Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SUMBER DAYA DALAM PENANGANAN BENCANA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Keperawatan Bencana

Dosen Pembimbing :

Disusun oleh kelompok VII :

1. Anggun Citra Sasmita (10218007)


2. Aulia Rahma Dewi (10218015)
3. Ela Putri Ana W (10218024)
4. Fatkhurohman Krisdiantoro (10218032)
5. Hannafatul Fauziah (10218040)
6. Megy Priza Rahma P utri (10218048)
7. Nico Sahrul Yanuar Abidin (10218056)
8. Renita Dwi Widyaningrum (10218065)
9. Umi Azizah Fatahillah (10218073)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI


2020/2021

ii
KATA PENGANTAR

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar...............................................................................................I
Daftar isi .........................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................1
1. 3Tujuan ........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Bencana........................................................................................7
2.2 Jenis-Jenis Bencana....................................................................................7
2.3 Macam-Macam Bencana............................................................................9
2.4 Penyebab Bencana......................................................................................10
2.5 Dampak Bencana........................................................................................12
2.6 Managemen Penanggulangan Bencana dan Pencegahan Bencana.............12
2.7 Tujuan Penanggulangan Bencana...............................................................13
2.8 Definisi Sumber Daya Manusia..................................................................15
2.9 Tujuan Sumber Daya Manusia...................................................................
2.10 Jenis –Jenis Sumber Daya Manusia..........................................................
2.11 Metode Sumber Daya Manusia................................................................
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN .........................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................................
4.2 Saran ..........................................................................................................
Daftar Pustaka ……………………………………………………………....

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan bencana ?
2. Apa saja jenis-jenis bencana ?
3. Apa saja macam- macam bencana ?
4. Apa saja factor-faktor penyebab bencana ?
5. Apa saja dampak bencana ?
6. Bagaimana managemen penanggulangan bencana dan pencegahan
bencana?
7. Apa saja tujuan penanggualangan bencana?
8. Apakah yang dimaksud Sumber daya manusia?
9. Apa saja tujuan dari sumber daya manusia?
10. Sebutkan jenis jenis sumber daya manusia?
11. Bagaimana metode sumber daya manusia?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu bencana?
2. Untuk mengetahui jenis jenis bencana ?
3. Untuk mengetahui macam-macam bencana?
4. Untuk mengetahui factor-faktor penyebab bencana?
5. Untuk mengetahui dampak bencana?
6. Untuk mengetahui managemen penanggulangan bencana dan pencegahan
bencana?
7. Untuk mengetahui tujuan penanggulangan bencana
8. Untuk mengetahui apa itu sumber daya manusia?
9. Untuk mengetahui tujuan dari sumber daya manusia
10. Untuk mengetahui jenis-jenis sumber daya manusia?
11. Untuk mengetahui metode sumber daya manusia ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Bencana
1. Pengertian Bencana
Bencana menurut Undang-Undang No.24 Tahun 2007, adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis. Pendapat lain mengungkapkan
bahwa perbedaan mendasar antara sebuah kejadian dan bencana dapat
dilihat dari kemampuan komunitas dalam menanggulangi suatu
kejadian.Suatu kejadian bisa dikatakan sebagai bencana jika masyarakat
terdampak tidak dapat menanggulangi kejadian tersebut menggunakan
sumber daya yang mereka miliki(Coppola, 2015).
Menurut United Nation Development Program (UNDP) (dalam
Soehatman Ramli, 2010), bencana adalah suatu kejadian yang ekstrem
dalam lingkungan alam atau manusia yang secara merugikan
mempengaruhi kehidupan manusia, harta benda atau aktivitas sampai
pada tingkat yang menimbulkan bencana. Sedangkan memurut NFPA
1600 (dalam Soehatman Ramli, 2010) Bencana adalah kejadian dimana
sumber daya, personal atau material yang tersedia di daerah bencana tidak
dapat mengendalikan kejadian luar biasa yang dapat mengancam nyawa
atau sumber fisik dan lingkungan.
2. Jenis Bencana
Menurut Nurjanah dkk (2013 : 20) bencana pada umumnya
dikelompokan ke dalam enam kelompok berikut :
a. Bencana geologi, yaitu bencana yang berkaitan dengan proses atau
gaya geologi. Bencana yang termasuk kedalam bencana geologi yaitu
letusan gunungapi, gempabumi, tsunami, dan longsoran atau gerakan
tanah.

