Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT

atas berkat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Makalah ini yang

berjudul “ sistem penanggulangan bencana terpadu, penyelamatan terhadap bencana:

kebakaran,banjir,gunung meletus,gempa”

Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik itu dari segi

penulisan, isi dan lain sebagainya, maka kami sangat mengharapkan kritikan dan saran guna

perbaikan untuk pembuatan makalah untuk hari yang akan datang.

Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tulisan

sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca. Atas semua ini kami mengucapkan

ribuan terima kasih yang tidak terhingga, semoga segala bantuan dari semua pihak mudah-

mudahan mendapat amal baik yang diberikan oleh Allah SWT.

Sungai Penuh,  maret 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….1


DAFTAR ISI………………………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang……………………………………………………………….3
B. Tujuan penulisan…………………………………………………………….3
BAB II ISI
A. Pengertian bencana……………………………………….…………………4
B. Pontensi bencana…………………………………………….………………5
C. Kriteria bencana………………………………………………..……………6
D. Korban bencana……………………………………………………..………7
E. Hekekat penanggulan bencana…………………………………..…………7
F. Asas penanggulan bencana…………………………………….….………...7
G. Tujuan penanggulan bencana………………………………….……………8
H. Prinsip penanggulan bencana……………………………………………….9
I. Pentahapan penanggulan bencana………………………………………….9
PENYELAMATAN TERHADAP BENCANA
A. Kebakaran …………………………………………………………………..10
B. Bencana banjir………………………………………………………………12
C. Gunung meletus……………………………………………………………..14
D. Gempa bumi……………………………………………...………………….15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpula…………………………………………………………………….18
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..…………19

2
BAB I
PENDAHULUANA

A. Latar Belakang
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan faktor
nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.Definisi tersebut
menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia.
Oleh karena itu,Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana
nonalam, dan bencana sosial. Sejarah Lembaga Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) terbentuk tidak terlepas dari perkembangan penanggulangan bencana pada masa
kemerdekaan hingga bencana alam berupa gempa bumi dahsyat di Samudera Hindia pada abad
20. Sementara itu, perkembangan tersebut sangat dipengaruhi pada konteks situasi, cakupan dan
paradigma penanggulangan bencana. Melihat kenyataan saat ini, berbagai bencana yang
dilatarbelakangi kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis mendorong Indonesia
untuk membangun visi untuk membangun ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana.
Wilayah Indonesia merupakan gugusan kepulauan terbesar di dunia. Wilayah yang juga terletak
di antara benua Asia dan Australia dan Lautan Hindia dan Pasifik2 ini memiliki 17.508 pulau.
Meskipun tersimpan kekayaan alam dan keindahan pulau-pulau yang luar biasa, bangsa
Indonesia perlu menyadari bahwa wilayah nusantara ini memiliki 129 gunung api aktif, atau
dikenal dengan ring of fire, serta terletak berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif
dunia?Lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Ring of fire dan berada di pertemuan tiga
lempeng tektonik menempatkan negara kepulauan ini berpotensi terhadap ancaman bencana alam.
Di sisi lain, posisi Indonesia yang berada di wilayah tropis serta kondisi hidrologis memicu
terjadinya bencana alam lainnya, seperti angin puting beliung, hujan ekstrim, banjir, tanah
longsor, dan kekeringan. Tidak hanya bencana alam sebagai ancaman, tetapi juga bencana non
alam sering melanda tanah air seperti kebakaran hutan dan lahan, konflik sosial, maupun
kegagalan teknologi. Menghadapi ancaman bencana tersebut, Pemerintah Indonesia berperan
penting dalam membangun sistem penanggulangan bencana di tanah air.

3
B. Tujuan Penulisan
1. Mencegah kematian dan catat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembalidalam masyarakat
sebagaimana mestinya.
2. Merujuk melalui sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih memadai.
3. Menanggulangi korban bencana.

