Dosen Pembimbing :
Bagus Sholeh Apriyanto, S. Kep., Ns
Kelompok 6 :
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITIT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
TAHUN AKADEMIK 2020 / 2021
KATA PENGANTAR
Dengan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan
rahmat -Nya, kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Makalah Keperawatan
Keluarga dengan hipertensi” dengan lancar. Adapun maksud penyusunan karya tulis
ini untuk memenuhi tugas Keperawatan Keluarga.
Rasa terima kasih kami tidak terkirakan kepada yang terhormat Bpk Bagus
Sholeh Apriyanto, S.Kep.,Ns selaku pembimbing materi dalam pembuatan makalah
ini, teman - teman yang membantu dalam proses pembuatan, serta semua pihak yang
telah mendukung dalam penyusunan makalah ini yang tidak bisa kami sebutkan satu
persatu.
Harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk
menambah wawasan dan pengetahuan seputar keluarga dengan hipertensi sehingga
kedepanya pembaca bisa mengantisipasi kemungkinan yang dapat terjadi. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dengan keterbatasan yang
kami miliki. Tegur sapa dari pembaca akan kami terima dengan tangan terbuka demi
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..............................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.........................................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. KONSEP KELUARGA
2.1 Pengertian keluarga......................................................................................................3
2.2 Fungsi keluarga ...........................................................................................................3
2.3 Tugas perkembangan sesuai dengan tahap perkembangan..........................................4
2.4 Tujuan dasar keluarga...................................................................................................6
2.5 Struktur keluarga..........................................................................................................7
2.6 Tipe keluarga................................................................................................................7
B. HIPERTENSI
2.7 definisi hipertensi..........................................................................................................8
2.8 jenis hipertensi...............................................................................................................9
2.9 faktor yang mempengaruhi hipertensi...........................................................................9
2.10 faktor resiko hipertensi yang dapat dikontrol..............................................................10
2.11 asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi ........................................................12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................59
3.2 Saran.............................................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................60
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keluarga ?
2. Bagaimana konsep tentang keluarga ?
3. Apa pengertian hipertensi?
4. Bagaimana tugas perkembangan keluarga dengan hipertensi ?
5. Apa masalah yang terjadi pada keluarga dengan hipertensi ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang konsep keluarga dengan hipertensi
2. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga dengan hipertensi.
3. Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga
dengan hipertensi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme
koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan
masalah.
3. Fungsi reproduksi
Keluarga melahirkan anak, menumbuh kembangkan anak dan meneruskan
keturunan.
4. Fungsi ekonomi
Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarga nyadan kepentingan di
masyarakat.
5. Fungsi fisik
Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk
penyembuhan dari sakit
3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah, Dimulai ketika anak pertama berusia
dua setengah tahun, dan berakhir ketika anak berusia lima tahun.
4
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga : rumah, rasa aman.
b. Membantu anak untuk bersosialisasi.
c. Mempertahankan hubungan yang sehat keluarga internal dan luar.
d. Pembagian tanggung jawab.
e. Kegiatan untuk stimulasi perkembangan anak
4. Keluarga dengan anak usia sekolah, dimulai ketika anak pertama telah berusia
enam tahun dan mulai masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun,
awal dari masa remaja.
a. Membantu sosialisasi anak dengan lingkungan luar.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Memenuhi kebutuhan yang meningkat
5. Keluarga dengan anak remaja, dimulai ketika anak pertama melewati umur 13
tahun, berlangsung selama enam hingga tujuh tahun. Tahap ini dapat lebih
singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak
masih tinggaldirumah hingga berumur 19 atau 20 tahun.
a. Memberikan kebebasan seimbang dan bertanggug jawab
b. Mempertahankan hubungan Intim dengan keluarga
c. Komunikasi terbuka : hindari, debat, permusuhan.
d. Persiapan perubahan Sistem peran
6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa, ditandai oleh anak pertama
meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan “rumah kosong” ketika
anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat atau agak panjang,
tergantung pada berapa banyak anak yang belum menikah yang masih tinggal di
rumah. Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak persiapan dari dan oleh anak –
anak untuk kehidupan dewasa yang mandiri.
a. Perluas jaringan Keluarga dari keluarga inti ke extended
b. Pertahankan keintiman pasangan
c. Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru
d. Penataan kembali peran orangtua
5
7. Keluarga usia pertengahan, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah
dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu pasangan.
a. Pertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan
b. Hubungan serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya
c. Meningkatkan keakraban pasangan
8. Keluarga usia tua, dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki
masa pensiun, hingga salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan
pasangan lainnya meninggal.
a. Pertahankan suasana saling menyenangkan.
b. Adapatasi perubahan : kehilangan pasangan keluarga.
c. Pertahankan keakraban pasangan
6
2.5 Struktur Keluarga
Berdasarkan ikatan darah, struktur keluarga dibagi menjadi :
2.1 Patrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu berasal dari jalur ayah.
2.2 Matrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi , dimana hubungan itu berasal dari jalur ibu.
2.3 Matrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah istri.
2.4 Patrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah suami.
2.5 Keluarga kawinan, hubungan. Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan sanak saudara baik dari pihak suami dan istri.
