Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH DAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ATRITIS

REUMATOID
Dosen Pembimbing : Bagus Sholeh Apriyanto, S.kep,Ns

Oleh Kelompok 7:
1. Lailatul Khoirunnisak 10218044
2. Megy Priza Rahma Putri 10218048
3. Nico Sahrul Yanuar Abidin 10218056
4. Trini Widyaningsih 10218072

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
TAHUN AKADEMIK 2020 / 2021

i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Paliatif
,dan merupakan salah satu tugas kelompok yang harus di penuhi oleh mahasiswa.
Adapun makalah ini mengenai Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Atritis
Reumatoid
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak - pihak yang telah
mendukung dan memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan karena faktor keterbatasan pengetahuan dari penyusun, maka
kami dengan senang hati menerima kritikan serta saran - saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Dan harapan kami sebagai penyusun adalah semoga hasil dari penyusunan
makalah ini dapat dimanfaatkan bagi generasi mendatang. Akhir kata, melalui
kesempatan ini kami,penyusun makalah mengucapkan banyak terima kasih.

Kediri, Januari 2021

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................4
1.3 Tujuan ..............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi keluarga ............................................................................................6
2.2 definisi artritis rheumatoid..............................................................................8
2.3 etioligi artritis rheumatoid...............................................................................9
2.4 patofisiologi artritis rheumatoid ...................................................................11
2.5 patway artritis rheumatoid ............................................................................12
2.6 manifestasi klinis artritis rheumatoid............................................................13
2.7 pemeriksaan diagnostic artritis rheumatoid..................................................14
2.8 peran perawat ...............................................................................................16
BAB III
3.1 asuhan keperawatan...................................................................................... 10

BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan…..................................................................................................40
4.2 Saran….....................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kumpulan dua
orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan
individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.
Didalam sebuah keluarga terdapat tujuan, tugas dan fungsi serta peran-peran anggota
keluarga. Didalam fungsi keluarga salah satunya adalah fungsi pemenuhan kesehatan.
Fungsi pemenuhan kesehatan keluarga beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
yaitu faktor keturunan, lingkungan pelayanan, dan perilaku dari keluarga itu sendiri
dalam melakukan pemeliharaan kesehatan guna untuk mengatasi masalah yang
muncul terutama masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang dapat terjadi pada
anggota keluarga salah satunya adalah Artritis Rheumatoid. Artritis Rheumatoid
adalah penyakit inflamasi kronik dan sistematik yang menyebabkan destruksi sendi
dan deformasi serta menyebabkan disability. Penyakit ini sering terjadi dalam 3-4
dekade ini pada lansia. Penyebab Artritis Rheumatoid tidak diketahui, tetapi mungkin
akibat penyakit autoimun dimulai dari interfalank proksimal metakarpofalenkeal,
pergelangan tangan dan pada tahap lanjut dapat mengenai lutut dan paha (Fatimah,
2010). Di dunia Astritis reumatoid merupakan penyakit muskuloskeletal yang paling
sering terjadi. Angka kejadian rematik pada tahun 2016 yang dilaporkan oleh World
Health Organisation (WHO) 335 juta penduduk didunia yang mengalami rematik,
yang berarti 20% penduduk dunia terserang penyakit Astritis reumatoid, dimana 5 –
10% adalah mereka yang berusia 5 – 20 tahun dan 10% mereka yang berusia 55
tahun, artinya 1 – 6 lansia di dunia ini menderita rematik. Diperkirakan angka ini
terus meningkat hingga tahun 2025 dengan indikasi lebih dari 25% akan mengalami
kelumpuhan. (WHO,2016). Di Indonesia, Astritis reumatoid mencapai 23,6% hingga
31,3%. Angka ini menunjukkan bahwa tingginya angka kejadian Artritis reumatoid.
Salah satu upaya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal perlu dilakukan
asuhan keperawatan keluarga khususnya keluarga dengan resiko tinggi atau keluarga
yang rentan mengalami masalah kesehatan. Dalam memberikan asuhan keperawatan
pada keluarga dilakukan pendekatan yang digunakan adalah dengan asuhan
keperawatan . Dengan pendekatan ini makan dapat membantu petuags kesehatan
khususnya perawat untuk mengidentifikasikan masalah-masalah kesehatan didalam
keluarga dan membantu keluarga untuk mengatsi masalah kesehatan yang
ditemukan..
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Definisi keluarga?
2.Apa devinisi Artritis rheumatoid?
3.Bagaimana etiologi Artritis rheumatoid?
4.Bagaimana patofisiologi Artritis rheumatoid ?
5.Apa saja tahapan yang terjadi dalam Artritis rheumatoid?
6.Bagaimanana manifestasi klinis Artritis rheumatoid.
7.Bagaimana pemeriksaan diagnostic Artritis rheumatoid?
8.Bagaimana peran perawat dalam Artritis rheumatoid?
9.Bagaimana asuhan keperawatan Artritis rheumatoid?
1.3 Rumusan Masalah
1.Apa Definisi keluarga?
2.Apa devinisi Artritis rheumatoid?
3.Bagaimana etiologi Artritis rheumatoid?
4.Bagaimana patofisiologi Artritis rheumatoid ?
5.Apa saja tahapan yang terjadi dalam Artritis rheumatoid?
6.Bagaimanana manifestasi klinis Artritis rheumatoid.
7.Bagaimana pemeriksaan diagnostic Artritis rheumatoid?
8.Bagaimana peran perawat dalam Artritis rheumatoid?
9.Bagaimana asuhan keperawatan Artritis rheumatoid?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Keluarga


Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam
satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Friedman, 2010). Keluarga adalah
dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan dan
adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam
peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Ali, 2010). Menurut
Duvall dalam (Harmoko, 2012) konsep keluarga merupakan sekumpulan orang yang
dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan
dan memeprtahankan budaya yang umum : meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota. Keluarga merupakan aspek terpenting
dalam unit terkecil dalam masyarakat, penerima asuhan, kesehatan anggota keluarga
dan kualitas kehidupan keluarga saling berhubungan, dan menempati posisi antara
individu dan masyarakat (Harmoko, 2012).

2.2 Definisi Artritis Rheumatoid


Artritis Rheumatoid adalah penyakit inflamasi kronik dan sistematik yang
menyebabkan destruksi sendi dan deformasi serta menyebabkan disability. Penyakit
ini sering terjadi dalam 3-4 dekade ini pada lansia. Penyebab Artritis Rheumatoid
tidak diketahui, tetapi mungkin akibat penyakit autoimun dimulai dari interfalank
proksimal metakarpofalenkeal, pergelangan tangan dan pada tahap lanjut dapat
mengenai lutut dan paha (Fatimah, 2010). Artritis Rheumatoid adalah gangguan
berupa kekakuan, pembengkakan, nyeri, dan kemerahan pada daerah persendian dan
jaringan sekitarnya (Adellia, 2011). Artritis Rheumatoid (RA) adalah suatu penyakit
sistematik yang bersifat progresif, yang cenderung menjadi kronik dan menyerang
sendi serta jaringan lunak. Artritis Rheumatoid adalah suatu penyakit autoimun
dimana secara simetris persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) mengalami
peradangan sehingga menyebabkan terjadinya pembengkakan, nyeri, dan sering kali
menyebabkan kerusakan pada bagian dalam sendi . Karakteristik artritis rheumatoid
adalah cairan sendi (sinovitis inflamatior) yang persisten, biasanya menyerang sendi-
sendi perifer dengan penyebaran yang sistematis (Junaidi, 2013).
2.3 Etiologi Artritis Rheumatoid
Penyebab Artritis Rheumatoid belum diketahui dengan pasti. Namun kejadiannya
dikorelasikan dengan interaksi yang kompleks antara faktor genetik dan lingkungan
(Suarjana, 2009).
a. Genetik, berupa hubungan dengan HLH-DRBI dan faktor ini memiliki angka
kepekaan dan ekspresi penyakit sebesar 60% ( Suarjana, 2009).
b. Hormon sex, perubahan profil hormon berupa stimulasi dari Plasental
kortikotraonim Releasing Hormone yang mensekresi dehidropiandrosteron
(DHEA), yang merupakan substrat penting dalam sintesis esterogen plasenta.
Dan stimulasi esterogen dan proggesteron pada respon imun humoral ( TH2)
dan menghambat respon imun selular ( TH1). Pada RA respon TH1 lebih
dominan sehingga estrogen dan progresteron mempunyai efek yang
berlawanan terhadap perkembangan penyakit ini ( Suarjana, 2009).
c. Faktor infeksi, beberapa agen infeksi diduga bisa seinduk semang (host) dan
merubah reakrifitas atau respon sel T sehingga muncul timbulnya penyakit
RA (Suarjana, 2009).
d. Heat ShockProtein (HSP) Merupakan protein yang diproduksi sebagai respon
terhadap stress.Protein ini mengandung untaian ( sequence) asam amino
homolog. Diduga terjadi fenomena kemiripan molekul dimana antibodi dan
sel T mengenali epitok HSP Pada agen infeksi dan sel Host. Sehingga bisa
mencetuskan terjadinya reaksi silang Limposit dengan sel Host sehingga
mencetuskan reaksi imunologis ( Suarjana,2009)

