Anda di halaman 1dari 46

KONSEP STRESS

ADAPTASI
WILDAN AKASYAH, M.Kep.,Ns
Tujuan Pembelajajaran mahasiswa dapat
memahami..
• pengertian stres
• Klasifikasi stres
• Sumber stres
• Jenis konflik
• Penggolongan stres
• Respon Psikologi stres
• Cara mengendalikan stres
APA ITU NORMAL ?
Buku Kesehatan Jiwa : Skinner :
• Sikap Positif pd diri • Menerima diri sendiri
sendiri
• Diterima orang lain
• Cerapan thd
kenyataan • Efisiensi dlm
pekerjaan dan studi
• Integrasi
• Bebas konflik diri
• Kompeten
• Otonomi
• Perkembangan dan
perwujudan diri 3
PENYESUAIAN DIRI (ADAPTASI)

DEFINISI :
Penilaian pada :
proses dinamis interaksi individu dg • Prestasi
dunia sekitarnya untuk mencapai
(achievement) :
keseimbangan
hasilnya baik / buruk
CARA :
• Proses :
Merubah diri sendiri
apa yg dilakukan dlm
(akomodasi) : spy sesuai dg
situasi dan lingkungan yg
lingkungan sekitar berbeda serta faktor-
(-) terhambatnya keinginan/perasaan faktor yg
Merubah lingkungan (asimilasi) mempengaruhinya
(-) usaha membuktikan diri dan
Stress • Ancaman, tantangan pd
individu
• Respon thd situasi
• Proses dimana individu
menilai dan mengatasi
tantangan dan ancaman
yg berasal dari
lingkungannya
• Efek Positif :
motivasi utk
menaklukkan masalah
• Efek Negatif :
- Sumber ancaman
5
Istilah • Stress – respon fisik, emosional, kognitif dan
Stress perilaku thd peristiwa yg dinilai mengancam atau
menantang
• Stresor – peristiwa yg menyebabkan reaksi stres
• Distres – akibat dari stresor yang tidak
menyenangkan dan tidak diharapkan
• Eustres – akibat dari peristiwa positif, atau
jumlah stres optimal yg dibutuhkan seseorang
utk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
nya

by FH 6
Teori Stress
1. Dari aspek stimulus (“ stress berasal dari luar ”).
- Stresor Personal
• Mayoritas peristiwa sehari-hari yang menimbulkan efek negatif dan biasanya cepat hilang
• Stressor Dasar
• Peristiwa menjengkelkan yg menimbulkan gangguan kecil ttp tidak menimbulkan bekas yg lama
• Kejutan
• peristiwa positif kecil yg membuat rasa senang
• Peristiwa besar
• stressors kuat yg terjadi dg mendadak dan berpengaruh pd banyak orang

2. Dari aspek Respon (“ reaksi stres dari dalam tubuh”). General adaptation syndrome (GAS) – TEORI
HANS SELYE
• Tahap peringatan (Alarm) dan mobilisasi
• Waspada thd stresor
• Tahap Resistansi
• Menghadapi stresor
• Tahap Kelelahan
• Munculnya konsekuensi negatif stres

3. Model Interaksional (TEORI LAZARUS-FOLKMAN)


Transaksi yg mempengaruhi relasi antara individu dengan lingkungan
7
Stresor dari Kehidupan Stresor Sosial dan Budaya
• Bencana Alam
• Tidak dapt diprediksi, peristiwa
• Kondisi Sosial
dg skala luas • Kemiskinan, kejahatan,
• Contoh : banjir, gempa, dll diskriminasi
• Berakibat langsung pd • Rendahnya SES
kesehatan mengakibatkan tingginya
tingkat stres
• Perubahan dlm hidup
• Contoh : kematian, perceraian,
perkawinan, kehilangan
• Bentrok Budaya
pekerjaan • Contoh : perkelahian antar
• Membuat individu rentan thd suku, ricuh sepakbola,
penyakit tawuran, dsb

• Pertengkaran harian
• Gangguan rutin yg dihadapi
setiap hari
• Mis : kemacetan, cekcok dg
teman
• Mempunyai efek kumulatif thd
kesehatan