1. Keluarga Tradisional
a. Keluarga inti, terdiri dari suami, istri, dan anak. Biasanya dari keluarga
yang melakukan perkawinan pertama atau keluarga dengan orangtua
campuran atau orangtua tiri.
b. Pasangan inti, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak, atau tidak ada
anak yang tinggal bersama mereka. Biasanya keluarga dengan karier
tunggal atau karier keduanya.
c. Keluarga dengan orangtua tunggal, biasanya sebagai konsekuensi dari
perceraian.
d. Bujangan dewasa sendirian.
e. Keluarga besar, terdiri keluarga inti dan orang-orang yang
berhubungan.
f. Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami-istri sudah tua dan
anak-anaknya sudah berpisah.
7
a. Keluarga dengan orangtua beranak tanpa menikah, biasanya ibu dan
anak
b. Pasangan yang memiliki anak tapi tidak menikah, didasarkan pada
hokum tertentu.
c. Pasangan kumpul kebo, kumpul bersama tanpa menikah.
d. Keluarga Gay/lesbian, orang-orang berjenis kelamin sama hidup
bersama sebagai pasangan yang menikah.
e. Keluarga komuni, keluarga yang terdiri dari lebih dari satu pasangan
monogamy dengan anak-anak secara bersama menggunakan fasilitas,
sumber yang sama.
2.6 HIPERTENSI
8
2.8 Jenis Hipertensi
Hipertensi dapat didiagnosa sebagai penyakit yang berdiri sendiri tetapi
sering dijumpai dengan penyakit lain, misalnya arterioskeloris, obesitas, dan
diabetes militus. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dikelompokkan
menjadi dua golongan yaitu (WHO, 2014) :
a) Hipertensi esensial atau hipertensi primer Sebanyak 90-95 persen kasus
hipertensi yang terjadi tidak diketahui dengan pasti apa penyebabnya. Para pakar
menemukan hubungan antara riwayat keluarga penderita hipertensi (genetik)
dengan resiko menderita penyakit ini. Selain itu juga para pakar menunjukan
stres sebagai tertuduh utama, dan faktor lain yang mempengaruhinya. Faktor-
faktor lain yang dapat dimasukkan dalam penyebab hipertensi jenis ini adalah
lingkungan, kelainan metabolisme, intra seluler, dan faktor-faktor ynag
meningkatkan resikonya seperti obesitas, merokok, konsumsi alkohol, dan
kelainan darah.
b) Hipertensi renal atau hipertensi sekunder Pada 5-10 persen kasus sisanya,
penyebab khususnya sudah diketahui, yaitu gangguan hormonal, penyakit
diabetes, jantung, ginjal, penyakit pembuluh darah atau berhubungan dengan
kehamilan. Kasus yang sering terjadi adalah karena tumor kelenjar adrenal.
Garam dapur akan memperburuk resiko hipertensi tetapi bukan faktor penyebab.
9
Sehingga, semakin bertambah usia seseorang maka tekanan darah
semakin meningkat. Jadi seorang lansia cenderung mempunyai tekanan
darah lebih tinggi dibandingkan diusia muda (Endang Triyanto, 2014).
3. Keturunan (genetik)
Adanya faktor genetik tentu akan berpengaruh terhadap keluarga yang
telah menderita hipertensi sebelumnya. Hal ini terjadi adanya
peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara
potasium terhadap sodium individu sehingga pada orang tua cenderung
beresiko lebih tinggi menderita hipertensi dua kali lebih besar
dibandingan dengan orang yang tidak mempunyai riwayat keluarga
dengan hipertensi (Buckman, 2010).
4. Pendidikan
Tingkat pendidikan secara tidak langsung mempengaruhi tekanan darah.
Tingginya resiko hipertensi pada pendidikan yang rendah, kemungkinan
kurangnya pengetahuan dalam menerima informasi oleh petugas
kesehatan sehingga berdampak pada perilaku atau pola hidup sehat
(Armilawaty, Amalia H, Amirudin R., 2007).
10
4) Konsumsi garam berlebihan
WHO merekomendasikan konsumsi garam yang dapat mengurangi
peningkatan hipertensi. Kadar sodium yang direkomendasikan adalah tidak
lebih dari 100 mmol (sekitar 2,4 gram sodium atau 6 gram) (H. Hadi Martono
Kris Pranaka, 2014-2015)
5) Minum alkohol
Ketika mengonsumsi alkohol secara berlebihan akan menyebabkan
peningkatan tekanan darah yang tergolong parah karena dapat menyebabkan
darah di otak tersumbat dan menyebabkan stroke.
6) Minum kopi
Satu cangkir kopi mengandung kafein 75-200 mg, dimana dalam satu cangkir
kopi dapat meningkatakan tekanan darah 5- 10 mmHg.