4
BAB II
PEMBAHASANA
 
A. Pengertian
Bencana adalah peristiwa atau rangkain yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam ulah
tangan manusia sehingga mengakibat kan timbul nya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda dampak psikologi.
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkain peristiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi,sunami,gunung meletus, banjir, kekeringan,
angin topan, dan tanah longsong.
Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkain peristiwa
nonalam yang antara lainberupa gagal teknologi,gagal modernisasi,epidemic dan wabah penyakit.
Bencana social adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkain peristiwa yang
diakibatkan oleh yang meliputi konflik social antara kelompok atau antara komunitas
masyarakat,dan terror.
B. Potensi bencana
 1.Bencana  banjir  
Banjir baik  yang berupa genangan atau banjir  bandang bersipat merusak, aliran arus  air  yang
tidak  terlalu  dalam tetapi cepat dan bergolak (turbulent) dapat menghanyut kan manusia,
hewan dan tumbuhan.
 2.Bencana tanah longsor
Gerakan tanah atau tanah longsor yang mampu merusak lingkungan nya baik akibat gerakan
tanah di bawah nya atau karena penimbunan akibat longsor tersebut.
 3.Bencana letusan gunung api
4.Bencana  Gempa Bumi
Adalah  getaran  partikel  batuan  atau goncangan pada  kulit bumi yang di sebab
kan oleh pelepasan energy secara  tiba akibat  aktivitas  tektonik  (gempa bumi tektonik) dan
gerakan yang mengakibatkan terjadinya rekahan yang mengakibatkan  naik nya  Fluida
(magma, gas uap dll) dari Dalam Bumi menuju kepermukaan,disekitar gunung api, getaran
Tersebut menyebabKan kerusakan dan runtuh nya struktur bangunan yang menimbul kan

5
keruntuhan, disamping itu pula dampak lain yang di timbulkan adalah kebakaran, kecelakaan
industri dan transfortasi, banjir akibat runtuh nya bendungan dan tanggul.
5.Bencana sunami
 Gelombang air laut yang membawa material baik  berupa sisa-sisa bangunan-bangunan dan
tumbu-tumbu han dan material lain nya menghampiri segala sesuatu yang berdiri di dataran pantai
dengan kekuatan dahsyat. Bangunan-bangunan yang mempunyai di mensi yang lebar dinding nya
sejajar dengan garis pantai atau tegak lurus dengan arah datang nya gelombang akan mendapat
tekanan yang paling kuat sehingga akan mengalami kerusakan yang sangat paling parah.
6.Bencana Kebakaran
 Kebakaran yang terjadi di pengaruhi oleh faktor-faktor alam berupa cuaca yang kering serta
faktor-faktor manusia baik yang di sengaja maupun yang tidak di sengajakan dan kerusakan
yang ditimbulkan.
7.Bencana Kekeringan
 Kekeringan akan berdampak bagi kesehatanmanusia, tanaman serta hewan baik secara langsung
maupun tidak langsung dampak dari bencana kekeringan ini seringkali secaragradual/lambat,
sehingga apabila tidak dipantau secara terus menerusakan mengakibatkan bencana berupa
hilangnya bahan pangan akibattanaman pangan ternak mati, petani kehilangan mata
pencaharian,sehingga berdampak urbanisasi.
8.Bencana Angin Siklon Tropis
 Tekanan dan kemudian hisapan yang di sertai dengan tenaga angin yang meniup selama beberapa
jam dan kemudian terjadinya suatu bencana yang kemudian dapat mengakibatkan
kerusakan pada bangunan dan sarana umum kebanyakan angin topan dan disertai dengan hujan
yang sangat deras yang dapat menimbulkan bencana lain seperti tanah longsor dan banjir.
9.Bencana Wabah Penyakit
Wabah penyakit menular berdampak kepadamasyarakat yang sangat luas.
10.Bencana Kegagalan Teknologi
Pada skala besar dapat mengancam kestabilan ekologi secara global, ledakan instalasi dapat
menyebabkan korban jiwa, luka-luka Dan Kerusakan infrastruktur, kebakaran, Pencemaran udara,
 sumber air minum, tanaman, pertanian serta terganggunya kestabilan ekologi secara global.