2.4 Patofisiologi Artritis Rheumatoid


Pemahaman mengenai anatomi normal dan fisiologi persendian diartrodial atau
sivovyal merupakan kunci untuk memahami patofisiologi penyakit reumatik fungsi
persendian sinovial memiliki kisaran gerak tertentu kendati masing-masing orang
tidak mempunyai kisaran gerak yang sama pada sendi-sendi yang dapat digerakkan
pada sendi sinovial yang normal kartilago artikular membungkus ujung tulang pada
sendi dan menghasilkan perkumaan yang licin serta ulet untuk digerakkan. Membran
sinovial melapisi dinding dalam kapsula fibrosa dan mengsecresi cairan kedalam
ruang antar tulang. Fungsi dari cairan sinovial ini yaitu peredam kejut (syok absorber)
dan pelumas yang memungkinkan sendi untuk beregrak secara bebas dalam arah yang
tepat sebaliknya, pada penyakit rematik degeneratif dapat terjadi proses inflamasi
yang sekunder sinovitis ini biasanya lebih ringan serta menggambarkan suatu prose
reaktif, dan lebih besar kemungkinannya untuk terlihat penyakit lanjut, pelepasan
ptoteoglikan tulang rawan yang bebas dari kartilago artikuler yang mengalami
degenerasi dapat berhubungan dengan sinovitis kendati faktor-faktor imunologi dapat
pula terlibat (Smelzer dan Bare, 2002).

2.5 Pathway Artritis Rheumatoid

Reaksi faktor R dengan


antibody, faktor metabolik, Reaksi Peradangan Nyeri
infeksi dengan
kecenderungan virus.

Kekakuan Sendi Synovial menebal Kurangnya


Panus Informasi
Hambatan Mobilitas
Fisik Defisit
Infiltrasi dalam Pengetahuan
Nodul
os.subcondria Ansietas

Deformitas Sendi Hambatan nutrisi pada


kartilago artikularis

Gangguan Citra
Tubuh

Kartilago Nekrosis Kerusakan kartilago


dan tulang

Adhesi pada
permukaan sendi Tendon dan
ligament melemah

Ankilosis fibrosa
Hilangnya Kekuatan

Kekuatan Sendi Ankilosis tulang

Gangguan Keterbatasan
Mobilitas Fisik Gerak Sendi
Resiko Cidera

Defisit
perawatan Diri Mudah luksasi
dan sublukasi
2.6 Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis RA dibagi menjadi 2 kategori yaitu manifestasi artikular dan


manifestasi ekstraartikular . Manifestasi artikular dibagi menjasi 2 kategori , yaitu
gejala inflamasi akibat aktivitas sinovitis yang bersifat reversibel dan gejala akibat
kerusakan struktur persendian yang bersifat ireversibel. Sinovitis merupakan kelainan
yan umumnya bersifat reversibel dan dapat diatasi dengan pengobatan
medikamentosa atau pengobatan non surgical lainnya (Shah and Clair, 2012). Gejala
klinis yang berhubungan dengan aktivitas sinovitis adalah kaku pagi hari . Beberapa
aspek lain yang berhubungan dengan sendi yaitu (Suarjana, 2009) : Manifestasi
ektraartikular pada RA meliputi (Shah AND Clair, 2012):
a. Vertebrata Servikalis , merupakan segmen yang sering terlibat pada RA.
Proses imflamasi ini melibatkan persendian diatrodial yang tidak tampak oleh
pemeriksaan . Gejala ini umunya bermanifestasi sebagai kekakuan pada
selutuh segmen leher disertai dengan berkurangnya lingkup gerak sendi secara
menyeluruh .
b. Gelang bahu , pergelangan gelang bahu akan mengurangi lingkup gerak sendi
gelang bahu .
c. Kaki dan pergelangan kaki, keterlibatan persendian metatarsop halangeal
(MTP) , telonavikularis dan pergelangan kaki merupakan gambaran yang khas
pada RA .
d. Tangan keterlibat persendian pergelangan tangan metacarphop halangeal
(MCP) , dan proximal inerphalangeal (PIP) hampir seluruh dijumpai pada
RA .

Konstitusional , 100% terjadi pada pasien RA engan ditandai adanya penururnan


berat badan , demam >38,30C , kelelahan dan pada banyak kasus sering terjadi
kaheksia (malnutrisi) yang secara umum merefleksi derajat imflamasi dan biasanya
mendahului terjadinya gejala awal kerusakan sendi .
1. Nodul , merupakan level tertinggi pada penyakit ini dan terjadi 30-40% pada
penderita .
2. Sjogren’ssyndrome , terjadi hanya 10% pasien dengan ditandai dengan
adanya keratoconjutivitas sicca (dry eyes).
3. Vaskulitis hanya terjadi<1% pada penderita dengan Penyakit RA yang sudah
kronis.
4. Limfoma , resikonya pada pasien RA mencapai 2-4 kali lebih besar
dibandingkan populasi umum . Hal ini disebabkan penyebaran B-cell
lymphoma secara luas.
2.7 Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan penjungan ini tidak banyak berperan dalam diagnosis artritis


rheumatoid , pemeriksaan laboratorium mungkin dapat sedikit membantu untuk
melihat prognosis pasien , seperti :

1. Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) akan meningkat.