7) Kecemasan
Kecemasan akan menimbulkan stimulus simpatis yang akan meningkatkan
frekuensi jantung, curah jantung dan resistensi vaskuler, efek samping ini
akan meningkatkan tekanan darah. Kecemasan atau stress meningkatkan
tekanan darah sebesar 30 mmHg. Jika individu meras cemas pada masalah
yang di hadapinya maka hipertensi akan terjadi pada dirinya. Hal ini
dikarenakan kecemasan yang berulang-ulang akan mempengaruhi detak
jantung semakin cepat sehingga jantung memompa darah keseluruh tubuh
akan semakin cepat
11
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
KASUS
Tn. B (38 th) merupakan seorang kepala keluarga, yang bekerja sebagai karyawan pabrik
dan istrinya hanya seorang ibu rumah tangga. Tn. B memiliki seorang anak perempuan
th
(10 ) masih dalam tahap perkembangan tahap ke IV keluarga dengan anak sekolah
(families with children). Keluarga Tn. B mengatakan cara menjaga hubungan baik
dengan keluarga adalah dengan musyawarah jika ada masalah dan yang mengambil
suatu keputusan adalah kepala keluarga. Keluarga tanggap mencari bantuan pelayanan
kesehatan jika terdapat keluhan pada kesehatannya. Tn. B sebagai Kepala Keluarga
menderita hipertensi sejak 2 tahun yang lalu, rutin kontrol ke puskesmas 1 bulan sekali
untuk cek lab dan mengambil obat rutin, tidak mempunyai masalah dengan istirahat,
makan maupun kebutuhan dasar lainnya. Tn.B mengatakan dari pihak Bapak/ Ibu tidak
ada yang menderita hipertensi. Dalam merawat Tn. B yang menderita hipertensi
keluarga masih memberikan makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lain
dan masih sering merasa pusing sehingga Tn. B khawatir tekanan darahnya tinggi.
Setelah melakukan pengkajian pada keluarga Tn. B masalah keperawatan yang
didapatkan adalah Tn. B mengalami hipertensi sejak 2 tahun yang lalu dan sering
mengalami pusing. Pada saat pengkajian didapatkan TD : 140/85 mmHg, S : 37 ℃,
BB : 55 kg. N : 84x /menit, R : 20x/ menit, TB : 160 cm.
12
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
b. Komposisi Keluarga
c. Genogram
13
: Laki-laki : Satu rumah
: Perempuan : Sakit
d. Type Keluarga :
e. Suku Bangsa :
a) Asal suku bangsa : Keluarga klien berasal dari suku Jawa
b) Budaya yang berhubungan dg kesehatan : Kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan dengan masalah kesehatan
14
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : Jumlah pengeluaran per bulan
berkisar Rp 1.300.000,00
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton televisi
bersama dirumah
Imunisasi
Keadaan Masalah Tindakan yang
No Nama Umur BB (BCG/Polio/DPT
Kesehatan kesehatan telah dilakukan
/HB/Campak)
1. Tn. B 38 th 60 Sakit Lengkap Hipertensi -
15
3. An. R 10 th 2 Sehat Lengkap - -
III.PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
a) Luas rumah :
300 m²
b) Type rumah :
Rumah satu lantai
c) Kepemilikan :
Rumah milik keluarga sendiri
d) Jumlah kamar/ruangan :
3 kamar tidur, ruang tamu, dapur, ruang jualan dan ruang tengah untuk
berkumpul keluarga.
e) Ventilasi/jendela :
Ventilasi dan penerangan cukup baik.
f) Pemanfaatan ruangan :
Ruangan digunakan sesuai manfaatnya
g) Septic tank :
Terdapat septic tank yang terletak di belakang rumah dengan jarak 10 meter
dari rumah dengan menggunakan pipa paralon sebagai saluran
pembuangannya
16
Air minum berasal dari air sumur keluarga yang kemudian dimasak, kualitas
airnya jernih dan tidak berbau.
i) Kamar mandi/WC :
Kamar mandi satu, sanitasi baik, air jernih dan tidak berbau,dan di kamar
mandi sudah tersedia semua peralatan mandi
j) Pengolahan Sampah :
Sampah di buang di bak sampah yang ada di rumah, setelah penuh dibawa
keluar dan akan diangkut tukang sampah.
k) Kebersihan lingkungan :
Keadaan tempat tinggal bersih karena setiap harinya dibersihkan
b) Aturan/kesepakatan :
Jika terjadi sesuatu di lingkungan masyarakat dan ada tamu selama 2 x 24
jam harus melaporkan kepada ketua RT.RW
c) Budaya :
Setiap 1 bulan sekali ada kegiatan bersih bersih lingkungan
17
Keluarga di dukung oleh fasilitas pelayanan di desanya. Biasanya keluarga pergi
ke bidan desa, puskesmas, atau pelayanan kesehatan lainnya.
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Hubungan antara keluarga baik, mendukung bila ada yang sakit langsung
dibawa ke petugas kesehatan atau rumah sakit.
b. Fungsi sosialisasi
18
e) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan :
Keluarga mengatakan Tn. B sebagai pengambil keputusan yang dominan
f) Kegiatan keluarga waktu senggang :
Berkumpul bersama keluarga sambil nonton TV. Aktivitas Rekreasi di luar
rumah jarang dilakukan.
g) Partisipasi dalam kegiatan sosial :
Keluarga Tn. B mengatakan sering berpartisipasi dalam kegiatan bersih –
bersih lingkungan
d. Fungsi reproduksi
19
d) Keterangan lain :
e. Fungsi ekonomi
Pemenuhan gizi :
Upaya lain :
20
Tn.B TD : 140/85 mmHg
Nadi : 84x/menit
RR : 20x/menit
S : 37°C
Ny.S TD : 120/80 mmHg
Nadi : 65x/menit
RR : 16x/menit
S : 36,5°C
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Tn.B Ny.S An.R
Hidung Lubang hidung normal Lubang hidung normal Lubang hidung normal
simetris, pernafasan simetris, pernafasan simetris, pernafasan
vesikuler vesikuler vesikuler
Mulut Bersih, mukosa bibir Bersih, mukosa bibir Bersih, mukosa bibir
lembab, tidak ada lembab, tidak ada lembab, tidak ada
stomatitis stomatitis stomatitis
Mata Konjungtivitis merah Konjungtivitis merah Konjungtivitis merah
muda, sklera putih muda, sklera putih muda, sklera putih
terdapat gambaran tipis terdapat gambaran tipis terdapat gambaran tipis
pembuluh darah pembuluh darah pembuluh darah
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid, limfe kelenjar tiroid, tidak kelenjar tiroid, tidak
dan vena jugularis ada lesi ada lesi
Dada I : Simetris tidak ada I : Simetris tidak ada I : Simetris tidak ada
Paru – paru lesi lesi lesi
P : tidak ada nyeri tekan P : tidak ada nyeri tekan P : tidak ada nyeri tekan
P : sonor P : sonor P : sonor
A : vesikuler A : vesikuler A : vesikuler
Jantung I : Simetris tidak tampak I : Simetris tidak I : Simetris tidak
21
ictus cordis tampak ictus cordis tampak ictus cordis
P : tidak ada nyeri tekan P : tidak ada nyeri tekan P : tidak ada nyeri tekan
P : pekak P : pekak P : pekak
A : S1 S2 reguler A : S1 S2 reguler A : S1 S2 reguler
Abdomen simetris, tidak tampak simetris, tidak tampak simetris, tidak tampak
adanya benjolan, adanya benjolan, adanya benjolan,
terdengar suara tympani, terdengar suara terdengar suara
tidak ada nyeri tekan tympani, tidak ada nyeri tympani, tidak ada nyeri
tekan tekan
Ekstremitas tidak ada oedema, masih tidak ada oedema, tidak ada oedema,
dapat gerak aktif masih dapat gerak aktif masih dapat gerak aktif
( Kelompok 6 )
22
ANALISA DATA
23
Tn “B” mengatakan memutuskan
khawatir tensinya semakin tindakan kesehatan
tinggi yang tepat bagi
Keluarga kurang memahami keluarga
cara mengenal masalah Tn
“B” yang khawatir tensinya
akan bertambah tinggi
Keluarga mengatakan Tn. B
yang menderita hipertensi
masih diberikan makanan
yang sama dengan anggota
keluarga yang lain.
DO :
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d Ketidakmampuan keluarga
merawat dalam mengenal masalah anggota keluarga dengan hipertensi d.d
Keluarga mengatakan kurang memahami cara merawat Tn. B
2. Defisit Pengetahuan b.d Ketidakmampuan keluarga dalam memutuskan tindakan
kesehatan yang tepat bagi keluarga yang terkena hipertensi d.d Tn. B masih
diberikan makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lain.
24
PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSIS KEPERAWATAN
No Diagnosa Nilai
Kriteria Skor Bobot Pembenaran
Kep Total
1. Sifat masalah : Rasa takut
Skala : Tidak/ kurang sehat 1 menyebabkan
3/3 x 1 = 1
Ancaman kesehatan 3 peningkatan TD
2 yang dapat
Keadaan sejahtera
1 memperburuk
keadaan
Kemungkinan masalah dapat diubah : Pemberian
Skala : Mudah 2 penjelasan yang
½x2=1
Sebagian 2 tepat dapat
1 membantu
Tidak dapat
0 menurunkan rasa
takut
Potensial masalah untuk dicegah : Penjelasan dapat
Skala : Tinggi 3 1 membantu
2/3 x 1 =
Cukup 2 mengurangi rasa
0,6
takut
Rendah 1
Menonjolnya masalah : 2 Keluarga
Skala : menyadari
½x1=
Masalah berat, harus segera 1 1 dengan
0,5
ditangani mematuhi diet
0
Ada masalah, tetapi tidak perlu yang dianjurkan
ditangani dapat mengrangi
Masalah tidak dirasakan rasa khawatir
25
Tn”B”
TOTAL SKOR 3,1
26
Rendah 1 edukasi makanan
apa saja yang
boleh dikonsumsi
Tn.B.