6
C. Kriteria Bencana
1. Kriteria Bencana alam pada skala Tingkat Nasional.
a. Bencana yang terjadi menyebabkan mekanisme sistem pemerintahan di daerah
tersebut, baik dalam kawasan satu provinsi atau lebih tidak berfungsi.
b. Infrastruktur di kawasan daerah yang terkena bencana mengalami kerusakan berat dan
tidak berfungsi.
c. Korban manusia baik yang meninggal maupun luka, sertakerusakan bangunan dan
rumah tempat tinggal sangat banyak sehingga menyebabkan unsur-unsur BPBD
Provinsi/BPBDK kabupaten/Kota tidak mampu mengatasi akibat bencana tersebut.
d. Hasil data korban dan kerusakan daerah yang sangat banyak, selanjutnya Presiden
menetapkan Bencana Nasional.
2. Kriteria Bencana alam pada Skala Tingkat Provinsi.
a. Bencana alam yang terjadi tidak menyebabkan lumpuh nya mekanisme sistem
pemerintahan di kawasan daerah yang terkena bencana.
b. Infrastruktur hanya sebagian kecil yang tidak berfungsi.
c. Korban manusia dan kerusakan daerah yang timbul, unsur-unsur BPBD Provinsi
masih mampu mengatasi.
d. Unsur-unsur BPBD Provinsi masih mampu mengatasi terhadapkorban manusia dan
kerusakan daerah yang timbul
3. Kriteria Bencana alam pada skala Tingkat Kabupaten/Kota.
a. Bencana yang terjadi tidak menyebabkan lumpuhnya mekanisme sistem
pemerintahan di kawasan daerah yang terkena bencana.
b. Infrastruktur yang ada di kawasan tersebut semua berfungsi.
c. Unsur-unsur BPBD Kabupaten/Kota mampu mengatasi terhadap timbulnya korban
manusia maupun kerusakan daerah.
C. Korban Bencana
1. Manusia.
 Korban manusia akibat suatu bencana alam yang mengalami luka ringan, luka berat
dan meninggal dunia.

7
2. Harta Benda.
 Korban harta benda akibat bencana dapat berupa hilang nya atau rusak nya harta benda,
tempat tinggal, hewan sertasarana dan prasarana umum lain nya.
3. Lingkungan hidup.
 Kerusakan atau pun hilang nya sarana prasarana lingkungan yang menyangkut kepentingan
hidup masyarakat secara umum.
E. Hakekat Penanggulangan Bencana. 
1. Penanggulangan bencana merupakan salah satu wujud dari upaya untuk melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Penanggulangan bencana adalah kewajiban bersama antara Pemerintah dan masyarakat yang
di dasarkan pada partisipasi, dukungan dan prakarsa masyarakat serta Pemerintah Daerah.
3. Penanggulangan bencana dititik berat kan pada tahap Sebelum terjadi nya bencana yang 
meliput kegiatan pencegahan, penjinakan dan kesiapsiagaan untuk memperkecil,
mengurangi dan memperlunak dampak yang di timbulkan oleh bencana.
4. Penanggulangan bencana adalah bagian dari kegiatan pembangunan yang bertujuan untuk
mengurangi Penderitaan masyarakat dan meningkatkan kehidupan dan penghidupan
masyarakat secara lahirbatin.
F. Asas Penanggulangan Bencana
1. Kemanusiaan. 
Memberikan perlindungan dan penghormatan hak-hak azasi manusia, harkat dan martabat
setiap warga negara dan penduduk Indonesia secara proporsional.
2. Keadilan.
Setiap materi muatan ketentuan dalam penanggulangan bencana harus Mecermin Kan
keadilan secara proporsional bagi setiap warga negara tanpakecuali.
3. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan.
Penanggulangan bencana tidak boleh berisi hal-hal yang membedakan latar belakang antara
lain, agama, suku, golongan, gender atau statussosial.
4. Keseimbangan, Keselarasan dan Keserasian. 
Dalam penanggulangan bencana harus mencerminkan keseimbangan kehidupan sosial dan
lingkungan, keselarasan tata kehidupan dan lingkungan serta mencerminkan keserasian
lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat.

