Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“BENCANA ALAM”

DI SUSUN

KELAS:A/1

KELOMPOK 13:

1.NONIADI DANGGA MESA

2.MERLIN ANA STASIA PORO

3.MARSALINA KAKA YERU

POLTEKES KEMENKES KUPANG


PRODI D-III KEPERAWATAN WAIKABUBAK
2021/202
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “BENCANA ALAM”. Adapun
maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa
khususnya bagi pembaca.Kami berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik,
namun kami pun menyadari bahwa kami memiliki keterbatasan.Oleh karena itu jika ada
kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami mohon
saran dan kritik dari dosen pengajar bahkan semua pembaca untuk penyempurnaan
pembuatan makalah makalah selanjutnya.

Waikabubak,30 Oktober 2021

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................I

BAB I PENDAHULUAN......................................................................II

A. Latar Belakang.............................................................................III

B. Rumusan Masalah........................................................................IV

C. Tujuan..........................................................................................V

BAB II PEMBAHASAN........................................................................I

A. Definisi Bencana Alam...............................................................2

B. Dampak Bencana Alam..............................................................3

C. Jenis-jenis Bencana Alam...........................................................4


D. Penanggulangan Bencana Alam.................................................5

BAB III PENUTUP...............................................................................6

A. Kesimpulan.................................................................................7
B. DAFTAR PUSTAKA................................................................8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Datangnya kejadian pun
terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering
tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga segala
kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.

Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan
termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda
dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam
arti mudah dipahami dan mudah diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja
harta yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.

B. Rumusan Masalah

Masalah-masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut:

Apa definisi bencana alam?

Bagaimana dampak bencana alam?

Apa saja jenis-jenis bencana alam?

Bagaimana cara penanggulangan bencana alam?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:

Untuk mengetahui definisi bencana alam.

Untuk mengetahui dampak bencana alam.

Untuk mengetahui jenis-jenis bencana alam.


Untuk mengetahui cara penanggulangan bencana alam.

BAB ll

PEMBAHASAN

A. Definisi Bencana Alam

Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik,
seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena
ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga
menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.

Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh gejala alam.
Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada
bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala
produk budi dayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya
sebagai bencana.

B. Dampak Bencana Alam

Bencana alam dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada bidang ekonomi, sosial,
dan lingkungan. Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu aktivitas sosial, dampak
dalam bidang sosial mencakup kematian, luka-luka, sakit, hilangnya tempat tinggal dan
kekacauan komunitas, sementara kerusakan lingkungan dapat mencakup hancurnya hutan
yang melindungi daratan. Salah satu bencana alam yang paling menimbulkan dampak
paling besar, misalnya gempa bumi, selama 5 abad terakhir, telah menyebabkan lebih dari
5 juta orang tewas, 20 kali lebih banyak daripada korban gunung meletus.

Dalam hitungan detik dan menit, jumlah besar luka-luka yang sebagian besar tidak
menyebabkan kematian, membutuhkan pertolongan medis segera dari fasilitas kesehatan
yang seringkali tidak siap, rusak, runtuh karena gempa. Bencana seperti tanah longsor pun
dapat memakan korban yang signifikan pada komunitas manusia karena mencakup suatu
wilayah tanpa ada peringatan terlebih dahulu dan dapat dipicu oleh bencana alam lain
terutama gempa bumi, letusan gunung berapi, hujan lebat atau topan. Manusia dianggap
tidak berdaya pada bencana alam, bahkan sejak awal peradabannya.

Ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen darurat menyebabkan


kerugian dalam bidang keuangan, struktural dan korban jiwa. Kerugian yang dihasilkan
tergantung pada kemampuan manusia untuk mencegah dan menghindari bencana serta
daya tahannya. Menurut Bankoff (2003): “bencana muncul bila bertemu dengan
ketidakberdayaan”. Artinya adalah aktivitas alam yang berbahaya dapat berubah menjadi
bencana alam apabila manusia tidak memiliki daya tahan yang kuat.

