Anda di halaman 1dari 23

Stress

dan
Adaptasi
Kelompok 1
Anggota Kelompok
Erika Siregar (221101002)
Fitria Chairani F.P (221101004)
Melda Julianti Tambunan (221101006)
Silvia Rahmah (221101008)
Vivi Aswita Ningsih (221101010)
Pedriani Felisia Nainggolan (221101012)
Syafina Melati Azri (221101014)
Sayyidah Nailah Zen (221101016)
Marta Indah S. Zebua Salwa Natasya (221101018)
Pratiwi (221101020)
Ajeng Desty Ananta (221101022)
Konsep Stress
Definisi Stress
Stres merupakan respon tubuh terhadap stresor
psikososial. Stres juga dapat diartikan dengan kumpulan
perubahan fisiologis akibat terkena bahaya atau ancaman.

Stres sekarang ini banyak digunakan untuk memperjelas


berbagai stimulus dengan intensitas berlebihan yang tidak
disukai berupa respons fisiologis, perilaku, dan subjektif
terhadap stres, konteks ini membuat stres sebagai suatu
sistem .
Sumber - Sumber Stres

• Internal
Stres bersumber dari diri sendiri tuntutan pekerjaan, atau beban terlalu berat,
kondisi keuangan, ketidakpuasan dengan fisik tubuh, penyakit yang dialami, masa
pubertas, karakteristik atau sifat yang dimiliki.

• Eksternal
Stres bersumber dari keluarga, masyarakat dan lingkungan. Stres yang berasal dari
keluarga disebabkan oleh perselisihan dalam keluarga. Sumber stresor masarakat
dan lingkungan: pekerjaan, lingkungan sosial, lingkungan fisik.
Tahapan Stress c. Stres tahap ketiga,
yaitu tahapan stres dengan keluhan, seperti defekasi
tidak teratur (kadang-kadang diare), otot semakin
a. Stres tahap pertama (paling ringan),
tegang, emosional, insomnia, mudah terjaga dan sulit
yaitu stres yang disertai perasaan nafsu bekerja yang
tidur kembali (middle insomnia), bangun terlalu pagi
besar dan berlebihan, mampu menyelesaikan pekerjaan
dan sulit tidur kembali (late insomnia), koordinasi
tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki, dan
tubuh terganggu, dan mau jatuh pingsan.
penglihatan menjadi tajam.

d. Stres tahap keempat,


b. Stres tahap kedua,
yaitu tahapan stres dengan keluhan, seperti tidak
yaitu stres yang disertai keluhan, seperti bangun pagi mampu bekerja sepanjang hari (loyo), aktivitas
tidak segar atau letih, lekas capek pada saat menjelang pekerjaan terasa sulit dan menjenuhkan, respons tidak
sore, lekas lelah sesudah makan, tidak dapat rileks, adekuat, kegiatan rutin terganggu, gangguan pola tidur,
lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort), sering menolak ajakan, konsentrasi dan daya ingat
jantung berdebar, otot tengkuk, dan punggung tegang. menurun, serta timbul ketakutan dan kecemasan.
Hal tersebut karena cadangan tenaga tidak memadai.
e. Stres tahap kelima,
yaitu tahapan stres yang ditandai dengan kelelahan fisik dan mental (physical
and psychological exhaustion), ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang
seder- hana dan ringan, gangguan pencernaan berat, meningkatnya rasa takut
dan cemas, bingung, dan panik.

f. Stres tahap keenam (paling berat),


yaitu tahapan stres dengan tanda-tanda, seperti jantung berdebar keras, sesak
napas, badan gemetar, dingin, dan banyak keluar keringat, loyo, serta pingsan
atau collaps.
Respon Tubuh Terhadap Stres
Menurut (Dartiwen, 2020) kondisi stress dapat mempengaruhi kondisi tubuh seseorang sehingga
menghasilkan respon tubuh. Beberapa respon tubuh yang dapat dilihat Ketika seseorang
mengalami stress, antara lain :

a. Respon psikologi seperti peningkatan tanda-tanda vital tubuh yang meliputi perubahan
tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi denyut jantung dan perubahan frekuensi pernafasan.
b. Respon kognitif seperti penurunan daya focus, sulit berkonsentrasi, dan munculnya pemikiran
yang tidak wajar.
c. Respon emosi seperti perasaan takut, kekhawatiran, rasa malu, kekecewaan, marah, dan
lainnya.
d. Respon tingkah laku seperti munculnya sikap yang cenderung menolak/melawan situasi yang
menekan (Fight) dan sikap cenderung menghindari situasi yang menekan (Flight). Reaksi Tubuh
selain itu adalah kecemasan, Kemarahan dan agresi, serta Depresi Keadaan.
Respon Tubuh terhadap Stres

Riset klasik yang dilakukan oleh Selye (1946, 1976) telah mengidentifikasi 2 respon. Respons
patofisiologis terhadap stress dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1) Sindrom Adaptasi Lokal (LAS)


LAS adalah respons dari jaringan, organ, atau bagian tubuh terhadap stres karena trauma,
penyakit/perubahan fisiologis lainnya. Respons setempat ini termasuk pembekuan darah, penyembuhan
luka, akomodasi mata terhadap cahaya, dan respons terhadap tekanan.

