I. PENGERTIAN
Dalam kajian keislaman dimensi sosial
keagamaa disebut MUAMALAH, yaitu
aturan-aturan dasar mengenai
hubungan antarmanusia.
2) Sighat nikah
4) Mahar
e. Membina Kehidupan Bersama
dalam Berkeluarga
PELAKSANAAN
AKAD NIKAH
PERSIAPAN
Kriteria Calon Pasangan yang Ideal
a. Harus Kafa'ah
Murtsid dari Abu Murtsid, bahwa dia minta izin kepada Nabi untuk kawin
dengan pelacur yang telah dimulainya perhubungan ini sejak zaman
jahiliah, namanya: Anaq. Nabi tidak menjawabnya sehingga turunlah ayat
yang berbunyi:
"Laki-laki tukang zina tidak (pantas) kawin, melainkan dengan perempuan
penzina atau musyrik; dan seorang perempuan tukang zina tidak (pantas)
kawin, melainkan dengan laki-laki penzina atau musyrik. Yang demikian itu
diharamkan atas orang-orang mu'min." (an-Nur: 3) Kemudian beliau
bacakan ayat tersebut dan berkata:
"Jangan kamu kawin dengan dia." (Abu Daud, Nasa'i dan Tarmizi)
"Perempuan jahat untuk laki-laki yang jahat, dan laki-laki yang jahat untuk
perempuan jahat; dan perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan
laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik." (an-Nur: 26)
Kriteria Calon Pasangan yang Ideal
b. Shalihah
Wanita dikawini karena empat hal : Karena
hartanya, karena keturunannya, karena
kecantikannya, dan karena agamanya. Maka
hendaklah kamu pilih karena agamanya (ke-
Islamannya), sebab kalau tidak demikian,
niscaya kamu akan celaka". (Hadits Shahih
Riwayat Bukhari 6:123, Muslim 4:175).
Faktor-Faktor Pembentukan Keluarga
Sakinah
• A. Faktor Utama:
• Untuk membentuk keluarga sakinah, dimulai dari pranikah, pernikahan, dan berkeluarga.
Dalam berkeluarga ada beberapa hal yang perlu difahami, antara lain :
• 1. Memahami hak suami terhadap istri dan kewajiban istri terhadap suami
• a. Menjadikannya sebagai Qowwam (yang bertanggung jawab)
• Suami merupakan pemimpin yang Allah pilihkan
• Suami wajib ditaati dan dipatuhi dalam setiap keadaan kecuali yang bertentangan dengan
syariat Islam.
• b. Menjaga kehormatan diri
• Menjaga akhlak dalam pergaulan
• Menjaga izzah suami dalam segala hal
• Tidak memasukkan orang lain ke dalam rumah tanpa seizin suami
• c. Berkhidmat kepada suami
• Menyiapkan dan melayani kebutuhan lahir batin suami
• Menyiapkan keberangkatan
• Mengantarkan kepergian
• Suara istri tidak melebihi suara suami
• Istri menghargai dan berterima kasih terhadap perlakuan dan pemberian suami
Faktor-Faktor Pembentukan Keluarga
Sakinah
• 2. Memahami hak istri terhadap suami dan kewajiban suami terhadap istri
• a. Istri berhak mendapat mahar
• b. Mendapat perhatian dan pemenuhan kebutuhan lahir batin
• Mendapat nafkah: sandang, pangan, papan
• Mendapat pengajaran Diinul Islam
• Suami memberikan waktu untuk memberikan pelajaran
• Memberi izin atau menyempatkan istrinya untuk belajar kepada seseorang atau lembaga dan
mengikuti perkembangan istrinya
• Suami memberi sarana untuk belajar
• Suami mengajak istri untuk menghadiri majlis ta’lim, seminar atau ceramah agama
• c. Mendapat perlakuan baik, lembut dan penuh kasih saying
• Berbicara dan memperlakukan istri dengan penuh kelembutan lebih-lebih ketika haid, hamil
dan paska lahir
• Sekali-kali bercanda tanpa berlebihan
• Mendapat kabar perkiraan waktu kepulangan
• Memperhatikan adab kembali ke rumah
Faktor-Faktor Pembentukan Keluarga
Sakinah
• B. Faktor Penunjang
• 1. Realistis dalam kehidupan berkeluarga
• Realistis dalam memilih pasangan
• Realistis dalam menuntut mahar dan pelaksanaan walimahan
• Realistis dan ridho dengan karakter pasangan
• Realistis dalam pemenuhan hak dan kewajiban
• 2. Realistis dalam pendidikan anak
• Penanganan Tarbiyatul Awlad (pendidikan anak) memerlukan satu kata
antara ayah dan ibu, sehingga tidak menimbulkan kebingungan pada anak.