2. Tes faktor reuma biasanya positif pada lebih dari 75% pasien artritis
reumatoid terutama bila masih aktif . Sisanya dapat dijumpai pada pasien
lepra , TB paru , sirosis hepatis , penyakit kolagen dan sarkoidosis .
3. Leukosit normal atau meningkat sedikit.
4. Trombosit meningat.
5. Kadar albumin serum trurun dan globulin.
6. Jumlah sel darah merah dsn komplremen C4 menurun.
7. Protein C-reaktif dan antibodi antiukleus (ANA) biasanya positif.
8. Laju sedimentasi eritrosit meningkat menunjukan inflamasi.
9. Tes aglutinasi lateks menunjukan kadar igC atau igM (faktor mayor dari
rheumatoid ) tinggi . Makin tinggi iter , maka makin berat penyakitnya.
10. Pemerikasaan sinar-X dilakukan untuk membantupenegakkan diganosa dan
memantau perjalanan penyakit. Foto rontgen men unjukan erosi tulang yang
khas terjadi kemudian dalam perjala nan penyakit tersebut (Rosyidi, 2013).

2.8 Peran Perawat

Peran perawat dalam membantu keluarga yang anggota keluarganya menderita


penyakit reumatoid artritis antara lain : mampu mengenal asuhan keperawatan
keluarga, sebagai pengamat masalah dan kebutuhan keluarga, koordinator pelayanan
kesehatan, fasilitator, pendidik kesehatan, penyuluhan dan konsultan asuhan
keperawatan dasar pada keluarga yang menderita penyakit reumatoid artritis.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


a. Identitas Kepala Keluarga :
Nama : Tn.D Pendidikan : SMP
Umur : 56 Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam Alamat :
Ds.BanyakanKab.Kediri
Suku : Jawa No.Telp : ………………………

b. Komposisi Keluarga
No. Nama L/P Umur Hub.Keluarga Pekerjaan Pendidikan
1. Tn.D L 56 Suami Swasta SMP
2. Ny.S P 54 Istri IRT SD
3. An.W P 21 Anak Pelajar Kuliah
4. An.D L 15 Anak Pelajar SMP
5.
6.
7.
8.
9.
10.

c. Genogram

Tn. D 56 Ny. S 5
4

15
2
An.R An.D
1
1
d. Type Keluarga :
a. Jenis type keluarga : Keluarga Tn.D termasuk tipe keluarga inti (Nuclear
Family) yaitu didalam satu rumah terdapat ayah,ibu,dan anak. Tn. D (KK),
Ny. S (Isteri), An. W (anak), An.D (Anak)
b. Masalah yang terjadi dengan type tersebut : Tidak ada
e. Suku Bangsa :
a) Asal suku bangsa : Jawa
b) Budaya yang berhubungan dg kesehatan : Dalam keluarga Tn. D budaya
yang berhubungan dengan kesehatan adalah jika ada yang mengalami
keluahan/masalah kesehatan dibelikan obat warung terlebih dahulu untuk
pertolongan pertamanya dan jika bertambah parah segera di bawa ke
klinik,puskesmas,ataupun rumah sakit.
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan : Keluarga Tn.D
menganut Agama Islam. selalu menjaga kebersihan
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn.D (Kepala Keluarga)
b) Penghasilan : RP. 2.000.000 – Rp. 3.000.000
c) Upaya lain : Ny.S berjualan di pasar buah
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll)
TV,sepeda motor,kulkas,dll
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : RP. 2.000.000 – Rp. 3.000.000
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Tn. D mengatakan jarang melakukan rekreasi,
tidak pasti setahun sekali kebanyakan malakukan kegiatan menonton TV
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua) :
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya : Tidak
ditemukannya tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi anak
pertama berusia 21 th masih kuliah. Klien dan istrinya mengatakan
komunikasi dengan anaknya bersifat terbuka dan anak tahu akan tugas serta
kewajibannya sebagai anak.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti :
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
Tn. D : tidak ada masalah Ny. S : hipertensi, An.W : tidak ada masalah
An. D : tidak ada masalah
b) Riwayat penyakit keturunan : Hipertensi
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga :

Imunisasi Tindakan
Keadaan Masalah
No Nama Umur BB (BCG/Polio/DPT yang telah
Kesehatan kesehatan
/HB/Campak) dilakukan
1. Tn.D 56 70 Sehat Lengkap Tidak ada
2. Ny.S 54 49 Tdk Sehat Lengkap Hipertensi
3. An.W 21 52 Sehat Lengkap Tidak ada
4. An.D 15 56 Sehat Lengkap Tidak ada

d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Tn. D mengatakan


bahwa jika ada keluhan/masalah kesehatan pada keluarganya segera dibawa
ke klini dokter ataupun Rumah Sakit terdekat.
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya : Pusing, mual, lemas,sakit kepala.

