Anda di halaman 1dari 25

STRESS & ADAPTASI

STRES
Modernisasi, kemajuan teknologi, dinamika social membawa
perubahan dlm cara berpikir & pola hidup masyarakat.

Perubahan kesehatan fisik

Perubahan kesehatan jiwa

Tidak semua orang mampu menyesuaikan diri thd perubahan tsb, akibatnya akan
menimbulkan ketegangan yg dpt menjadi faktor pencetus, penyebab atau akibat dr
suatu penyakit.
DEFINISI STRESS
gangguan pada tubuh &
respon tubuh yg sifatnya
pikiran yg disebabkan
non-spesifik thd setiap
oleh perubahan &
tuntutan beban atasnya
tuntutan kehidupan

kondisi dinamik dimana seseorang suatu kondisi yg disebabkan oleh


dikonfrontasikan dgn suatu transaksi antara individu dgn
peluang, kendala atau tuntutan yg lingkungan yg menimbulkan
dikaitkan dgn apa yg sangat persepsi jarak antara tuntutan yg
diinginkan & yg hasilnya berasal dr situasi & sumber daya
dipersepsikan sbg tidak pasti & biologis, psikologis & sosial dr
penting seseorang
PENYEBAB STRESS
Perubahan nilai budaya

Perubahan sistem kemasyarakatan

Pekerjaan
Kesenjangan antara idealisme dengan
realita

Adaptasi adl suatu bentuk respon yg sehat thd stres. Roy (1976),
respon adaptif sbg suatu tingkah laku yg memelihara integritas
individu.

Ketika tingkah laku mengganggu integritas individu, hal ini dianggap


MALADAPTIF.
FAKTOR PREDISPOSISI STRESS
Faktor predisposisi sangat berperan dlm menentukan apakah
suatu respon adaptif atau maladaptif

• Keadaan kehidupan seseorang yg


Genetik diperoleh dari keturunan

• kejadian yg menghasilkan pola pembelajaran yg dpt


Pengalama mempengaruhi respon penyesuaian individu, termasuk
n masa lalu pengalaman sebelumnya thd tekanan stres, mempelajari
respon stres, & tingkat penyesuaian stres sebelumnya.

• meliputi faktor kerentanan yg mempengaruhi kesiapan fisik,


psikologi & sumber-sumber sosial individu utk menghadapi
Kondisi saat tuntutan penyesuaian diri.
ini • contoh : kondisi kesehatan, keuangan, perkembangan
kedewasaan, dll.
JENIS STRESS ( Soewondo,
2010 )
1. Distress
2. Eustress
Stress yang memberikan
Stress yang memberikan
dampak buruk/ negative
dampak baik/ positif bagi
yang memicu timbulnya
individu
stress
REAKSI STRESS
• Gangguan Kardiovaskular, peningkatan tekanan darah,
Fisiologis peningkatan asam lambung, sakit kepala, gangguan
pencernakan, ketegangan otot dll

• Perubahan suasana hati, kelelahan emosional, terganggunya


Psikologis stabilitas emosi ( mudah marah, mudah tersinggung ), hilang
semangat, sulit konsentrasi, kehilangan minat, gelisah

Perilaku • Penurunan performa kerja, burn out, sulit mengambil


keputusan, mudah menyalahkan orang laindll

Sosial • Mengisolasi diri, membenci orang lain, mengurangi aktivitas


sosial
Tahapan stress
( Dadang Hawari, )

• Semangat bekerja besar, berlebihan (over acting);



Taha •
Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana biasanya;
Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya;
pI • Merasa senang dengan pekerjaannya itu dan semakin
bertambah semangat, namun tanpa disadari cadangan energy
semakin menipis.

• Merasa letih sewaktu bangun pagi, yang seharusnya merasa segar


• Merasa mudah lelah sesudah makan siang;
Taha •

Lekas merasa capai menjelang sore hari;
Sering mengeluh lambung atau perut tidak nyaman;
p II •

Detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar-debar);
Otot-otot pungung dan tengkuk terasa tegang;
• Tidak bisa santai
• Gangguan lambung dan usus semakin nyata
• Ketegangan otot semakin terasa;
• Perasaan ketidak-tenangan dan ketegangan
Taha emosional semakin meningkat;
p III • Gangguan pola tidur (insomnia);
• Koordinasi tubuh terganggu ( badan terasa oyong
dan serasa mau pingsan).

• Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa


amat sulit;
• Aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan dan
Taha mudah diselesaikan menjadi membosankan dan
p IV terasa amat sulit;
• Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi
kehilangan
Fisiologi Stres
Ketika seseorang meng-
antisipasi suatu
ancaman, tidak masalah
jika intensitasnya lemah,
ia akan menyalakan
sistem syaraf, yaitu
cabang dari sistem
syaraf otonom yang
disebut sistem syaraf
simpatetik.
Fisiologi Stres
 Huru-hara batin emosional
(inner emotional turmoil)
seringkali disertai dengan
aktivasi respons “fight or
flight” yang dikenal dengan
stres.
 Keadaan keterjagaan
(arousal) ini menghasilkan
produksi kimiawi tubuh
yang disebut adrenaline.
Fisiologi Stres lanj.
 Sebaliknya, ketika
seseorang sedang rileks,
kimiawi tubuh lainnya
seperti acetylcholine,
yang memperlambat
sistem, yang diproduksi
oleh sistem syaraf
parasimpatetik dalam
jumlah yang besar.
 Hal ini disebut dengan
“the relaxation
response”.
Fisiologi Stres lanj.
Fisiologi Stres lanj.
Sistem syaraf simpatetik Sistem syaraf para simpatetik
Meningkatkan aliran darah ke otak Menurunkan aliran darah ke otak
Pembesaran pupil mata Memperkecil pupil mata
Nafas lebih cepat Nafas lebih lambat
Denyut jantung lebih cepat Denyut jantung lebih lambat
Jumlah keringat di kulit meningkat Jumlah keringat di kulit menurun
Aktivitas pencernaan berkurang Aktivitas pencernaan meningkat
Aktivitas kelenjar adrenal Aktivitas kelenjar adrenal menurun;
meningkat; hormon stres dikeluarkan hormon stres dihambat
Portfolio Pre-
sentation De-
signed

Your Picture Here

You can simply impress your audience


and add a unique zing and appeal to
your Presentations. Easy to change
colors, photos and Text. Get a modern
PowerPoint Presentation that is
beautifully designed. You can simply
impress your audience and add a
unique zing and appeal to your
Presentations.
Respon internal tubuh dalam menghadapi stressor dan
mengembalikan keseimbangan tubuh disebut General
Adaptation Syndrome ( GAS )

1. Fase Alarm
Saat tubuh menggerakkan system syaraf simpatetik untuk
menghadapi ancaman langsung dari luar. Pelepasan hormone
saat kita mengalami emosi menghasilkan ketegangan otot,
lonjakan energi, peningkatan tekanan darah dll
2. Fase Penolakan
Respon tubuh bisa Fight atau Flight ( menghadapi atau
melarikan diri )
3. Fase Kelelahan
Stress sangat menguras energi, meningkatkan kerentanan
terhadap masalah fisik
PENYESUAIAN DIRI
TERHADAP STRESS
PROBLEM FOCUSSED COPING EMOTIONAL FOCUSSED
STRATEGY COPING STRATEGY
• Melakukan usaha dan • Strategi menghadapi stress,
tindakan yang mengarah dengan memberikan respon
pada penyelesaian masalah emosi secara defensive,
secara langsung meskipun tidak merubah
kondisi aktual
• Melarikan diri dari masalah
• Menyangkal
• Menyalahkan diri sendiri
• Mencari makna baru
• Reframming
LANGKAH –LANGKAH
MENGATASI STRESS
1. Temukan sumber masalah
2. Pikirkan dan ambil tindakan untuk mengatasi
“problem” nya
3. Lepaskan emosi yang menyertai
4. Bicarakan kekhawatiran yang dirasakan
5. Self care
6. Berpikir positif/ Reframming
7. Berolah raga, makan bergizi, tidur/ istirahat cukup
8. Relaxation
Emosi & perasaan “negatif”
menghasilkan irama jantung yang tidak teratur

• Ketika kita marah, sulit bagi kita untuk berpikir jernih


Emosi & perasaan “positif”
• Sebaliknya, ketika kita lagi PD, merasa aman,
menghargai seseorang atau sesuatu, irama jantung
kita menjadi teratur
• Ketika irama jantung teratur, membuat kita mudah
berpikir jernih dan dapat membuat keputusan lebih
baik
Emosi & perasaan “positif”
menghasilkan irama jantung yang teratur
Sumbu Emosional
 Pengaruh yang mengganggu
dari timbulnya tingkat
cortisol seringkali diperburuk
oleh peningkatan secara
simultan tingkat adrenaline.
 Perubahan kimiawi ini tidak
hanya menyebabkan
kerusakan jangka panjang,
namun juga mempercepat
proses penuaan.
Sumbu Emosional
 Pengaruh yang mengganggu
dari timbulnya tingkat
cortisol seringkali diperburuk
oleh peningkatan secara
simultan tingkat adrenaline.
 Perubahan kimiawi ini tidak
hanya menyebabkan
kerusakan jangka panjang,
namun juga mempercepat
proses penuaan.
Sumbu Emosional lanj.
 Sebaliknya, ketika seseorang secara
konsisten dalam keadaan emosi
positif, produksi hormon seperti
DHEA (Dehydro-epiandrosterone)
meningkat dan ia akan merasa
sejahtera, sukses, tabah, dan
resilience (kepegasan).
Sumbu Emosional lanj.
 Banyak dari tradisi teknik manajemen stres
memfokuskan pada relaksasi dan menurunkan
tingkat arousal.

Anda mungkin juga menyukai