PENDAHULUAN
sifatnya. Manusia dilengkapi dengan akal pikiran dan juga nafsu birahi dalam
tentukan. Untuk itu agama Islam mengatur batas-batas yang boleh dilakukan
pernikahan.1
matang baik dari segi mteri maupun mental, sebab perkawinan itu bukanlah
hanya sekedar melepaskan hawa nafsu belaka melainkan juga dituntut untuk
tanggung jawab penuh bagi masing-masing pihak yaitu suami maupun istri.
pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang
1
M. Ali Hasan, Masalah Fiqhiyah Al-Hadisah: Masalah-Masalah Kontemporer Hukum
Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1997), hal. 79
1
Maka dari itu pengertian perkawinan dalamkonsep islam dinilai
bahwa perkawinan merupakan suatu akad yang kuat untuk mentaati perintah
Selain itu juga perkawinan ialah untuk menyatukan dua insan yang
berbeda latar belakang ras, suku, daerah asal ataupun garis keturunan. Maka
didalam perkawinan keluarga yang awalnya tidak saling kenal, maka dengan
sebab perkawinan menjadikannya saling kenal satu sam lain. Istilah- istilah
merupakan kontrak sosial dengan segala aneka ragam tugas dan tanggung
jawa. Perkawinan dalam arti lain juga merupakan konsep hdup berpasangan
kehidupan keluarga.
Oleh karenanya dalam memilih calon suami atau istri Islam sangat
2
Tim Redaksi Nuansa Aulia, Kompilasi Hukum Islam, (cet 4), Bandung: Nusantara Aulia
2012, hal. 76
2
tangga mereka.3 Sebelum melangsungkan perkawinan Islam mengajarkan
perlunya bagi calon suami dan istri dalam menetapkan pilihan pasangan
hidupnya dengan baik dan tepat. Agar kedua calon tersebut kelak dalam
dan mempunyai tujuan yang sakral pula dan tidak terlepas dari ketetuan-
dilandasi cinta dan kasih sayang yang mendalam. Memang tak dapat
dipungkiri antara pria dan wanita sudah fitrahnya untuk saling mempunyai
ketertarikan dan dari ketertarikan tersebut kemudia beranjak kepada niat suci
pernikahan, proses ini mengandung dua aspek yaitu aspek biologis agar
manusia itu berketurunan dan aspek afeksional agar manusia merasa tenang
dan tentram berdasarkan kasih sayang. Dengan cinta dan kasih sayang tidak
yang damai dan bahagia, tetapi juga memberi kekuatan yang dibutuhkan
3
Hesti Annisa Toyibah, “Kriteria Memilih Pasangan Hidup Menurut QS. Al-Baqarah Ayat 221 dan
QS. An-Nur Ayat 22,” Skripsi,(Mataram: UIN Mataram,2022), hlm 4.
3
ْ َصلِ ِحيْنَ ِمنْ ِعبَا ِد ُك ْم َوِإ َمآِئ ُك ْْماِنْ يَ ُك ْونُو ْا فُقَ َرآ َء يُ ْغنِ ِه ُم هَّللا ُ ِمنْ ف
ضلِ ِْه َوهَّللا ُ واس ٌع َّ َوا ْن ِك ُحو ْا ااْل َئيَ َمى ِم ْن ُك ْم َوال
َعلِ ْي ٌم
Terjemahannya :
perkawinan bukan saja satu jalan yang amat mulia untuk mengatur kehidupan
rumah tangga dan turunan, tetapi juga sebagai satu jalan menuju pintu
perkenalan antara satu kaum dengan kaum yang lain. 5 Berikut ini hadist
tentang pernikahan :
َ َو, تَ َز َّو ُجوا اَ ْل َودُو َد اَ ْل َولُو َد اِنِّي ُم َكاثِ ُر بِ ُك ُم اأْل ْنبِيَا َء َيو َم ا ْلقِيَا َم ِة ) َر َواهُ اَ ْح َم ْد:
َص َّح َحهُ اِبْنُ ِحبَّان
Artinya :
4
Departemen agama Al-Qur’an dan terjemahan.