2) Sindrom Adaptasi General (GAS)


GAS adalah proses adaptasi bersifat umum atau sistemik. Misalnya, apabila reaksi lokal tidak dapat
diatasi, maka timbul gangguan sistem atau seluruh tubuh lainnya berupa panas di seluruh tubuh,
berkeringat, dan lainnya.
Manefestasi Stres
Seseorang yang mengalami stres dapat mengalami perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya, antara
lain:
• Perubahan warna rambut kusam, ubanan, • Lambung mual, kembung, pedih, mules,
kerontokan. sembelit atau diare.
• Wajah tegang, dahi berkerut, mimik nampakserius, • Sering berkemih.
tidak santai, bicara berat, sulittersenyum/tertawa • Otot sakit seperti ditusuk-tusuk, pegal dan
dan kulit muka kedutan(ticfacialis). tegang pada tulang terasa linu atau kaku bila
• Nafas terasa berat dan sesak, timbul asma. digerakkan.
• Jantung berdebar-debar, pembuluh darahmelebar • Kadar gula meningkat, pada wanita mens
atau menyempit (constriksi) sehinggamukanya tidakteratur dan sakit (dysmenorhea).
nampak merah atau pucat. Pembuluhdarah tepi • Libido menurun atau bisa juga meningkat.
(perifer) terutama ujung-ujung jari juga menyempit • Gangguan makan bisa nafsu makan
sehingga terasa dingin dan kesemutan. meningkatatau tidak ada nafsu makan.
• Tidak bisa tidur.
• Sakit mental-histeris.
Manajemen Stres
Untuk mencegah mengatasi stres agar tidak sampai ketahap yang paling berat maka dapat dilakukan dengan cara :

1. Pengaturan diet dan nutrisi 4. Berhenti merokok


Pengaturan diet dan nutrisi dapat dilakukan dengan Berhenti merokok adalah bagian dari cari menanggulangi
cara uang efekktif dalam mengurangi atau mengatasi stres karena dapat meningkatkan status kesehatan dan
stres melalui makan dan minuman yang halal dan tidak mempertahankan ketahanan dan kekebalan tubuh.
berlebihan. 5. Tidak mengkonsumsi minuman keras
2. Istirahat dan tidur Dengan tidak mengkonsumsi minuman keras, kekebalan
Istirahat dan tidur merupakan obat yang baik dalam dan ketahanan tubuh akan semakin baik, segala penyakit
mengatsi stres karena dengan istirahat dan tidur yang dapat dihindari karena minuman keras banyak
mengandung alkohol.
cukup akan memulihkan keletihan fisik dan akan
6. Pengaturan berat badan
memulihkan keadaan tubuh.
Peningkatan berat badan merupakan faktor yang dapat
3. Olahraga dan latihan teratur
menyebabkan timbulnya stres karena mudah menurunkan
Olahraga dan latihan teratur adalah salah satu cara
daya tahan tubuh terhadap stres.
untuk meningkatkan daya tahan dan kekebalan fisik
maupun mental.
Manajemen Stres
9. Psikoterapi
Terapi ini dapat meliputi psikoterapi suportif dan
7. Pengaturan Waktu psikoterapi reedukatif dimana psikoterapi suportif ini
Dengan pengaturan waktu, segala pekerjaan yang memberikan motifasi atas dukungan agar pasien
dapat menimbulkan kelelahan fisik dapat mengalami percaya diri, sedangkan psikoterapi reedukatif
dilakukan dengan memberikan pendidikan secara
dihiindari.
berulang.

8. Terapi Somatic
10. Terapi Psikoreligius.
Terapi ini hanya dilakukan pada gejala yng Terapi ini dengan menggunakan pendekatan agama dalam
ditimbulkan akibat stres yang dialami sehingga mengatasi permasalahan psikologis meningkat dalam
diharapkan tidak dapat mengganggu sistem tubuh mangatasi atau mempertahankan kehidupan seseorang
yang lain.. harus sehat secara fisik, pisikis, sosial dan spritual
sehingga stres yang dialami dapat diatasi.
Konsep Adaptasi
Definisi Adaptasi
Adaptasi merupakan suatu proses perubahan yang menyertai
individu dalam merespon perubahan lingkungan dan dapat
mempengaruhi keutuhan tubuhnya baik secara fisiologis maupun
psikologis, yang pada akhirnya akan menimbulkan perilaku
adaptif .