8
5. Ketertiban dan kepastian hukum. 
Penanggulangan bencana harus dapat menimbul kan ketertiban dalam masyarakat melalui
jaminan adanya kepastian hukum.
6. Kebersamaan. 
Penanggulangan bencana pada dasar nya menja di tugas dan tanggung jawab bersama antara
pemerintah dan masyarakat yang di lakukan secara gotong royong.
7. Kelestarian lingkungan hidup. 
Materi muatan ketentuan dalam penanggulangan bencana mencermin
kan kelestarian lingkungan untuk generasi sekarang dan untuk generasi yang akan datang
demi untuk kepentingan bangsa dan negara.
8. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
 Penanggulangan bencana harus memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara
optimal sehingga mempermudah dan mempercepat proses penanggulangan bencana
baik  pada tahap pencegahan, pada saat terjadi bencana maupun pada tahap pasca bencana.
G. Tujuan Penanggulangan Bencana.
1. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana.
2. Menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada.
3.Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana,terpadu, terkoordinasi
dan menyeluruh.
4. Menghargai budaya lokal.
5. Membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta.
H. Prinsip-prinsip Penanggulangan Bencana.
1. Cepat dan tepat
 Dalam penanggulangan harus di laksanakan secaracepat dan tepat sesuai dengan tuntunan
keadaan.
2. Prioritas
 Apabila terjadi bencana, kegiatan penanggulangan harus mendapat prioritas dan di utama
kan pada kegiatan penyelamatan manusia.
3. Koordinasikan dan  keterpaduan
Dalam melakukan suatu proses penanggulangan bencana di dasarkan pada koordinasi
yang baik dan saling mendukung. Sedangkan keterpaduan adalah penanggulangan bencana

9
dilakukan oleh berbagai sector secara terpadu yang di dasarkan pada kerja sama yang baik
dan salingmendukung.
4. Berdaya guna dan berhasil guna
 Yang dimaksud dengan berdaya guna adalah dalam mengatasi kesulitan masyarakat
dilakukan dengan tidak membuang waktu, tenaga dan biaya yang
berlebihan.Sedangkan berhasil guna adalah kegiatan penanggulangan bencana harus berhasi
l diguna dalam mengatasi kesulitan masyarakat.
5. Transparansi dan akuntabilitas
 Yang dimaksud dengan transparansi pada penanggulangan bencana dilakukan secara terbuka 
dan dapat di pertanggung jawabkan, sedangkan akun tabilitas berarti dapat dipertanggung
jawabkan secara etik dan hukum.
6. Kemandiriaan
Bahwa penanggulangan bencana utama nya harus di lakukan oleh masyarakat di daerah
rawan bencana secara swadaya.
7. Nondiskriminasi
 Bahwa negara dalam penanggulangan bencana tidak memberikan perlakuan yang berbeda
terhadap jenis kelamin, suku,agama, ras dan aliran politik apapun.
8. Nonproletisi
Dalam penanggulangan bencana dilarang menyebar kan agama atau kenyakinan terutama
pada saat pemberian bantuan dan pelayanan darurat bencana.
I. Pentahapan Penanggulangan Bencana.
1. Pra Bencana.
a. Dalam situasi tidak terjadi bencana.Perencanaan penanggulangan bencana meliputi :
1) Pengenalan dan pengkajian ancaman bencana.
2) Pemahaman kerentanan masyarakat.
3) Analisa kemungkinan dampak bencana.
4) Pilihan tindakan pengurangan resiko bencana.
5) Penentuan mekanisme kesiapan dan penanggulangan dampak  bencana.
6) Alokasi tugas, kewewenangan dan sumber daya yang tersedia.
7)Penyusunan rencana penanggulangan bencana dikoordinasikandengan : BNPB untuk
tingkat nasional, BPBD untuk tingkat Provinsi, BPBD untuk tingkat Kabupaten/Kota dan

10
ditetapkanoleh pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengankewenangannya untuk
jangka waktu 5 tahun.
8)Rencana penanggulangan bencana ditinjau secara berkalasetiap 2 tahun sekali atau sewaktu
waktu bila terjadi bencana.
9)Penyusunan rencana penanggulangan bencana dilakukan berdasarkan pedoman yang
ditetapakan oleh kepala BNPB.

