Development Self-Concept
Stres
Adaptasi
Konsep Diri, Stres &
Adaptasi
A. Konsep Diri
Ideal diri. Persepsi Individu tentang bagaimana ia harus berperilaku sesuai dengan standart
perilaku.
Harga Diri. Merupakan penilaian terhadap hasil yang dicapai dengan analisis, sejauh mana
perilaku memenuhi ideal diri sendiri dan orang lain.
Peran diri. Merupakan pola sikap dan perilaku nilai yang diharapkan dari seseorang
berdasarkan posisinya di masyarakat
Identitas Diri. Merupakan kesadaran terhadap dirinya sendiri yang bersumber dari observasi
dan penilaian dari semua aspek konsep diri sebagai satu kesatuan yang utuh.
4. Kriteria Kepribadian yang Sehat
1) Citra tubuh positif dan akurat. Kesadaran akan diri berdasar atas observasi
mandiri dan perhatian yang sesuai akan kesehatan diri. Termasuk persepsi
saat ini dan masa lalu.
2) Ideal dan realitas. Individu mempunyai ideal diri yang realitas dan
mempunyai tujuan hidup yang dapat dicapai.
3) Konsep diri yang positif menunjukkan bahwa individu akan sesuai dalam
hidupnya
4) Seseorang yang mempunyai harga diri yang tinggi akan memandang
dirinya sebagai seseorang yang berarti dan bermanfaat
5) Kepuasan penampilan peran. Individu yang mempunyai kepribadian sehat
akan dapat mempercayai dan terbuka pada orang lain dan membina
hubungan interdependen.
6) Identitas jelas. Individu merasakan keunikan dirinya yang memberi arah
kehidupan dalam mencapai tujuan.
5. Karakteristik Konsep Diri Rendah
1) Menghindari sentuhan atau melihat bagian tubuh tertentu
2) Tidak mau berkaca
3) Menghindari diskusi tentang topik dirinya
4) Menolak usaha rehabilitasi
5) Melakukan usaha sendiri dengan tidak tepat
6) Mengingkari perubahan pada dirinya
7) Peningkatan ketergantungan pada dirinya
8) Tanda dari keresahan seperti marah, keputusasaan, dan menangis
9) Menolak dan berpartisipasi dalam perawatan dirinya
10) Tingkah laku yang merusak seperti penggunaan obat-obatan dan alkohol
11) Menghindari kontak sosial
12) Kurang bertanggung jawab
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi
konsep diri
Tingkat
perkembangan
dan
kematangan
Usia Budaya.
Sumber
Stresor eksternal dan
internal.
Pengalaman
sukses dan
gagal.
C. Konsep Stres
´FISIOLOGIS
´Efek kardiovaskuler (nadi, TD, RR meningkat)
´Efek neurologis (pusing, pelebaran pupil)
´Efek pencernaan (nausea, perubahan nafsu makan, diare atau
konstipasi)
´Efek perkemihan (poliuri)
´Efek otot (tegang, kedutan/tremor)
´Efek hormone (gula darah dan kortisol naik)
´PSIKOLOGIS
´Mudah tersinggung/marah/sensitive meningkat
´Sedih, depresi
´Gelisah
Lanjutan MANIFESTASI KLINIS STRES
´ KOGNITIF
´Gangguan daya ingat, penilaian, dan konsentrasi
´Bingung
´Pengambilan keputusan yg buruk
´Waktu respon yg tertunda
´ PERILAKU
´Bingung (mondar mandir)
´Telapak tangan berkeringat
´Berbicara cepat
´Insomnia
´Menarik diri
´Reflek kejut berlebihan
´ SPIRITUAL
´Pengasingan
´Isolasi social
´Merasa kosong
5. Pandangan tentang stres
Stres Tahap II
Mulai timbul keluhan-keluhan yang disebabkan cadangan energy tidak
lagi cukup
•Merasa letih sewaktu bangun pagi
•Merasa mudah lelah sesudah makan siang
•Lekas merasa capai menjelang sore hari
•Sering mengeluh lambung atau perut tidak nyaman
•Detakkan jantung lebih cepat dari biasanya
•Otot punggng dan tengkuk terasa tegang
•Tidak bisa santai
Next tahapan stres
Stres tahap III
Jika keluhan tahap II tidak dihiraukan, maka keluhan yang timbul semakin
nyata dan mengganggu.
•Gangguan lambung dan usus semakin nyata, misalnya gastritis atau BAB tidak teratur
•Ketegangan otot semakin terasa
•Perasaan tidak tenang dan ketegangan emosional semakin meningkat
•Gangguan pola tidur ( insomnia)
•Koordinasi tubuh terganggu (badan sempoyongan dan mau pingsan). Harus konsultasi ke dokter
atau stress dikurangi agar tubuh beristirahat
Stres tahap IV
Stres tahap V
Stres tahap VI
Tahap klimaks, mengalami panic attack dan perasaan takut
mati
• Debaran jantung teramat keras
• Susah bernafas
• Seluruh tubuh terasa bergetar, dingin dan berkeringat
• Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan
• Kemungkinan terjadi pingsan atau kolaps.
7. Penatalaksanaan Stres
Pengaturan diet dan nutrisi
Terapi somatic
Psikoterapi
Terapi psikoreligius
Adaptasi
´ Adaptasi merupakan suatu proses perubahan yang menyertai individu dalam bersepon
terhadap perubahan yang ada di lingkungan dan dapat mempengaruhi keutuhan
tubuh baik secara fisiologis maupun psikologis yang akan menghasilkan perilaku yang
adaptif.
´ Ketika stres tidak ditangani dalam waktu singkat -- masalah dapat terjadi.
´ Individu yang mengalami periode stres kronis adalah orang-orang yang memiliki risiko
terbesar menjadi sakit.
´ Selye (1976) mengacu pada efek stres kronis “kesakitan," yang terjadi dalam tahap
ketiga dari GAS, kelelahan.
´ Orang menjadi sakit ketika mekanisme koping tidak efektif. Proses koping yg tidak efektif
melawan stressor disebut sebagai maladaptation.
´ Ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan stress yg terus menerus dapat
menghasilkan sesuatu yg merugikan, seperti sakit.
PERILAKU KOPING
´ SUKSES BERADAPTASI
MEKANISME PERTAHANAN DIRI
´ Penyangkalan
´ Proses mekanisme dimana seseorang menghindarkan kenyataan
yang menimbulkan sakit dan rasa cemas, dengan secara tidak
sadar menyangkal adanya kenyataan, yang disangkal itu mungkin
berupa suatu pikiran, keinginan, atau suatu keadaan dan benda.
Menyangkal realitas yang menimbulkan rasa takut, sakit, malu,
atau cemas.
´ Contoh : seorang ibu tidak mau menerima bahwa anaknya
terbelakang mental sehingga anak tersebut dititipkan pada
saudaranya yang jauh.
PROYEKSI
´ Memindahkan
´ Proses mekanisme dimana emosi-emosi yang tertahan diberikan
tujuan yang lain, ke arah ide-ide, objek-objek, atau orang lain
daripada ke sumber primer emosi.
´ Luapan emosi terhadap seseorang atau objek dialihkan kepada
seseorang atau objek yang lain.