2
b. Bencana hydro-meteorologi, yaitu bencana yang berkaitan dengan
kondisi iklim dan cuaca. Adapun bencana yang termasuk kedalam
bencana hydro-meteorologi yaitu banjir, banjir bandang, badai atau
angin topan, kekeringan, rob atau air laut pasang dan kebakaran hutan.
c. Bencana biologi yaitu ancaman bencana terhadap organisme hidup
yang disebabkan oleh substansi biologis. Bencana biologi pada
umumnya berasal dari bakteri, virus, parasit, jamur dan protein.
d. Bencana kegagalan teknologi yaitu bencana yang disebabkan oleh
adanya kegagalan dalam teknologi. Kegagalan teknologi ini biasanya
diakibatkan oleh kebakaran, kesalahan desain, pengoperasian,
kelalaian, dan kesengajaan manusia dalam penggunaan teknologi dan
atau industri.
e. Bencana degradasi lingkungan yaitu bencana yang disebabkan oleh
adanya kerusakan pada lingkungan. Bencana lingkungan antara lain
pencemaran, abrasi pantai, kebakaran (urban fire), dan kebakaran
hutan (forest fire).
f. Bencana sosial yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi
konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan
teror.
3. Macam – Macam Bencana
Menurut BNPB (2012), macam – macam bencana antara lain:
a. Gempa bumi merupakan peristiwa pelepasan energi yang
menyebabkan dislokasi (pergeseran) pada bagian dalam bumi secara
tiba-tiba. Mekanisme perusakan terjadi karena energi getaran gempa
dirambatkan ke seluruh bagian bumi. Di permukaan bumi, getaran
tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan runtuhnya bangunan
sehingga dapat menimbulkan korban jiwa.
b. Tsunami diartikan sebagai gelombang laut dengan periode panjang
yang ditimbulkan oleh gangguan dari dasar laut. Gangguan tersebut
bisa berupa gempa bumi tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran.

3
c. Letusan gunung berapi adalah merupakan bagian dari aktivitas
vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi". Apapun jenis produk
tersebut kegiatan letusan gunung api tetap membawa bencana bagi
kehidupan.
d. Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau
batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng
akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun
lereng tersebut.
e. Banjir dimana suatu daerah dalam keadaan tergenang oleh air dalam
jumlah yang begitu besar. Sedangkan banjir bandang adalah banjir
yang datang secara tiba-tiba.
f. Kekeringan adalah hubungan antara ketersediaan air yang jauh
dibawah kebutuhan air baik untuk kebutuhan hidup, pertanian,
kegiatan ekonomi dan lingkungan.
g. Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin
120 km/jam atau lebih. Angin topan disebabkan oleh perbedaan
tekanan dalam suatu sistem cuaca.
h. Gelombang pasang adalah gelombang air laut yang melebihi batas
normal dan dapat menimbulkan bahaya baik di lautan, maupun di
darat terutama daerah pinggir pantai.
i. Kegagalan teknologi adalah semua kejadian bencana yang diakibatkan
oleh kesalahan desain, pengoperasian, kelalaian dan kesengajaan
manusia dalam penggunaan teknologi atau industri.
j. Kebakaran adalah situasi dimana suatu tempat atau lahan atau
bangunan dilanda api serta hasilnya menimbulkan kerugian.
k. Epidemi, wabah dan kejadian luar biasa merupakan ancaman yang
diakibatkan oleh menyebarnya penyakit menular yang berjangkit di
suatu daerah tertentu.
4. Penyebab Bencana
Menurut Nurjanah dkk (2013 : 21) terdapat tiga faktor yang
menjadi penyebab terjadinya bencana yaitu :

4
a. Faktor alam (natural disaster) yaitu karena adanya fenomena alam dan
tanpa ada campur tangan manusia.
b. Faktor non-alam (non-natural disaster) yaitu faktor penyebab yang
bukan disebabkan oleh alam dan juga bukan akibat perbuatan
manusia.
c. Faktor sosial atau manusia (man-made disaster) yaitu penyebab
bencana yang di akibatkan oleh perbuatan manusia, misalnya konflik
horizontal, konflik vertikal dan terorisme.
5. Dampak Bencana
Dampak bencana adalah akibat yang timbul dari kejadian bencana
(Nurjanah dkk, 2013 : 32). Dampak bencana dapat berupa korban jiwa,
luka, pengungsian, kerusakan pada infrastruktur atau aset, lingkungan
atau ekosistem, politik, hasil-hasil pembangunan, dan dampak lainnya
yang pada akhirnya dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Besar kecilnya dampak bencana tergantung pada tingkat ancaman
(hazard), kerentanan (vulnerability), dan kapasitas atau kemampuan
(capacity) untuk menanggulangi bencana.
6. Manajemen Penanggulangan Bencana dan Pencegahan Bencana
Menurut Agus Rahmat dikutip dari Hadi Purnomo dan Ronny
Sugiantoro (2010:93) menyebutkan seluruh kegiatan yang meliputi aspek
perencanaan dan penanggulangan bencana pada sebelum, saat dan
sesudah terjadinya bencana dikenal sebagai siklus manajemen bencana.
Sedangkan manajemen bencana adalah sesuatu dimana diperlukan untuk
menangani sebaik mungkin dan mengelola seefisien mungkin supaya
terkendali dan dapat terlaksana dengan baik. Menurut Hadi Purnomo dan
Ronny Sugiantoro (2010:10) penanggulangan adalah dimana disebut
sebagai penanggulangan apabila terjadi bencana. Kegiatan pencegahan
bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk
menghilangkan atau mengurangi ancaman bencana. Perubahan pandangan
tentang bencana dan paradigma manajemen bencana, memiliki
perkembangan dari waktu ke waktu.