III.PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
a) Luas rumah :.
b) Type rumah : Permanen
c) Kepemilikan : Klien
d) Jumlah kamar/ruangan : 4 Kamar, 1 Kmar mandi, 1 dapur, ruang tamu,
ruang keluarga
e) Ventilasi/jendela : Ada, Jendela ada di bagian depan rumah , kamar, dan
genteng dari kaca (8).
f) Pemanfaatan ruangan : ada 1 kamar kosong untuk mushola.
g) Septic tank : ada, letak ± 6 meter dari sumber air minum.
h) Sumber air minum: beli air mineral, tetapi biasanya merebus air dari
sumur.
i) Kamar mandi/WC: ada di dalam rumah (1 Kamar mandi, 1 WC)
j) Pengolahan Sampah : dibuang di tempat sampah depan samping rumah,
setiap hari nya ada bank sampah yang mengambil sampah
k) Kebersihan lingkungan : lingkungan sekitar rumah cukup bersih, sanitasi
baik
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
a) Kebiasaan : Sosialisasi baik, saling berinteraksi antar tetanga (Sebagian ada
yang merokok).
b) Aturan/kesepakatan : bermusyawarah.
c. Budaya : saling membantu dan gotong royong antar tetangga.
c. Mobilitas Geografis Keluarga : Semenjak menikah sampai
sekarang klien dan istri pernah pindah rumah 1 kali

d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat: Keluarga Tn.D


tergolong anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti musyawarah dan
kerja bakti yang diadakan di masyarakat. Serta dapat berinteraksi dengan baik.
e. Sistem Pendukung Keluarga: Dalam menghadapi kesulitan keluarga Tn. R
seringkali mendapatkan bantuan dari para tetangga.

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola/cara Komunikasi Keluarga : Saling terbuka dalam menghadapi masalah
b. Struktur Kekuatan Keluarga : Tn. D yang selalu menguatkan jika anggota
keluarganya ada yang sedih
Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga): Tn. D sebagai kepala
keluarga bertanggung jawab dalam bekerja dan mengatur rumah tangga.
Ny. S sebagai istri dan wanita karir berperan urusan rumah tangga dan
membantu suami mencari nafkah. An. W sebagai anak pertama sedang
menempuh S1 semester 5 dan An.D sebagai anak kedua sedang menempuh
pendidikan sekolah menengah pertama (SMP) kelas 9.

c. Nilai dan Norma Keluarga: Dalam keluarga Tn. D tidak ada nilai dan norma
khusus yang mengikat anggota keluarga, sistem nilai yang dianut keluarga
dipengaruhi status sosial dan agama.

V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif: Hubungan dalam keluarga Tn. R terjalin akrab, antara satu
dengan yang lain saling mendukung, menghormati dan membantu
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga : berjalan dengan baik
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga : berjalan dengan baik, sesama
anggota keluarga saling menghargai dan menghormati.
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : Tn.D
(Kepala Keluarga)
d) Kegiatan keluarga waktu senggang : Menonton TV
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial : Tn.D dan istri aktif dalam kegiatan
perkumpulan RT di lingkungannya.
c. Fungsi perawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya : jika salah satu anggota keluarga mengalami gejala masalah
kesehatan, anggota keluarga lain segera membawa ke klinik dokter ataupun
rumah sakit
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang
tepat : jika ada keluarga yang sakit segera dibawa ke klinik dokter ataupun rumah
sakit.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit : merawat
anggota keluarga yang sakit sesuai anjuran dokter ditambah dengan terapi
komplementer untuk mempercepat proses penyembuhan
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat :
membuang sampah pada tempatnya, membersihkan rumah minimal menyapu
rumah dan lingkungan rumah setiap pagi dan sore.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masysrakat :
membawa keluarga yang sakit ke klinik kesehatan terdekat
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah
anak : .............................................................................................................
b) Akseptor : Ya...............................yang
digunakan.............................lamanya...................................
c) Akseptor : Belum
..........................Alasannya ..................................................................................
d) Keterangan
lain : ..........................................................................................................................
....
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan : enghasilan Tn. R setiap bulannya
bisa untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari (untuK makan,listrik,dll),biaya
pendidikan,sebagian nya jika sisa di tabung
b) Pemanfaatan sumber di masyarakat : kebutuhan sehari-hari bisa terus
terpenuhi, anggota keluarga selalu dalam keadaan sehat.
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek : kebutuhan sehari-hari bisa terus terpenuhi, anggota
keluarga selalu dalam keadaan sehat.
b. Stressor jangka panjang : Tn D berharap anak-anaknya bisa menempuh
pendidikan sampai sarjana, bisa membeli rumah lagi untuk investasi, dan keluarganya
selalu dalam keadaan sehat
c. Respon keluarga terhadap stressor : mendukung dan memberi semangat.
d. Strategi koping : tidak melakukan hidup boros
e. Strategi adaptasi disfungsional : dianggap sebagai cobaan hidup

VII. KEADAAN GIZI KELUARGA


Pemenuhan gizi : di keluarga Tn.D memenuhi kebutuhan gizi dengan
memberikan nasi, tahu / tempe, sayuran dan kadang kadang telur,ayam, dan ikan
yang lainnya.
Upaya lain :
...................................................................................................................................
.....................................

