Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL APPRAISAL JOURNAL SISTEM ENDOKRIN

“HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT


PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLIKLINIK
ENDOKRIN RUMAH SAKIT PROF. DR. R. D. KANDOU
MANADO”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Keperawatan Medikal Bedah II
Dosen Pembimbing:
Sri Wahyuni, M. Kep., Ns.

Di susunoleh:
1. AiniNovia R. (10218001)
2. AlfiyandriSatria N (10218002)
3. AnjarwidyHafida K. (10218010)
4. AningRatna Sari (10218009)
5. ChlarisaDwi Lestari (10218017)
6. Cindy Novid (10218018)
7. Elvianisa Indah P (10218026)
8. Erica Septiana (10218027)
9. FransiskaDiah A (10218035)
10. GalihArdiyanto (10218036)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI 2020

LEMBAR PENILAIAN CRITICAL APPRAISAL


Nama Mata Ajaran :Keperawatan Medikal Bedah

Nama Tugas : Critical Appraisal Artikel Jurnal

Nama Mahasiswa:Sr

i
No Aspek yang dinilai Bobot Kriteria Penilaian
1 Pendahuluan 10% Menjelaskantopik, tujuan, danalatyang
digunakanuntuk mengkritisijurnal. Memberikan
deskripsisingkatmakalah dan
deskripsisingkatjurnalyang ditelaahsecara spesifik
dan relevan.
2 Kriteria Artikel 80% Deskripsi dan kritikjurnal/artikelmenggunakan

alat kritik (toolyang tepat):

AnalisatidaklogisSangatkoheren

danlogis

PemilihantoolyangTooltepat

tidak sesuai

Ide susahdipahamiIdelugas danjelas


3 Kesimpulan 10% Menyimpulkan makalah dan menuliskan refleksi atas
kritik jurnal
4 Pengurangan Nilai 5% Nilai akan mendapatkan pengurangan jika kriteria
berikut tidak terpenuhi :

Jumlah kata kurang atau lebih dari batas toleransi 5%


dari 1500

Tidak mengikuti aturan penulisan referensi dengan benar

Penulisan bahasa indonesia yang baik dan benar,


termasuk tanda baca

NilaiTotal :

KomentarDosen

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul 2
Lembar Penilaian 2
Daftar Isi 3
BAB I Pendahuluan 4
BAB II Telaah Kritis Jurnal Artikel 8
BAB III Kesimpulan 9

iii
Daftar Pustaka 10

BAB I
PENDAHULUAN

Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit kronik yang terjadi pada jutaan orang
didunia (America Diabetes Assosiation). Diabetes Melitus merupakan sekelompok
penyakit metabolic dengan karakteristik terjadinya peningkatan kadar glukosa darah
(hiperglikemi), yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, aktivitas insulin dan
keduanya( Smeltzer&Barre, 2008).Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit kronik
yang terjadi pada jutaan orang didunia (America Diabetes Assosiation).

iv
Diabetes Melitus merupakan sekelompok penyakit metabolic dengan karakteristik
terjadinya peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemi), yang terjadi akibat kelainan
sekresi insulin, aktivitas insulin dan keduanya( Smeltzer&Barre, 2008).
Diabetes mellitus dapat menjadi serius dan menyebabkan kondisi kronik yang
membahayakan apabila tidak diobati.Akibat dari hiperglikemi dapat terjadi komplikasi
metabolic akut seperti ketoasidosis diabetik (KAD) dan keadaan hiperglikemi dalam jangka
waktu yang lama berkontibusi terhadap komplikasi kronik pada kardiovaskuer, ginjal,
penyakit mata dan komplikasi neuropatik.Diabetes mellitus juga berhubungan dengan
peningkatan kejadian penyakit markovaskuler seperti MCI dan stroke (Smeltzer& bare,
2008).
Upaya mencegah terjadinya komplikasi dari diabetes mellitus, maka diperlukan
pengontrolan yang terapeutik dan teratur melalui perubahan gaya hidup pasien diabetes
mellitus yang tepat, tegas dan permanen. Pengontrolan diabetes mellitus diantaranya adalah
pembatasan diet, peningkatan aktifitas fisik, regimen pengobatan yang tepat control medis
teratur dan pengontrolan metabolic secara teratur melalui pemeriksan alat
boratorium.Kepatuhan pasien diabetes mellitus terhadap terapi yang telah diindikasikan dan
diresepkan oleh dokter akan memberikan efek terapeutik yang positif (Golien, 2003).

BAB II
TELAAH CRITIS ARTIKEL JURNAL

2.1. Apakah criteria untuk sampel didefinisikan dengan jelas?

Criteria yang dimasukkan dalam sampel sudah didefinisikan cukup jelas, karena
dibuktikan dengan tingginya prevalensi Populasi diabetes mellitus di Sulawesi Utara di
dominasi oleh perempuan yaitu 1,9% dengan rentan umur 65-74 tahun dengan 7,9% dan
di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado prevalensi penderita pada tahun 2013
sebanyak 200 orang dengan jumlah tiap bulan di perkirakan sebanyak 16 kunjungan

v
setiap bulannya. Data yang diperoleh dari Poliklinik Endokrin menunjukan bahwa
sejak bulan Januari hingga bulan Juni sebanyak 120 penderita yang menjalani rawat
jalan di RSUP Dr. R. D. Kandou Manado. .

2.2Apakah subyek penelitian dan pengaturannya dijelaskan secara rinci?