5
Husain Husain Syahatah, Mempermudah pernikahan suatu keharusan. (Jakarta:
Pustaka Azzam, 2005)h. 27
4
yang banyak aku akan berbangga di hadapan para nabi pada hari kiamat.”
kebersamaan aetiap anggota dalam suatu keluarga dan sedikit sekali terjadi
yang harmonis adalah keluarga yang rukun, bahagia, penuh cinta kasih serta
jarang terjadi konflik dalam keluarga tersebut. Keluarga yang harmonis juga
menurut Tuan Guru Ahmad Hulaifi, LC., M.H adalah keluarga harmonis itu
keluarga yang bahagia lahir bathin dan itu adalah keluarga yang selalu taat
kepada alloh dan rasulnya8. Keluarga harmonis akan tercipta jika suami istri
melindungi,saling menjaga aibkarna suami dan istri itu ibarat pakaian yang
lain sebagainya.
dan wanita di usia yang masih muda dan belum cukup umur menurut
Pasaal 7 ayat (1), perkawinan hanya diizinkan jika pihak sudah mencapai
6
Hadist shahih No. 995
7
Asrijal, kafa’ah bingkai keharmonisan rumah tangga,(Yogyakarta: Lembaga lading
kata,2015) h. 51-52
8
Tuan Guru Ahmad Hulaifi, Wawancara, 29 Mei 2023
5
umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16
(enam belas) tahun, pada awalnya seperti itu namun penjelasan tersebut
dilakukan jika pihak dari laki-laki dan pihak perempuan berusia minimal 19-
calon yang mencapai usia 21 tahun akan yang belum mencapai umur 21
tahun, harus mendapat izin dari kedua orang tua, dan mendapatkan surat
Republik Indonesia NO. 87 tahun 2014 pasa24 ayat (1) bagian (a),
meskipun usia masih muda harus siap untuk menikah kemudian, di desa Toya
serta ada sebagian bekerja sebagai buruh. Apabila anak sudah mampu dapat
menggarap pertanian dengan baik atau sudah mampu ngarat sapi serta sudah
6
mampu bekerja sebagai buruh di anggap telah mampu menghidupi keluarga
sehingga anak di nikahkan. Selain itu, penyebab nya Ialah remaja atau muda
yang lebih dahulu melakukan hubungan suami istri karna pergaulan bebas
kesehatan bisa membahayakan sang wanita karna rahimnya belum siap untuk
badan lahir rendah dan kelainan bawaan, mudah terjadi infeksi, anemia
kehamilan dan bahkan bisa menimbulkan kematian ibu. Dan dari segi
pemikikan yang belum stabil atau belum matang, sehingga masih labil dalam
dengan baik tetapi justru semakin rumit dan berdampak pada terbentuknya
tangga karena perkawinan yang masih terlalu muda. Perkawinan pada umur
yang masih muda akan banyak mengundang masalh yang tidak diharapkan
rumah itu tidak bisa dipatok oleh umur,karena keharmonisan dalam rumah
7
Tetapi umur yang masih muda cendrung masih stabil dalam
adalah perceraian. Selain itu juga,pasangan muda belum matang dari segi
rumah tangga.
Emosi yang tidak stabil serta kurangnya pengetahuan suami istri yang
8
B. Identifikasi dan batasan masalah
Lombok Timur
C. Rumusan Masalah
dalam rumah tangga di Desa Toya Kec. Aikmel Kab. Lombok Timur
9
D. Tujuan Penelitian
untuk :
dalam rumah tangga di Desa Toya Kec. Aikmel Kab. Lombok Timur
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pengetahuan, baik bagi para pembaca atau terutama bagi para praktisi
10
2. Manfaat praktis
hidup dan kehidupan sehari-hari dalam arti kata data yang diperoleh dari
lapangan.
F. Kajian Pustaka
kebutuhan.
11
Ini merupakan implementasi dari al-zari’ah untuk mencegah agar tidak
terjadi masalah yang lebih besar lagi. Namun, perkawinan anak sering
masih bersifat egois dan masih menggunakan harta dari orang tua. Agar
setiap perkawinan harus lebih jeli dan tegas dalam menjalankan tugas
dan perannya.
12
timbulnya pengaruh yang tidak baik itu menimbulkan pengaruh juga
dari perbuatan zina. Akan tetapi setia sisi positif dan negatif harus
3. Hasil penelitian Budiman Y. Hasan, 2015. Nim. 121 409 003. Dampak
13
Tabongo Kabupaten Gorontalo. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa
dampak yang timbul dari perkawinan usia dini meliputi dampak pada
mental) istri karena harus hamil dan mengasuh anak dalam kondisi yang
14
4. Hasil Penelitian Sri Murni NIM. 11540016 (2015) Dampak Pernikahan
digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah teori Max Weber tentang
10
Sri Murni, Dampak Pernikahan Dini Terhadap Prilaku Sosial Keagamaan
(Studi Kasus) Di Dusun Nongkosawit,Desa Ketengsari, Kecamatan
Candiroto,Kabupaten Temanggung,(Jurusan Sosiologi Agama Fak. Ushuludin dan
Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2015)
15
Hasil Penelitian yang diperoleh penulis dari data observasi dan
secara umum. Selain itu juga ada faktor yang lain seperti paksaan dari
orang tua dan kurang dalam pemahaan ajaran agama. Karena umumnya
pelaku nikah dini pada tingkat pendidikan hanya tamatan SD dan SMP.