C. Jenis-jenis Bencana Alam


1. Banjir

Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan
saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak
dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya
sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.

Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut:

a. Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,


b. Pendangkalan sungai,
c. Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai maupun gotong royong
d. Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
e. Pembuatan tanggul yang kurang baik,air laut, sungai, atau danau yang meluap dan
menggenangi daratan.

2. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah guncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari yang tingkat
rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Gempa dengan skala tinggi dapat
membuat luluh lantak apa-apa yang ada di permukaan bumi. Rumah, gedung, menara,
jalan, jembatan, taman, landmark, dan lain sebagainya bisa hancur rata dengan tanah jika
terkena gempa bumi yang besar. Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan
energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak.
Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana
tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah
gempa bumi akan terjadi.

Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa bumi


yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
transnasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan
litosfer yang terjepit ke dalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung
berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung
berapi.

Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang
sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang
juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh:
pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal).
Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat
para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa
bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

3. Gunung Meletus
Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi seperti
debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma, dan lain
sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehingga korban jiwa dan
harta benda bisa diminimalisir. Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan
bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000° C.

Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa
mencapai 700-1.200° C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat
menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri
sampai sejauh radius 90 km. Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi
yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.

4. Tanah Longsor

Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi
karena pergerakan asa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya
bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua
faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor
yang mempengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang
menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini
adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-
faktor lainnya yang turut berpengaruh, yaitu erosi, hujan lebat, getaran mesin, lalu lintas,
penggunaan bahan peledak dan bahkan petir.

D. Penanggulangan Bencana Alam

Penanggulangan bencana alam atau mitigasi adalah upaya berkelanjutan untuk


mengurangi dampak bencana terhadap manusia dan harta benda. Lebih sedikit orang dan
komunitas yang akan terkena dampak bencana alam dengan menggerakkan program ini.
Perbedaan tingkat bencana yang dapat merusak dapat diatasi dengan menggerakkan
program mitigasi yang berbeda-beda sesuai dengan sifat masing-masing bencana
alam.Persiapan menghadapi bencana alam termasuk semua aktivitas yang dilakukan
sebelum terdeteksinya tanda-tanda bencana agar bisa memfasilitasi pemakaian sumber
daya alam yang tersedia, meminta bantuan dan serta rencana rehabilitasi dalam cara dan
kemungkinan yang paling baik. Kesiapan menghadapi bencana alam dimulai dari level
komunitas lokal. Jika sumber daya lokal kurang mencukupi, maka daerah tersebut dapat
meminta bantuan ke tingkat nasional dan internasional.

Pada wilayah-wilayah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (“hazard“), memiliki


kerentanan/kerawanan (“vulnerability‘”), bencana alam tidak memberi dampak yang luas
jika masyarakat setempat memiliki ketahanan terhadap bencana (“disaster resilience“).
Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-
infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah dan menangani tantangan-tantangan serius dari
bencana alam. Sistem ini memperkuat daerah rawan bencana yang memiliki jumlah
penduduk yang besar.
BAB lll

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik,
seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena
ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga
menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.

Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau


menghindari bencana dan daya tahan mereka. Sedangkan macam-macam bencana alam
yang ada di sekitar kita antara lain gempa bumi. Gunung meletus, kebakaran liar, banjir,
tsunami, tornado, kemarau.

B. Saran

Beberapa jenis bencana alam terjadi karena perilaku manusia, seperti banjir dan longsor,
oleh karena itu marilah kita jaga alam kita ini dengan penuh cinta dan tanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam

http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi

http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_meletus

http://id.wikipedia.org/wiki/Kebakaran_liar

http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir

http://id.wikipedia.org/wiki/Tornado

http://id.wikipedia.org/wiki/Kemarau

http://id.wikipedia.org/wiki/Tsunami

Anda mungkin juga menyukai