PENDAHULUAN
1
psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang
karyawan .
Stres kerja diartikan sebagai distress, yaitu perasaan negatif yang tidak
menyenangkan serta dapat mengganggu individu untuk berprestasi dalam
kehidupan organisasi, stres yang dialami individu tergantung pada penghayatan
subjektif suatu kondisi, situasi, atau peristiwa yang menjadi sumber stres .
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa pengertian stres ?
2) Apa gejala stres ?
3) Apa ciri-ciri stres ?
4) Apa faktor-faktor yang mempengaruhi stres ?
5) Apa itu macam macam stres ?
6) Apa itu dampak stres ?
7) Bagaimana cara menangani stres?
1.3 Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsep stress
B. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian dari stres
2. Untuk mengetahui gejala stres
3. Untuk mengetahui ciri-ciri stres
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi stres
5. Untuk mengetahui macam macam stres
6. Untuk mengetahui dampak dari stres
7. Untuk mengetahui cara menangani stres
2
BAB II
PEMBAHASAN
Stres merupakan kondisi ketika individu berada dalam situasi yang penuh
tekanan atau ketika individu merasa tidak sanggup mengatasi tuntutan yang di
hadapinya (Marks, Murra, Evans, 2002). Menurut Atkinson (2000), reaksi stress
dapat muncul dalam bentuk perubahan psikologis dan fisik. Selama ini, reaksi stres
yang sangat mencolok dari seorang mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi
adalah hilangnya motivasi dan konsentrasi yang berdampak pada penundaan
penyelesaiaan skripsi. Kondisi demikian akan membuat para mahasiswa mengalami
perasaan tekanan baik secara fisik maupun psikis.
Stres menurut Sarafino (1994) merupakan kondisi yang disebabkan ketika
perbedaan seseorang atau lingkungan yang berhubungan dengan individu, yaitu
antara situasi yang diinginkan dengan keadaan biologis, psikologis atau system social
individu tersebut. Selanjutnya menurut Lazarus (1984) stress adalah keadaan internal
yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh atau kondisi lingkungan dan
social yang dinilai potensial membahayakan, tidak terkendali atau melebihi
kemampuan individu untuk mengatasinya.
Stress adalah suatu kondisi dimana tubuh terganggu karena tekanan psikologis.
Stress dikaitkan bukan karena penyakit fisik lebih mengenai kejiwaan. Karena
pengaruh Stress tersebut maka penyakit. Fisik bias muncul akibat lemahnya dan
rendahnya daya tahan tubuh. Studi tentang kesehatan jiwa, telah menunjukkan terapi
musik sangat efektif dalam meredakan kegelisahan dan stress, mendorong perasaan
rileks serta meredakan depresi.
Stres sendiri didefinisikan sebagai tuntutan eksternal yang mengembangkan
kapasitas individu dalam beradaptasi, dan ketika individu menilai tuntutan eksternal
sebagai kondisi penuh tekanan maka hal tersebut akan termanifestasi dalam respon
3
perilaku, emosi, kognitif dan biologis dengan berbagai potensi konsekuensi yang
merugikan baik secara mental maupun kesehatan fisik (Schetter, 2009). Stres
psikologis secara umum didefinisikan sebagai kondisi yang dialami akibat interaksi
antara sumber daya yang ada dalam diri individu dengan lingkungan yang dipandang
berpotensi mengancam atau membahayakan kesejahteraannya (Lazarus, 1969;
Lazarus, 1991; Lazarus & Folkman, 1984). Lazarus & Folkman; Lazarus & Launier;
Pervin (dalam Taylor, 2006) mengemukakan bahwa stres adalah konsekuensi dari
proses penilaian seseorang; asesmen dari apakah sumber daya seseorang cukup
mampu dalam mengatasi tuntutan-tuntutan yang berasal dari lingkungan, sehingga
stres disebut juga dengan person-environment fit.