Stresor dari stimulus luar 8


Stresor Harian dari stimulus luar
Teori Stress – Hans Selye
Stress : respon fisiologis dan psikologis tubuh terhadap
situasi yang mengancam atau menantang dan
memerlukan beberapa jenis penyesuaian

Hans Selye : Pelopor riset mengenai stress


Ia mengembangkan teori bagaimana stress membuat
seseorang menjadi sakit

“General Adaptation Syndrome”

G. A. S.
General Adaptation Syndrome
Stressor
Tuntutan tubuh yg memerlukan penyesuaian diri dan membawa reaksi stress

G. A. S.
3 Tahap:

1. Alarm = Peringatan
2. Resistance = Perlawanan
3. Exhaustion = Kelelahan

Adaptasi : sehat atau sakit


General Adaptation Syndrome
Selye (1956, 1976, 1985) mengembangkan GAS: sebagai satu rangkaian
perubahan reaksi tubuh secara fisiologis dan psikologis yg bersifat konstan thd
stres

Stress
Resistance

Phase 1: Phase 2:
Phase 3:
Alarm Resistance
Exhaustion
Reaction (cope)
12
General Adaptation Syndrome
Alarm
Aksi melawan atau menghindar : tubuh memobilisasi sumber
dayanya untuk bertempur melawan ancaman; mengaktifkan
sistem syaraf simpatetik

Resistance
Meningkatkan kemampuan melawan stressor melalui rangsangan
fisiologis tingkat sedang: kemampuan utk menahan stresor
tambahan menjadi berkurang

Exhaaustion
Penipisan sumber daya memunculkan penyakit dan gangguan
(misalnya, detak jantung kronis tinggi dan kemungkinan naiknya
tekanan darah meningkat serangan jantung dan stroke).
by FH 14
Stressor Terjadinya peristiwa yang
menimbulkan stress

Bagaimana perasaanku
Primary appraisal
terhadap itu ?

Secondary
appraisal Bagaaimana
mengatasinya ?

Outcome Tidak bisa diatasi – Stres !


15
Lazarus’s Cognitive Theory
Stressor Lazarus menekankan bhw
Selye menekankan bhw
proses mental menentukan
stress tgt pd intensitas
terjadinya stress
stressor
Appraisal

G. A. S.

Adaptasi : sehat / sakit


Stressor

Primary Appraisal = Penilaian Primer


Apakah stresor negatif ?
Dapat menjadi negatif jika berkaitan dg luka, No Stress
kehilangan, ancaman atau perubahan
Yes No

Secondary Appraisal: Penilaian kedua


Dapatkan Aku mengendalikan situasinya ?
Jika sumber koping cukup adekuat, terjadi pilihan
koping berfokus masalah atau koping berfokus
emosi
Lazarus and Folkman’s Theory
Respons Stress
• Komponen Fisiologis : rangsangan, sekresi
hormon.
• Komponen Emosi : kecemasan, takut, kesedihan,
kebencian dan kegembiraan (jika stress berasal dr
tantangan)
• Komponen Perilaku : strategi (baik perilaku dan
mental) – berbasis emosi atau masalah.
Level stress yg dialami individu tergantung pada
adekuasi sumberdaya utk koping dan seberapa
banyaknya terkuran utk mengatasi stress
Strategi Coping
Problem-Focused Coping: respon ditujukan untuk
mengurangi, memodifikasi, atau menghilangkan
sumber stres (misalnya, jika nilai studi rendah
-mengurangi jam bermain, merubah strategi studi, dll).

Emotion-Focused Coping: respon yang ditujukan


untuk mengurangi dampak emosional dari stressor
(misalnya: menolak, lari ke agama, angan-angan,
humor, alkohol / obat-obatan, seks bebas).
Lazarus and Folkman’s Theory