PENYELAMATAN TERHADAP BENCANA


A. KEBAKARAN
Pencegahan dan penanggulangan serta penyelamatan diri dari bencana kebakaran adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh kelalaian manusia maupun faktor lain,
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda serta dampak psikologis.
1. Pencegahan Langkah – langkah yang perlu diantisipasi guna mencegah terjadinya bencana
kebakaran sebagai berikut :
1) Pastikan bahwa Instalasi Listrik aman
2) Pembebanan yang berlebihan pada satu stop kontak akan menyebabkan kabel panas dan
akan bisa memicu kebakaran, ini biasanya dilakukan dengan penumpukan beberapa stop
kontak atau T pada satu titik sumber listrik. Seperti ini kita hindari.
3) Pergunakan pemutus arus listrik (kontak tusuk) dalam keadaan baik.
4) Apabila ada kabel listrik yang terkelupas atau terbuka, harus segera diperbaiki, karena bisa
menyebabkan hubungan pendek.
5) Jangan sekali-kali mencantol listrik, karena anda tidak memiliki sistim pengaman yang
sesuai, PLN biasanya sudah memperhitungkan distribusi beban listrik, apabila ada beban
berlebihan akan mengganggu jaringan listrik yang ada.
2. Penanggulangan
1) Sediakan alat pemadam kebakaran di Kantor anda. Apabila anda bisa membelinya,
siapkanlah selimut pemadam (fire blanket) disetiap ruangan kantor.
2) Sebagai pengganti fire blanket, sediakan karung goni (karung beras yang terbuat dari serat
manila hennep). Basahi karung goni sebelum dipakai untuk memadamkan api.

11
3) Panggil pemadam kebakaran apabila masih sempat. Pasang nomor penting dekat
telephone, atau program telephon untuk nomor-nomor penting. Ingat bahwa mereka tidak
akan datang dalam waktu singkat, kemungkinan api telah berkobar lebih besar.

Penangulangan kebakaran

Penanggulangan Akibat Kebakaran Hutan

 Usahakan tidak terlalu banyak keluar rumah untuk menghindari asap.

 Jika keluar rumah, gunakanlah masker untuk mengurangi pengaruh buruk asap terhadap
pernapasan kita.

1. Evakuasi Korban Luka – Luka ke Rumah Sakit


Bencana alam terjadi secara tiba – tiba terkadang menimbulkan korban luka – luka maupun
meninggal dunia. Korban yang mengalami luka – luka harus segera dievakuasi ke rumah
sakit untuk mendapatkan perawatan kesehatan. Bagi korban yang selamat dievakuasi ke
tempat yang aman, sedangkan korban yang meninggal dunia, dievakuasi, dan dimakamkan.
Evakuasi dilakukan oleh masyarakat sekitar yang tidak terkena bencana, sukarelawan, tim
SAR atau dari TNI
2. Pemberian Bantuan yang Dibutuhkan Korban
Korban bencana sangat membutuhkan bantuan. Bantuan yang sangat dibutuhkan, antara lain
berupa makanan, minuman, pakaian, selimut, tenda – tenda, atau alat – alat sekolah. Bantuan
tersebut bisa berasal dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat sekitar,
masyarakat yang berasala dari daerah lain, lembaga swadaya masyarakat, lembaga sosial atau
dari negara lain. Bantuan dapat berupa barang – barang maupun bantuan  kejiwaan atau
mental untuk dapat menghadapi bencana tersebut dengan sabar dan tegar agar dapat kembali
menata hidupnya. Bantuan tersebut dapat dilakukan melalui beberapa cara, misalnya

     a. Secara langsung diberikan kepada korban

     b. Melalui lembaga sosial

     c. Melalui lembaga – lembaga lain yang membuka posko bantuan, misal stasiun televisi

12
3. Pemberian Bantuan Pemulihan Kondisi Pascabencana
Bencana alam membuat kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat menjadi kacau. Apalagi
jika rumah penduduk maupun bangunan – bangunan lainnya mengalami kerusakan yang
cukup parah, pasar, kantor, atau sekolah – sekolah yang mengalami kerusakan dapat
menganggu aktivitas ekonomi dan kegiatan belajar – mengajar. Agar kondisi kembali
pulih, pemerintah dan masyarakat bersama – sama berusaha untuk memberi bantuan yang
diperlukan untuk pemulihan tersebut.

B. BENCANA BANJIR
Banjir adalah kondisi air yang menenggelamkan atau mengenangi suatu area atau tempat
yang luas. Banjir juga dapat mengacu terendamnya daratan yang semula tidak terendam air
menjadi terendam akibat volume air yang bertambah seperti sungai atau danau yang meluap,
hujan yang terlalu lama, tidak adanya saluran pembuangan sampah yang membuat air
tertahan, tidak adanya pohon penyerap air dan lain sebagainya.

