna. Untuk itu kami
membuka kritik maupun saran bagi para pembaca agar perbaikan-perbaikan dapat
dilakukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dan mewujudkan pengetahuan.

Singaraja, 26 oktober 2023

penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
1.2 rumusan masalah
1.3 tujuan penulisan

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1 pengertian stress
2.2 gejala dana ciri-ciri stress
2.3 faktor yang mempengaruhi stress
2.4 koping atau cara mengatasi stress
2,5 penyakit yang diakibatkan oleh stress

BAB III SIMPULAN


3.1 simpulan
3.2 saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Sesuatu hal dapat terjadi pada setiap orang, baik hal yang buruk ataupun baik,
seperti kondisi stress atau peningkatan kesehatan. Pemahaman tentang stress dan
akibatnya sangatlah penting bagi upaya pengobatan dan pencegahan stress itu sendiri.
Setiap orang mengalami sesuatu yang disebut stress sepanjang kehidupannya.
Masalah stress sering dihubungkan dengan kehidupan modern dan sepertinya kehidupan
modern merupakan sumber bermacam gangguan stress. Para ahli telah banyak
meneliti masalah stress,terutama yang bertalian dengan situasi dan kondisi hidup.
Stres dapat memberikan stimulus terhadap perkembang dan pertumbuhan, dan
dalam hal ini stress adalah hal positif dan diperlukan. Namun demikian, terlalu
banyak stress dapat menimbulkan gangguan-gangguan seperti, penyesuaian yang
buruk, penyakit fisik danketidakmampuan untuk mengatasi atau koping terhadap
masalah. Sejumlah penelitian yang telah dilakukan menunjukan adanya suatu
hubungan antara peristiwa kehidupan yang menegangkan atau penuh stress dengan
berbagaikelainan fisikdan psikiatrik (Yatkin & Labban, 1992).
Claude Bernand, tahun 1867, adalah satu dari ahli fisiologi pertamayang mengenali
konsekuensi stress. Ia menyatakan perubahan dalamlingkungan internal dan eksternal
dapat mengganggu fungsi suatu organnismedan hal ini penting bagi organisme
untuk mengadaptasi stressor sehinggaorganisme tersebut dapat bertahan. Walter
Cannon,penekanan fungsi adaptif dari reaksi ‘melawan atau lari’ (fight or flight).
Cannon jugamenunjukan bahwa respon ini adalah hasil dari pengaruh emosional
padatubuh dan bahwa respon selanjutnya adalah adaptif dan fisiologis
(Robinson,1990)

B. Rumusan Masalah
1. Apakah itu pengertian stres?
2. Apakah gejala dan ciri-ciri stres?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi stres?
4. Apakah itu Koping dan Bagaimana cara mengatasi stres?
5. apa saja penyakit yang ditimbulkan akibat stress?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian stress
2. Memahami dan mengetahui ciriciri stres
3. Memahami dan mengetahui factor yang mempengaruhi stress
4. Memahami dan mengetahui Koping dan Bagaimana cara mengatasi stres
5. Memahami dan mengetahui penyakit yang ditimbulkan akibat stress
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Stress

Stress menurut Hans Selye 1976 merupakan respon tubuh yang bersifat tidak spesifik
terhadap setiap tuntutan atau beban atasnya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat
dikatakan stress apabila seseorang mengalami beban atau tugas yang berat tetapi orang
tersebut tidak dapat mengatasi tugas yangdibebankan itu, maka tubuh akan berespon
dengan tidak mampu terhadap tugastersebut, sehingga orang tersebut dapat mengalami
stress. Respons atau tindakanini termasuk respons fisiologis dan psikologis. Stress dapat
menyebabkan perasaan negative atau yang berlawanandengan apa yang diinginkan atau
mengancam kesejahteraan emosional. Stress dapat menggangu cara seseorang dalam
menyerap realitas, menyelesaikan masalah, berfikir secara umum dan hubungan seseorang dan rasa
memiliki. Terjadinya stress dapat disebabkan oleh sesuatu yang dinamakan stressor,stressor
ialah stimuli yang mengawali atau mencetuskan perubahan. Stressor secara umum dapat
diklasifikasikan sebagai stressor internal atau eksternal.Stressor internal berasal dari dalam diri
seseorang (mis. Kondisi sakit,menopause, dll ). Stressor eksternal berasal dari luar diri
seseorang atau lingkuangan (mis. Kematian anggota keluarga, masalah di tempat kerja, dll ).

