Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

BENCANA ALAM

Guru Pembimbing:
Endang Isnawati, S.Sos.
NIP. 198406292009032003

Disusun oleh:
1. Muchammad Ghathfan Faris (15)
2. Muhammad Rofiqul Hilmi (16)

SMAN 2 BOJONEGORO
TAHUN 2024-2025
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Bencana Alam ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah Geografi yang berjudul Makalah Bencana Alam ini. Dan kami
juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan
serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah
Bencana Alam ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT,
dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Bencana Alam ini
dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Bojonegoro, Maret 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................2
A. Definisi Bencana Alam.................................................................................2
B. Dampak Bencana Alam................................................................................2
C. Jenis-jenis Bencana Alam.............................................................................3
1. Banjir.........................................................................................................3
2. Kebakaran Hutan.......................................................................................3
3. Gempa Bumi..............................................................................................4
4. Tsunami.....................................................................................................5
5. Gunung Meletus.........................................................................................5
6. Angin Puting Beliung/Angin Ribut...........................................................6
7. Tanah Longsor...........................................................................................6
8. Kekeringan.................................................................................................6
D. Penanggulangan Bencana Alam...................................................................7
BAB III PENUTUP..............................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................9
B. Saran.............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan . Datangnya kejadian pun
terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering
tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga segala
kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan
termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta
benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang
mudah. Dalam arti mudah dipahami dan mudah diterima oleh mereka yang
mengalami. Bayangkan saja harta yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara
bertahun-tahun lenyap seketika.
B. Rumusan Masalah
Masalah-masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa definisi bencana alam?
2. Bagaimana dampak bencana alam?
3. Apa saja jenis-jenis bencana alam?
4. Bagaimana cara penanggulangan bencana alam?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi bencana alam.
2. Untuk mengetahui dampak bencana alam.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis bencana alam.
4. Untuk mengetahui cara penanggulangan bencana alam.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Bencana Alam


Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa
fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia.
Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan
darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural,
bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh gejala
alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi
pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan
segala produk budi dayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat
menyebutnya sebagai bencana.
B. Dampak Bencana Alam
Bencana alam dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada bidang ekonomi,
sosial, dan lingkungan. Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu aktivitas sosial,
dampak dalam bidang sosial mencakup kematian, luka-luka, sakit, hilangnya tempat
tinggal dan kekacauan komunitas, sementara kerusakan lingkungan dapat mencakup
hancurnya hutan yang melindungi daratan. Salah satu bencana alam yang paling
menimbulkan dampak paling besar, misalnya gempa bumi, selama 5 abad terakhir,
telah menyebabkan lebih dari 5 juta orang tewas, 20 kali lebih banyak daripada korban
gunung meletus.
Dalam hitungan detik dan menit, jumlah besar luka-luka yang sebagian besar
tidak menyebabkan kematian, membutuhkan pertolongan medis segera dari fasilitas
kesehatan yang seringkali tidak siap, rusak, runtuh karena gempa. Bencana seperti
tanah longsor pun dapat memakan korban yang signifikan pada komunitas manusia
karena mencakup suatu wilayah tanpa ada peringatan terlebih dahulu dan dapat dipicu
oleh bencana alam lain terutama gempa bumi, letusan gunung berapi, hujan lebat atau
topan. Manusia dianggap tidak berdaya pada bencana alam, bahkan sejak awal
peradabannya.

2
Ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen darurat
menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan, struktural dan korban jiwa. Kerugian
yang dihasilkan tergantung pada kemampuan manusia untuk mencegah dan
menghindari bencana serta daya tahannya. Menurut Bankoff (2003): “bencana muncul
bila bertemu dengan ketidakberdayaan”. Artinya adalah aktivitas alam yang berbahaya
dapat berubah menjadi bencana alam apabila manusia tidak memiliki daya tahan yang
kuat.
C. Jenis-jenis Bencana Alam
1. Banjir
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi
dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah
yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi
karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena
dampak kiriman banjir.
Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut:
 Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
 Pendangkalan sungai,
 Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai maupun gotong
royong,
 Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
 Pembuatan tanggul yang kurang baik,
 Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
2. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan adalah kebakaran yang diakibatkan oleh faktor alam seperti
akibat sambaran petir, kekeringan yang berkepanjangan, lelehan lahar, dan lain
sebagainya. Kebakaran hutan menyebabkan dampak yang luas akibat asap
kebakaran yang menyebar ke banyak daerah di sekitarnya. Hutan yang terbakar juga
bisa sampai ke pemukiman warga sehingga bisa membakar habis bangunan-
bangunan yang ada. Penyebab kebakaran liar, antara lain:
 Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.

3
 Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara
sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan.
 Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan
gunung berapi.
 Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau
membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.
 Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat
menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.
3. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah guncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari
yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Gempa dengan
skala tinggi dapat membuat luluh lantak apa-apa yang ada di permukaan bumi.
Rumah, gedung, menara, jalan, jembatan, taman, landmark, dan lain sebagainya
bisa hancur rata dengan tanah jika terkena gempa bumi yang besar. Kebanyakan
gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian
membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak
dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan
terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut.
Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan
kompresional dan transnasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar
terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit ke dalam mengalami transisi
fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga dapat
terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti
itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya
massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika.
Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan
dari/ke dalam bumi (contoh: pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi
dan di Rocky Mountain Arsenal). Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari

4
peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes
rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan
oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
4. Tsunami
Tsunami adalah ombak yang sangat besar yang menyapu daratan akibat
adanya gempa bumi di laut, tumbukan benda besar/cepat di laut, angin ribut, dan
lain sebagainya. Tsunami sangat berbahaya karena bisa menyapu bersih
pemukiman warga dan menyeret segala isinya ke laut lepas yang dalam. Tsunami
yang besar bisa membunuh banyak manusia dan makhluk hidup yang terkena
dampak tsunami. Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan
perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor
maupun meteor yang jatuh ke bumi.
Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman
sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya
ketika meletusnya Gunung Krakatau. Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat
mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan
gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan
terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang
besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami. Gempa yang menyebabkan
tsunami:
 Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 – 30 km).
 Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter.
 Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun.
5. Gunung Meletus
Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam
bumi seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar
dingin, magma, dan lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi
waktunya sehingga korban jiwa dan harta benda bisa diminimalisir. Magma
adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat
tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000° C.