Subjek yang dimasukkan dalem sampel belum didefinisikan secara jelas, karena
Berdasarkan hasil studi data awal melalui wawancara dengan kepala poliklinik
endokrin didapatkan bahwa jumlah penderita DM tipe 2 Poliklinik Endokrin RSUP.
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang menjalani rawat jalan RSUP. Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado, setiap harinya bervariasi antara 10 sampai dengan 20 orang

2.3 Apakah paparan diukur dengan cara yang valid dan dapat diandalkan?
Paparan belum dijelaskan secara rinci ,hal ini disebabkan peneliti hanya
menganalisis variabel-variabel yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi
frekuensi dan proporsinya
2.4 Apakah objektif, criteria standar digunakan untuk pengukuran kondisi?
Objektif dan pengukuran dijelaskan dengan cara rinci memperlihatkan bahwa
pengaturan makanan mempunyai hubungan yang signifikan dengan keberhasilan
pengolaan diabetes mellitus tipe 2 sama halnya dengan kebiasaan makan, perilaku
keteraturan minum obat anti diabetes berhubungan dengang lukosa darah. Kepatuhan
minum obat berhubungan secara signifikan dengan keberasilan pengolahan diabetes
mellitus tipe 2 Dalam penelitianini keteraturan konsumsi responden dilihat dari
kesesuaian antara anjuran konsumsiobat dari dokter dengan realita yang dilakukan oleh
responden.
2.5 Apakah factor perancu di identifikasi?
Factor perancau belum dijelaskan secara rinci Ketidak patuhan pasien diabetes
mellitus minum obat disebabkan karena kurangnya pengetahuan. Kurangnya
pengetahuan mengenai regimen pengobatan, manfaat obat/terapi menyebabkan pasien
tidak patuh sepenuhnya melaksanakan anjuran pengobatan. Hal ini disebabkan karena
pengetahuan merupakan dasar bagi perilaku kesehatan. Pengetahuan yang baik
mengenai pengobatan akan menjadikan perilaku pengobatan baik, sebaliknya
pengetahuan yang kurang dapat menyebabkan perilaku pengobatan yang kurang baik
pula.Melihat permasalahan di atas maka peneliti memandang perlu untuk melakukan

vi
penelitian tentang: “Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien
Diabetes Mellitus di Poliklinik Endokrin RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
2.6 Apakah strategi untuk menangani factor perancu dinyatakan?
pengetahuan seseorang bisa mempengaruhi kepatuahan untuk minum obat,
karena semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah untuk menerima
informasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi pengatahuan kurangnya informasi dari
tenaga kesehatan. Pada saat memberikan pelayanan kesehatan meraka hanya diberikan
informasi lisan sehingga informasi yang didaptkan kurang efektif. Oleh karena itu
pentinggnya pendidikan kesehatan diberikan kepada pasien tentang mengkomsumsi
obat yang baik sehingga dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang minum obat
yang baik.
2.7 Apakah hasil diukur dengan cara yang valid dan dapat diandalkan?
Dari hasil analisis menggunakan uji chi-square dapat diketahui hubungan
pengetahaun dengan kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus tipe 2 yang
dilakukan pada responden yang berjumlah 58 orang. Nilai yang diperoleh pengetahuan
baik adalah 22 orang menunjukan bahwa hubungan pengetahuan dengan kepatuahan
minum obat masih kurang baik.
2.8 Apakah analisis statistik yang sesuai digunakan?
Dari hasil analisis menggunakan uji chi-square dapat diketahui hubungan
pengetahaun dengan kepatuhan minum obat pada pasien diabetes mellitus tipe 2 yang
dilakukan pada responden yang berjumlah 58 orang. Bersadarkan hasil uji satistik
chisquare diperoleh p = 0.001. hal ini menunjukan nilai p tidak lebih besar dari α (0.05)
menunjukan bahwa hubungan pengetahuan berpengaruh terhadap kepatuhan minum
obat diabetes mellitus tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP.Prof. Dr. R.D.Kandou
Manado. Dengan demikian, hipotesis (Ha) yang menyatakan ada hubungan
pengetahuan dengan kepatuahan minum obat pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dipoli
klinik endokrin RSUP.Prof.DR.R. D. Kandou Manado ditreima.

vii
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit kronik yang terjadi pada jutaan orang
didunia (America Diabetes Assosiation). Diabetes Melitus merupakan sekelompok penyakit
metabolic dengan karakteristik terjadinya peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemi),
yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, aktivitas insulin dan keduanya (Smeltzer&Barre,
2008).
Upaya mencegah terjadinya komplikasi dari diabetes mellitus, maka diperlukan pengontrolan
yang terapeutik dan teratur melalui perubahan gaya hidup pasien diabetes mellitus yang tepat.
Pengontrolan diabetes mellitus diantaranya adalah pembatasan diet, peningkatan aktifitas
fisik, regimen pengobatan yang tepat control medis teratur dan pengontrolan metabolic secara
teratur melalui pemeriksan alat boratorium. Kepatuhan pasien diabetes mellitus terhadap
terapi yang telah diindikasikan dan diresepkan oleh dokter akan memberikan efek terapeutik
yang positif (Golien, 2003).

3.2 Saran
Semoga penulis dapat mengerjakan Critical Appraisal Journal lebih baik lagi.Dan
semoga pembaca dapat memahami critical ini dengan baik.

viii
DAFTAR PUSTAKA

Boyoh Marshal Edwin dkk.2015. Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Minum Obat
Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Poliklinik Endokrin RUMAH SAKIT PROF.
DR. R. D. KANDOU MANADO”.Manado. ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 3.
Nomor 3. Agustus 2015

ix
x
xi
xii

Anda mungkin juga menyukai