Menonjolnya masalah : Masalah yang ada
Skala : termasuk berat dan
27
INTERVENSI KEPERAWATAN
28
b.d Ketidakmampuan Tujuan : - Identifikasi respons
keluarga merawat Setelah dilakukan emosional terhadap
dalam mengenal tindakan keperawatan kondisi saat ini
masalah anggota manajemen kesehatan - Identifikasi beban
keluarga dengan keluarga tidak efektif prognosis secara
hipertensi d.d masalah dapat teratasi psikologis
Keluarga mengatakan Kriteria hasil : - Identifikasi kesesuaian
kurang memahami - Kemampuan antara harapan pasien,
cara merawat menjelaskan keluarga, dan tenaga
masalah kesehatan
kesehatan yang Terapeutik :
dialami - Dengarkan masalah,
meningkat perasaan, dan pertanyaan
- Aktivitas keluarga
keluarga - Terima nilai-nilai keluarga
mengatasi dengan cara yang yang
masalah tidak menghakimi
kesehatan tepat - Fasilitasi pengungkapan
meningkat perasaan antara pasien dan
- Tindakan untuk keluarga atau antar
mengurangi anggota keluarga
faktor risiko - Fasilitasi memperoleh
meningkat pengetahuan,
- Verbalisasi keterampilan, dan
kesulitan peralatan yang di perlukan
menjalankan untuk mempertahankan
perawatan yang keputusan perawatan
ditetapkan pasien
meningkat - Hargai dan dukung
- Gejala penyakit mekanisme koping adaptif
anggota keluarga yang digunakan
meningkat Edukasi :
29
- Informasi kemajuan pasien
secara berkala
- Informasikan fasilitas
perawatan kesehtan yang
tersedia
Kolaborasi :
- Rujuk untuk terapi
keluarga, jika perlu
KUNJUNGAN KE : 1
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan
menggunakan pendekatan simpatis untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu
sebagai anggota keluarga. Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga
menggunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari, pengkajian,
perencanaan, observasi, implementasi dan evaluasi. Pengkajian dan observasi
merupakan langkah awal bertujuan untuk mengumpulkan data tentang status kesehatan
dan permasalahan yang di hadapi klien.
Pengkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses keperawatan.
Pengkajian tehadap kesehatan pasien sangat diperlukan dalam menindaklanjuti suatu
intervensi keperawatan kepada pasien. Dengan adanya pengkajian yang menyeluruh
maka intervensi keperawatan kepada pasien akan semakin optimal, hal ini di awali
dengan menetapkan kapan gejala mulai timbul, menetapkan kapan gejala timbul, apa
yang menjadi pencetusnya, apa yang dapat menghilangkan atau meringankan gejala
tersebut dan apa yangmemperburuk gejala adalah bagian dari pengkajian, juga
mengidentifikasi setiap riwayat alergi atau adanya penyakit yang timbul bersamaan.
B. Tujuan
30
1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan data pada keluarga sehingga dapat dirumuskan masalah
keperawatan pada keluarga khususnya dengan masalah hipertensi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui riwayat dan tahap perkembangan keluarga.
b. Mengetahui karakteristik lingkungan keluarga.
c. Mengetahui struktur keluarga.
d. Mengetahui fungsi keluarga.
e. Mengetahui stress dan koping keluarga.
f. Mengetahui status kesehatan keluarga.
g. Mengetahui harapan keluarga.
h. Melakukan pemeriksaan fisik pada keluarga.
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode : Wawancara dan observasi
2. Media dan Alat : Alat tulis, instrumen pengkajian, dan alat pemeriksaan fisik.
3. Sasaran : Keluarga Tn. B
4. Hari/Tanggal : Senin, 18 Januari 2021
5. Tempat : Kediaman keluarga Tn. B
6. Waktu : 09.00 WIB
7. Strategi pelaksanaan :
No Waktu Kegiatan Penyaji Respon Pasien / Keluarga
.
1 5 menit Orientasi
31
1. Melakukan pengkajian 1. Mendengarkan dan
tentang: menyimak
a. Data sosial keluarga 2. Menanggapi
b. Riwayat dan tahap 3. Menjawab pertanyaan
perkembangan
keluarga
c. Lingkungan
d. Struktur keluarga
e. Fungsi keluarga
f. Stress dan koping
keluarga
g. Pemeriksaan fisik
h. Harapan keluarga
i. Memberi pujian dan
semangat pada hal-
hal positif yang ada
dalam keluarga
3 10 menit Terminasi
1. Menyampaikan 1. Mendengarkan
kesimpulan 2. Menyetujui kontrak
2. Menyusun kontrak selanjutnya
selanjutnya 3. Menjawab salam
3. Menjelaskan tujuan
kontrak yang akan
datang
4. Mengucapkan salam
8. Setting Tempat
Keterangan :
: Keluarga Tn. B
: Perawat
32
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria evaluasi struktur
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana
b. Keluarga bersedia menerima mahasiswa
c. Menyiapkan media satu hari sebelum pelaksanaan
2. Kriteria evaluasi proses
a. Keluarga dapat menyambut dengan ramah
b. Situasi mendukung tidak ada gangguan
c. Keluarga dapat berpartisipasi aktif selama kegiatan
d. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
3. Kriteria evaluasi hasil
a. Didapatkan data-data keluarga sesuai dengan TUK minimal 80% dapat terkaji
33
A. PENGKAJIAN
Genogram
: Perempuan : Sakit
Keluarga ini tergolong dalam nuclear family karena dalam satu rumah terdiri
dari ayah,ibu dan anak. Tahap perkembangan keluarga Tn. B saat ini adalah
merupakan tahap ke IV keluarga dengan anak sekolah (families with children).
34
Keluarga ini bisa tergolong dalam keluarga dengan lingkungan yang bersih dan
memiliki hubungan yang baik antara anggota keluarga. Keluarga ini menganut
agama islam dan berbudaya suku jawa. Dalam keluarga, Tn. B menderita hipertensi
keluarga mengatakan tidak memilki riwayat penyakit keturunan dan penyakit
menular di keluarganya. Pada saat pengkajian tekan darah Tn. B mencapai TD :
140/85 mmHg namun sering memiliki keluhan pusing. Dalam keluarga ini kepala
keluarga bekerja sebagai karyawan pabrik.
B. ANALISA DATA
35
TD : 140/85 mmHg
Nadi : 84x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 37°C
2. DS : Defisit Ketidakmampuan
Pengetahuan keluarga dalam
Tn “B” mengatakan
memutuskan tindakan
khawatir tensinya semakin
kesehatan yang tepat
tinggi
bagi keluarga
Keluarga kurang memahami
cara mengenal masalah Tn
“B” yang khawatir tensinya
akan bertambah tinggi
Keluarga mengatakan Tn. B
yang menderita hipertensi
masih diberikan makanan
yang sama dengan anggota
keluarga yang lain.
DO :
36
PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA
KUNJUNGAN KE : 2
A. Latar Belakang
Menentukan masalah keperawatan merupakan masalah penting dalam proses
keperawatan setelah melakukan pengkajian karena dengan menentukan masalah yang
dihadapi klien secara tepat dan benar akan menentukan keberhasilan dalam membuat
intervensi yang akan diterapkan pada pasien / keluarga sehingga masalah dapat teratasi.
37
sehingga dapat memotivasi keluarga untuk malakukan perawatan secara mandiri,
pencegahan dan tindakan promotif secara aktif.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah menyepakati prioritas masalah keperawatan dan intervensi keperawatan
diharapkan Tn. B dan keluarga dapat menyepakati masalah dan intervensi
keperawatan yang akan dilakukan.
2. Tujuan Khusus
a. Menyepakati intervensi yang akan dilakukan
b. Mengetahui tujuan dari masing – masing intervensi
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode : Diskusi
2. Media dan Alat : Alat tulis, format prioritas masalah.
3. Sasaran : Keluarga Tn. B
4. Hari/Tanggal : Selasa, 19 Januari 2021
5. Tempat : Kediaman keluarga Tn. B
6. Waktu : 10.00 WIB
7. Strategi pelaksanaan :
No Waktu Kegiatan Penyaji Respon Pasien / Keluarga
.
1 5 menit Orientasi
38
prioritas masalah yang
didapatkan saat pengakjian.
Klarifikasi
2. Memberikan kesempatan
kepada keluarga untuk
klarifikasi masalah Menerima
3. Menawarkan intervensi
yang akan dilakukan pada
keluarga Menyetujui
4. Menyepakati prioritas
masalah dan intervensi yang
yang akan dilakukan
3 10 menit Terminasi
8. Setting Tempat
Keterangan :
: Keluarga Tn. B
: Perawat
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria evaluasi struktur
a. Pre planning disiapkan
b. Alat bantu / media disiapkan
c. Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana
2. Kriteria evaluasi proses
39
a. Pelaksanaan sesuai waktu strategi pelaksanaan
b. Keluarga aktif dalam kegiatan
3. Kriteria evaluasi hasil
a. Keluarga menyepakati masalah kesehatan yang ada dikeluarga dan tindakan
keperawatan yang akan diberikan mahasiswa
b. Kontrak untuk pertemuan selanjutnya.
A. PENGKAJIAN
Genogram
: Perempuan : Sakit
Keluarga ini tergolong dalam nuclear family karena dalam satu rumah terdiri
dari ayah,ibu dan anak. Tahap perkembangan keluarga Tn. B saat ini adalah
40
merupakan tahap ke IV keluarga dengan anak sekolah (families with children).
Keluarga ini bisa tergolong dalam keluarga dengan lingkungan yang bersih dan
memiliki hubungan yang baik antara anggota keluarga. Keluarga ini menganut
agama islam dan berbudaya suku jawa. Dalam keluarga, Tn. B menderita hipertensi
keluarga mengatakan tidak memilki riwayat penyakit keturunan dan penyakit
menular di keluarganya. Pada saat pengkajian tekan darah Tn. B mencapai TD :
140/85 mmHg namun sering memiliki keluhan pusing. Dalam keluarga ini kepala
keluarga bekerja sebagai karyawan pabrik.
B. ANALISA DATA
41
diderita Tn.B
TD : 140/85 mmHg
Nadi : 84x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 37°C
C. SKORING
42
1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d Ketidakmampuan keluarga
merawat dalam mengenal masalah anggota keluarga dengan hipertensi d.d
Keluarga mengatakan kurang memahami cara merawat Tn. B
43
2. Defisit Pengetahuan b.d Ketidakmampuan keluarga dalam memutuskan tindakan
kesehatan yang tepat bagi keluarga d.d Tn. B masih diberikan makanan yang
sama dengan anggota keluarga yang lain
44
ditangani 2 1 2/2 x 1 = 1 ditangani.
Ada masalah, tetapi tidak perlu 1
ditangani
0
Masalah tidak dirasakan
TOTAL SKOR 4,6
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI
45
- Menjalani - Jadwalkan pendidikan
pemeriksaan yang kesehatan sesuai kesepakatan
tidak tepat menurun - Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi :
- Jelaskan faktor resiko yang
dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih
dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan
sehat.
2. Manajemen kesehatan Manajemen kesehatan Dukungan Koping Keluarga
keluarga tidak efektif keluarga Observasi :
b.d Ketidakmampuan Tujuan : - Identifikasi respons emosional
keluarga merawat Setelah dilakukan tindakan terhadap kondisi saat ini
dalam mengenal keperawatan manajemen - Identifikasi beban prognosis
masalah anggota kesehatan keluarga tidak secara psikologis
keluarga dengan efektif masalah dapat - Identifikasi kesesuaian antara
hipertensi d.d teratasi harapan pasien, keluarga, dan
Keluarga mengatakan Kriteria hasil : tenaga kesehatan
kurang memahami - Kemampuan Terapeutik :
cara merawat menjelaskan masalah - Dengarkan masalah, perasaan,
kesehatan yang dan pertanyaan keluarga
dialami meningkat - Terima nilai-nilai keluarga
- Aktivitas keluarga dengan cara yang yang tidak
mengatasi masalah menghakimi
kesehatan tepat - Fasilitasi pengungkapan
meningkat perasaan antara pasien dan
- Tindakan untuk keluarga atau antar anggota
mengurangi faktor keluarga
risiko meningkat - Fasilitasi memperoleh
46
- Verbalisasi kesulitan pengetahuan, keterampilan, dan
menjalankan peralatan yang di perlukan
perawatan yang untuk mempertahankan
ditetapkan keputusan perawatan pasien
meningkat - Hargai dan dukung mekanisme
- Gejala penyakit koping adaptif yang digunakan
anggota keluarga Edukasi :
meningkat - Informasi kemajuan pasien
secara berkala
- Informasikan fasilitas
perawatan kesehtan yang
tersedia
Kolaborasi :
- Rujuk untuk terapi keluarga,
jika perlu
47
PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA
KUNJUNGAN KE : 3
A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil Pengkajian yang dilakukan pada tanggal 20 Januari 2020
didapatkan data bahwa Tn. B telah mengalami penyakit hipertensi tetapi Tn. B tidak
mengerti tentang komplikasi penyakit hipertensi, dan kurangnya pengetahuan keluarga
tentang makanan yang harusnya tidak dikonsumsi Tn. B.
Pada kesempatan pertemuan ini perawat akan melakukan tindakan keperawatan
sesuai dengan masalah keperawatan yang didapat. Tindakan yang dilakuka nyakni
melakukan penyuluhan atau Edukasi kesehatan yang merupakan upaya kegiatan untuk
pengetahuan kesehatan perorangan paling sedikit mengenai pengelolaan faktor resiko
penyakit dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam upaya meningkatkan status
kesehatan pasien serta mencegah timbulnya penyakit dan memulihkan penyakit. Pada
kunjungan sebelumnya perawat telah menjelaskan masalah kesehatan kepada klien
sehingga keluarga diharapkan dapat berpartisipasi aktif untuk kegiatan selanjutnya atau
implementasi yang diberikan .
Masalah keperawatan :
- Defisit Pengetahuan b.d Ketidakmampuan keluarga dalam memutuskan
tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga d.d Tn. B masih diberikan
makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lain.
- Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d Ketidakmampuan keluarga
merawat dalam mengenal masalah anggota keluarga dengan hipertensi d.d
Keluarga mengatakan kurang memahami cara merawat Tn. B.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien dan keluarga dapat mengerti,
memahami tentang penyakit hipertensi, mengetahui bagaimana cara merawat
keluarga dengan penyakit hipertensi, mengetahui apa saja yang dapat meningkatkan
48
tekanan darah dan mampu mempraktikkan secara mandiri tentang pola hidup bersih
dan sehat pada keluarga dengan penderita hipertensi
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapakan keluarga dapat:
a. Mengerti dan memahami tentang kosep hipertensi,
b. Mengerti dan memahami tentang penyebab hipertensi,
c. Mengerti dan memahami tentang tanda, gejala dan akibat hipertensi,
d. Mengerti dan memahami tentang cara penanganan dan pencegahan hipertensi
e. Mengerti dan memahami tentang nutrisi / diet hipertensi.
f. Mengerti dan mampu mengambil keputusan tepat dengan masalah utama
hipertensi
g. Mengerti dan mendukung klien dalam melaksanakan diet hipertensi
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode : Diskusi dan ceramah
2. Media dan Alat : Leaflat
3. Sasaran : Keluarga Tn. B
4. Hari/Tanggal : Rabu, 20 Januari 2021
5. Tempat : Kediaman keluarga Tn. B
6. Waktu : 09.00 WIB
7. Strategi pelaksanaan :
No Waktu Kegiatan Penyaji Respon Pasien / Keluarga
.
1 5 menit Orientasi
4. Memvalidasi keadaaan
keluarga
5. Mengingatkan kembali
kontrak
49
2 30 menit Kerja
3. Memotivasi dan
memberikan
Menjawab pertanyaan
reinforcement positif
atas usaha yang telah
dilakukan oleh
keluarga.
3 10 menit Terminasi
mengungkapkan
perasaan setelah
Menjawab salam
diberikan penyuluhan
3. Membuat kontrak untuk
pertemuan selanjutnya
4. Mengucapkan salam
8. Setting Tempat
Keterangan :
: Keluarga Tn. B
: Perawat
50
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria evaluasi struktur
a. Satuan Acara Penyuluhan (SAP) disiapkan
b. Media sudah dipersiapkan
c. Kontrak dengan keluarga sudah dilakukan
2. Kriteria evaluasi proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan
b. Keluarga aktif dalam Kegiatan
c. Keluarga antusias dengan kegiatan penyuluhan
3. Kriteria evaluasi hasil
a. Keluarga dapat memahami tentang konsep hipertensi, penyebab hipertensi,
tanda, gejala dan akibat hipertensi, cara penanganan dan pencegahan hipertensi
serta nutrisi / diet hipertensi.
IMPLEMENTASI
51
hipertensi, penyebab
hipertensi, tanda gejala dan
akibat hipertensi, cara
penanganan dan pencegahan
hipertensi, nutrisi / diet
hipertensi
09.55 6. Informasikan kondisi klien
saat ini
10.15 7. Anjurkan melapor jika
merasakan tanda dan gejala
memberat atau tidak bisa.
(menganjurkan keluarga
untuk pergi ke yankes
terdekat)
52
PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA
KUNJUNGAN KE : 4
A. Latar Belakang
Evaluasi merupakan proses keperawatan paling akhir. Evaluasi bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan intervensi keperawatan yang sudah diterapkan.
Dari hasil evaluasi maka perawat dapat menentukan planning selanjutnya. Intervensi
keperawatan pada keluarga Tn. B yang telah dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2021
yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan yang ditemukan pada saat
pengkajian.
Masalah keperawatan :
- Defisit Pengetahuan b.d Ketidakmampuan keluarga dalam memutuskan
tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga d.d Sering mengeluh pusing.
- Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d Ketidakmampuan keluarga
merawat dalam mengenal masalah anggota keluarga dengan hipertensi d.d
Keluarga mengatakan kurang memahami cara merawat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengevaluasi hasil pertemuan sebelumnya Tn. B
2. Tujuan Khusus
a. Mengevaluasi perubahan pengetahuan keluarga Tn. B terkait dengan penyakit
hipertensi
b. Mengevaluasi perubahan pengetahuan keluarga Tn. B terkait dengan kebiasaan
PHBS
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode : Wawancara dan Observasi
2. Media dan Alat : Alat tulis dan Lembar Evaluasi
3. Sasaran : Keluarga Tn. B
4. Hari/Tanggal : Kamis, 21 Januari 2021
5. Tempat : Kediaman keluarga Tn. B
6. Waktu : 10.00 WIB
53
7. Strategi pelaksanaan :
No Waktu Kegiatan Penyaji Respon Pasien / Keluarga
.
1 5 menit Orientasi
2 30 menit Kerja
8. Setting Tempat
Keterangan :
54
: Keluarga Tn. B
: Perawat
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria evaluasi struktur
a. Format evaluasi disiapkan
b. Alat bantu media berupa alat tulis (pulpen, pensil, dan kertas)
2. Kriteria evaluasi proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi
b. Keluarga aktif dalam kegiatan
3. Kriteria evaluasi hasil
a. Keluarga Tn. B lebih memahami penyakit hipertensi
b. Keluarga Tn. B lebih memahami tentang PHBS.
EVALUASI
55
sangat antusias
menerima informasi
mengenai penyakit dan
kondisi Tn.B dari
perawat
- Keluarga sudah
mengenal masalah
kesehatan yang dialami
oleh Tn. B
- Keluarga tampak lebih
tenang dari sebelumnya
A:
- Masalah teratasi.
P:
- Rencana perawatan
dihentikan.
56
relaks
A :
Masalah teratasi
P :
Rencana keperawatan
dihentikan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hipertensi merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.
Sebanyak 1 milyar orang di dunia atau 1 dari 4 orang dewasa menderita penyakit
57
ini. Bahkan, Hipertensi tidak dapat secara langsung membunuh penderitanya,
melainkan hipertensi memicu terjadinya penyakit lain yang tergolong kelas berat
dan mematikan serta memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ,
seperti stroke untuk otak
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang / lebih, memiliki
ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi, punya peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya. Ciri-
ciri keluarga, antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, adahubungan
darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing–masing, ada pengambilkeputusan,
kerjasama diantara anggota keluarg, interaksi, dan tinggal dalam suatu rumah
3.2 Saran
Sebagai tenaga medis sebaiknya memberikan penyuluhan terkait hipertensi
untuk mempertahankan kesehatan masyarakat agar berpola hidup yang jauh lebih
baik dari sebelumnya, karena penyakit hipertensi bias timbul akibat pola makan
yang kurang baik .
DAFTAR PUSTAKA
58
Doane, G. H., & Varcoe, C. (2005). Family Nursing as Relational Inquiry: Developing
Health Promoting Practice. Philadelphia: Lippincott : USA
Supriadi. 1999. Keperawatan Keluarga. Bandung.
Irianto, Koes. (2014). Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular, Panduan
Klinis. Bandung: Alfa Beta.
WHO. (2014). Global Target 6:A 25% relative reduction in the prevalence of reise
blood pressure or contain the according to national circumstances
Buckman. (2010). Apa yang Anda Ketahui Tentang Tekanan Darah Tinggi.
Yogyakarta: Citra Aji Parama.
59