Yali dan Lobel (2002) menyebutkan bahwa stres pada saat hamil
dikarakteristikkan secara fisiologis, sosial dan perubahan emosi yaitu dalam hal
masalah yang berkaitan dengan medis, kekhawatiran menjadi orang tua, dan kesulitan
finansial yang sangat potensial sebagai sumber stres. Selanjutnya menurut I Wayan
Darwane dan Idawati Manurung (2012) stres adalah suatu kondisi dimana keadaan
tubuh terganggu karena tekanan psikologis. Biasanya stres bukan karena penyakit
fisik tetapi lebih mengenai kejiwaan. Akan tetapi karena pengaruh stres, maka
penyakit fisik bisa muncul akibat lemah dan rendahnya daya tahan tubuh pada saat
tersebut. Lain halnya dengan Hesty Titis Prasetyorini dan Dian Prawesti (2012) stres
merupakan suatu tekanan fisik maupun psikis yang tidak menyenangkan. Menurut
Gunawan (2001) Stres dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan hormon
adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat dan kuat, sehingga tekanan
darah akan meningkat.
4
2.2 Gejala Stres
1. Cary Cooper dan Alison Straw mengemukakan gejala stres dapat berupa tanda
tanda berikut ini :
a) Fisik, yaitu nafas memburu, mulut dan tenggorokan kering, tangan lembab,
merasa panas, otot-otot tegang, pencernaanterganggu, sembelit, letih yang
tidak beralasan, sakit kepala, salah urat dan gelisah
b) Perilaku, yaitu perasaan bingung, cemas, sedih, jengkel, salah paham, tidak
berdaya, gelisah, gagal, tidak menarik, kehilangan semangat, susah
konsentrasi, dan sebagainya.
c) Watak dan kepribadian, yaitu sikap hati-hati yang berlebihan, menjadi lekas
panik, kurang percaya diri, penjengkel.
5
2.3 Ciri – ciri Stres
1. Ciri-ciri stres yang baik:
a) Mengahadapi sesuatu dengan penuh harapan untuk melawan rasa takut dalam
diri.
b) Memiliki jadwal yang sangat padat, tetapi didalam sela-sela jadwal yang
padat itu adaaktivitas yang sangat diharapkandan sangat dinikmati.
c) Memiliki komitmen yang lebih terhadap apa yang Anda sayangi. Misalnya:
pernikahan, menjadi seorang ayah/ibu, menjadi pekerja, atau menjadi
pegawai negeri.
d) Bekerja dengan tujuan tertentu dan Anda tahu kecepatan Anda saat bergerak
akan berkurang saat tujuan itu tercapai atau bahkan saat baru akan tercapai.
e) Merasa tertantang, siap dan bersemangat untuk menerima dan menyelesaikan
tugas yang akan Anda hadapi.
f) Merasakan kondisi badan yang cukup lelah namun akhirnya akan menikmati
tidur yang lelap dan nyaman.
6
f) Memiliki tidur yang tidak lelap, tidur yang resah, sering sakit maag, sakit
punggung dan mempunyai sakit yang sifatnya menahun.
7
2.5 Macam – macam Stres
1. Stres Kerja
Menurut Greenberg (2006) stres kerja adalah konstruk yang sangat sulit
didefinisikan, stres dalam pekerjaan terjadi pada seseorang, dimana seseorang berlari
dari masalah, sejak beberapa pekerja membawa tingkat pekerjaan pada
kecenderungan stres, stres kerja sebagai kombinasi antara sumber-sumber stress pada
pekerjaan, karakteristik individual, dan stresor di luar organisasi. Selanjutnya
menurut Riyai (2004), Stres kerja adalah sesuatu kondisi ketegangan yang
menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi,
proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan.
Menurut Wijono (2006), Stres kerja diartikan sebagai distress, yaitu perasaan
negatif yang tidak menyenangkan serta dapat mengganggu individu untuk berprestasi
dalam kehidupan organisasi, stres yang dialami individu tergantung pada
penghayatan subjektif suatu kondisi, situasi, atau peristiwa yang menjadi sumber
stress. Dapat disimpulkan bahwa stress kerja merupakan suatu perasaan negatif dan
tidak menyenangkan yang dialami oleh pekerja sebagai akibat dari adanya
ketegangan yang menciptakan ketidakseimbangan fisik dan psikis sehingga
mempengaruhi kondisi emosi, proses berpikir, dan kondisi fisik seseorang.
