Ahmad Zaelani
STRESS …?
Segala situasi dimana tuntutan
non spesifik mengharuskan
seorang individu untuk
berespon atau melakukan
tindakan ( Selye, 1976 )
Ketidakmampuan mengatasi
ancaman yang dihadapi oleh
mental, fisik, emosional, dan
spiritual manusia, yang pada
suatu saat dapat
mempengaruhi kesehatan fisik
manusia tersebut.
Stress adalah suatu ketidakseimbangan
diri/jiwa dan realitas kehidupan setiap hari
yang tidak dapat dihindari dari perubahan
yang memerlukan penyesuaian, Sering
dianggap sebagai kejadian atau perubahan
negatif yang dapat menimbulkan stress,
seperti cedera, sakit atau kematian orang
yang dicintai, putus cinta, Perubahan positif
juga dapat menimbulkan stress, seperti naik
pangkat, perkawinan, jatuh cinta.
Klasifikasi Stress
1. Stres ringan
Berlangsung beberapa menit atau jam
Stressor yang dihadapi setiap orang
secara teratur
Misalnya, terlalu banyak tidur,
kemacetan lalulintas, kritikan
2. Stres sedang
Berlangsung lebih lama dari beberapa
jam sampai beberapa hari
Misalnya, anak sakit, Orang tua sakit,
perselisihan dengan rekan kerja.
3. Stres berat
Berlangsung beberapa minggu sampai
beberapa tahun
Merupakan situasi yang kronis atau
terus menerus
Misalnya, penyakit fisik jangka panjang,
kesulitan ekonomi jangka panjang,
perselisihan dalam keluarga jangka
panjang.
4. Panik
Individu tidak dapat mengendalikan diri lagi dan
tidak dapat melakukan apa-apa,walaupun telah
diberi pengarahan.
Respons panic seperti napas pendek,rasa
tercekik dan palpitasi,sakit
dada,pucat,hipotensi,lapang persepsi sangat
sempit,tidak dapat berpikir
logis,agitasi,mengamuk,marah,ketakutan dan
berteriak-teriak,blocking,kehilangan kendali,dan
persepsi kacau
Macam-macam Stress
1. Stress fisik
Stress yang disebabkan karena keadaan
fisik. Contoh: suhu naik atau turun,
suara bising, tegangan listrik, sinar
matahari.
2. Stress kimiawi
Stress yang disebabkan oleh zat kimia.
Contoh: zat beracun, obat-obatan, gas
kimia
3. Stress mikrobiologi
Stress yang disebabkan oleh kuman.
Contoh: virus, bakteri, jamur, parasit, dll.
4. Stress fisiologik
Stress yang disebabkan gangguan fungsi
tubuh. Contoh: ganguan struktur, jaringan
dan organ.
5. Stress proses tumbuh kembang
Stress yang disebabkan proses
pertumbuhan dan perkembangan.
Contoh: pubertas, perkawinan, penuaan.
6. Stress psikis/emosional
Stress yang disebabkan ketidakmampuan
psikologis menyesuaikan diri. Contoh:
hubungan interpersonal, sosial, budaya,
agama.
Tahapan Stress
TAHAPAN I
Semangat kerja meningkat
Penglihatan tajam
Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan yang
tidak seperti biasanya
Merasa senang akan pekerjaan tapi kemampuan
semakin berkurang
TAHAPAN II
Perasaan letih waktu bangun tidur
Lelah setelah makan siang
Cepat lelah menjelang sore
Mengeluh lambung atau perut tidak nyaman
Jantung berdebar-debar
Otot punggung dan tengkuk tegang
Tidak bisa santai
TAHAPAN III
Keluhan gastritis
BAB tidak teratur
Otot tegang
Perasaaan tidak tenang
Susah tidur, terbangun tengah malam dan sukar
tidur kembali
Lemah, terasa tidak bertenaga
TAHAPAN IV
Selama aktivitas terasa membosankan
Tidak konsentrasi
Tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari
Gangguan pola tidur
Tidak bergairah
Ketakutan dan cemas tanpa sebab
TAHAPAN V
Kelelahan fisik
Tidak mampu menyelesaikan pekerjaan ringan
dan sederhana
Gangguan pencernaan semakin berat
Perasaan takut dan dan cemas semakin
meningkat
TAHAPAN VI
Mengalami kepanikan
Perasaan takut mati
Detak jantung semakin cepat
Susah bernafas (sesak)
Terasa gemetar seluruh tubuh
Berkeringat
Pingsan
Faktor Yang Mempengaruhi Respon
Terhadap Stressor
1. Intensitas
Stress dapat menjadi motivator bagi
seseorang, berguna untuk mencegah
timbulnya rasa bosan.
2. Sifat
Stress juga memperngaruhi respon. Ada
beberapa stress yang bersifat positif dan
yang lainnya bersifat negatif.
3. Durasi
Jangka waktu berlangsungnya pemaparan
stressor atau kejadian dari stressor sampai
menjadikan seseorang mengalami stress.
4. Jumlah
Banyaknya perubahan-perubahan dan
kejadian yang dialami seseorang dalam
suatu periode waktu tertentu lebih sering
menyebabkan perkembangannya stress
yang pada akhirnya dapat menyebabkan
kesakitan
5. Pengalaman
Pengalaman yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan yang ditemui dalam kehidupan
akan memberikan pelajaran dan kekuatan untuk
menghadapi stress.
6. Tingkat Perkembangan
Tingkat perkembangan ini juga berpengaruh
terhadap bagaimana seseorang cukup
menentukan kematangan seseorang dalam
menghadapi masalah (penyakit)
Reaksi Tubuh Terhadap Stress
Perubahan Warna Rambut
Keringat Meningkat
Denyut Nadi Meningkat
Kulit Dingin
Tekanan Darah Meningkat
Frekwensi Dan Kedalaman Per Nafasan
Meningkat
Mulut Dan Bibir Terasa Kering
Peristaltik Menurun Yg Dpt Meng Akibatkan
Konstipasi
Penurunan Tonus Otot
Kemungkinan Gula Darah Meningkat
Penurunan Konsentrasi
Sering BAK
Wajah Tegang
Kepala Pusing
Reaksi Psikososial Terhadap Stress
Reaksi Yg Berorientasi Pada Ego / Mekanisme
Pertahanan Mental
o Denial ( Menyangkal )
Sering Berkata “ Tidak Mungkin “
o Proyeksi ( Menyalah Kan Orang Lain )
o Regresi ( Ketergantungan Pada Orang Lain)
o Displacement ( Mengembangkan Rasa Bermusuhan
Dengan Orang Lain )
o Isolasi ( Tidak Ingin Diganggu /Ditemui Orang Lain )
o Supresi ( Menekan Dan Memendam Perasaan )
o Cemas
o Depresi (Hilang gairah dan semangat) Sedih
Reaksi Fisiologi Terhadap Stress
1. Local Adaptation Syndrom (LAS)Tubuh menghasilkan
banyak respons terhadap stress. termasuk pembekuan
darah dan penyembuhan luka, akomodasi mata terhadap
cahaya, dll. Responnya berjangka pendek.
2. General Adaptation Syndrom (GAS)
a. Fase Alarm ( Waspada) Melibatkan pengerahan
mekanisme pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk
menghadapi stressor. Reaksi psikologis “fight or flight”
dan reaksi fisiologis.
Tanda fisik : curah jantung meningkat, peredaran darah
cepat, darah di perifer dan gastrointestinal mengalir ke
kepala dan ekstremitas. Banyak organ tubuh
terpengaruh, gejala stress memengaruhi denyut nadi,
ketegangan otot dan daya tahan tubuh menurun
3.Fase Resistance (Melawan)
Tubuh berusaha menyeimbangkan kondisi fisiologis
sebelumnya kepada keadaan normal dan tubuh mencoba
mengatasi faktor-faktor penyebab stress.
5. Tingkat Perkembangan
Pada tingkat perkembangan terdapat sifat stressor
yg berbeda shg resiko terjadi stres berbeda pula
Reaksi Yang Berorientasi Pada
Penyelesaian Masalah
Berbicara dengan orang lain tentang masalah dan
mencari solusi
a. Struktur
Setiap individu memiliki struktur atau kebiasaan
dan rutinitas unik untuk membantu menyelesaikan
aktivitas sehari-hari.
b. Penatalaksanaan waktu
Individu yang menggunakan waktu yang efektif
dan efisien biasanya mengalami sedikit stress
karena lebih terkontrol hidupnya.
c. Modifikasi lingkungan
Ketegangan yang diciptakan oleh perubahan dalam
kehidupan dapat meningkatkan respon terhadap
stress sehingga perubahan bisa ditunda untuk
menghindari stress.