5
Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang
dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200° C. Letusan gunung berapi yang membawa
batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan
lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Tidak semua gunung berapi
sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.
6. Angin Puting Beliung/Angin Ribut
Angin puting beliung adalah angin dengan kecepatan tinggi yang berhembus
di suatu daerah yang dapat merusak berbagai benda yang ada di permukaan tanah.
Angin yang sangat besar seperti badai, tornado, dan lain-lain bisa menerbangkan
benda-benda serta merobohkan bangunan yang ada sehingga sangat berbahaya
bagi manusia.
Puting Beliung Tornado merupakan secara harfiah sebutan untuk “tornado
yang melintasi perairan”. Angin ini dapat terbentuk melintasi perairan seperti
tornado mesosiklon, atau menjadi tornado darat yang melintas keluar perairan.
Sejak angin ini terbentuk dari badai petir perusak dan dapat menjadi jauh lebih
dahsyat, kencang, dan bertahan lebih lama daripada puting beliung cuaca sedang,
angin ini dianggap jauh lebih membahayakan.
7. Tanah Longsor
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi
yang terjadi karena pergerakan asa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan
jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum
kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor
pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi
material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan
bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah
gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-
faktor lainnya yang turut berpengaruh, yaitu erosi, hujan lebat, getaran mesin,
lalu lintas, penggunaan bahan peledak dan bahkan petir.
8. Kekeringan
Perlu dibedakan antara kekeringan (drought) dan kondisi kering (aridity).
Kekeringan adalah kesenjangan antara air yang tersedia dengan air yang

6
diperlukan, sedangkan ariditas (kondisi kering) diartikan sebagai keadaan jumlah
curah hujan sedikit. Kekeringan (kemarau) dapat timbul karena gejala alam yang
terjadi di bumi ini. Kekeringan terjadi karena adanya pergantian musim.
Pergantian musim merupakan dampak dari iklim. Pergantian musim dibedakan
oleh banyaknya curah hujan. Pengetahuan tentang musim bermanfaat bagi para
petani untuk menentukan waktu tanam dan panen dari hasil pertanian.
Pada musim kemarau, sungai akan mengalami kekeringan. Pada saat
kekeringan, sungai, dan waduk tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya
sawah-sawah yang menggunakan sistem pengairan dari air hujan juga mengalami
kekeringan. Sawah yang kering tidak dapat menghasilkan panen. Selain itu,
pasokan air bersih juga berkurang. Air yang dibutuhkan sehari-hari menjadi
langka keberadaannya. Kekeringan pada suatu kawasan merupakan suatu kondisi
yang umumnya mengganggu keseimbangan makhluk hidup.
D. Penanggulangan Bencana Alam
Penanggulangan bencana alam atau mitigasi adalah upaya berkelanjutan
untuk mengurangi dampak bencana terhadap manusia dan harta benda. Lebih
sedikit orang dan komunitas yang akan terkena dampak bencana alam dengan
menggerakkan program ini. Perbedaan tingkat bencana yang dapat merusak dapat
diatasi dengan menggerakkan program mitigasi yang berbeda-beda sesuai dengan
sifat masing-masing bencana alam.
Persiapan menghadapi bencana alam termasuk semua aktivitas yang
dilakukan sebelum terdeteksinya tanda-tanda bencana agar bisa memfasilitasi
pemakaian sumber daya alam yang tersedia, meminta bantuan dan serta rencana
rehabilitasi dalam cara dan kemungkinan yang paling baik. Kesiapan menghadapi
bencana alam dimulai dari level komunitas lokal. Jika sumber daya lokal kurang
mencukupi, maka daerah tersebut dapat meminta bantuan ke tingkat nasional dan
internasional.
Pada wilayah-wilayah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (“hazard“),
memiliki kerentanan/kerawanan (“vulnerability‘”), bencana alam tidak memberi
dampak yang luas jika masyarakat setempat memiliki ketahanan terhadap
bencana (“disaster resilience“). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi

7
kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah
dan menangani tantangan-tantangan serius dari bencana alam. Sistem ini
memperkuat daerah rawan bencana yang memiliki jumlah penduduk yang besar.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa
fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia.
Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan
darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural,
bahkan sampai kematian.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau
menghindari bencana dan daya tahan mereka. Sedangkan macam-macam bencana
alam yang ada di sekitar kita antara lain gempa bumi. Gunung meletus, kebakaran liar,
banjir, tsunami, tornado, kemarau.
B. Saran
Beberapa jenis bencana alam terjadi karena perilaku manusia, seperti banjir dan
longsor, oleh karena itu marilah kita jaga alam kita ini dengan penuh cinta dan
tanggung jawab.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam
http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi
http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_meletus
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebakaran_liar
http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir
http://id.wikipedia.org/wiki/Tornado
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemarau
http://id.wikipedia.org/wiki/Tsunami

10

Anda mungkin juga menyukai