Perubahan-perubahan emosi, proses berpikir, dan kondisi fisik ini tentu akan sangat
berpengaruh pada pekerjanya.
Menurut Riyai (2004 : 108), Stres kerja adalah sesuatu kondisi ketegangan
yang menciptakan adanya ketidak seimbangan fisik dan psikis yang mempengaruhi
emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan. Selanjutnya Menurut Handoko
(2008:200), stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi proses
berpikir, emosi, dan kondisi seseorang, hasilnya stres yang terlalu berlebihan dapat
mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan dan pada akhirnya
akan mengganggu pelaksanaan tugas-tugasnya. Selanjutnya menurut Sasono (2004 :
47), stres kerja bisa dipahami sebagai keadaan dimana seseorang menghadapi tugas
atau pekerjaan yang tidak bisa atau belum bisa dijangkau oleh kemampuannya. Jika
8
kemampuan seseorang baru sampai angka 5 (lima) tetapi menghadapi pekerjaan yang
menuntut kemampuan dengan angka 9 (sembilan), maka sangat mungkin sekali orang
itu akan terkena stres kerja.
2. Stres Akademik
Heiman dan Kariv (2005) juga menjelaskan, bahwa stres akademik merupakan
stres yang disebabkan oleh academic stressor dalam proses belajar mengajar atau hal-
hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar, misalnya: tekanan untuk naik kelas,
lama belajar,kecemasan menghadapi ujian, banyaknya tugas yang harus diselesaikan,
mendapat nilai ulangan yang jelek, birokrasi yang rumit, keputusan menentukan
jurusan dan karir, dan manajemen waktu.
Menurut Santrock (2002: 302) respon individu saat menghadapi keadaan-
keadaan dan peristiwa-peristiwa mengancam serta mengurangi kemampuan individu
dalam mengatasi segala hal adalah stress. Selanjutnya menurut Wirawan (2012 : 15)
stres merupakan reaksi tidak diharapkan yang muncul disebabkan oleh tingginya
tuntutan lingkungan kepada seseorang sehingga terjadi gangguan keseimbangan
antara tuntutan dan kemampuan yang dimiliki.
Stres yang dialami siswa disebut dengan stress akademik. Carveth (Misra dan
McKean, 2000) mengemukakan stres akademik merupakan persepsi siswa terhadap
banyaknya pengetahuan harus dikuasai dan persepsi terhadap ketidakcukupan waktu
untuk mengembangkannya. Stres akademik adalah stress yang berhubungan dengan
kegiatan belajar siswa di sekolah, berupa ketegangan-ketegangan yang bersumber
dari faktor akademik yang dialami siswa, sehingg mengakibatkan terjadinya distorsi
pada pikiran siswa dan mempengaruhi fisik, emosi, dan tingkah laku.
Heiman dan Kariv (2005) juga menjelaskan, bahwa stres akademik merupakan
stres yang disebabkan oleh academic stressor dalam proses belajar mengajar atau hal-
hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar, misalnya: tekanan untuk naik kelas,
lama belajar, kecemasan menghadapi ujian, banyaknya tugas yang harus diselesaikan,
9
mendapat nilai ulangan yang jelek, birokrasi yang rumit, keputusan menentukan
jurusan dan karir, dan manajemen waktu.
10
2. Andropause
Andropause merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami
oleh golongan lansia. Andropause adalah kondisi yang disertai dengan penurunan
hormon testosteron pada pria. Pada pria usia lanjut, andropause terjadi karena
penurunan kadar testosteron, dimana penurunan hormon testosteron terjadi secara
perlahan-lahan. Testosteron pada pria diproduksi sejak masa pubertas dan stabil
hingga usia sekitar 40 tahun, tetapi sejak usia itu produksi testosteron secara
berangsur turun dengan kisaran 0,8-1,6% setiap tahun. Perubahan yang terjadi pada
andropause tidak hanya pada aspek fisik, tetapi juga aspek psikologi6. Salah satu
yang paling dikhawatirkan adalah menurunnya kemampuan seksual, terutama
berkurangnya ereksi, menurunnya libido, dan orgasme yang terlambat. Faktor
seperti ketidakpuasan seksual dan frekuensi hubungan terkait dengan
ketidakbahagiaan bagi pasangan suami istri dalam perkawinan.