VIII. PEMERIKSAAN FISIK


a. Identitas
NO Nama L/P Umur Hub. Pekerjaan Pendidikan
Keluarga
1 Tn.D L 56 Suami Swasta SMP
tahun
2 Ny.S P 54 Istri IRT SD
tahun
3 An.W P 21 Anak Pelajar Kuliah
tahun
4 An.D L 15 Anak Pelajar SMP
tahun

b. Keluhan/Riwayat Penyakit saat ini


 Tn.D: Tidak ada masalah
 Ny.S: Pusing,sakit kepala,lemas, Mual,muntah
 An.W: Tidak ada masalah
 An.D: Tidak ada masalah
c. Riwayat Penyakit Sebelumnya: Keluarga Tn.D hanya mengalami batuk,pilek
biasa.

d. Tanda-tanda vital
Pemeriksaan Tn.D Ny.S An.W An.D
TD 110/80mmHg 150/100mmHg 120/90mmHg 110/90mmHg
BB 70kg 49kg 52kg 56kg
Nadi 85x/mnt 85x/mnt 80x/mnt 80x/mnt
RR 23x/mnt 22x/mnt 23x/mnt 23x/mnt

e. Sistem Cardio Vascular


Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2 tunggal,tidak
terdapat palpitasi, suara mur-mur (-), ronchi (-), wheezing (-)..
f. Sistem Respirasi
. Tidak ditemukan bunyi suara tambahan.
g. Sistem Gastrointestinal (GI Track)
Tidak ditemukan masalah.
h. Sistem Persyarafan
Tidak ditemukan masalah
i. Sistem Muskuloskeletal
Tidak ditemukan masalah.
j. Sistem Genetalia
Tidak ditemukan masalah..
IX. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya : keluarga berharap semoga klien dapat
beraktifitas dengan normal
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : Petugas kesehatan dapat memberi
pelayanan kesehatan dengan baik terhadap klien.
Kediri, 15 Oktober 2020
(...........................................................)

ANALISA DATA

NO DATA PROBLEM ETIOLOGI


1 DS: Ketidakmampuan keluarga Nyeri Akut pada
 Ny.K mengatakan dalam merawat anggota keluarga Ny.K
tidak mengetahui keluarga yang menderita khususnya Ny.K
pasti tentang Rheumatoid Arthritis. b.d
rematik, Ny.K ketidakmampuan
hanya mengetahui keluarga dalam
“rematik adalah merawat anggota
nyeri pada tulang- keluarga yang
tulang”, menderita
 Ny.K juga Rheumatoid
mengatakan sakit Arthritis d.d
dibagian telapak Keluarga Ny.K
kaki dan datangnya tidak ada yang
setiap pagi hari. membantu merawat
 Ny.K juga Ny.K dikarenakan
mengatakan jika sibuk bekerja
kakinya terasa
sakit, ny.K memilih
untuk istirahat
sejenak.
 Keluarga Ny.K
tidak ada yang
membantu merawat
Ny.K dikarenakan
sibuk bekerja.
 Ny.K mengatakan
hanya memberikan
balsem pada bagian
yang nyeri.
DO:

 Td: 120/80
mmHg Sh:
36°C
 RR: 19 x/menit
 Nd: 105 x/menit
 Tulang disebelah
jempol kaki agak
menonjol Asam
urat: 7,4
 Skala nyeri: 5.

2 DS : Ketidak mampuan Resiko Intolerensi


 Ny.K mengatakan keluarga memanfaatkan Aktivitas b.d
masih bisa fasilitas kesehatan dengan ketidak mampuan
melakukan Rheumatoid Atritis. keluarga
aktivitas seperti memanfaatkan
mencuci pakaian, fasilitas kesehatan
membersihkan d.d Ny.K
rumah, dan mengatakan sudah
memasak. jarang berobat ke
 Jika nyerinya puskesmas selama 2
sedang muncul bulan dan hanya
Ny.K membatasi memberikan balsem
aktivitasnya pada bagian yang
terlebih dahulu. sakit.
 Ny.K juga
mengatakan
sudah jarang
berobat ke
puskesmas
berobat ke
puskesmas
selama 2 bulan ini
dan hanya
memebrikan
balsem pada
bagian yang
nyeri.
DO :

 Td:
120/80
mmHg

 Suhu:
36°C

 RR: 19
x/menit
 Nd: 105 x/menit
 Tulang
disebelah
jempol kaki
agak menonjol
Asam urat: 7,4

 Skala
nyeri: 5

PERUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Nyeri Akut pada keluarga Ny.K khususnya Ny.K b.d ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita Rheumatoid
Arthritis d.d Keluarga Ny.K tidak ada yang membantu merawat Ny.K
dikarenakan sibuk bekerja

2 Resiko Intolerensi Aktivitas b.d ketidak mampuan keluarga memanfaatkan


fasilitas kesehatan d.d Ny.K mengatakan sudah jarang berobat ke puskesmas
selama 2 bulan dan hanya memberikan balsem pada bagian yang sakit.
PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Nyeri Akut pada keluarga Ny.K khususnya Ny.K b.d ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang menderita Rheumatoid Arthritis d.d Keluarga
Ny.K tidak ada yang membantu merawat Ny.K dikarenakan sibuk bekerja

No Kriteria Skor Bobot Nilai Total Pembenaran


.1 Sifat masalah : 3/3 x 1 = 1 Masalah adalah
Skala : Tidak/ kurang sehat 3 1
keadaan yang
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera 1 sudah terjadi dan
perlu di lakukan
tindakan segera
Kemungkinan masalah dapat diubah : 2/2 x 2 = 2 Sumber-sumber
Skala : Mudah 2 2
yang ada dan
Sebagian 1
Tidak dapat 0 tindakan untuk
memecahkan
masalah dapat
dijangkau
keluarga.
Potensial masalah untuk dicegah : 3/3 x 1 = 1 Masalah dapat
Skala : Tinggi 3 1
dicegah untuk
Cukup 2
Rendah 1 tidak memper-
buruk keadaan
dapat dilakukan
Tn.D dan keluarga
membantu
mencukupi nutrisi
klien dengan
makan sedikit tapi
sering
Menonjolnya masalah : 1/2 x 1 = 2 Klien menyadari
Skala :
adanya masalah
Masalah berat, harus segera ditangani 2 1
Ada masalah, tetapi tidak perlu ditangani 1 tetapi tidak
Masalah tidak dirasakan 0
didukung dengan
pemahaman yang
ade-kuat tentang
pengobatan suatu
penyakit.
TOTAL SKOR 6

2. Resiko Intolerensi Aktivitas b.d ketidak mampuan keluarga memanfaatkan


fasilitas kesehatan d.d Ny.K mengatakan sudah jarang berobat ke puskesmas
selama 2 bulan dan hanya memberikan balsem pada bagian yang sakit
No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
Total
1 Sifat masalah : 2/3x1=2/ Merupakan ancaman kesehatan karena
Skala : 3
dapat menimbulkan berbagai masalah
- Tidak/ kurang 3
sehat 1 kesehatan oleh karena kurangnya informasi
- Ancaman 2
yang didapat.
kesehatan
- Keadaan 1
sejahtera.
2 Kemungkinan ½ x 2=1 Masalah dapat diatasi sebagian karena
masalah dapat
keluarga memiliki kemauan untuk mencari
diubah :
Skala : Mudah 2 2 informasi dari sumber yang terpercaya.
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensial masalah 2/3x1=2/ Masalah dapat diubah karena anggota
untuk dicegah : 3 keluarga memiliki rasa ingin tau yang tinggi
Skala : Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1
4 Menonjolnya ½ x 1=½ Keluarga tidak menyadari bahwa informasi
masalah :
yang diterima belum tentu semuanya benar.
Skala :
- Masalah berat, 2 1
harus segera
ditangani
- Ada masalah, 1
tetapi tidak
perlu ditangani
- Masalah tidak 0
dirasakan
Total skor 3

PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor


Nyeri Akut pada keluarga Ny.K khususnya
Ny.K b.d ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang menderita
Rheumatoid Arthritis d.d Keluarga Ny.K
tidak ada yang membantu merawat Ny.K
dikarenakan sibuk bekerja

Resiko Intolerensi Aktivitas b.d ketidak


mampuan keluarga memanfaatkan fasilitas
kesehatan d.d Ny.K mengatakan sudah
jarang berobat ke puskesmas selama 2 bulan
dan hanya memberikan balsem pada bagian
yang sakit
PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA
KUNJUNGAN KE : 1
PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA
KUNJUNGAN KE : 2
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DX Keperawatan :
1. Nyeri Akut pada keluarga Ny.K khususnya Ny.K b.d ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita Rheumatoid
Arthritis d.d Keluarga Ny.K tidak ada yang membantu merawat Ny.K dikarenakan sibuk bekerja
2. Resiko Intolerensi Aktivitas b.d ketidak mampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan d.d Ny.K mengatakan sudah jarang berobat ke
puskesmas selama 2 bulan dan hanya memberikan balsem pada bagian yang sakit

No. Diagnosa Keperawatan LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)


1. Nyeri Akut pada keluarga Ny.K khususnya Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 Manajemen Nyeri
Ny.K b.d ketidakmampuan keluarga dalam jam diharapkan Tingkat Nyeri klien menurun. Observasi
merawat anggota keluarga yang menderita Kriteria Hasil: 1. Identifikasi lokasi,
Rheumatoid Arthritis d.d Keluarga Ny.K tidak 1. Keluhan nyeri menurun (5) karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,
ada yang membantu merawat Ny.K dikarenakan 2. Meringis menurun (5) intensitas nyeri
sibuk bekerja 3. Gelisah menurun (5) 2. Identifikasi skala nyei
4. Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat 3. Identifikasi faktor yang memperberat
(5) dan memperingan nyeri
4. Monitor efek samping analgetik
Terapeutik
1. Fasilitasi istirahat dan tidur
2. Berikan Tekhnik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis.TENS,hipnosis,akrupresur,terapi
musik,terapi pijat,
biofeedback,aromaterapi,teknik
imajinasi terbimbing,kompres
hangat/dingin,terapi bermain)
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,perode dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat.
4. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu.
2. Resiko Intolerensi Aktivitas b.d ketidak Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 Manajemen Energi
mampuan keluarga memanfaatkan fasilitas jam diharapkan toleransi aktivitas meningkat. Observasi
kesehatan d.d Ny.K mengatakan sudah jarang
Kriteria Hasil: 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
berobat ke puskesmas selama 2 bulan dan hanya
memberikan balsem pada bagian yang sakit 1.kecepatan berjalan meningkat (5) mengakibatkan kelelahan
2. Jarak berjalan meningkat (5) 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
3. kekuatan tubuh bagian bawah meningkat (5) 3. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
selama melakukan aktivitas.
Terapeutik
1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
stimulus (mis.cahaya,suara,kunjungan)
2. Lakukan
3. Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
Edukasi
1. Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap ajarkan tirah baring
2. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dbngan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan.
PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA
KUNJUNGAN KE : 3
IMPLEMENTASI
No Diagnosa keperawatan Tanggal Implementasi TTD
1. Nyeri Akut pada keluarga Ny.K 23/11/20
khususnya Ny.K b.d Pukul :
ketidakmampuan keluarga 09.15
dalam merawat anggota √
keluarga yang menderita
Rheumatoid Arthritis d.d 09.18 √
Keluarga Ny.K tidak ada yang
membantu merawat Ny.K 09.22
dikarenakan sibuk bekerja √

09.25

09.30 √

09.55

2. Resiko Intolerensi Aktivitas b.d 23/11/20 √
ketidak mampuan keluarga Pukul :
memanfaatkan fasilitas
09.15
kesehatan d.d Ny.K mengatakan
sudah jarang berobat ke
puskesmas selama 2 bulan dan √
hanya memberikan balsem pada
bagian yang sakit
09.18

09.22

09.25 √

09.30

09.55

10.15
PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA
KUNJUNGAN KE : 4
EVALUASI

No Diagnosa keperawatan Tanggal Evaluasi TTD


1. Nyeri Akut pada keluarga 24/04/20 S:
Ny.K khususnya Ny.K b.d Pukul :
ketidakmampuan keluarga 10.00 O:
dalam merawat anggota √
keluarga yang menderita A:
Rheumatoid Arthritis d.d
Keluarga Ny.K tidak ada P:
yang membantu merawat
Ny.K dikarenakan sibuk
bekerja
Resiko Intolerensi Aktivitas23/11/20
2. b.d ketidak mampuan Pukul : S:
keluarga memanfaatkan
10.00
fasilitas kesehatan d.d
Ny.K mengatakan sudah O: √
jarang berobat ke
puskesmas selama 2 bulan
A:
dan hanya memberikan
balsem pada bagian yang
sakit
P:
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan (Friedman, 2010). Keluarga adalah dua atau lebih individu
yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tangga,
yang berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam peran dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya (Ali, 2010).
3.2 Saran

Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat jauh
dari kesempurnaan.

Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah
diatas.

DAFTAR PUSTAKA
Adellia, 2010. Libas Rematik Dan Nyeri Otot Dari Hidup Anda. Yoygyakarta : Briliant Books.
Ali, 2010. Konsep Dukungan Keluarga. Jakarta : Salemba Medica
Fatimah, 2010. Merawat Lanjut Usia. Jakarta : Trans Info Media
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, teori dan praktek. Edisi ke-5.
Jakarta : EGC
Harmoko, 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Penerbit : Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Junaidi.I, 2013. Rematik Dan Asam Urat. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer.
Shah A. And Clair E.W. 2012. Rheumatoid Artritis, Harrison’s Proncipe Of Internal Medicine
ed.18 Chapter 231, USA.
Suarjana, I Nyoman, 2009. Artritis Rheumatoid Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V,
Sudoyo A.W., Setiyohardi, B., Alwi, Idrus, e.t al.Internal Publising. Jakarta.
Doegoes E Marilyn.(2000).Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai