Anda di halaman 1dari 6

STRESS, ANXIETY,

AROUSAL DALAM
OLAHRAGA
PENGERTIAN

• Stress : Stress adalah perasaan ketegangan dan tekanan emosional. Stress adalah salah satu jenis penderitaan psikologis. Sedikit
stress mungkin diingingnkan, bermanfaat, dan menyehatkan. Stress positif membantu meningkatkan kinerja atletik. Ini juga
berperan dalam motivosi, adaptasi, dan reaksi terhadap lingkungan. Jumlah stress yang berlebihan ,bagaimanapun dapat
menyebabkan kerusakan tubuh. Stress dapat menyebabkan resiko stroke, serangan jantung, ulkus, dan penyakit mental seperti
depresi dan juga memperburuk kondisi yang sudah ada sebelumnya.

• Anxienty : Anxienty adalah gejala psikologis yang identik dengan negatif. Anxiety bisa timbul kapan saja dan salah satu
penyebab terjadinya anxiety adalah ketegangan yang berlebihan dan berlangsung lama.

• Arousal : adalah keadaan fisiologis dan psikologis terbangun atau organ indera yang dirangsang ke titik persepsi. Ini
melibatkan aktivasi sistem pengaktifan retikuler naik (ARAS) di otak, yang memediasi terjaga, sistem saraf otonom, dan sistem
endokrin, yang menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah dan kondisi kewaspadaan sensorik, keinginan,
mobilitas, dan reaktivitas.
BENTUK-BENTUK DARI STRESS, ANXIENTY ,DAN AROUSAL
• A. Bentuk-Bentuk Stres
Stres Akut : Jenis stres ini muncul saat ada tantangan, ancaman, atau sesuatu yang tidak terduga terjadi. Jenis stres ini berjangka pendek dan bisa terjadi beberapa kali dalam
sehari
Stres Episodik : Jenis stres ini biasanya terjadi bila Anda kerap mengalami episode stres akut. Orang-orang dengan kondisi ini sering mengambil terlalu banyak tanggung
jawab sehingga beban hidupnya cukup besar
Stres Kronis : Jenis stres ini berjangka panjang dan terjadi ketika seseorang mengalami tekanan yang berkepanjangan. Stres kronis dapat memicu berbagai masalah
kesehatan, seperti depresi, kecemasan, dan penyakit jantung
• B. Bentuk-Bentuk Anxiety
Generalized Anxiety Disorder : gangguan kecemasan menyeluruh yang ditandai dengan perasaan cemas atau khawatir terhadap berbagai hal yang tidak spesifik atau yang
sifatnya sangat umum. Misalnya adalah kecemasan terhadap kesehatan, pekerjaan, dan lain sebagainya
Fobia : kecemasan yang terkait dengan situasi atau objek tertentu, seperti takut terbang, takut ketinggian, takut laba-laba, dan lain sebagainya
Post-Traumatic Stress Disorder : kecemasan yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis, seperti kecelakaan, bencana alam, atau
kekerasan
Obsessive compulsive disorder : kecemasan yang muncul dalam bentuk obsesi atau pikiran yang berulang-ulang dan kompulsi atau tindakan yang dilakukan berulang-ulang
• C. Bentuk-Bentuk Arousal
Fisiologis: berkaitan dengan perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi pada tubuh manusia, seperti peningkatan denyut jantung, pernapasan, dan tekanan darah 1.
Kognitif: berkaitan dengan perubahan-perubahan kognitif yang terjadi pada manusia, seperti peningkatan kewaspadaan, perhatian, dan kesadaran 1.
Emosional: berkaitan dengan perubahan-perubahan emosional yang terjadi pada manusia, seperti peningkatan kegembiraan, kecemasan, dan ketakutan 1.
HUBUNGAN ANTARA STRESS, ANXIETY DALAM
PERFORMANCE ATLET
Stres dapat mempengaruhi konsentrasi, fokus, motivasi, dan kepercayaan diri atlet. Jika tidak ditangani dengan baik,
stres dapat menghambat kemampuan atlet dalam mengelola tekanan kompetisi dan berdampak negatif pada
pencapaian hasil yang diinginkan.

Untuk itu, peran psikologi dalam mendukung atlet dalam mengatasi stres menjadi semakin penting. Psikologi
olahraga adalah bidang yang mengkaji interaksi antara faktor psikologis dan performa olahraga. Dalam konteks ini,
pendekatan psikologi dapat membantu atlet mengidentifikasi faktor penyebab stres, mengembangkan strategi coping
yang efektif, serta memperkuat aspek mental yang diperlukan dalam mencapai kinerja optimal.

Pentingnya peran psikologi dalam mengatasi stres pada atlet tidak hanya didasarkan pada pengalaman empiris, tetapi
juga didukung oleh berbagai penelitian ilmiah. Penelitian dalam bidang psikologi olahraga telah menunjukkan adanya
hubungan antara stres dan kinerja atlet. Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh Lazarus dan Folkman (1984)
menyatakan bahwa stres dapat berdampak negatif pada kinerja, sementara teori Yerkes-Dodson mengemukakan
bahwa tingkat stres yang optimal dapat meningkatkan kinerja, namun jika stres berlebihan, kinerja akan menurun.
KESIMPULAN

Stress, kecemasan, dan arousal adalah tiga konsep yang terkait erat satu sama lain. Arousal
adalah kesiapan untuk bertindak secara fisik, intelektual, dan perseptual 1. Sementara itu, stress
adalah respon tubuh non-emosional terhadap satu tuntutan lingkungan atau sekitar 12.
Kecemasan, di sisi lain, merupakan kekhawatiran yang terus-menerus dan muncul dari internal
diri sendiri 3.

Ketika orang sedang sangat stress, biasanya mengalami tingkatan yang tinggi arousalnya 1.
Namun demikian, orang dapat diserang stress tapi masih dapat menjaga tingkat arousal dalam
kondisi normal atau bahkan sangat rendah 1. Demikian pula, orang bisa mengalami tingkat
arousal yang tinggi tanpa harus mengalami perasaan stress 1. Fakta menunjukkan bahwa orang
yang memakai obat-obatan semisal adrenaline, dapat meningkatkan arousal physiologis meski
sebenarnya tidak terdapat suatu tuntuntan lingkungan atau sekitar 1.
TERIMA KASIH

Nama : Desi Restiani Safitri


NIM : 2207593
Kelas : D

Anda mungkin juga menyukai