Anda di halaman 1dari 24

PENGERTIAN STRES DAN STRESOR

STRESOR STRES

Stimuli atau pemicu: Respons adaptif,


Bersumber dari internal dipengaruhi oleh
maupun eksternal karakteristik dan/atau
proses psikologis.
Situasi saat suatu
tuntutan yang tidak
spesifik mengharuskan
seseorang memberikan
respon atau tindakan
• Stres dapat mjd stimulus untuk berubah dan
berkembang  dampak positif
• Reaksi “fight or flight”  menghadapi atau
menghindari stress
• Respon terhadap stressor bisa berbeda antar
individu tergantung dari faktor stressor dan
kemampuan koping yang dimiliki individu
• Mekanisme koping  cara yang dilakukan individu
dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri
dengan perubahan, serta respon terhadap situasi
yang mengancam (Keliat, 1999)
SUMBER STRESOR
INTERNAL EKSTERNAL

Bersumber dari diri sendiri Bersumber dari keluarga, masyarakat


dan lingkungan

Tuntutan pekerjaan, beban terlalu berat, - Keluarga : ada perselisihan,


kondisi keuangan, ketidakpuasan dengan perpisahan ortu, adanya anggota kelg
fisik tubuh, penyakit yang dialami, masa yg mengalami kecanduan narkoba,
pubertas, karakter atau sifat yang dsb
dimiliki, dsb - Masyarakat & lingkungan : atasan
yang tidak pernah puas di tempat
kerja, iri terhadap teman, polusi
udara dan sampah di lingkungan
tempat tinggal
JENIS STRES
• Stres fisik  contoh : suhu yang terlalu tinggi atau
rendah, suara bising, sinar matahari yang tll
menyengat
• Stres kimiawi  contoh : zat beracun asam, basa,
obat2an, faktor hormone, gas dll
• Stres mikrobiologis  karena kuman contoh : virus,
bakteri, parasite
• Stres fisiologis  gangguan fungsi organ tubuh
• Stres proses tumbuh kembang  masa pubertas,
pernikahan, pertambahan usia
• Stres psikologis/emosional  contoh dalam hub
interpersonal, sosial budaya, agama
Faktor yang Memengaruhi
Respon Thd Stresor
• Sifat stressor
• Durasi stressor
• Jumlah stressor
• Pengalaman masa lalu
• Tipe kepribadian
• Tahap perkembangan
Sifat stressor
Stressor bisa berubah tiba-tiba atau berangsur-
angsur dan dapat memengaruhi respons seseorang
dalam menghadapi stres, tergantung mekanisme
yang dimiliki.

Durasi stressor
Lamanya stressor dialami atau dihadapi respon
tubuh. Semakin lama maka respon jg akan lebih lama
 memengaruhi fungsi tubuh
Jumlah stressor
Semakin banyak stressor maka semakin besar
dampaknya bagi fungsi tubuh.

Pengalaman Masa Lalu


Menjadi bekal dalam menghadapi stres berikutnya
krn individu mampu beradaptasi/ mekanisme koping
yang lebih baik
Tipe Kepribadian
Tipe yang rentan : ambisius, agresif, kompetitif, kurang
sabar, mudah tegang, mudah tersinggung, mudah marah,
memiliki kewaspadaan berlebihan, berbicara dg cepat,
bekerja over time, pandai berorganisasi dan memimpin,
lebih suka bekerja sendiri jika ada tantangan, kaku
terhadap waktu, tidak mudah dipengaruhi dan sulit untuk
santai

Tahap perkembangan
Stressor yang dialami akan berbeda pada setiap
tahap perkembangan usia
Stressor berdasarkan tahap perkembangan

Anak Remaja Dewasa Muda Dewasa Dewasa Tua


• Mandiri dan • Perubahan tubuh • Menikah Tengah • Usia lanjut
ketergantungan • Hub dg teman • Meninggalkan • Menerima proses • Perubahan
• Mulai sekolah • Seksualitas rumah penuaan tempat tinggal
• Hub dg teman • Kemandirian • Mulai bekerja • Status sosial • Penyesuaian diri
sebaya • Melanjutkan pada masa
• Kompetisi dg pendidikan pension
teman • Membesarkan • Proses kematian
anak
Tahapan Stres (6 tahap)
• Paling ringan, ditandai dg munculnya semangat yang berlebihan, penglihatan
lebih “tajam” dari biasanya, merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari
biasanya

I • Tanpa disadari cadangan energy dihabiskan dan timbul rasa gugup yang
berlebihan

• Dampak mulai menimbulkan keluhan krn habisnya cadangan energi.


• Keluhan yang sering muncul : rasa letih saat bangun pagi, badan tidak terasa
segar, mudah lelah stlh makan siang, cepat lelah menjelang sore, lambung atau

II perut tdk nyaman, jantung berdebar, otot punggung dan tengkuk terasa tegang
dan tidak bisa santai

• Keluhan terasa semakin nyata spt gangguan lambung dan usus (gastritis/maag,
diare), ketegangan otot makin terasa, makin tidak tenang, gangguan pola tidur,

III tubuh terasa lemah dan tidak bertenaga


Lanjutan Tahapan Stres (6 tahap)
• Jika periksa ke dokter sering kali dinyatakan tidak sakit karena tidak ditemukan kelainan
fisik pada organ tubuhnya.
• Muncul gejala ketidakmampuan melakukan aktivitas rutin karena bosan, kehilangan

IV semangat, tll lelah krn gangguan pola tidur, kemampuan mengingat dan konsentrasi
menurun. Muncul rasa takut dan cemas yang tidak jelas penyebabnya

• Kelelahan fisik sangat dirasa, tidak mampu menyelesaikan pekerjaan yang ringan dan
sederhana, gangguan pada sistem pencernaan semakin berat, rasa takut dan cemas

V semakin meningkat

• Tahap puncak, ditandai dengan timbulnya rasa panic dan takut mati yang
menyebabkan jantung berdetak semakin cepat, kesulitan bernapas, tubuh gemetar dan

VI berkeringat dan ada kemungkinan terjadi kolaps atau pingsan


Cara Menilai Stres

Skala • Life Change Units (LCU)


• Peristiwa dlm kehidupan seseorang
Holmes dpt meningkatkan tk stres dan
membuatnya rentan terhadap
dan Rahe penyakit dan masalah kesehatan
mental
(1967) • 43 pernyataan

• Pernyataan ttg kebiasaan, gaya hidup,


Skala Miller lingkungan seseorang.
• 20 pernyataan mengukur tk ketahanan
dan Smith atau kekebalan terhadap stres

(1985)
Adaptasi Terhadap Stres
• Adaptasi fisiologis
• Adaptasi psikologis
• Adaptasi sosial budaya
• Adaptasi spiritual
Adaptasi Fisiologis
a. Sindrom adaptasi lokal : misal ada bagian tubuh
atau kulit terkena infeksi maka daerah tsb akan
menunjukkan gejala infeksi.
Ciri-ciri :
1. Bersifat lokal : tidak melibatkan seluruh sistem
tubuh
2. Bersifat adaptif : perlu stressor untuk
menstimulasi
3. Bersifat jangka pendek
4. Bersifat restoratif : membantu memperbaiki
homeostatis daerah atau bagian tubuh
Adaptasi yang bersifat umum atau sistemik. Seluruh tubuh
bereaksi berupa panas di seluruh tubuh, berkeringat dan lainnya
Tahapan :
1. Tahap reaksi alarm : ada kesiagaan ditandai dg pengeluaran
hormon oleh hipotalamus yg memicu kelj adrenal mengeluarkan
adrenalin  denyut jantung dipacu, napas mjd cepat dan
dangkal. Selanjutnya hipotalamus melepas hormon ACTH
(adrenokortikotropik) yg merangsang kelj adrenal menghasilkan
kortikoid yg akan pengaruhi berbagai fungsi tubuh.
Mempersiapkan seseorang untuk “fight or flight”
2. Tahap resistensi : tubuh mulai stabil, tk hormon, TD dan output
jantung kembali normal, individu berusaha adaptasi dg stressor.
Jika stressor hilang maka tubuh akan memperbaiki kerusakan yg
mgkn telah terjadi. Jika stressor tidak hilang maka akan masuk
tahap ketiga
3. Tahap kelelahan : tubuh tidak sanggup lagi menanggung stres,
tubuh tidak mampu melindungi diri thd stressor, regulasi
fisiologis menurun. Bisa berdampak fatal (kematian).
Adaptasi Terhadap Stres
• Adaptasi psikologis
1. Perilaku konstruktif : membantu individu menerima
tantangan. Contoh rasa cemas thd adanya
kemungkinan buruk menjadikan individu
mengambil langkah untuk mencegah atau
mengurangi dampaknya.
2. Perilaku destruktif : tidak membantu mengatasi
stressor. Contoh penggunaan alkohol, obat2an yang
ilegal

Perilaku adaptasi psikologis mengacu pada mekanisme


koping : orientasi pada tugas dan mekanisme
pertahanan diri
Adaptasi Terhadap Stres
• Perilaku adaptasi psikologis mengacu pada
mekanisme koping :
1. Reaksi yang berorientasi pada tugas
Melibatkan kemampuan kognitif (pengetahuan)
Tiga jenis perilaku yang umum:
a. Menyerang  menghilangkan, mengatasi
stressor, berkonsultasi dg yang paham
b. Menarik diri dari stressor secara fisik dan emosi
c. Berkompromi  mengubah metode yg biasanya
digunakan, mengganti tujuan,dsb
2. Reaksi yang berorientasi pada ego
Merupakan mekanisme pertahanan diri secara
psikologis.
Rasionalisasi : memberi alasan rasional sehingga
masalah yg dihadapi dapat teratasi
Pengalihan : melakukan pengalihan tingkah laku pada
obyek lain, contoh orang yg terganggu dg situasi gaduh
yg disebabkan temannya, maka ia berupaya
menyalahkan temannya tsb
Kompensasi : mengatasi masalah dg mencari kepuasan
pada keadaan lain. Contoh seorang yang ingatannya
menurun, di sisi lain ia berusaha menonjolkan bakat
melukis
Identifikasi : meniru perilaku orang lain dan berusaha
mengikuti sifat, karakteristik dan tindakan org tsb
Represi : mencoba menghilangkan pikiran masa lalu yang
buruk dengan melupakan atau menahannya di alam
bawah sadar dan sengaja melupakannya.
Supresi : berusaha menekan masalah yang secara sadar
tidak diterima dan tidak memikirkan hal-hal yang kurang
menyenangkan.
Penyangkalan : upaya pertahanan diri dengan menyangkal
masalah yg dihadapi atau tidak mau menerima kenyataan.
Misal : menolak kenyataan bahwa pasangan sudah
meninggal dunia dengan tetap melakukan rutinitas seolah
pasangannya masih ada.
Adaptasi Terhadap Stres
• Adaptasi sosial budaya
Menyesuaikan perilaku dengan normal yang berlaku
di masyarakat. Misal gotong royong
• Adaptasi spiritual
Menyesuaikan diri dengan melakukan perubahan
perilaku yg didasarkan keyakinan atau kepercayaan
sesuai dengan agama yang dianut. Misal saat alami
stres jadi rajin ibadah, puasa, dll
Teknik Manajemen Stres
• Mengatur diet dan nutrisi
• Istirahat dan tidur : merupakan obat yg baik dalam
atasi stres krn akan memulihkan keletihan fisik dan
kebugaran tubuh, tidur yg cukup juga memperbaiki sel
yang rusak
• Olahraga teratur
• Berhenti merokok
• Menghindari minuman keras
• Mengatur berat badan : keadaan tubuh yang tidak
seimbang akan menurunkan ketahanan dan kekebalan
tubuh thd stres
• Mengatur waktu
• Terapi psikofarmaka : menggunakan obat dalam atasi stres shg
diharapkan tdk mengganggu organ tubuh lain. Biasanya dengan
obat anticemas dan antidepresan.
• Terapi somatic : terapi pada gejala yang ditimbulkan dari stres
sehingga tidak mengganggu sistem tubuh yang lain contoh jika
seseorang mengalami diare akibat stres maka diarenya diobati
• Psikoterapi : terapi teknik psiko yang disesuaikan dengan
kebutuhan seseorang. Meliputi psikoterapi suportif (memberi
motivasi dan dukungan agar pasien memiliki rasa percaya diri)
dan reedukatif (memberikan pendidikan atau pengetahuan
secara berulang). Psikoterapi rekonstruktif (memperbaiki
kepribadian yang mengalami goncangan) dan psikoterapi kognitif
(memulihkan kemampuan kognitif atau berpikir rasional).
• Terapi psikoreligius : dengan pendekatan agama. Ini diperlukan
karena dalam atasi atau pertahankan kehidupan, seseorang harus
sehat secara fisik, psikis, sosial maupun spiritual
Manajemen lainnya
• Koping yang fokus pada emosi
Dg mengatur respon emosional thd stres mll perilaku,
misal meniadakan fakta yang tidak menyenangkan,
mengendalikan diri, membuat jarak, penilaian secara
positif, menerima tanggung jawab atau menghindar
• Koping yang fokus pada masalah
Dg mempelajari cara atau keterampilan yang dapat
menyelesaikan masalah, seperti keterampilan
menetapkan prioritas pekerjaan, manajemen waktu,
peningkatan dukungan sosial
• Relaksasi
• Meditasi, dll
Peran bidan dalam mengatasi pasien dengan masalah
stres

• Memfasilitasi orang yang sedang alami stres


• Melakukan asuhan kebidanan yang sesuai prinsip
manajemen stres
• Menggunakan strategi pemecahan masalah yg
bertujuan untuk kurangi stres secara efektif untuk
jangka panjang serta dapat meningkatkan
keyakinan diri dan kemampuan menghadapi dan
memecahkan masalah yang akan datang

Anda mungkin juga menyukai