Lazarus Folkman
Coping Macam :
Strategi menghadapi Masalah • Escape-avoidance
(SMM) • Menghindari stresor
• Distancing
• Coping berfokus masalah • Meminimalisasi dampak stresor
• Menangani/merubah • Denial
stressor • Mengingkari adanya stresor
• Digunakan jika masalah
dpt diubah
• Wishful thinking
• Membayangkan stresor hilang
• Coping dg konfrontasi dg sendirinya
• Problem solving yg
terencana • Seeking social support
• Mencari dukungan sosial
• Coping berfokus Emosi • Positive reappraisal
• Mencari rasa nyaman • Mengambil hikmah
thd peristiwa • Downward comparison
• Digunakan jika stresor • Meyakinkan diri sbg kurang
tidak dapat beruntung
dikendalikan
21
• Denial: mengingkari kenyataan yg menyakitkan dan tidak
Coping menyenangkan
Strategi menghadapi Masalah • Repression: menyingkirkan pikiran, perasaan dan
(SMM) keinginan dari kesadaran
• Projection: menempatkanAttributing one’s repressed
• Coping Langsung motives, feelings, or wishes to others.
• Konfrontasi : menghadapi kondisi • Identification: Taking on the characteristics of someone
stresor dan berusaha mengatasi else to avoid feeling incompetent.
• Kompromi: memutuskan kondisi • Regression: kembali keperilaku kanak-kanak dan
realistis jika solusi atau tujuan bertahan.
tidak bisa dicapai
• Intellectualization: Thinking abstractly about stressful
• Withdrawal: menghindari kondisi problems as a way of detaching oneself from them.
stresor krn coping tidak dapat
diterapkan • Reaction formation: Expression of exaggerated ideas and
emotions that are the opposite of one’s repressed beliefs
or feelings.
• Coping Defensif / Bertahan
• Displacement: Shifting repressed motives and emotions
• Defense mechanisms from an orginal object to a substitute object.
• Sublimation: Redirection repressed motives and feelings
into more socially acceptable channels.

22
Stres dan resistensi thd penyakit
• Efek Tidak langsung thd kesehatan
• Merangsang perilaku berisiko
• Misal : Merokok, minuman keras

• Gangguan psikosomatis
• Efek fisiologis dari gangguan psikologis
• Mis : hipertensi, sakit kepala, migren

• Serangan thd Daya Tahan Tubuh (sistim imun)


• Stres scr kumulatif menyerang daya tahan tubuh
• Mengalihkan energi ke otot dan otak
• Meskipun stres bersifat singkat tetap berdampak pd sistem
imun
• Stres melemahkan sistem imun meningkatkan resiko
kanker :
• depresi
• Bereavement / kesedihan yg berlarut-larut
• Meluap/meledaknya emosi negatif
• Harapan dan tekad berhubungan dg kesembuhan penderita
kanker
by FH 23
Effects of Stress
Anxiety = kecemasan
Hypertension = darah tinggi

Fatigue = kelelahan
Depression = depresi
Migraine Headaches = sakit kepala dan migren
Muscular & Respiratory Problems = masalah pernapasan
dan muscular
Eating & Sleeping Disorders

Skin Problems = alergi, dll


Sexual Problems
Lack of enjoyment of life
Faktor untuk Menghindari Stres

1. Olahraga
2. Aktivitas Sosial
3. Tidur cukup dan nyenyak
4. Makanan bergizi
5. Bersenang-senang/berlibur
6. Manajemen waktu
7. Melatih ketrampilan coping