Adapun dampak positif dan negatif dari pelaku nikah dini. Dapak positif
seperti kesiapan ilmu, kesiapan harta atau materi dan kesiapan secara
11
Akhzani Muaz, Upaya Membentuk Keluarga Sakinah Pada Pernikahan
Dini (Studi Kasus) Di Desa Karanggede Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan
(Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fak. Syari’ah IAIN Ponorogo, 2020)
16
fisik dan kesehatan. Namun lima pasangan yang melakukan pernikahan
memperkuat data yang diperoleh dari lapangan. Dari hasil penelitian ini
baik dari orang tua ataupun si anak sendiri. Faktor ketiga adanya faktor
beberapa yang sesuai sebagaimana dalam teori tetapi ada beberapa yang
tidak terdapat dalam teori. Selain itu keluarga pernikahan dini di Desa
17
Karanggede tidak seluruhnya melakukan sepuluh upaya seperti dalam
dengan penelitian yang dilakukan adalah (1) pernikahan dini yang hanya
berdasarkan pada hukum islam saja (2) tempat penelitian yang berbeda
dimana yang dilakukan sekarang berlokasi pada Desa Toya, Kec. Aikmel.
G. Landasan Teori
A. Pengertian Pernikahan
pergaulan dan membatasi hak dan kewajiban antar seorang laki-laki dan
اح َدةً اَ ْو َما َملَ َكتْ اَ ْي َمانُ ُك ْْم َذالِكَ اَدْنى اَاَّل تَ ُع ْولُ ْو ْْا
ِ َو ُرب َْع فَاِنْ ِخ ْفتُ ْم اَاَّل تَ ْع ِدلُ ْوا فَ َو
18
Artinya :
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)
Kemudian, jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
sama dengan nikah atau zawaj dalam istilah fiqh. Para fuqaha dan
madzhab empat sepakat bahwa makna nikah atau zawaj adalah suatu
ٌ o ” ِن َكyang merupakan
Kata “nikah” berasal dari bahsa Arab “ احo
masdar atau asal dari kata kerja “ ”نَ َك َح. Sinonimnya “ َز َّو َجoَ ”تkemudian
12
Al-Qur’an, 4:3.
13
Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si, Fiqh Munakahat, (bandung : CV Pustaka Setia, 2001)
hal. 9
19
upacara perkawinan. Di samping itu, kata “pernikahan” tampak lebih etis
nikah itu akad yang mengandung halalnya senggama dengan nikah atau
tazwij (keduanya berarti menikahkan). Kata nikah itu hakekat jika berarti
(pernikahan) dan itu bisa jadi penentu sah atau tidak nya suatu perbuatan
tetapi sebagian dari rukun nikah merupakan dari persyaratan nikah. Suatu
ibadah dikaakn sah atau tidaknya jika sudah terpenuhi rukun dan
14
Ibid, hal. 10
15
Syaikh Zainuddin bin Abdul Azis al Mlibariy, Kitab fat-hul mu’in,terj. Haidar
Muhammad Asas (Surabaya: Pustaka Agung Harapan :t.th) hal 161.
20
1. Adanya calon suami dan istri yang akan melangsungkan pernikahan.
2. Adanya wali yaitu ayah dari pihak wanita atau wahsiy (yang
keluarganya.
berwenang, wali nikah yang tidak sah, atau yang di langsungkan tanpa
dihadiri oleh Dua (2) orang saksi dapat dimintakan pembatalan oleh
para keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dari suami dan
isteri, jaksa dan suami atau isteri. Dari pasal tersebut dapat
kepada orang tua dari calon isterinya karna ingin menikahi anaknya.
5. Sighat akad nikah yaitu pernyataan sepakat dari pihak suami dan
pihak calon isteri untuk mengikat diri mereka dengan tali perkawinan
21
bagi suami dan isteri. Berikut secara garis besar syarat-syarat pernikahan
a. Calon isteri yang akan dinikahi tidak haram untuk dinikahi, baik
wajib atau terkadang juga mubah saja. Dalam kondisi tertentu bisa
Hal itu disebabkan bahwa menjaga diri dari zina adalah wajib. Maka
bila jalan keluarnya hanya dengan cara menikah, tentu saja menikah
sebagaimana firman-nya :
16
Faisal Hadi, “Fenomena pernikahan dini dalam perspektif hukum islam,” skripsi,
( Pancor : IAIH Pancor,2021), hlm,23,24, dan 25.
22
َ َصلِ ِحيْنَ ِمنْ ِعبَا ِد ُك ْم َواِ َمآِئ ُك ْْم اِنْ يَّ ُك ْونُ ْوا فُق
رآ َء يُ ْغنِ ِه ُمoo َّ ااْل َيَامى ِم ْن ُك ْم َوالoَواَ ْن ِك ُحوا
ْ َهَّللا ُ ِمنْ ف
ِ ضلِ ِْه َوهَّللا ُ َوا
س ٌع َعلِ ْي ٌْم
17
Cholil Nafis, Buku Fiqih Keluarga, (Jakarta Selatan : Mitra Abadi Press, t.th), hlm,5,6
dan 7.
23
Ada pula pernikahan yang dianggap haram, seperti tidak
memenuhi syarat dan rukun, seumpama nikah tanpa wali atau tanpa
seksual. Kecuali, bila calon istrinya rela dan punya harta yang bisa
24
Pada kondisi tengah-tengah seperti ini, maka hukum nikah baginya
adalah mubah.18
D. Pembatasan Umur
siap mental, fisik, dan psikis, dewasa, dan paham akan arti sebuah
pernikahan.19
18
Ibid, hlm, 9-10.
19
Ibid, hlm, 22.
25
masing-masing calon mempelai yang belum mencapai umur 21
20
M. Hafizul Wathoni, Analisis Dampak Pernikahan Dini Terhadap Psikologis Remaja Di
Kelurahan Kelayu Jorong, skripsi, (Pancor : IAIH Pancor, 2021), hlm, 1.
26
Beberapa aspek yang sudah disebutkan di atas mempunyai
a. Faktor utama
27
tidak boleh dan hindari lah saling menyakiti baik dari
b. Faktor pendukung
seganinya
keluarga
28
1. Pasangan pernikahan dini belum matang secara ekonomi. Pada
dalam rumah tangga tidak terselesaikan dengan baik tetapi bisa saja
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
21
Winik Juniasti,pernikahan dini dan pengaruhnya terhadap keharmonisan dalam rumah
tangga di desa bonto jati kec. Pasimasunggu timur Kab. Kepulauan selayar, skripsi, (makassar :
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Makassar,2017/2018), hlm. 27-32.
29
bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek
penelitian.
2. Pendekatan Penelitian
dengan metode studi kasus, dan fakta sosial mengenai objek penelitian.
kebutuhannya.
Kec. Aikmel.
3. Sumber Data
benda/proses sesuatu.
30
Apabila peneliti menggunakan tehnik dokumentasi, maka catatan
(data) yang diperoleh menjadi sumber data. Ada dua jenis sumber data
yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan sekunder.
a. Data Primer
Observasi Dalam penelitian ini yang menjadi dat primer yaitu hasil
b. Data Sekunder
beberapa sumber buku atau data yang diperoleh akan membantu dan
31
a. Observasi
b. Wawancara
tidak terstruktur.
c. Dokumentasi
yang berupa catatan, transkrif, buku, dan sejenisnya. Dalam hal ini
32
penulis mengumpulkan data-data buku, jurnal standar, dan lain
1) Reduksi Data
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting terhadap isi dari
suatu data yang berasal dari lapangan, sehingga data yang telah
pilihan terhadap data yang hendak disusun, mana yang dibuang dan
seddang berkembang.
2) Penyajian Data
Dalam proses ini peneliti dapat apa yang sedang terjaddi melalui
33
penelitian pernikahan dini dan pengaruhnya terhadap keharmonisan
6. Keabsahan data
34
a. Tringulasi sumber
data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh
b. Tringulasi teknik
berbeda.
c. Tringulasi waktu
I. sistematika pembahasan
35
identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
pembahasan.
Bab III Deskripsi umum Des Toya, kec. Aikmel dan paparan temuan
data. Bab ini berisikan mengenai profil dan gambaran umum pada Desa Tya,
kec. Aikmel. Selain itu pada bab ini juga memaparkan hasil wawancara dari
rumah tangga study kasus Desa Toya,kec. Aikmel. Pada bab ini di uraikan
36