Dalam memberikan ridho’ah (menyusui) dan hadhonah (pengasuhan)
hendaklah diperhatikan muatan:
• Tarbiyyah Ruhiyyah (pendidikan mental)
• Tarbiyah Aqliyyah (pendidikan intelektual)
• Tarbiyah Jasadiyyah (pendidikan Jasmani)
Faktor-Faktor Pembentukan Keluarga
Sakinah
• 3. Mengenal kondisi nafsiyyah suami istri
• 4. Menjaga kebersihan dan kerapihan rumah
• 5. Membina hubungan baik dengan orang-orang
terdekat
• a. Keluarga besar suami / istri
b. Tetangga
c. Tamu
d. Kerabat dan teman dekat
• 6. Memiliki ketrampilan rumah tangga
• 7. Memiliki kesadaran kesehatan keluarga
Faktor-Faktor Pembentukan Keluarga
Sakinah
• C. Faktor Pemeliharaan
• 1. Meningkatkan kebersamaan dalam berbagai
aktifitas
• 2. Menghidupkan suasana komunikatif dan
dialogis
• 3. Menghidupkan hal-hal yang dapat merusak
kemesraan keluarga baik dalam sikap,
penampilan maupun prilaku
Daftar Pustaka:
• Al-qur’an Terjemahan
• Al-Iroqi, Butsaiman As-sayyid. Rahasia Pernikahan yang
Bahagia, Cetakan I.Pustaka Azzam, Jakarta, Oktober 1997
• Isa, Abdul Ghalib Ahmad. Pernikahan Islam, cetakan I,
Pustaka Manthiq, Solo April 1997
• Yusuf, Husein Muhammad. Keluarga Muslim dan
Tantangannya, Cetakan 9, Gema Insani Press, Mei 1994
• Hamid, Muhammad abdul Halim, Bagaimana
Membahagiakan Istri, Cetakan 2 Citra Islami Press,
September 1993
• Hawwa, Said, Panduan Membina Rumah Tangga Islami
• Qardawi, prof. Dr. Yusuf, Ruang Lingkup Aktifitas Wanita
Muslimah, Pustaka Al-kautsar, Cetakan II, Juli 1996
f. Putusnya Akad pernikahan
1) Kematian
2) Thalaq
3) Khulu’
4) Fasakh
5) Syiqaq
6 ) Pelanggaran ta’liq thalaq
NASAB
MUWAALAAH
Jenis-jenis ahli waris
1. Ash-habul Furudl : ahli waris yang mendapat furudl: bagian
tertentu yang telah ditetapkan jumlahnya dari harta warisan
(2/3;1/3 ;1/6;1/8; ¼; ½)
a. Anak pr. jika tidak ada anak laki-laki
b. Ibu
c. Ayah apabila ada anak laki-laki
d. Isteri
e. Suami
f. Anak pr. dari anak lk.2 apabila tdk bersama-sama dg.
anak lk.2 dari anak lak.2
g.Sdr. perempuan sekandung apabila tdk. bersama sdr. lk.2.
h.Sdr. laki-laki seibu
i. Sdr. pr. seayah jika tidak ada sdr. laki-laki seayah.
j. Sdr. perempuan seibu
k.Ayah dari ayah
l. Ibu dari ayah
2. Ashabah: ahli waris yang mendapatkan semua
warisan apabila tidak ada yg pertama, atau sisa dari
yang pertama atau tidak mendapat apa2 jika warisan
habis
a. Anak laki-laki
b. Anak pr. apabila bersama anak laki2
c. Anak laki-laki dari anak lk.2 dst.ke bawah
d. Anak pr. dari anak laki2 apabila bersama anak laki2 dari
anak laki2
e. Ayah
f. Ayah dari ayah, dst. ke atas dari pihak lk.2
g. Saudara laki2 sekandung
h. Saudara pr. sekandung apabila bersama saudara laki2
sekandung
i. Saudara pr. sekandung apabila ada anak pr.atau anak
pr. dari anak laki2
j. Sdr. laki2 seayah
k. Sdr. perempuan seayah apabila bersama
saudara laki2 seayah
l. Sdr.perempuan seayah apabila ada anak
peremp. atau anak pr. dari anak laki2 m. Anak laki2
dari sdr. laki2 sekandung dst. ke bawah dari pihak
laki2
n. Anak pr. dari sdr. laki2 sekandung apabila
bersama anak laki2 dari sdr. laki2
sekandung dst. ke bawah
o. Anak laki2 dari sdr. laki2 seayah dst ke bawah dari
pihak laki2
p. Anak pr. dari sdr. laki2 seayah apabila bersama
anak laki2 dari sdr. laki2 seayah
q. Paman dari pihak ayah dst. ke atas
(saudara2 kakek dari pihak ayah)
r. Anak laki2 dari paman dari pihak ayah dst.
ke bawah
s. Paman dari pihak ibu.