Adaptasi dari sudut pandang psikososial dan budaya adalah


kemampuan individu atau kelompok untuk beradaptasi terhadap
perubahan dan tantangan yang muncul dalam lingkungan
sosiokulturalnya .
Macam-Macam Adaptasi

• Adaptasi Fisiologis

dapat berupa : LAS (local Adaptation Syndroma) merupahkan proses adaptasi


yang bersifat Misalnya: Manifestasi dari proses infectic, Merah, nyeri,
Bengkak, Panas, Fungsiolaesa. Sedangkan adaptasi Adalah proses adaptasi
bersifat umum atau sistemik. Misalnya apabila reaksi lokal tidak dapat diatasi,
maka timbul gangguan sistem atau seluruh tubuh lainya berupa panas diseluruh
tubuh, berkeringat, dll. Gas terdiri 3 tahap yaitu : Tahap reaksi, Tahap
Resistensi dan Tahap Kelelahan.
Macam-Macam Adaptasi

2. Adaptasi Psikologis

Adaptasi psikologis dapat bersifat konstruktif dan destruktif. Perilaku konstruktif membantu individu
menerima tantangan dalam menyelesaikan konflik.
Perilaku destruktif tidak membantu individu mengatasi stresor. Beberapa contoh adaptasi psikososial
yaitu :
- Menyerang, yaitu bertindak menghilangkan, mengatasi stresor, atau memenuhi kebutuhan, misalnya
berkonsultasi dengan orang yang ahli.
- Menarik diri dari stresor secara fisik maupun emosi.
- Berkompromi, yaitu mengubah metode yang biasa digunakan, mengganti tujuan.
- Reaksi berorientasi pada ego yang biasa dikenal sebagai mekanisme pertahanan diri secara
psikologis untuk mencegah gangguan psikologis yang lebih dalam.
Macam-Macam Adaptasi
3. Adaptasi Perkembangan

Adaptasi psikologis dapat bersifat konstruktif dan destruktif. Perilaku konstruktif


membantu individu menerima tantangan dalam menyelesaikan konflik. Perilaku
destruktif tidak membantu individu mengatasi stresor. Perilaku adaptif juga mengacu
pada mekanisme adaptasi yang berfokus pada tugas dan mekanisme adaptasi yang
berfokus pada ego. Contohnya seperti dewasa muda berada dalam transisi dari
pengalaman masa remaja ke tanggung jawab orang dewasa. Konflik dapat berkembang
antara tanggung jawab pekerjaan dan keluarga. Stresor mencakup konflik antara harapan
dan realitas.
Macam-Macam Adaptasi

4. Adaptasi Sosial Budaya

Merupakan cara untuk mengadakan perubahan dengan melakukan proses


penyesuaian perilaku yang sesuai dengan normal yang berlaku dimasyarakat.
Misalnya seseorang yang tinggal dalam lingkungan masyarakat dengan budaya
gotong royong akan berupaya beradaptasi dengan lingkungannya tersebut.
Macam-Macam Adaptasi

5. Adaptasi Spiritual

Proses penyesuaian diri dengan melakukan perubahan perilaku yang didasarkan pada
keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki sesuai dengan agama yang dianutnya.
Misalnya apabila mengalami stres, seseorang akan giat melakukan ibadah, seperti rajin
sembayang, puasa dan sebagainya.
Faktor-Faktor Pengaruh Adaptasi

• Kebutuhan : Kebutuhan badaniah,


Kebutuhan psikologis.

2. Dorongan : Stres terjadi ketika orang


dihadapkan pada peristiwa yang dianggap
mengancam secara fisik atau psikologis.
Peran Perawat
Seorang perawat dapat berperan sebagai :
1. Pemberi Asuhan Keperawatan 2. Advokat
Dengan menggunakan pendekatan proses Membela hak ataupun kepentingan klien, dan
keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosis membantu klien untuk memahami semua informasi
keperawatan, rencana dan tindakan serta evaluasi dan upaya kesehatan yang diberikan oleh tim
keperawatan. Selain itu, perawat juga harus kesehatan
memperhatikan individu atau klien sebagai mahluk 4. Koordinator
yang holistik dan unik. Memanfaatkan sumber-sumber dan potensi yang ada
dan mengarahkan, merencanakan serta
3. Edukator mengorganisasikan pelayanan kesehatan dengan tim
Dengan meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan lain sehingga pemberian pelayanan
kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan
diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari kebutuhan pasien.
klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
Lanjutan..
Peran Perawat

5. Kolaborator 6. Konsultan
Bekerja sama dengan keluarga dan tim Sebagai tempat konsultasi terhadap
medis lainnya dalam merencanakan masalah atau tindakan keperawatan yang
tindakan untuk klien. tepat untuk diberikan.

7. Pembaharu
Mengadakan inovasi atau pembaharuan kepada klien meliputi cara
berpikir, bersikap dan bertingkah laku untuk meningkatkan
keterampilan klien atau keluarga untuk mencapai hidup yang sehat
melalui pembuatan perencanaan, kerja sama, pembaharuan yang
sistematis dan terarah.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai