Anda di halaman 1dari 67

Emosi, Stress dan Adaptasi

Oleh : Yadi Mulyadi, M.Pd


Konsep Emosi
• The Lexicon Webster Dictionary:
Emotion (n) Latin : Emovere (pp. Emotus): moving out,
stir up.
• Oxford English Dictionary:
setiap kegiatan atau pengolahan pikiran,
perasaan,nafsu,setiap keadaan mental yang hebat dan
meluap-luap.
• Perasaan (feeling) atau afek yang meliputi antara perubahan
fisiologis dengan tingkah laku nyata (overt behavior)
Emosi itu???
 Emosi menggambarkan perasaan manusia
menghadapi berbagai situasi yang berbeda (Atkinson)
 Emosi adalah motus anima, yg berarti “Jiwa yg
menggerakkan kita”
 Suatu keadaan perasaan yang hebat dan meluap-luap,
seperti kegembiraan,ketakutan, kebencian dsb, yang
menggerakkan seseorang bertindak lebih jauh.
 Berlaku sbg sumber energi ,autentisitas dan semangat
manusia yg paling kuat, sumber kebijakan intuitif.
Emosi itu???
• Emosi akan menjadi semakin kuat bila
diberi ekspresi fisik(Wedge,1995) Ex: bila
seseorang marah, kemudian mengepalkan
tangan membentuk tinju, memaki-maki
dan membentak-bentak. Dia tidak
mengurangi amarahnya
Clifford Morgan, Daniel Goleman:
Richard King (1956):
Amarah;
 Gembira; Takut;
Marah Kesedihan
Atkinson (1983) Rasa takut
 Menyenangkan Kenikmatan;
Tidak Cinta,
menyenangkan
Paul Ekman, Richard Terkejut
Lazarus: Jengkel
 Bahagia ; Sedih; Malu
Kaget; Jijik; Marah;
Takut
Klasifikasi emosi :
• Positive Affectivity (PA)
• Range emosi positif mulai dari tenang,
bahagia, senang, tertawa
• Negative Affectivity (NA)
• Emosi yang bernada (nuansa) negatif :
cemas, marah, bersalah, sedih takut.
• Kondisi emosi dapat dideteksi dari
perubahan fisiologis seperti detak
jantung, tekanan darah, nafas,
perubahan pada kulit, kecepatan reaksi.
Emosi sebagai integrasi
informasi
Emosi menurut teori belajar-
sosial
Emosi sebagai suatu peristiwa
psikologis
1. Pengalaman emosional bersifat pribadi
2. Adanya perubahan aspek jasmaniah
3. Emosi diekspresikan perilaku
4. Emosi sebagai motif
• Berperan sbg “silent language”
• Berperan sbg inner moral/kompas etika dlm
bersikap
• Membantu proses pengambilan keputusan
• Sarana komunikasi untuk berhubungan dgn
yang lain
• Memungkinkan inner self kita berbicara kepada
kita dan mengatakan apa sesungguhnya yg kita
butuhkan

07/17/23 DEPDIKNAS RI, 2007 11


Copyright @ purwadi hp 2006. All rights reserved.
Konsep Stress
• Stress adalah suatu keadaan yang
dihasilkan oleh perubahan lingkungan yang
diterima sebagai suatu hal yang
menantang, mengancam atau merusak
terhadap keseimbangan atau equilibrium
dinamis seseorang
• Hans Selye mendefinisikan stress sebagai
respon nonspesifik tubuh terhadap setiap
kebutuhan, tanpa memperhatikan sifatnya
Stress itu ???
• Kondisi tidak nyaman yang dirasakan
tubuh, yang bisa disebabkan oleh
gangguan fisik (spt penyakit) atau
lingkungan yang potensial menekan, tidak
terkendali, membahayakan, dsb.

• Dapat menimbulkan beragam respon, baik


terhadap fisik, psikis maupun tingkah laku
Lanjutan…
• Faktor pencetus stress disebut stresor
• Ada individu yang melihat stress sebagai
suatu stimulus atau suatu kesempatan
untuk berkembang, tapi ada sebagian
yang menganggap sebagai kesulitan yang
harus dihindari
Hal-hal yang menyebabkan
stress
1. Frustrasi
Individu terhambat dalm usaha mencapai
tujuan maka timbul frustrasi
• Sumber Frustrasi
a. Dalam diri : Penyakit, Cacat, idealis dll
b. Luar : Bencana alam, kehilangan org yg
dicintai, peperangan,goncangan ekonomi
dll.
Lanjutan…
2. Konflik
Bila individu tdk dpt memilih antara 2
atau lebih kebutuhan atau tujuan. Macam-
macam konflik :
a.Konflik pendekatan-penolakan
-Individu harus menentukan satu keputusan
tapi ia tdk mampu.
oMaju tdk berani
oMundur tdk menyengkn
Lanjutan…
b. Konflik pendekatan ganda
- Individu berusaha mencapai kedua tujuan tapi
sukar, ia harus melepaskan salah satunya.
c Konflik penolakan ganda
- Individun tidak menghendaki kedua tujuan oleh
karena keduanya tdk menyenangkan atau memilih
salah satu.
Cth : Harus melakukan hal yg berbahaya atau dicap
sbg pengecut
- Jd pengangguran atau melakukan suatu
pekerjaan yg tidak disenangi
Lanjutan..
3. Tekanan
•Tekanan sehari2 walaupun ringan, atau
bertumpuk, suatu saat dpt timbul stress
•Tekanan dr luar/lingkungan (selalu dicela)
•Tekanan dr dlm : Penyesalan, mlkkn
perbuatan salah/ berdosa
Lanjutan..
4. Krisis
•Krisis ekonomi
•Penyakit berat yg tiba tiba
•Tiba tiba kena bencana
Contoh Stressor Psikososial
• Perkawinan
• Problem orang tua
• Hubungan Interpersonal
• Pekerjaan
• Lingkungan hidup
• Keuangan
• Hukum
• Perkembangan
• Penyakit fisik/cedera
• Faktor keluarga
• trauma
PHYSIOLOGIC
MANIFESTATIONS OF STRESS
1. ANXIETY
2. FEAR
3. ANGER
4. DEPRESSION
Kemampuan seseorang menghadapi
stres ditentukan oleh faktor
1. Pengalaman dengan stresor yang
serupa,sistem dukungan,persepsi
keseluruhan terhadap stresor
2. Yang berkenaan dengan praktik &
norma kelompok sebaya individu
3. Dampak lingkungan sosial yang
membantu individu beradaptasi
terhadap stresor
4. Sumber yang dapat digunakan untuk
mengatasi stresor
Reaksi tubuh pada kondisi stress
1. Alarm reaction
Respon awal dari tubuh ketika hadapi kondisi stress. Pada tahap ini
sistem saraf menyiapkan tubuh kita utk atasi situasi stress.
2. Stage of resistance
Hormon Adrenocorticotropic (ACTH) mempertahankan tubuh dari efek
stress yang berkelanjutan.
3. Stage of exhaustion
Kemampuan tubuh beradaptasi terhadap situasi stress yang
dihadapi.
Cara-cara untuk mengatasi stress
1. Mencari informasi mengenai kondisi / masalah
yang dihadapi dan solusi apa yang mungkin
diambil.
2. Melakukan tindakan dalam upaya mengurangi
efek dari stress.
3. Fleksibel dalam mencoba berbagai cara.
4. Tidak bertindak impulsif/gegabah.
5. Gunakan pikiran/kognitif untuk memahami dan
mengatasi stress.
KONSEP ADAPTASI
• Adaptasi adalah proses dimana dimensi
fisiologis dan psikososial berubah dalam
berespons terhadap stres
• Adaptasi melibatkan refleks, mekanisme
otomatis untuk perlindungan, mekanisme koping
dan idealnya dapat mengarah pada
penyesuaian dan penguasaan (Selye, 1976)
• Mansen (1992) adaptasi bisa terjadi jika individu
berhasil menetralisir stress melalui perubahan
tingkah laku dan proses berfikir sehingga dia
kembali berfungsi sebagai individu yang utuh
Adaptasi terhadap
Stresor
Adaptasi adalah proses dimana dimensi
fisiologis dan psikososial berubah dalam
berespon terhadap stres.
Bertujuan : mempertahankan fungsi
yang optimal
Dimensi adaptasi :
fisik,perkembangan,emosional,intelektual
,sosil &spiritual
Karakteristik Respon Stres
1. Respon stres alamiah,protektif dan adaptif
2. Terdapat respon normal terhadap stresor
3. Stresor fisik dan emosional mencetus
respon serupa hanya kebesaran dan
polanya yang mungkin berbeda
4. Terdapat keterbatasan dalam kemampuan
untuk mengkompensasi
5. Besar & durasi stresor yang besar dapat
menggagalkan mekanisme homeostasis
Karakteristik Respon Stres
6. Penguatan berulang terhadap stimuli
mengakibatkan perubahan adaptif
7. Terdapat perbedaan individual dalam
beresspon terhadap stresor yang sama
Respon Stres
Terbagi 2 :
1. Respon Fisiologis
a. sindrom adaptasi lokal (LAS)
respon jaringan,organ atau bag
tubuh lain
b. sindrom adaptasi umum (GAS)
respon pertahanan dari keseluruhan
tubuh terhadap stres
2. Respon Psikologis
a. Prilaku berorientasi tugas
b. Mekanisme pertahanan ego
Karakteristik LAS

1. Respon yang terjadi setempat


2. Respon adalah adaptif artinya stresor
diperlukan untuk menstimulasinya
3. Respon berjangka pendek
4. Respon adalah restoratif artinya membantu
memulihkan homesotasis tubuh

Contoh : respon nyeri,inflamasi


Sindrom Adaptasi Umum (GAS)

1. Respon melibatkan semua sistem tubuh


terutama saraf otonom & endokrin
2. Terdiri dari :
a. tahap alarm
b. tahap resisten (stabil)
c. tahap kehabisan tenaga
2. Respon Psikologis
a. Prilaku berorientasi tugas
penggunaan kemampuan kognitif
untuk mengurangi
stres,memecahkan
masalah,menyelesaikan konflik &
memenuhi kebutuhan (Stuart &
Sundeen,1991)
3 tipe prilakunya :
(1) Prilaku menyerang
tindakan menyingkirkan/mengatasi
suatu stresor atau untuk memuaskan
kebutuhan
(2) Perilaku Menarik Diri
menarik diri secara fisik/emosional dari
stresor

(3) Perilaku kompromi


mengubah metoda yang biasa
digunakan,mengganti tujuan atau
menghilangkan kepuasan terhadap
kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan
lain atau menghindari stres
b. Mekanisme pertahanan ego (Freud)
• Prilaku tidak sadar yang memberikan
perlindungan psikologis terhadap
peristiwa yang menegangkan.
• Digunakan : melindungi terhadap
perasaan tidak berdaya & ansietas
• Sering dipakai pada saat stresor jangka
pendek,gangguan psikiatrik (-)
contoh :
kompensasi,konversi,menyangkal,peminda
han tempat,identifikasi,regresi
(1) Kompensasi
penutupan suatu defisensi dalam satu aspek citra
diri dengan secara kuat menekan suatu gambaran
yang dianggap sebagai aset
(2) Konversi
secara tidak sadar menekan suatu konflik
emosional yang menghasilkan ansietas dan
memindahkannya menjadi gejala non organik
(3) Menyangkal
penghindaran konflik emosional dg menolak
secara sadar mengikuti segala sesuatu yang
mungkin menyebabkan nyeri emosional yang
tidak dapat ditoleransi
(4) Pemindahan tempat
memindahkan emosi, ide, keinginan dari situasi
yang menegangkan kepada penggantinya yang
lebih sedikit mengakibatkan ansietas
(5) identifikasi
pemolaan prilaku yang dilakukan oleh orang lain
dan menerima kualitas, karakteristik dan tindakan
orang tersebut
(6) Regresi
koping terhadap stresor melalui tindakan dan
perilaku yang berkaitan dengan periode
perkembangan sebelumnya
Tahapan Stres
(Dr.Robert J.Van Amberg, 1979)
1. Stres tahap 1
 Semangat bekerja besar,berlebihan (overacting)
 Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana
biasanya
 Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebi
dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan
energi dihabiskan disertai rasa gugup yang
berlebihan
 Merasa senang dg pekerjaanya & semakin
bersemangat namun tanpa disadari cadangan
energi menipis
2. Stres tahap II
stres yang semula menyenangkan mulai
menghilang & timbul keluhan-keluhan sbb
 Merasa letih sewaktu bangun pagi
 Merasa mudah lelah sesudah makan siang
 Lekas merasa capai menjelang sore
 Sering mengeluh perut tidak nyaman
 Detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar-
debar)
 Otot-otot punggung & tengkuk terasa tegang
 Tidak bisa santai
3. Stres tahap III
bila tetap memaksakan diri keluhan
akan semakin nyata & mengganggu
 Gangguan lambung usus semakin nyata
cont : gastritis,diare
 Ketegangan otot-otot semakin terasa
 Perasaan tidak tenang & ketegangan emosional
semakin meningkat
 Gangguan pola tidur
 Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa oyong
dan serasa mau pinsan)
4. Stres tahap IV
bisa tidak ditemukan sakit secara medis.
Namun gejala dapat muncul spt:
 Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah tera
amat sulit
 Aktivtas pekerjaan yang semula menyenangkan
& mudah diselesaikan menjadi membosankan
terasa lebih sulit
 Yang semula tanggap situasi menjadi kehilangan
kemampuan untuk merespon secara memadai
 Ketidakmampuan melakukan ADL
 Gangguan pola tidur disertai mimpi yg
menegangkan
5. Stres tahap V

 Seringakali menolak ajakan karena tiada


semangat & kegairahan
 Daya konsentrasi & ingat menurun
 Imbul perasaan ketakutan & kecemasan yang
tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya
6. Stres tahap VI
 Kelelahan fisik & mental yang semakin
mendalam
 Ketidakmampuan untuk menyelesaikan
pekerjaan sehari-hari yang ringan dan
sederhana
 Gangguan sitem pencernaan semakin berat
 Timbul perasaan ketakutan & kecemasan yang
semakin meningkat, mudah bingung & panik
7. Stres tahap VII
tahap klimaks,seseorang mengalami
serangan panik & perasaan takut mati.
Sering dibawa ke UGD,ICCU meskipun
tidak ditemuakan kelainan fisik organ
 Debaran jantung teramat keras
 Susah bernafas (sesak & megap-megap)
 Sekujur baan terasa gemetar, dingin dan keringat
bercucuran
 Ketadaan tenaga untuk hal-hal ringan
 Pinsan atau kolaps
MANAJEMEN STRES

1. Pengaturan diet dan nutrisi


2. Istirahat dan tidur
3. Olahraga atau latihan teratur
4. Berhenti merokok
5. Tidak mengkonsumsi minuman keras
6. Pengaturan berat badan
7. Pengaturan waktu
8. Terapi Psikofarmaka
9. Psikoterapi
10. Terapi Psikoreligius
PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

Mengkaji indikator stres dan koping dalam


semua dimensi adaptasi
1. Indikator fisiologis
2. Indikator perkembangan
3. Indikator emosional & perilaku stres
4. Indikator intelektual
5. Indikator sosial
6. Indikator spiritual
Indikator Fisiologis
Dipengaruhi situasi stres
• Kenaikan tekanan darah
• Peningkatan ketegangan otot leher,bahu,punggung
• Peningkatan denyut nadi & frekuensi RR
• Telapak tangan berkeringat
• Tangan & kaki dingin
• Postur tubuh tidak tegap
• Keletihan
• Sakit kepala
• Gangguan lambung
 suara yang bernada tinggi
 Mual,muntah,diare

 Perubahan nafsu makan

 Perubahan berat badan

 Perubahan frekuensi berkemih

 hasil lab abnormal : peningkatan hormon


kortisol,ACTH,katekolamin,hiperglikemia
 Gelisah : sulit tidur, sering terbangun saat
tidur
 Dilatasi pupil
TAHAP PERKEMBANGAN PENYAKIT
DALAM PENYAKIT AKIBAT STRES

Tahap Tahap Tahap Tahap Tahap Tahap Tahap


1 2 3 4 5 6 7

Sehat Penyakit Kematian

Obat predikatif atau preventif Perawatan Medis


KLASIFIKASI STRES
BERDASARKAN SITUASI STRES
STRES RINGAN
Stresor yang biasa dihadapi setiap orang secara
teratur, kerusakan fisiologis (-).
Stresor yang banyak dalam waktu singkat dapat
meningkatkan resiko penyakit (Holmes Rahe,1976)
STRES SEDANG
Berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari
STRES BERAT
Situasi kronis berlangsung beberapa minggu sampai
tahun. Tinggi resiko keasakitan
Indikator Perkembangan

Bayi & anak kecil


Lingkungan responsif & empati :perkembangan
harga diri & pembentukan koping adaptif sehat
Lingkungan non responsif & empati :
Gangguan percaya diri kronis, menarik diri,ggn
hubungan interpersonal, ketergantungan dg orang lain

Bayi & anak kecil


Stres : anak tidak mampu & ketidakinginan
mengembangankan hubungan berteman
Remaja
Dukungan sosial adekuat: pengembangan rasa
identitas yang kuat & mampu menyesuaikan diri
terhadap stresr
Dukungan sosial inadekuat
Gangguan psikososial.timbul
kebingungan,pembrontakan, depresi & ansietas

Dewasa muda (masa transisi)


Stres : persiapan karier, hidup mandiri &
kemungkinan hidup berkeluarga. Terjadi konflik
harapan dengan realitas
Dewasa tengah
Stresor : peningkatan keletihan,penyakit
ringan,depresi, ketidakpuasan dg interaksi keluarga

Dewasa akhir (lansia)


Stresor : perubahan dalam keluarga & kemungkinan
kematian dari pasangan, perubahan penampilan fisik
& fungsi fisiologis.masalah emosional dominan
Indikator Emosional
 ansietas
 Depresi
 Kepenatan
 Peningkatan penggunaan bahan kimia
 Perubahan dalam kebiasaan makan,tidur & pola
aktivitas
 Kelehan menal
 [erasaan tidak adekuat
 Kehilangan harga diri
 Peningkatan kepekaan
 kehilangan motivasi
 Ledakan emosional & menangis
 Penurunan produktivitas & kualitas kinerja
 Kecendrungan membuat kesalahan
 Mudah lupa & pikiran buntu
 Kehilangan perhatian terhadap hal-hal yang rinci
 Ketidakmampuan bekonsentrasi
 Letargi
 Rentan terhadap kecelakaan
Indikator Intelektual

Stres berkepanjangan Gangguan intelektual

 kemampuan mendapat pengetahuan &


keterampilan terganggu
 Penilaian kognitif terhadap sesuatu tidak akurat
 Stres menghambat komunikasi antara Klien &
orang lain
 Tidak mampu mengatasi konflik
 Peningkatan ketergantungan dg orang lain
Indikator Sosial

Menggali bersama klien tentang besarnya, tipe,


kualitas interaksi sosial yang ada

Perawat waspadai perbedaan kultur dalam respon


stres / mekanisme koping
Indikator Spiritual

Stres berat

Kemarahan pada Tuhan


Individu memandang stresor sebagai hukuman
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• ansietas b.d perubahan status kesehatan,krisis
maturasi atau situasi
• Perubahan pertumbuhan &perkembangan b.d
perpisahan dari orang terdekat, krisis situasi
• Ketegangan peran pemberi perawatan b.d
penyesuaian terhadap diagnosa medis,
penyesuai thd penurunan tingkat
fungsi fisik
• Keletihan b.d tuntutan peran yang berlebihan,
tuntutan psikologis yang berlebihan
• Ketidakberdayaan b.d stres jangka panjang,
kehilangan keyakinan nilai
• koping keluarga tidak efektif ; menurun/tidak
mampu atau koping individu tidak efektif b.d
metoda kopping inadekuat, stres
berkepanjangan

• Risiko cedera b.d kerusakan kemampuan bicara

• Gangguan poa tidur b.d krisis maturasi atau


situasi
EVALUASI
 klien Mampu mengontrol faktor yang
menybabkan stres
 Klien mampu secara mandiri mengembangkan
strategi mereduksi stres

Menilai keefektifan penatalaksanaan stres


Menanggulangi Stress
 Kesadaran diri
 Mengingat tuhan dan berdoa
 Olah raga
 Relaksasi
 Terapi kognitif
 Mengendalikan perilaku diri
 Jangan melakukanpekerjaan terlalu serius
 Menetapkan skala prioritas kebutuhan dan keinginan
 Berpikir positif dan membuang pikiran negatif
 Menghindarkan diri dari persaingan
 Istirahat yang terartur
Pengukuran Stress
skala Holmes
Terdapat 36 butir pengalaman dalam kehidupan
seseorang yang masing-masing memiliki score
Score > 300 dlm 1 tahun = menunjukkan gejala
stres

Skala Miller & Smith (menilai derajat kekebalan


terhadap stres)
Terdapat 20 aktivitas kehidupan sehari-hari yang
dilakukan orang & diberi score dari1-5
Score < 30 = kebal 30-50 = kurang kebal
> 50-80 = tidak kebal terhadap stres

Anda mungkin juga menyukai