11
akibat dari peristiwa tersebut diubah dari negatif menjadi netral atau positif, serta
membuat seseorang menjadi lebih nyaman berada di lingkungannya. Kemampuan
ini memicu keadaan baik dalam pikiran sehingga membuat seseorang menjadi lebih
percaya diri, lebih mampu mengendalikan serta mampu berfikir positif, dan
akhirnya dapat mengurangi ketegangan-ketegangan yang dialami seseorang dalam
lingkungan kerja. Ketegangan-ketegangan inilah yang dapat menjadi stresor hingga
menyebabkan seseorang mengalami stres kerja.
3. Hipnoterapi
Hipnoterapi merupakan salah satu metode yang terbukti dan sangat efektif
untuk mengatasi stres. Memang ada beberapa metode yang selain hipnoterapi yang
digunakan untuk mengatasi stres tapi kurang efektif dan butuh waktu yang lama
untuk bisa merasakan perubahan yang signifikan. Kurang efektif karena metode
yang lain tidak menyentuh akan permasalahan dan hanya bermain di level pikiran
sadar. Padahal sumber stres pada seseorang itu tersimpan di pikiran bawah sadar
(Zain, 2011). Hipnoterapi adalah seni untuk melepaskan dan menenangkan emosi
dan perasaan yang menggelisahkan. Dua alat hipnoterapi yang hebat adalah:
visualisasi kreatif dan skrip hipnosis. Hipnosis dalam pengobatan barat telah
mengalami beberapa transformasi dalam definisi dan pengertian. Sebuah definisi
baru tentang hipnosis, yang berasal dari psikologi akademis, diberikan pada tahun
2005, ketika Society for Psychological Hypnosis, Divisi 30 American
Psychological Association (APA) (Khare, Shruti).
4. Strategi Koping
Penggunaan dan pemilihan starategi koping oleh perawat Intensive Care
Unit, dapat berupa strategi koping yang berorientasi pada masalah (problem-
focused coping) meliputi tindakan dan usaha segera untuk mengatasi ancaman pada
dirinya, contoh: negosiasi, konfrontasi dan meminta nasehat kepada atasan ataupun
teman. Menurut Kozier (2004), Strategi koping yang lain berorientasi pada emosi
(emotion-focus koping) meliputi ide dan gagasan untuk mengurangi distress
emosional, contohnya: penggunaan mekanisme pertahanan ego seperti denial,
12
supresi atau proyeksi mekanisme koping yang berfokus pada emosi tidak
memperbaiki situasi tetapi seseorang sering merasa lebih baik.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Stres merupakan kondisi ketika individu berada dalam situasi yang penuh
tekanan atau ketika individu merasa tidak sanggup mengatasi tuntutan yang di
hadapinya. Stres sifatnya universiality, yaitu umum semua orang sama dapat
merasakannya, tetapi cara pengungkapannya yang berbeda atau diversity. Cary
Cooper dan Alison Straw mengemukakan gejala stres dapat berupa tanda-tanda
berikut ini : Fisik, yaitu nafas memburu, Perilaku, yaitu perasaan bingung, dan Watak
dan kepribadian, yaitu sikap hati-hati yang berlebihan.
3.2 Saran
Setelah kita tahu lebih banyak tentang stres, semoga bisa membantu kita semua
untuk dapat menghadapi setiap stres yang kita alami dengan bijaksana. Perlu adanya
14
dukungan dan perhatian dari keluarga ataupun teman karena diharapkan dengan
adanya kedua hal tersebut dapat membantu dalam mengurangi stres yang dialami.
Dan cara lain yang dapat mengurangi stress kita terapkan di kegiatan kita sehari-hari
yaitu dengan strategi koping yang baik dan sikap forgiveness.
Terimakasih untuk kesempatan yang telah diberikan kepada saya. Meskipun saya
bukan dokter, ahli gizi, atau petugas kesehatan, saya hanya ingin mengingatkan
bahwa kesehatan kita sangat dipengaruhi oleh apa yang kita konsumsi. Oleh karena
itu, kita harus sangat berhati-hati saat memilih makanan dan minuman yang akan kita
konsumsi.