Jenis – Jenis Banjir


Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi,
jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.
a. Banjir Sungai
   Terjadi karena air sungai meluap.
b. Banjir Danau
    Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
c. Banjir Laut pasang
 Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
penyebab terjadinya banjir di Indonesia adalah sebagai berikut:  
a) Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
b) Pendangkalan sungai,
c) Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai maupun gotong royong,
d) Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
e) Pembuatan tanggul yang kurang baik,
f) Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.

13
Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering terjadi.banjir sering
terjadi terutama pada musim hujan dengan intensitas yang sering dan lebat, daerah yang
menjadi langganan banjir berutama pada daerah berada di sekitar arus sungai.
namun daerah yang jauh dari sungai Pun kadang terkena musibah banjir juga jika cura
banjir terjadi hujan yang datang terus menerus dan sungai tidak lagi sanggup menampung
banyak nya air hujan.Bencana danjir yang datang tentu tidak kita harapkan,namun saat
musibah banjir menimpa kita,tentu kita tidak bisa hanya berdiam diri saja dan pasrah
menghadapinya. Ada Banyak cara untuk menghadapi banjir tersebut,di antaranya yaitu:

Dampak bencana banjir yang terjadi di Indonesia.


Bencana banjir yang terjadi di Indonesia menimbulkan dampak yang sangat merugika, baik
kerugian yang bersifat materi maupun kerugian yang bersifat psikologis. Adapun efek atau akibat
dari banjir yang terjadi di Indonesia adalah :
1. Merusak struktur bangunan beserta isinya
2. Menyebabkan tanah longsor.
3. Air bersih sulit dicari,
4. Berkurangnya pasokan makanan bagi tumbuhan, hewan dan manusia karena terisolasi
oleh banjir dan tanaman hancur akibat terendam banjir.
5. Hilangnya nyawa.
6. Kerusakan bangunan termasuk jembatan, sistem pembuangan limbah, jalan raya, dan
kanal.
7. Kerusakan infrastruktur juga sering kerusakan transmisi listrik dan kadang-kadang
pembangkit listrik, yang dapat mematikan daya.
8. Kurangnya air bersih dikombinasikan dengan kotoran manusia di perairan banjir
meningkatkan risiko penyakit ditularkan melalui air, yang dapat mencakup penyakit
tifus, giardia, cryptosporidium, kolera dan penyakit lainnya tergantung pada lokasi
banjir.
9. Kerusakan jalan dan infrastruktur transportasi dapat membuat sulit untuk memobilisasi
bantuan kepada mereka yang terkena dampak atau untuk memberikan pengobatan
darurat kesehatan.

14
10. Banjir biasanya menggenangi lahan pertanian, sehingga tanah tidak bisa dijalankan
dan mencegah tanaman dari yang ditanam atau dipanen, yang dapat menyebabkan
kekurangan makanan baik untuk manusia dan hewan ternak.
11. Kesulitan ekonomi akibat penurunan sementara di bidang pariwisata, membangun
kembali.

Cara mengatasi bencana banjir di Indonesia.


1. Ada   ungkapan   lebih   baik   mencegah   daripada   mengobati. Itu merupakan ungkapan
yang bijaksana mengingat upaya pencegahan lebih mudah dilakukan daripada mengobati itu
sendiri. Hal ini pun bisa kita terapkan dalam hal pencegahan banjir. Ada beberapa upaya
untuk mencegah terjadinya banjir, yaitu:
2. Membuang sampah pada tempatnya
3. Membersihkan saluran air di sekitar rumah kita
4. Mengadakan kerja bakti untuk membersihkan seluruh saluran air di desa kita
5. Mengadakan bakti sosial untuk membersihkan sungai-sungai
6. Menanam pohon-pohon untuk membantu menyerap air hujan
7. Menyediakan lahan berupa tanah untuk penyerapan air di kala hujan, dengan kata lain tidak
menembok seluruh lahan di sekitar rumah, sebagian lagi dibiarkan berupa tanah.
8. Membuat sumur-sumur resapan untuk menampung air hujan.
B. GUNUNG MELETUS
maka dari itu diperlukan langkah – langkah penyelamatan pada saat bencana, seperti :
1. Tindakan penyelamatan yang harus diambil Jika bencana alam sudah terjadi , langkah
pertama yang harus diambil adalah penyelamatan diri . Beberapa langkah penyelamatan
pada saat bencana , antara lain sebagai berikut:

a. Penyelamatan saat terjadi gempa bumi


 Bersikap tenang dan jangan panik agar dapat melakukan tindakan penyelamatan diri dan
keluarga dengan baik
 Segera keluar rumah jika berada di dalam rumah. Carilah tempat yang agak lapang agar
tidak tertimpa pohon atau bangunan yang mungkin runtuh.
 Saat berada di dalam gedung bertingkat atau bangunan yang tinggi , kemungkinan untuk
keluar sangat sulit dan membutuhkan waktu yang lama, tindakan yang harus diambil
15
adalah berlindung di bawah meja atau tempat yang dapat menahan diri dari reruntuhan
atau jatuhnya benda – benda.