Pengertian stress akan berbeda satu dengan lainnya, hal ini bergantung dengan cara
pandang seseorang dalam mendefinisikannya. Ada beberapa pengertian yang perlu
diketahui mahasiswa yaitu,
a. Hans Selye,1976
Stress adalah rspon tubuh yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan beban
atasnya.
b. Emanuelsen&Rosenlicht, 1986
Stress didefinisikan sebagai respon fisik dan emosionalterhadap tuntutan yang dialami
individu yang diiterpretasikansebagai sesuatu yang mengancam keseimbangan
c. Soeharto Heerdjan, 1987
Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak ataumencekam, yang menimbulkan suatu
ketegangan dalam diri seseorang.
Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi
lingkungannya. Dan hal ini bisa berpengaruh terhadap kondisi kesehatan seseorang juga.
B. GEJALA STRES
Stres sifatnya universiality, yaitu umum semua orang sama dapat merasakannya, tetapi
cara pengungkapannya yang berbeda atau diversity. Sesuai dengan karakteristik individu,
maka responnya berbeda- beda untuk setiap orang. Seseorang yang mengalami stres dapat
mengalami perubahan-perubahan yang terjadi,

Ø Cary Cooper dan Alison Straw mengemukakan gejala stres dapat berupa tanda-tanda berikut
ini :
1. Fisik, yaitu nafas memburu, mulut dan tenggorokan kering, tangan lembab, merasa panas,
otot-otot tegang, pencernaanterganggu, sembelit, letih yang tidak beralasan, sakit kepala,
salah urat dan gelisah.
2. Perilaku, yaitu perasaan bingung, cemas, sedih, jengkel, salah paham, tidak berdaya,
gelisah, gagal, tidak menarik, kehilangan semangat, susah konsentrasi, dan sebagainya.
3. Watak dan kepribadian, yaitu sikap hati-hati yang berlebihan, menjadi lekas panik, kurang
percaya diri, penjengkel.

Ø Menurut Braham, gejala stres dapat berupa tanda-tanda,sebagai berikut :


1. Fisik, yaitu sulit tidur atau tidak dapat tidur teratur, sakit kepala, sulit buang air besar,
adanya gangguan pencernaan, radang usus, kulit gatal-gatal.
2. Emosional, yaitu marah-marah, mudah tersinggung, terlalu sensitif,gelisah dan cemas,
suasana hati mudah berubah-ubah, sedih, mudah menangis.
3. Intelektual, yaitu mudah lupa, kacau pikirannya, daya ingat menurun, sulit berkonsentrasi,
suka melamun, pikiran hanya dipenuhi satu pikiran saja.
4. Interpersonal, yaitu acuh, kurang percaya kepada orang lain, sering mengingkari janji,
suka mencari kesalahan orang lain, menutup diri, mudah menyalahkan orang lain.

C. Ciri-ciri Stres

Ø Ciri-ciri stres yang baik:


1. Mengahadapi sesuatu dengan penuh harapan untuk melawan rasa takut dalam diri.
2. Memiliki jadwal yang sangat padat, tetapi didalam sela-sela jadwal yang padat itu ada
aktivitas yang sangat diharapkandan sangat dinikmati.
3. Memiliki komitmen yang lebih terhadap apa yang Anda sayangi.
4. Bekerja dengan tujuan tertentu dan Anda tahu kecepatan Anda saat bergerak akan
berkurang saat tujuan itu tercapai atau bahkan saat baru akan tercapai.
5. Merasa tertantang, siap dan bersemangat untuk menerima dan menyelesaikan tugas yang
akan Anda hadapi.
6. Merasakan kondisi badan yang cukup lelah namun akhirnya akan menikmati tidur yang lelap
dan nyaman.

Ø Ciri-ciri stres yang jahat:


1. Menghadapi segala sesuatu dengan perasan takut, resah, gelisah dan khawatir.
2. Memiliki jadwal yang sangat padat, tetapi tak ada satupun yang dapat Anda nikmati dan mau
tidak mau, harus Anda penuhi kewajiban itu.
3. Merasa bahwa semua yang Anda lakukan tidaklah penting, tidak memenuhi seluruh
kebutuhan Anda, dan tak sebanding dengan tenaga, pikiran dan waktu yang Anda
curahkan.
4. Merasa tidak memegang kendali dan selalu merasa panic seakan-akan tidak ada jalan
keluar untuk menyelesaikan tugas, merasa tidak ada selesainya, dan merasa tidak ada yang
membantu menyelesaikannya.
5. Merasa lebih baik bekerja daripada berhenti/istirahat sejenak saat jam kerja.
6. Memiliki tidur yang tidak lelap, tidur yang resah, sering sakit maag, sakit punggung dan
mempunyai sakit yang sifatnya menahun.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stress

Kondisi-kondisi yang cenderung menyebabkan stress disebut stressors. Meskipun stress


dapat diakibatkan oleh hanya satu stressors, biasanya karyawan mengalami stress karena
kombinasi stressors. Menurut Robbins (2001:565-567) ada tiga sumber utama yang dapat
menyebabkan timbulnya stress yaitu :

1. Faktor Lingkungan
Keadaan lingkungan yang tidak menentu akan dapat menyebabkan pengaruh
pembentukan struktur organisasi yang tidak sehat terhadap karyawan. Dalam faktor
lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress bagi karyawan yaitu ekonomi,
politik dan teknologi. Perubahan yang sangat cepat karena adanya penyesuaian terhadap
ketiga hal tersebut membuat seseorang mengalami ancaman terkena stress. Hal ini dapat
terjadi, misalnya perubahan teknologi yang begitu cepat. Perubahan yang baru terhadap
teknologi akan membuat keahlian seseorang dan pengalamannya tidak terpakai karena
hampir semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu yang singkat
dengan adanya teknologi yang digunakannya.

2. Faktor Organisasi
Didalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress yaitu role
demands, interpersonal demands, organizational structure dan organizational leadership.
Pengertian dari masing-masing faktor organisasi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Role Demands
Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu organisasi
akan mempengaruhi peranan seorang karyawan untuk memberikan hasil akhir yang ingin
dicapai bersama dalam suatu organisasi tersebut.

b. Interpersonal Demands
Mendefinisikan tekanan yang diciptakan oleh karyawan lainnya dalam organisasi.
Hubungan komunikasi yang tidak jelas antara karyawan satu dengan karyawan lainnya akan
dapat menyeba bkan komunikasi yang tidak sehat. Sehingga pemenuhan kebutuhan dalam
organisasi terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial akan menghambat
perkembangan sikap dan pemikiran antara karyawan yang satu dengan karyawan lainnya.

c. Organizational Structure
Mendefinisikan tingkat perbedaan dalam organisasi dimana keputusan tersebut
dibuat dan jika terjadi ketidak jelasan dalam struktur pembuat keputusan atau peraturan
maka akan dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan dalam organisasi.

3. Faktor Individu
Pada dasarnya, faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga, masalah
ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan. Hubungan pribadi antara keluarga
yang kurang baik akan menimbulkan akibat pada pekerjaan yang akan dilakukan karena
akibat tersebut dapat terbawa dalam pekerjaan seseorang. Sedangkan masalah ekonomi
tergantung dari bagaimana seseorang tersebut dapat menghasilkan penghasilan yang
cukup bagi kebutuhan keluarga serta dapat menjalankan keuangan tersebut dengan
seperlunya. Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan
stress terletak pada watak dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Sehingga
untuk itu, gejala stress yang timbul pada tiap-tiap pekerjaan harus diatur dengan benar
dalam kepribadian seseorang.
E. Koping / Cara Mengatasi stress.

Koping merupakan cara-cara yang digunakan oleh indifidu unyuk menghadapi situasi
yang menekan.Oleh karena itu meskipun koping menjadi bagian dari penyesuaian
diri,namun koping merupakan istilah yang khusus digunakan untuk menunjukkan reaksi
individu ketika menghadapi tekanan/stress.
Ada berbagai macam koping.Pendapat berbagai tokoh pun beragam.Ada yang
menyebutkan istilah koping hanya untuk cara-cara mengatasi persoalan yang sifatnya
positif.Namun ada juga yang melihat koping sebagai istilah yang netral.
Koping yang negatif menimbulkan berbagai persoalan baru di kemudian hari,bahkan
sangat mungkin memunculkan berbagai gangguan pada diri individu yang
bersangkutan.Sebaliknya koping yang positif menjadikan individu semakin matang,dewasa
dan bahagia dalam menjalani kehidupannya.
Ada berbagai cara untuk mengatasi stress.kalau akibat stres telah mempengaruhi
fisik,dan bahkan menimbulkan penyakit tertentu,peranan obat/medikasi biasanya
diperlukan.namun obat itu sendiri kurang efektif untuk mengatasi stress dalam jangka
panjang.Ada efek negatif bila menggunakan obat terus menerus.Disamping obat-obat
tertentu membutuhkan biaya yang mahal,obat juga bias mengakibatkan ketergantungan dan
bahkan membuat orang tertentu kebal terhadap obat tertentu.Untuk mencegah dan
mengatasi stres agar tidak sampai ke tahap yang paling berat, maka dapat dilakukan
dengan cara :

1. Istirahat dan Tidur


Istirahat dan tidur merupakan obat yang baik dalam mengatasi stres karena dengan istirahat
dan tidur yang cukup akan memulihkan keadaan tubuh. Tidur yang cukup akan memberikan
kegairahan dalam hidup dan memperbaiki sel-sel yang rusak.
2. Olah Raga atau Latihan Teratur
Olah raga dan latihan teratur adalah salah satu cara untuk meningkatkan daya tahan dan
kekebalan fisik maupun mental. Olah raga dapat dilakukan dengan cara jalan pagi, lari pagi
minimal dua kali seminggu dan tidak perlu lama-lama yang penting menghasilkan keringat
setelah itu mandi dengan air hangat untuk memulihkan kebugaran.
3. Berhenti Merokok
Berhenti merokok adalah bagian dari cara menanggulangi stres karena dapat meningkatkan
ststus kesehatan dan mempertahankan ketahanan dan kekebalan tubuh.
4. Tidak Mengkonsumsi Minuman Keras
Minuman keras merupakan faktor pencetus yang dapat mengakibatkan terjadinya stres.
Dengan tidak mengkonsumsi minuman keras, kekebalan dan ketahanan tubuh akan
semakin baik, segala penyakit dapat dihindari karena minuman keras banyak mengandung
alkohol.
5. Pengaturan Berat Badan
Peningkatan berat badan merupakan faktor yang dapat menyebabkan timbulnya stres
karena mudah menurunkan daya tahan tubuh terhadap stres. Keadaan tubuh yang
seimbang akan meningkatkan ketahanan dan kekebalan tubuh terhadap stres.
6. Pengaturan Waktu
Pengaturan waktu merupakan cara yang tepat dalam mengurangi dan menanggulangi stres.
Dengan pengaturan waktu segala pekerjaaan yang dapat menimbulkan kelelahan fisik dapat
dihindari. Pengaturan waktu dapat dilakukan dengan cara menggunakan waktu secara
efektif dan efisien serta melihat aspek prokdutivitas waktu. Seperti menggunakan waktu
untuk menghasilkan sesuatu dan jangan biarkan waktu berlalu tanpa menghasilkan sesuatu
yang bermanfaat.
7. Terapi Psikofarmaka
Terapi ini dengan menggunakan obat-obatan dalam mengalami stres yang dialami dengan
cara memutuskan jaringan antara psiko neuro dan imunologi sehingga stresor psikososial
yang dialami tidak mempengaruhi fungsi kognitif afektif atau psikomotor yang dapat
mengganggu organ tubuh yang lain. Obat-obatan yang digunakan biasanya digunakan
adalah anti cemas dan anti depresi.
8. Terapi Somatik
Terapi ini hanya dilakukan pada gejala yang ditimbulkan akibat stres yang dialami sehingga
diharapkan tidak dapat mengganggu sistem tubuh yang lain.

9. Psikoterapi
Terapi ini dengan menggunakan teknik psikologis yang disesuaikan dengan kebutuhan
seseorang. Terapi ini dapat meliputi psikoterapi suportif dan psikoterapi redukatif di mana
psikoterapi suportif memberikan motivasi atau dukungan agar pasien mengalami percaya
diri, sedangkan psikoterapi redukatif dilakukan dengan memberikan pendidikan secara
berulang. Selain itu ada psikoterapi rekonstruktif, psikoterapi kognitif dan lain-lain.
10. Terapi Psikoreligius
Terapi ini dengan menggunakan pendekatan agama dalam mengatasi permasalahan
psikologis mengingat dalam mengatasi permasalahn psikologis mengingat dalam mengatasi
atau mempertahankan kehidupan seseorang harus sehat secara fisik, psikis, sosial, dan
sehat spiritual sehingga stres yang dialami dapat diatasi.
11. Homeostatis
Merupakan suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi
kondisi yang dialaminya. Proses homeostatis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalami stres
yang ada sehingga tubuh secara alamiah akan melakukan mekanisme pertahanan diri untuk
menjaga kondisi yang seimbang, atau juga dapat dikatakan bahwa homeostatis adalah
suatu proses perubahaan yang terus menerus untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi
terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.

Homeostatis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu
sistemendokrin dan syaraf otonom. Secara alamiah proses homeostatis dapat terjadi dalam
tubuh manusia. Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostatis ini dapat
melalui empat cara di antaranya:
a. Self regulation di mana sistem ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat
sepertidalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.
b. Berkompensasi yaitu tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidak normalan
dalam tubuh.
c. Dengan cara sistem umpan balik negatif, proses ini merupakan penyimpangan dari
keadaan normal segera dirasakan dan diperbaiki dalam tubuh dimana apabila tubuh dalam
keadaan tidak normal akan secara sendiri mengadakan mekanisme umpan balik untuk
menyeimbangkan dari keadaan yang ada.
d. Cara umpan balik untuk mengkoreksi suatu ketidakseimbangan fisiologis.

Pencegahan terhadap stres bisa dilakukan dengan mengubah sikap hidup.Orang yang
terlibat lebih aktif dengan pekerjaan dan kehidupan masyarakat,lebih berorientasi pada
tantangan dan perubahan ,dan merasa dapat menguasai kejadian-kejadian dalam hidupnya
adalah orang yang tidak akan mudah terkena efek negatif stress.

F. Penyakit Akibat Stress.

Ada beberapa penyakit akibat stress dan juga beberapa jenis gangguan kesehatan yang
ditimbulkan oleh karena stres baik itu srtess akut maupun stres berkepanjangan juga.
Berikut adalah berbagai macam penyakit serta gangguan kesehatan akibat stres mental
yang bisa terjadi yaitu :

1. Penyakit Jantung.
Kita tahu bahwasannya stres akan meningkatkan hormon tubuh yang bernama "adrenaline"
kedalam saluran darah kita. Hormon ini bersama-sama dengan beberapa hormon yang lain
akan menyebabkan beberapa perubahan terjadi di dalam tubuh kita sebagai persiapan
untuk melindungi kita. Di antara perubahan-perubahan itu ialah denyut jantung akan
meningkat dan tekanan darah akan meningkat pula.
Bila hal ini dibiarkan, maka hal ini akan bisa berakibat buruk terhadap kesehatan jantung kita
serta juga kesehatan pembuluh darah juga. Stress juga akan meningkatkan tekanan darah
di samping juga akan memudahkan proses pembekuan darah. Semua ini merupakan
perubahan-perubahan yang bisa menyebabkan serangan jantung. (Health Education
Associates, 1996; Stress and Heart Disease).
2. Kegemukan (Obesitas).
Banyak manusia ketika sedang dalam tekanan yang berat maka tindakan yang
dilakukannya, atau pun mekanisme koping terhadap stres yang dilakukannya adalah banyak
makan. Dan yang lebih membahahayakan lagi adalah bila makan ini adalah banyak
mengkonsumsi makanan yang kurang sehat.
Terlalu banyak makan junk food, camilan tinggi garam dan gula atau minuman berpengawet
dan berperisa buatan secara terus-menerus dalam waktu lama bisa mengakibatkan berat
badan berlebih atau obesitas. Selain itu juga akan memberikan dampak yang buruk lainnya
yaitu menumpuknya kolesterol jahat dalam tubuh dan akan banyak lagi penyakit yang bisa
tmbul akibat dari obesitas serta kolesterol jahat ini.
3. Depresi.
Depresi adalah gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan
gangguan fungsi sosial dan fungsi fisik yang hebat, lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan. Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai
komponen psikologik seperti halnya rasa susah, murung, sedih, putus asa dan tidak
bahagia, serta komponen somatik contohnya: anoreksia, konstipasi, kulit lembab (rasa
dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun. Inilah yang dimaksud
dengan pengertian depresi. Dan ini juga termasuk dalam penyakit yang disebabkan stres
juga.
Maka gangguan akibat depresi serta stres seperti tersebut di atas lah yang akan bisa
mengganggu kesehatan diri seseorang. baik itu secara fisik maupun mentalnya. Bila
dibiarkan berkelanjutan, maka depresi akan berpengaruh terhadap penurunan kondisi tubuh
secara fisik, gangguan kesehatan mental akut bahkan sampai bisa terjadi resiko kematian.
4. Tubuh Mudah Terkena Sakit.
Beberapa ilmuwan yang telah melakukan penelitian mengenai hubungan stres dengan
penyakit ini juga bahwasannya stress akut akan bisa menurunkan daya tahan tubuh
manusia. Beberapa studi kasus telah menunjukkan bahwa beberapa hormon stres yang
dikeluarkan tubuh ketika beban berlebihan datang, hal ini akan bisa memengaruhi
kemampuan kelenjar thymus untuk menstimulasi dan mengatur aktivitas leukosit (sel darah
putih).
Terganggunya aktifitas sel darah putih ini lah yang akan bisa menurunkan imunitas dan
daya tahan tubuh akan menurun. Kita tahu bahwa salah satu fungsi leukosit ini adalah
memerangi berbagai jenis virus bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Bila terganggu maka
otomatis tubuh akan lebih mudah untuk terserang berbagai jenis penyakit yang berkaitan
denan imunitas tubuh sendiri.

BAB III

KESIMPULAN

Stress menurut Hans Selye 1976 merupakan respon tubuh yang bersifat tidak
spesifik terhadap setiap tuntutan atau beban atasnya.
Manifestasi Stress ; Stres sifatnya universiality, yaitu umum semua orang sama
dapat merasakannya, tetapi cara pengungkapannya yang berbeda atau diversity. Sesuai
dengan karakteristik individu, maka responnya berbeda- beda untuk setiap orang.
Faktor yang mempengaruhi stress yaitu, faktor lingkungan, faktor organisasi, dan
faktor individu.
Koping merupakan cara-cara yang digunakan oleh individu untuk menghadapi situasi
yang menekan.Oleh karena itu meskipun koping menjadi bagian dari penyesuaian
diri,namun koping merupakan istilah yang khusus digunakan untuk menunjukkan reaksi
individu ketika menghadapi tekanan/stress.
Ada berbagai macam koping.Pendapat berbagai tokoh pun beragam.Ada yang
menyebutkan istilah koping hanya untuk cara-cara mengatasi persoalan yang sifatnya
positif.Namun ada juga yang melihat koping sebagai istilah yang netral.
Koping yang negatif menimbulkan berbagai persoalan baru di kemudian hari,bahkan
sangat mungkin memunculkan berbagai gangguan pada diri individu yang
bersangkutan.Sebaliknya koping yang positif menjadikan individu semakin matang,dewasa
dan bahagia dalam menjalani kehidupannya.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Kesehatan Mental Konsep,Cakupan dan Perkembangan. oleh


Siswanto,S.Psi.,M.Si.. 2007. Yogyakarta.

www.slideshare.net/suherlambang/stresskesehatan-dan-coping.

Anda mungkin juga menyukai