Anda di halaman 1dari 20

KONSEP STRESS DAN ADAPTASI

Julandari, S.Kep, Ns.


STRESS DAN ADAPTASI
Stress sebagai bagian dan kehidupan sehari-hari
merupakan suatu konsep yang telah digunakan dan
dimengerti oleh banyak orang. Stress sering
dipersalahkan sebagai penyebab terjadinya
peningkatan berat-badan, peningkatan tekanan darah,
merokok, dan ketergantungan obat.
Konsep dan dimensi stress adalah suatu pengetahuan
yang penting bagi perawat. Bidang pelayanan
perawatan kesehatan dipenuhi oleh orang yang
membutuhkan perawatan guna mencegah atau
menunjang penurunan tingkat stress.
HOMEOSTASIS
Untuk mempertahankan hidup, lingkungan internal tubuh
manusia harus tetap seimbang dalam suatu rentang cukup
baik. Beberapa variasi mekanisme fisiologis tubuh memberikan
respon terhadap perubahan lingkungan internal dan external
guna mempertahankan keseimbangan esensial (fisologis dan
psikologis) dalam suatu proses yang disebut Homeostasis.

HOMEOSTASIS FISIOLOGIS
Pengaturan mekanisme homeostasis terutama dikontrol oleh
sistem saraf otonom dan endokrin. Sistem-sistem tubuh yang
lain meliputi kecepatan respirasi, cardiovaskuler,
gastrointestinal dan ginjal. Mekanisme ini bersifat otonom,
menerima aksi di luar kesadaran dan biasanya berfungsi
mengkoreksi atau memperbaiki kondisi normal.
HOMEOSTASIS PSIKOLOGIS
Agar tetap dalam keadaan sehat, manusia juga harus
rnempertahankan homeostasis psikologis atau keadaan
mental yang baik (sehat atau adaptif). Seperti telah
diketahui bahwa manusia membutuhkan cinta dan dicintai,
kenyamanan dan keamanan, harga diri serta aktualisasi,
diri.
Apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi atau terjadi
ancaman dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, maka
langkah homeostasis adalah pembentukan koping atau
mekanisme pertahanan digunakan untuk menghasilkan
keseimbangan mental yang sehat (adaptive).
KONSEP DASAR STRESS-ADAPTASI
DEFINISI STRESS
Stress adalah respon tubuh yang tidak spesiflk terhadap
setiap kebutuhan yang terganggu. Pengertian ini
dikemukakan oleh Hans SeIye. Sementara itu Davis dkk,
menyatakan bahwa stress adalah kejadian kehiduan sehari-
hari yang tidak dapat dihindari.

Stress memiliki suatu efek yang holistik - yang


mempengaruhi manusia, secara utuh dalam seluruh
dimensi manusia (fisik, emosional, intelektual, sosial dan
spirituai). Tanggapan terhadap stress dan juga respon
terhadap stress adalah sangat individual, bukan hanya dari
orang, tapi juga dari suatu waktu ke lain waktu pada orang
yang sama.
STRESSOR

Segala sesuatu yang menyebabkan seorang


individu mengalami stress yang menimbulkan
perubahan dalam keadaan keseimbangan individu
disebut dengan stressor. Stressor meliputi baik
internal (seperti keadaan sakit, perubahan
hormonal, rasa takut) maupun external (seperti
kebisingan, temperatur lingkungan yang dingin, dan
lain-lain.
ADAPTASI
Adaptasi adalah serangkaian respon atau aksi yang
dibuat oleh individu dalam menanggapi atau
memberi reaksi terhadap stressor. Respon-respon
ini bersifat konstan selama individu berupaya keras
untuk mempertahankan keseimbangan baik
lingkungan internal maupun external. Walaupun
mudah menggambarkan adaptasi dalam batasan
respon individual, adaptasi juga terjadi dalam
keluarga ataupun kelompok.
SUMBER STRESS
Developmental Stress
Developmental stress atau developmental Crisis terjadi
selama seorang individu terus berkembang dalam
pertumbuhan dan tahap perkembangan yang normal dari
sejak lahir sampai usia tua.

Situasional Stress
Situasional stress berbeda dengan developmental stress.
Situasional stress tidak terjadi dalam pola-pola yang dapat
diramalkan seperti satu kehidupan yang terus berkembang.
Lebih dari itu, situasional stress dapat terjadi dalam
beberapa waktu, meskipun kemampuan beradaptasi
mungkin sangat dipengaruhi oleh tingkat atau status
perkembangan individu (Phipps, 1987).
STRESSOR

Stressor Fislologis
Stressor ini mempunyai efek spesifik maupun efek
general. Efek spesifik tampak pada perubahan
struktur dan fungsi tubuh. Efek general adalah
respon stress secara general mempengaruhi respon
tubuh (di diskusikan kemudian).
Stressor Psikososial
Stressor psikososial cukup banyak dan bervariasi,
dan sering sekali sebagai bagian dari hidup sehari-
hari yang kita abaikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi efek stressor :
Sifat stressor
Jumlah stressor yang harus dihadapi pada waktu yang
bersamaan
Lamanya pemaparan stressor.
Pengalaman yang Ialu.
Tingkat perkembangan individu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tanggapan terhadap


stressor
Ciri-ciri seseorang yang meliputi personalitas dan
pengalaman
Hakekat stressor yang meliputi makna stressor, lingkup
stressor, lamanya terpapar Stressor : jumlah stressor,
dan kuatnya pengaruh stressor.
ADAPTASI REAKSI TERHADAP STRESS

LAS (Local Adaptation Syndrome)


AdaIah suatu reaksi lokal dan tubuh terhadap stress.
Respon ini tidak melibatkan seluruh tubuh, tapi lebih
mencakup hanya suatu bagian tubuh (jaringan/organ)
tertentu stress yang menimbulkan LAS mungkin oleh
karena keadaan traumatic atau patologis. LAS adalah
respon adaptif terutama homeostatic dan berjangka
pendek.
GAS (General Adaptation Syndrome)
Adalah suatu model biochemis dari stress yang
dikembangkan oleh Hans Selye.
Konsep stressor sebagai faktor penyebab stress juga dibuat
oleh Selye.

Ada 3 Stadium dalam GAS


Stadium I : Alarm Reaction (Cemas)
Seseorang merasakan suatu stressor spesifik dan
beberapa variasi mekanisme pertahan diaktifkan.
Tanggapan terhadap ancaman mungkin disadari atau tidak
disadari. Saraf otonom memulai respon fight or flight dan
kadar hormon meningkat yang secara penuh berusaha
mempersiapkan tubuh dalam bereaksi.
Stadium II : Resistance (Pertahanan)
Adanya perasaan terancam dari sumber-sumber telah
dimobilisasi, maka tubuh pada tahap ini mencoba
beradaptasi terhadap stressor. Vital sign, kadar hormon
dan produksi energi kembali normal. Bila stress dapat diatur
atau diatasi atau dibatasi pada area yang sangat sempit
(LAS), tubuh kembali memperoleh homeostasis atau
keseimbangan.
Stadium III : Exhaustion (Kelelahan)
Adalah hasil kelelahan dari mekanisme adaptasi. Tanpa
pertahanan melawan stressor, tubuh mungkin berupaya
istirahat atau mencoba menggerakkan kembali mekanisme
pertahanan dan kembali normal atau makin mengalami
kelelahan total dan psikososial tubuh manusia
RESPON PSIKOSOSIAL TUBUH TERHADAP STRESS

Ada 4 (empat) Tingkatan kecemasan yang mempunyai


beberapa perbedaan efek :
Cemas ringan : muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Cemas ini meningkatkan kewaspadaan dan lapang
persepsi seseorang. Cemas ini membantu atau mendorong
manusia untuk belajar dan tumbuh.
Cemas sedang atau Moderat lapang persepsi seseorang
menyempit, sehingga berfokus pada perhatian tertentu,
dengan kurang perhatian terhadap komunikasi dan detail
orang lain.
Cemas berat : menimbulkan fokus yang sangat
menyempit terhadap detail spesifik. Seluruh
perilaku dilakukan untuk memperoleh kelegaan
atau kebebasan
Panik : seseorang kehilangan kontrol dan
mengalami ketakutan serta terror atau sesuatu
yang sangat mengerikan. Akibat keadaan bingung
atau kacau akan menimbulkan peningkatan
aktifitas fisik , distorsi atau penyimpangan
persepsi dan hubungan serta kehilangan pikiran
rasional. Tingkat kecemasan ini dapat
mengakibatkan kelelahan dan kematian.
MEKANISME KOPING
Tidur, menangis, tertawa. memaki
Melakukan olahraga atau aktivitas fisik
Smoking / merokok atau drinking/minum
Menarik/isolasi diri dan menghindari kontak
mata
Membatasi hubungan terhadap nilai-nilai dan
kepentingan yang sama.
Metode koping jangka panjang, meliputi :
Berbicara dengan orang lain (teman. keluarga.
profesi) tentang masalah
Mencoba mencari tahu lebih banyak tentang situasi
yanq dihadapi
Berhubungan dengan kekuatan supra natural
Melakukan latihari fisik untuk menyesaikan stress
Membuat berbagai alternatif tindakan untuk
menangan situasi
Belajar dari pengalaman yang lalu.
Metode koping jangka pendek, meliputi :
Menggunakan alkohol atau obat
Melamun dan fantasi
Mencoba melihat aspek humor dari situasi.
Tidak ragu-ragu dan yakin bahwa semua akan
kembali stabil
Banyak tidur, banyak makan dan merokok.
Menangis
Beralih pada aktivitas lain agar dapat melupakan
masalah.
INTERAKSI STRESS TERHADAP KEBUTUHAN
DASAR MANUSIA Menurut Abraham Maslow:
Kebutuhan Fisiologis
Perubahan nafsu makan, pola aktivitas, pola tidur,
pola eliminasi. pola nafas, dan lain-lain.
Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan:
Perasaan terancam dan takut atau gelisah.
Perhatian atau focus pada stressor
mengakibatkan kurang perhatian sehingga
dapat menimbulkan kecelakaan.
Tidak/kurang efektifnya mekanisme koping
(smoking. drinking) yang dapat membahayakan
kesehatan fisik dan mental.
Kebutuhan Mencintai dan Perasaan Dimiliki.
Terisolasi atau menarik diri.
Menyalahkan orang lain atas kesalahan yang dilakukan diri
sendiri
Menjadi sangat tergantung kepada orang lain
Menunjukkan kekejaman fisik maupun mental kepada anggota
keluarga
Kebutuhan Harga diri
Menjadi seseorang yang gila kerja/workaholic
Menunjukkan perilaku yang menarik perhatian terhadap diri
sendiri
Meningkatnya keluhan terhadap penyakit fisik (nyeri lambung dll)
Kebutuhan Aktualisasi, diri
Tidak mau atau menolak menerima kenyataan
Berpusat kepada masalah diri sendiri.
Menunjukkan perilaku kehilangan kontrol

Anda mungkin juga menyukai