 Saat berada di jalan raya, kurangilah kecepatan kendaraan atau berhentilah di pinggir jalan
,namun usahakan tempat pemberhentian jauh dari pohon, papan reklame, atau bangunan
yang ada di sekitar jalan.

 Saat berada di pusat keramaian, hindarkan diri dari berdesak-desakan untuk keluar pintu.
Lebih baik cari tempat berlindung yang aman dari reruntuhan atau jatuhnya benda –
benda.

C. GEMPA BUMI
 Bersikap tenang dan jangan panik agar dapat melakukan tindakan penyelamatan diri dan
keluarga dengan baik
 Segera keluar rumah jika berada di dalam rumah. Carilah tempat yang agak lapang agar tidak
tertimpa pohon atau bangunan yang mungkin runtuh.
 Saat berada di dalam gedung bertingkat atau bangunan yang tinggi , kemungkinan untuk
keluar sangat sulit dan membutuhkan waktu yang lama, tindakan yang harus diambil adalah
berlindung di bawah meja atau tempat yang dapat menahan diri dari reruntuhan atau jatuhnya
benda – benda.
 Saat berada di jalan raya, kurangilah kecepatan kendaraan atau berhentilah di pinggir jalan ,
namun usahakan tempat pemberhentian jauh dari pohon, papan reklame, atau bangunan yang
ada di sekitar jalan.
 Saat berada di pusat keramaian, hindarkan diri dari berdesak-desakan untuk keluar pintu.
Lebih baik cari tempat berlindung yang aman dari reruntuhan atau jatuhnya benda – benda.

Upaya penyelamatan nya


maka dari itu diperlukan langkah – langkah penyelamatan pada saat bencana, seperti :
Tindakan penyelamatan yang harus diambil Jika bencana alam sudah terjadi , langkah pertama
yang harus diambil adalah penyelamatan diri . Beberapa langkah penyelamatan pada saat
bencana , antara lain sebagai berikut:
1. Evakuasi Korban Luka – Luka ke Rumah Sakit

16
Bencana alam terjadi secara tiba – tiba terkadang menimbulkan korban luka – luka maupun
meninggal dunia. Korban yang mengalami luka – luka harus segera dievakuasi ke rumah sakit
untuk mendapatkan perawatan kesehatan. Bagi korban yang selamat dievakuasi ke tempat
yang aman, sedangkan korban yang meninggal dunia, dievakuasi, dan dimakamkan. Evakuasi
dilakukan oleh masyarakat sekitar yang tidak terkena bencana, sukarelawan, tim SAR atau
dari TNI
2. Pemberian Bantuan yang Dibutuhkan Korban
Korban bencana sangat membutuhkan bantuan. Bantuan yang sangat dibutuhkan, antara lain
berupa makanan, minuman, pakaian, selimut, tenda – tenda, atau alat – alat sekolah. Bantuan
tersebut bisa berasal dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat sekitar,
masyarakat yang berasala dari daerah lain, lembaga swadaya masyarakat, lembaga sosial atau
dari negara lain. Bantuan dapat berupa barang – barang maupun bantuan  kejiwaan atau
mental untuk dapat menghadapi bencana tersebut dengan sabar dan tegar agar dapat kembali
menata hidupnya. Bantuan tersebut dapat dilakukan melalui beberapa cara, misalnya

     a. Secara langsung diberikan kepada korban

     b. Melalui lembaga sosial

     c. Melalui lembaga – lembaga lain yang membuka posko bantuan, misal stasiun televisi