25
MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN
JIWA
Beberapa model praktik yang dikembangkan dalam keperawatan kesehatan jiwa
antara lain
1.Model psikoanalisis
2.Model interpersonal
3.Model sosial
4.Eksistensial
5.Suportif
6.Komunikasi
7.Perilaku
8.Model medik
9.Dan yang paling sering digunakan dalam keperawatan jiwa adalah model stres
adaptasi.
Model Praktik Keperawatan Jiwa
Model Pandangan Terhadap Proses Terapeutik Peran Terapis dan Pasien
Penyimpangan Perilaku
Psikoanalitik Perilaku didasarkan pada Psikoanalisis Pasien mengungkapkan
(S. Frued, Erikson, perkembangan dini dan menggunakan teknik semua pikiran dan mimpi
Klein, Horney, resolusi konflik yang tidak asosiasi bebas dan analisis serta mempertimbangan
Fromm-Reichmann, adekuat. mimpi. Hal ini interprestasi terapis.
Menninger Pertahanan ego tidak menginterprestasi Terapis tetap
adekuat untuk perilaku, menggunakan mengupayakan
mengontrol ansietas. transferen untuk perkembangan
Gejala merupakan upaya memperbaiki pengalaman transferen, serta
untuk mengatasi ansietas masa lalu, dan menginterpretasikan
dan berkaitan dengan mengidentifikasi area pikiran dan mimpi pasien
konflik yang tidak masalah melalui dalam kaitannya dengan
terselesaikan interpretasi resistensi konflik, transferen, dan
pasien. resistensi.
Model Praktik Keperawatan Jiwa
Model Pandangan Terhadap Proses Terapeutik Peran Terapis dan
Penyimpangan Perilaku Pasien
Interpersonal Ansietas timbul dan dialami Hubungan antara terapis dan Pasien menceritakan
(Sullivan, Peplau) secara interpersonal. pasien membangun perasaan ansietas dan perasaannya
aman. pada terapis.
Rasa takut yang mendasar
adalah takut terhadap Terapis membantu pasien Terapis menjalin hubungan
penolakan. mengalami hubungan yang akrab dengan pasien,
penuh rasa percaya dan menggunakan empati untuk
Seorang membutuhkan rasa
mencapai kepuasan merasakan perasaan
aman dan kepuasan yang
pasien, dan menggunakan
diperoleh melalui hubungan interpersonal.
hubungan sebagai suatu
interpersonal yang positif. Pasien kemudian dibantu untuk pengalaman interpersonal
mengembangkan hubungan korektif.
akrab di luar situasi terapi.
Model Praktik Keperawatan Jiwa
Model Pandangan Proses Terapeutik Peran Terapis dan
Terhadap Pasien
Penyimpangan
Perilaku
Sosial Faktor sosial dan lingkungan Pasien dibantu untuk Pasien secara aktif
(Szasz, Caplan) menciptakan stres, yang mengatasi sistem sosial. menyampaikan masalahnya
menyebabkan ansietas, serta Mungkin digunakan intervensi kepada terapis dan bekerja
mengakibatkan timbulnya krisis. sama dengan terapis untuk
gejala. Perilaku yang tidak
menyelesaikan masalahnya.
dapat diterima (menyimpang) Manipulasi lingkungan dan
Menggunakan sumber yang
diartikan secara sosial dan menunjukkan dukungan sosial
memenuhi kebutuhan sistem ada di masyarakat.
juga diterapkan.
sosial. Terapis menggali
Dukungan kelompok sebaya
dianjurkan. sistem sosial pasien dan
membantu pasien
menggunakan sumber yang
tersedia atau menciptakan
sumber baru.
Model Praktik Keperawatan Jiwa
Model Pandangan Terhadap Proses Terapeutik Peran Terapis dan
Penyimpangan Pasien
Perilaku
Eksistensial Hidup ini akan sangat berarti Individu dibantu untuk Pasien bertanggung jawab
(Perls, Glesser, Ellis, apabila seseorang dapat mengalami kemurnian terhadap perilakunya dan
Rogers, Frankl) mengalami dan menerima diri hubungan. berperan serta dalam suatu
(self acceptance ) pengalaman yang berarti
sepenuhnya. Penyimpangan Terapi sering dilakukan dalam
kelompok. untuk mempelajari tentang diri
perilaku terjadi jika individu
yang sebenarnya.
gagal dalam upayanya untuk Pasien dianjurkan untuk
menemukan dan menerima menggali dan menerima diri Terapis membantu pasien
diri. Menjadi diri sendiri bisa dan dibantu untuk untuk mengenal nilai diri.
dialami melalui hubungan mengendalikan perilakunya. Terapis mengklarifikasi
murni dengan orang lain. realitas dari suatu situasi dan
mengenalkan pasien tentang
perasaan tulus dan
memperluas kesadaran
dirinya.
MODEL STRESS ADAPTASI
KEPERAWATAN JIWA
Model Pandangan Terhadap Proses Terapeutik Peran Terapis dan
Penyimpangan Pasien
Perilaku
Stres adaptasi (Gail Sehat sakit Mengidentifikasi Membantu pasien
Stuart) diidentifikasi sebagai faktor predisposisi, lebih adaptif dalam
hasil berbagai presipitasi, penilaian menghadapi stresor.
karakteristik individu terhadap stresor,
yang berinteraksi sumber koping, dan
dengan faktor mekanisme koping
lingkungan. yang digunakan
pasien.
MODEL STRES ADAPTASI DALAM
KEPERAWATAN JIWA
• Model ini pertama kali dikembangkan oleh Gail Stuart pada tahun
1983. Fakta menunjukkan bahwa banyak pasien mengalami gangguan
jiwa karena kegagalan beradaptasi
MODEL STRES ADAPTASI DALAM
KEPERAWATAN JIWA
• Model ini pertama kali dikembangkan oleh Gail Stuart pada tahun
1983. Fakta menunjukkan bahwa banyak pasien mengalami gangguan
jiwa karena kegagalan beradaptasi
Pengkajian Model Stres Adaptasi (Stuart dan Laraia,
2005)
Faktor Predisposisi
• Faktor predisposisi adalah faktor risiko yang menjadi sumber
terjadinya stres
• Mempengaruhi tipe dan sumber dari individu untuk menghadapi
stres baik yang biologis, psikososial, dan sosiokultural.
• Secara bersama-sama, faktor ini akan mempengaruhi seseorang
dalam memberikan arti dan nilai terhadap stres pengalaman stres
yang dialaminya
Macam-macam faktor predisposisi
1. Biologi: latar belakang genetik, status nutrisi, kepekaan biologis,
kesehatan umum, dan terpapar racun.
2. Psikologis: kecerdasan, keterampilan verbal, moral, personal,
pengalaman masa lalu, konsep diri, motivasi, pertahanan psikologis,
dan kontrol.
3. Sosiokultural: usia, gender, pendidikan, pendapatan, okupasi, posisi
sosial, latar belakang budaya, keyakinan, politik, pengalaman sosial,
dan tingkatan sosial.
Faktor Presipitasi
1. Stimulus yang dipersepsikan oleh seseorang sebagai tantangan,
ancaman, atau tuntutan yang memerlukan energi tambahan untuk
mengatasinya.
2. Faktor presipitasi memerlukan energi yang besar dalam
menghadapi stres atau tekanan hidup.
3. Faktor presipitasi ini dapat bersifat biologis, psikologis, dan
sosiokultural.
4. Waktu merupakan dimensi yang juga memengaruhi terjadinya
stres, yaitu berapa lama terpapar dan berapa frekuensi terjadinya
stres
Contoh Faktor presipitasi
1. Kejadian yang menekan (stressful)
2. Ketegangan hidup
3. Peristiwa dalam kehidupan
4. Cedera
5. Iritasi
6. dan tegang
Definisi Penilaian Terhadap Stresor
• Evaluasi tentang makna stresor bagi kesejahteraan seseorang,
mempertimbangkan arti stresor, intensitas dan pentingnya
Contoh
1. Ketahanan
2. Keseriusan
3. yang dipesepsikan
4. Ansietas
5. atribusi
Penilaian terhadap Stresor

1. Respons kognitif
2. Respons afektif
3. Respons fisiologis
4. Respons perilaku
5. Respons sosial
Sumber Koping
Evaluasi pilihan Koping dan strategi

Macam-macam
1.Finansial
2.dukungan sosial
3.integritas ego
Mekanisme Koping
Setiap upaya yang diarahkan untuk mengelola stress

Contoh :
1.Penyelesaian masalah
2.Kepatuhan
3.mekanisme pertahanan
Rentang Respon Koping
Kisaran respon manusia adaptif atau maladaptif
Contoh :
1.Perubahan sosial
2.gejala fisik
3.kesejahteraan emosional
Kegiatan dalam tritmen
Kisaran fungsi keperawatan terkait dengan tujuan tritmen pengkajian
keperawatan, tindakan keperawatan, dan hasil yang diharapkan.
Contoh :
1.Pengelolaan lingkungan
2.Pendidikan
3.contoh peran
4.advokasi
REFERENSI
• Stuart dan Laraia. 2005. Principles and Practice of Psychiatric Nursing,
8th edition. St. Louis: Mosby.
• Stuart, Gail W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta :
EGC

Anda mungkin juga menyukai