5
Menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana mendefenisikan bahwa management bencana
(disaster management) sebagai serangkaian usaha yang meliputi
penetapan kebijakan pembangunan yang beresiko timbulnya bencana,
kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, rehabilitasi dan
rekonstruksi.
Menurut Nurjannah dkk (2015:42) mengemukakan bahwa
management bencana (disaster management) adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari bencana serta segala aspek yang berkaitan dengan
bencana, terutama resiko bencana dan bagaimana menghindari resiko
bencana. Manajemen bencana merupakan proses dinamis tentang
bekerjanya fungsifungsi manajemen yang meliputi dari perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penggerakkan (actuating), dan
pengawasan (controlling). Cara kerja manajemen bencana adalah melalui
kegiatan yang ada pada tiap kaudran/siklus/bidang kerja yaitu
pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan, tanggap darurat, serta
pemulihan. Sedangkan tujuan dari manajemen bencana adalah untuk
melindungi masyarakat beserta hartahartanya dari ancaman bencana.
Pada Pasal 3 Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana menyatakan bahwa penaggulangan bencana
harus didasarkan pada azas/prinsip-prinsip utama seperti, kemanusiaan,
keadilan, kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan,
keseimbangan, kelarasan, keserasian, ketertiban, kepastian hukum,
kebersamaan, kelestarian lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan
teknologi. Selain yang dijelaskan diatas penanggulangan juga harus
didasarkan pada prinsip-prinsip praktis sebagai berikut :
a. Cepat dan tepat Bahwa penanggulangan bencana harus dilaksanakan
secara cepat dan tepat sesuai dengan tututan keadaan.
b. Prioritas Prioritas dimaksudkan sebagai upaya penanggulangan
bencana yang harus mengutamakan kelompok rentan.
c. Koordinasi dan keterpaduan Koordinasi dimaksudkan sebagai upaya
penaggulangan bencana yang didasarkan pada koordinasi yang baik

6
dan saling mendukung. Sedangkan keterpaduan dimaksudkan sebagai
upaya penanggulangan bencana dilaksanakan oleh berbagai sektor
secara terpadu yang didasarkan pada kerjasama yang baik dan saling
mendukung.
d. Berdaya guna dan berhasil guna Dalam mengatasi kesulitan
masyarakat dilakukan dengan tidak membuang waktu, tenaga, dan
biaya yang berlebihan.
e. Tranparansi dan akuntabilitas Transparansi dimaksudkan bahwa
penanggulangan bencana dilakukan secara terbuka dan dapat
dipertanggungjawabkan. Sedangkan akuntabilitas adalah bahwa
penanggulangan bencana dilakukan secara terbuka dan dapat
dipertanggungjawabkan secara etik dan hokum.
f. Kemitraan Penanggulangan bencana harus melibatkan berbagai pihak
secara seimbang.
g. Pemberdayaan Penanggulangan bencana dilakukan dengan melibatkan
korban bencana secara aktif.
h. Non diskriminatif Penanggulangan bencana tidak memberikan
perlakuan yang berbeda terhadap jenis kelamin, suku, agama, ras, dan
aliran politik apapun.
i. Non proselitisi Dalam penanggulangan bencana dilarang
menyebarkan agama dan keyakinan
7. Tujuan Penanggulangan Bencana
Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana. Sebagaimana didefinisikan
dalam UU 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,
penyelenggaraan Penanggulangan Bencana adalah: serangkaian upaya
yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya
bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
Tujuan penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah untuk
menjamin terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana secara
terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh dalam rangka
memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman, risiko, dan

7
dampak bencana (ps 2PP 21/2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana).
B. Konsep SDM
1. Pengertian SDM
2. Tujuan SDM
3. Jenis SDM
4. Metode SDM

8
BAB II

PENUTUP

9
DAFTAR PUSTAKA

BNPB. 2012. Peraturan Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana


Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pengelolaan Data dan Informasi
Bencana Indonesia

Coppola, D. P. (2015). Introduction to International Disaster Management .


Amsterdam: Butterworth-Heinemann.

NFPA 1600, NFPA. 2010. Standard on Disaster/Emergency Management and


Business Continuity Programs. Quincy, massachusetts

Nurjanah,dkk. 2012. Manajemen Bencana. Bandung: ALFABETA

Purnomo, Hadi dan Ronny Sugiantoro.2010. Manajemen Bencana : Respon


Dan Tindakan Terhadap Bencana. Yogyakarta: Media Pressindo.

Ramli, Soehatman, 2010, Manajemen Bencana, Cetakan Pertama, PT. Dian


Rakyat. Republik Indonesia,

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor No. 24 Tahun 2007Tentang


Penanggulangan Bencana.

10

Anda mungkin juga menyukai