Oleh :
Fatmatuzzahra (12301193052)
fatmatuzzzahra@gmail.com
PENDAHULUAN
Pernikahan menjadi hal yang bisa dikatakan sebuah impian setiap orang, apalagi
yang sudah siap semuanya untuk melakukan ritual suci ini. Pernikahan juga merupakan
tahapan dalam kehidupan manusia. Pernikahan memilki definisi secara umum yaitu
ikatan lahir batin antara dua insan manusia dengan tujuan membentuk keluarga yang
bahagia dan kekal. Pernikanan menjadi hal yang wajar dilakukan kapanpun dan
dimanapun sesuai dengan adat atau kebiaasaan yang ada. Di Indonesia sendiri yang
terkenal dengan keberagaman budaya, memiliki berbagai macam cara untuk melakukan
ritual pernikahan sesuai dengan daerah masing-masing.
Dalam ajaran islam sendiri pernikahan menjadi salah satu ibadah sunah yang
dapat kita lakukan. Banyak nilai positif dari pernikahan yang dilakukan dengan benar.
Pernikahan dalam islam memiliki arti terkumpul atau menyatu. Secara istilah memiliki
arti akad yang mengandung kebolehan melakukan hubungan suami istri dengan lafal
nikah atau kawin. Pernikahan menjembatani kita agar terhalah dari perilaku tercela
misalnya adalah zina. Dengan begitu, demi menjaga kehormatan kita baik laki-laki
maupun perempuan sangat dianjurkan untuk melakukan pernikahan ini. Namun tetap
saja dengan syarat dan ketentuan hukum yang berlaku.
Atas latar belakang yang sudah penulis paparkan. Maka pada kajian kali ini,
penulis ingin membahas tentang pandangan islam terhadap pernikahan beda agama
dengan bersanda pada sumber pokok ajaran islam yaitu al Quran dan hadits.
PEMBAHASAN
A. Pengertian pernikahan
Seperti yang sudah dijelaskan sedikit di atas mengenai pengertian dari
pernikahan beda agama ataupun pengertian dari pernikahan itu sendiri. Bahwasanya
pernikahan menurut bahasa Indonesia artinya ikatan (akad) atau kawin. Nikah dalam
bahasa arab disebut juga dengan nakaha-nikaahan yang berarti mengawini atau
menikah. Dalam ranah al Qur’an dan hadits pernikahan disebut juga dengan al nikah
dan al ziwaj/al zawj/ al zijah. Al nikah secara harfiah berasal dari kata al wat’u,al
dammu dan al jam’u. Al wat’u yang artinya berjalan diatas, melalui, menggauli, dan
bersetubuh atau bersenggama. Al dammu artinya mengumpulkan, memegang,
menggenggam, menyatukan atau memeluk. Al jam’u berarti mengumpulkan,
menghimpun, menyatukan, menggabungkan dan menyusun.1
Jadi dapat disimpulkan bahwa pernikahan memiliki pengertian yaitu akad yang
menghalalkan pergaulan dan membatasi hak-hak dan kewajiban serta tolong-menolong
antara seorang laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Beberapa para ahli juga
mendefinisikan nikah sebagai berikut :
1. Sayuti Talib
Menurut beliau penikahan ialah perjanjian suc membentuk keluarga
antara laki-laki dan perempuan.
2. Mahmud Yunus
1
Muhammad Yunus, Skripsi: Pernikahan Beda Agama Prespektif al qur’an (Makasar:UIN Alaudin
Makasar,2014) h, 10
2
Ibid, h. 11
3
Masfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah (Jakarta : PT. Toko Gunung Jati, 1997). H. 4
Artinya : Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri
dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-
cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka Mengapakah
mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?"
4
Nurlizam. Pernikahan Beda Agama dalam Prespektif Al Qur’an dan Hukum Positif Di Indonesia. Jurnal
Ulunnuha Vol. 8 No.2/Desember 2019. h, 276-277
5
KH. Bisri Mustofa. Al Ibriz Versi latin Tafsir al Qur’an Bahasa Jawa.terj Sabar al Imron. Jawa Tengah :
Lembaga Kajian Strategi Indonesia.. 2015. h, 35
6
KH. Bisri Mustofa. Al Ibriz Versi latin Tafsir al Qur’an Bahasa Jawa.terj Sabar al Imron. Jawa Tengah :
Lembaga Kajian Strategi Indonesia.. 2015. h, 558
7
Khairul hamim. Nikah Beda Agama:Antara Teks dan Konteks. Al Hikam : Jurnal Hukum Keluarga
8
KH. Bisri Mustofa. Al Ibriz Versi latin Tafsir al Qur’an Bahasa Jawa.terj Sabar al Imron. Jawa Tengah :
Lembaga Kajian Strategi Indonesia.. 2015. h, 108
9
Jalauddin Rahmat, M. Qurasih Shihab dkk, Rekonstruksi dan Renungan Relegius Islam, (Jakarta:
Paramadina, 1996), Cet. ke-1, h. 10.
KESIMPULAN
10
Nurlizam. Pernikahan Beda Agama dalam Prespektif Al Qur’an dan Hukum Positif Di Indonesia. Jurnal
Ulunnuha Vol. 8 No.2/Desember 2019, h, 283
Mustofa, Bisri. (2015). Al Ibriz Versi latin Tafsir al Qur’an Bahasa Jawa.terj Sabar
al Imron. Jawa Tengah:Lembaga Kajian Strategi Indonesia.
Nurlizam. (2019). Pernikahan Beda Agama dalam Prespektif al Qur’an dan Hukum
Positif Di Indonesia. Jurnal Ulunnuha, Vol 8, No. 2