2. Mengurangi Respon Fisiologi
a. Olahraga teratur
Program olahraga teratur meningkatkan
tonus otot dan postur otot, mengontol
berat badan, mengurangi ketegangan,
dan meningkatkan relaksasi
Program latihan efektif dalam
menurunkan keparahan kondisi akibat
stress seperti hipertensi, kegemukan,
sakit kepala migren, keletihan fisik,
keletihan mental, peka rangsang dan
depresi.
b. Humor
Kemampuan untuk menyerap hal-hal
lucu dan tertawa dapat menghilangkan
stress
Tertawa dapat melepaskan endorphin ke
dalam sirkulasi dan perasaan stress
dihilangkan
c. Spiritualitas
Aktivitas seperti berdoa, meditasi atau
membaca bacaan keagamaan dapat
menjadi sumber yang bermanfaat bagi
klien untuk mengurangi stress.
d. Nutrisi dan diet
Makanan memberi bahan bakar untuk
aktivitas dan meningkatkan latihan,
yang akan meningkatkan sirkulasi dan
pemberian nutrient ke jaringan tubuh.
Kebiasaan diet yang buruk dapat
memperburuk respon stress dan
membuat individu lebih mudah
tersinggung, hiperaktif dan gelisah.
e. Istirahat
Seseorang yang mengalami stress harus
meluangkan waktu untuk istirahat dan
tidur. Tidur tidak hanya menyegarkan
tubuh tetapi juga membantu seseorang
menjadi rileks secara mental.
f. Teknik relaksasi
Relaksasi progresif dengan dan tanpa
ketegangan otot dan teknik manipulasi
pikiran dapat mengurangi komponen
fisiologis dan emosional stress.
Perubahan akibat teknik relaksasi dapat
berupa: Menurunkan tekanan darah,
Menurunkan frekuensi jantung,
Mengurangi disritmia jantung,
Mengurangi ketegangan otot,
Menurunkan laju metabolik, dll.
3. Perbaikan Respon Perilaku Dan Emosional
Terhadap Stress
a. Sistem pendukung
System pendukung seperti keluarga,
teman, dan rekan kerja yang akan
mendengarkan dan memberi nasihat dan
dukungan emosional akan sangat
bermanfaat seseorang yang mengalami
stress
Sistem pendukung dapat mengurangi
reaksi stress dan meningkatkan
kesejahteraan fisik dan mental.
b. Intervensi krisis
Adalah teknik terapeutik untuk
membantu klien menyelesaikan masalah
tertentu akibat stress yang baru terjadi.
Tujuannya untuk memulihkan seseorang
secepat mungkin pada tingkat fungsi
semua dimensi sebelum krisis.
c. Meningkatkan harga diri
Memperbaiki harga diri klien dapat
membantu dalam strategi reduksi stress
yang positif
Ketika klien mengidentifikasi
karakteristik positif mereka, hal ini dapat
membantu mereka mencari sumber
yang dapat dicapai untuk mengatasi
stressor.
ADAPTASI
Kemampuan tubuh untuk
mempertahankan keadaan relatif
seimbang
Berfungsi untuk menyesuaikan diri
terhadap perubahan dan
mempertahankan ekuilibrium
( Homeostasis )
Adaptasi adalah proses dimana
dimensi fisiologis dan
psikososial berubah dalam
merespon terhadap stress.
Kesimpulan
Adaptasi adalah suatu upaya
untuk mempertahankan
fungsi yang optimal
Dimensi Adaptasi
1. Fisik
Sumber Adaptif:
Sindrom adaptasi lokal
Sindrom adaptasi umum
2. Perkembangan
Sumber Adaptif:
Koping yang berhasil tugas/tahap
perkembangan sebelumnya
Adaptasi yang berhasil terhadap stressor
sebelumnya
3. Emosional
Sumber Adaptif:
Mekanisme pertahanan psikologis
Kekuatan kepribadian individu
4. Intelektual
Sumber Adaptif:
Pendidikan normal
Kemampuan untuk memecahkan masalah
keterampilan berkomunikasi
Pengerahan kesadaran terhadap strategi
koping positif masa lalu
5. Sosial
Sumber Adaptif:
Jaringan sosial yang memberikan
dukungan
Orang lain yang dapat mengarahkan
individu kepada sumber yang dibutuhkan
6. Spiritual
Sumber Adaptif:
Kelompok pendoa, dukungan dari
rohaniawan.
Macam-macam adaptasi
A. ADAPTASI FISIOLOGIS
I. LAS (Lokal Adaptation Syndroma)
D. Adaptasi Spriritual
Proses penyesuaian diri dengan melakukan
perubahan perilaku yang didasarkan pada
keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki sesuai
dengan agama yang dianutnya. Apabila
mengalami stress, maka seseorang akan giat
melakukan ibadah.
TERIMAKASIH