15
Bagi anda pecinta minuman ringan atau minuman bersoda, kenyataan yang satu ini
bisa membuat anda berubah drastis untuk harus membenci minuman nikmat yang
satu ini. Sekarang ini, banyak sekali minuman ringan yang beredar dipasaran. Mereka
hadir dalam kemasan, warna, rasa, dan merk yang berbeda. Namun, taukah anda jika
minuman menarik ini hampir tidak punya sisi positif untuk kesehatan kita? Soda,
dalam minuman ringan, tidak mempunyai sedikitpun nilai gizi atau nutrisi. Semua
yang terkandung di dalamnya hanyalah gula, kafein dan kalori dalam jumlah yang
berlebih. Hal ini bisa dibuktikan dengan melihar di sekililing anda. Orang-orang
pecinta soda, pasti mempunyai berat badan berlebih atau obesitas.
Hadirin yang berbahagia, perlu kita ketahui bahwa soda dalam minuman ringan
bersifat diuretik. Soda akan meningkatkan produksi urin dan membuat kita sering
buang air kecil. Jika hal ini tidak diimbangi dengan menkonsumsi banyak air, kita
akan mengalami dehidrasi. Minuman soda yang mengandung asam fosfor ini
memang akan mengahsilkan sensasi segar saat kita meminumnya. Akan tertapi,
gelembung-gelembung udara yang ada di dalamnya, semakin lama akan
menggerogoti tulang sehingga menjadi rapuh. Pada tulang, akan terbentuk lubang
pori-pori yang akan mengakibatkan kita terserang radang sendi atau osteoporosis.
Selain itu, kandungan asam soda yang ada di dalamnya, juga akan merusak gigi kita.
Asam soda dan kadar gula yang tinggi akan merusak email gigi dan membuat gigi
lebih rentan terhadap kerusakan.
Hadirin sekalian yang saya hormati, jika anda pernah merasakan bergas dan mulas
atau masalah percernaan lain, bisa jadi salah satu penyebabnya adalah minuman soda
yang anda minum. Hal ini dikarenakan minuman soda bisa menyebabkan erosi pada
lapisan lambung. Di samping itu, kandungan natrium yang ada pada soda juga tidak
baik untuk kesehatan jantung kita. Bukti penelitian juga menunjukkan bahwa soda
16
bisa menyebabkan kerusakan hati dan ginjal. Mengkonsumsi soda secra terus
menerus juga akan menybabkan diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh terlalu
tingginya kadar gula yang ada pada soda. Efek kafein yang ada di dalamnya juga
akan menimbulkan masalah insomnia, detak jantung yang tidak beraturan, dan
tekanan darah tinggi. Bagi ibu hamil, soda bahkan bisa membunuh janin yang anada
kandung.
Hadirin yang berbahagia, saat kita tau ternyata soda itu berbahaya bagi kesehatan,
sebaiknya kita berusaha mengurangi atau tidak mengkonsumsi soda sama sekali. Hal
ini mungkin sulit, tapi tidak ada yang tidak mungkin. Kita bisa mengurangi konsumsi
soda secara bertahap, baik itu mengurangi ukuran atau intensitas waktu meminum
soda. Jika kita ingin minum soda, campurkan banyak es batu di dalamnya, sehingga
kadar soda akan berkurang.
Dengan cara ini, jumlah air yang kita minum lebih banyak daripada soda. Selain itu,
kita bisa mengganti minuman soda dengan minuman sehat lainnya. Banyak sekali
minuman sehat yang bisa kita pilih, seperti just buah, susu kedelai, air putih, atau
susu rendah lemak. Setelah kita memutuskan untuk berhenti minum soda, mungkin
akan ada efek kecanduan kafein yang kita rasakan, seperti sakit kepala. Untuk
mengurangi gejala ini, kita bisa minum secangkir the hijau setiap pagi.
Demikian yang bisa saya sampaikan. Ada kurang dan lebihnya saya minta maaf.
Terimakasih. Tetap sehat dan tetap semangat.
17
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
18