3. Pemberian Bantuan Pemulihan Kondisi Pascabencana

Bencana alam membuat kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat menjadi kacau. Apalagi
jika rumah penduduk maupun bangunan – bangunan lainnya mengalami kerusakan yang
cukup parah, pasar, kantor, atau sekolah – sekolah yang mengalami kerusakan dapat
menganggu aktivitas ekonomi dan kegiatan belajar – mengajar. Agar kondisi kembali pulih,
pemerintah dan masyarakat bersama – sama berusaha untuk memberi bantuan yang
diperlukan untuk pemulihan tersebut.

 maka dari itu diperlukan langkah – langkah penyelamatan pada saat bencana, seperti :
1. Tindakan penyelamatan yang harus diambil Jika bencana alam sudah terjadi , langkah pertama
yang harus diambil adalah penyelamatan diri . Beberapa langkah penyelamatan pada saat
bencana , antara lain sebagai berikut:
17
2. Evakuasi Korban Luka – Luka ke Rumah Sakit Bencana alam terjadi secara tiba – tiba
terkadang menimbulkan korban luka – luka maupun meninggal dunia. Korban yang
mengalami luka – luka harus segera dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan
kesehatan. Bagi korban yang selamat dievakuasi ke tempat yang aman, sedangkan korban
yang meninggal dunia, dievakuasi, dan dimakamkan. Evakuasi dilakukan oleh masyarakat
sekitar yang tidak terkena bencana, sukarelawan, tim SAR atau dari TNI
3. Pemberian Bantuan yang Dibutuhkan Korban Korban bencana sangat membutuhkan bantuan.
Bantuan yang sangat dibutuhkan, antara lain berupa makanan, minuman, pakaian, selimut,
tenda – tenda, atau alat – alat sekolah. Bantuan tersebut bisa berasal dari pemerintah pusat,
pemerintah daerah, masyarakat sekitar, masyarakat yang berasala dari daerah lain, lembaga
swadaya masyarakat, lembaga sosial atau dari negara lain. Bantuan dapat berupa barang –
barang maupun bantuan  kejiwaan atau mental untuk dapat menghadapi bencana tersebut
dengan sabar dan tegar agar dapat kembali menata hidupnya. Bantuan tersebut dapat
dilakukan melalui beberapa cara, misalnya
   a. Secara langsung diberikan kepada korban

     b. Melalui lembaga sosial

     c. Melalui lembaga – lembaga lain yang membuka posko bantuan, misal stasiun televisi

4. Pemberian Bantuan Pemulihan Kondisi Pascabencana Bencana alam membuat kehidupan


sosial dan ekonomi masyarakat menjadi kacau. Apalagi jika rumah penduduk maupun
bangunan – bangunan lainnya mengalami kerusakan yang cukup parah, pasar, kantor, atau
sekolah – sekolah yang mengalami kerusakan dapat menganggu aktivitas ekonomi dan
kegiatan belajar – mengajar. Agar kondisi kembali pulih, pemerintah dan masyarakat bersama
– sama berusaha untuk memberi bantuan yang diperlukan untuk pemulihan tersebut.

18
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti
letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan
manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian
dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan
tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan
mereka.
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Bencana alam geologis
2. Bencana alam klimatologis
3. Bencana alam ekstra-terestrial
Sedangkan  macam- macam bencana alam yang ada di sekitar kita adalah sebagai berikut:
 Pemanasan Global
 Gempa bumi
 Gunung meletus
 Kebakaran liar
 Banjir
 Tsunami
 Bencana alam terkait cuaca
 Tornado
 Kemarau
Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari
kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar
yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Mari kita lestari kan lingkungan dengan penggunangan SDA dan SDM dengan tepat
guna.dengan melestarikan lingkungan maka kita akan di lestarikan pula dengan lingkungan
dengan keindahan tentramnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Kamus kesehatan. http://kamus kesehatan.com/arti/triage/. Di akses tanggal 18 september


2017

Anonim.2007. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.


Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 nomor 66 : Jakarta.

Undiyana, nyoman dwi maha. Bencana datang tanpa direncana, namun penanggulangan
harusterencana.http//www.academia.edu/3716116/bencana_datang_tanpa_rencana_nam
un_penanggulangannya_harus_terencana. Di akses tanggal 18 september 2017

Sudiharto. 2011.manajemen disaster http://bppsdmk.depkes.go.do.id/bbpkjakarta/wp-


content

20

Anda mungkin juga menyukai