Anda di halaman 1dari 9

MACAM MACAM ADAPTASI

DEFINISI

Adaptasi adalah penyesuaian diri terhadap suatu penilaian. Dalam hal ini respon individu terhadap suatu
perubahan yang ada dilingkungan yang dapat mempengaruhi keutuhan tubuh baik secara fisiologis
maupun psikologis dalam perilaku adaptip. Hasil dari perilaku ini dapat berupa usaha untuk
mempertahankan keseimbangan dari suatu keadaan agar dapat kembali pada keadaan normal, namun
setiap orang akan berbeda dalam perilaku adaptip ada yang dapat berjalan dengan cepat namun ada
pula yang memerlukan waktu lama tergantung dari kematangan mental orang itu tersebut.

DIMENSI ADAPTASI

A. Adaptasi fisiologis

Adaptasi fisiologis adalah proses penyesuaian diri secara alamiah atau secara fisiologis untuk
mempertahankan keseimbangan dalam berbagai faktor yang menimbulkan keadaan menjadi tidak
seimbang contoh: masuknya kuman pennyakit ketubuh manusia.

Komponen psikologi

Adaptasi secara psikologis dapat dibagi menjadi dua yaitu:

• LAS ( general adaptation syndroma) adalah apabila kejadiannya atau proses adaptasi bersifat lokal
contoh: seperti ketika kulit terinfeksi maka akan terjadi disekitar kulit tersebut kemerahan, bengkak,
nyeri, panas dll yang sifatnya lokal atau pada daerah sekitar yang terkena.

• GAS ( general adaptation syndroma) adalah apabila reaksi lokal tidak dapat diaktifitasi maka dapat
menyebabkan gangguan dan secara sistemik tubuh akan melakukan proses penyesuaian diri seperti
panas di seluruh tubuh, berkeringat dll.

Pada adaptasi psikologi ada tiga tahap yaitu:

1. tahap alarm reaction adalah tahap awal dari proses adaptasi tahap ini di awali dengan keseimbangan
dimana terjadi perubahan psikologis yaitu pengeluaran hormon oleh hipotalamus yang dapat dapat
menyebabkan kelenjar adrenalin yang dapat meningkatkan denyut jantung dan menyebabkan
pernafasan menjadi lebih cepat dan dangkal kemudian hipotalamus juga dapat melepaskan hormon
ACTH ( adrenol kortikotropik) yang dapat merangsang adrenal untuk mengeluarkan kortikosteroid yang
akan mempengaruhi fungsi tubuh

2. tahap resistensi( stage of resistance) merupakan tahap kedua dimana tubuh akan melakukan proses
penyesuaian dengan mengadakan berbagai perubahan dalam tubuh yang berusaha untuk mengatasi
stressor yang ada seperti jantung bekerja lebih keras, untuk mendorong darah yang pekat untuk
melewati arteri dan vena yang menyempit.

3. tahap terakhir ( stage of exhaustion) tahap ini dapat ditandai dengan adanya kelelahan, dan apabila
selama proses adaptasi tidak mampu mengatasi stresor yang ada, maka dapat menyebar keseluruh
tubuh efeknya dapat menyebabkan kematian tergantung stressor yang ada.
Indikator fisiologis stress:

Kenaikan tekanan darah

Peningkatan ketegangan di leher, bahu, punggung.

Peningkatan denyut nadi dan frekwensi pernapasan

Telapak tangan berkeringat Tangan dan kaki dingin

Postur tubuh yang tidak tegap

Keletihan

Sakit kepala Gangguan lambung

Suara yang bernada tinggi

Mual,muntah dan diare.

Perubahan nafsu makan

Perubahan berat badan

Perubahan frekwensi berkemih

Dilatasi pupil

Gelisah, kesulitan untuk tidur atau sering terbangun saat tidur

Indikator emosional / psikologi dan perilaku stress :

• Ansietas

• Depresi

• Kepenatan

• Peningkatan penggunaan bahan kimia

• Perubahan dalam kebiasaan makan, tidur, dan pola aktivitas

• Perasaan tidak adekuat

• Kehilangan harga diri

• Peningkatan kepekaan

• Kehilangan motivasi

.• Ledakan emosional dan menangis.

• Penurunan produktivitas dan kualitas kinerja pekerjaan.


• Kecenderungan untuk membuat kesalahan (mis. buruknya penilaian).

• Mudah lupa dan pikiran buntu

• Kehilangan perhatian terhadap hal-hal yang rinci.

• Preokupasi (mis. mimpi siang hari )

• Ketidakmampuan berkonsentrasi pada tugas.

• Peningkatan ketidakhadiran dan penyakit

Komponen psikologis

Dalam proses adaptasi secara psikologis terhadap dua cara untuk mempertahankan diri yaitu dengan
melakukan koping atau mekanisme pertahanan diri.

KOPING

1. pengertian

adalah proses yang dilalui oleh induvidu dalam melakukan situasi sressfull. Koping merupakan respon
induvidu terhadap situasi yang mengancam dirinya baik fisik baikpun psikologik. Koping efektip
menghasilkan adaptasi yang menetap yang membiasakan kebiasaan baru dan perbaikan dalam situasi
yang lama, sedangkan koping yang tidak efektif berakhir dengan maladaftif yaitu perilaku yang
menyimpang dan dapat merugikan diri sendiri orang lain maupun diri sendiri.

2. koping ada dua macam yaitu koping psikologis dan psikososial

• koping psikologis

pada umumnya gejala yang ditimbulkan akibat sress psikologis tergantung pada 2 faktor yaitu:

bagaimana persepsi atau penerimaan induvidu terhadaap stressor artinya seberapa berat ancaman yang
dirasakan terhadap induvidu tersebut terhadap stressor yang di terimanya. Keefektifan starategi koping
yang digunakan oleh induvidu.

• Koping psikososial

Adalah reaksi psikososial terhadap adanya stimulus stress yang di terima atau dihadapi oleh klien,
menurut stuart dan sundeen (1991) terdapat 2 kategori koping yang bisa dilakukan untuk mengatasi
stress dan kecemasan .

Reaksi yang berorientasi pada tugas( task oriented rection) cara ini digunakan untuk menyelesaikan
masalah, dan memenuhi kebutuhan dasar, terhadap 3 macam reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu:
1. perilaku menyerang ( fight)

dalam rangka mempertahankan integritas diri maka induvidu akan mengadakan perlawanan perilaku
yang di tampilkan dapat bersifat destruktif atau konstruktif.

Destruktif yaitu tindakan agressif terhadap sasaran ( menyerang ) dapat merupakan benda , barang ,
orang dan bahkan dirinya sendiri, sedangkan sikap bermusuhan yang di tampilkakn berupa rasa benci ,
dendam dan marah yang memanjang.

Konstruktif yaitu upaya induvidu dalam menyelesaikan masalah secara asertif, yaitu pengungkapan
dengan kata-kata.

2. perilaku menarik diri(withdrawal)

adalah perilaku yang menunjukkan pengasingan diri dari lingkungan dan orang lain misalnya melarikan
diri, sedangkan reaksi ppsikologis induvidu menampilkan diri seperti apatis, pendiaman dan munculnya
perasaan yang tidak berminat yang menetap pada induvidu.

3. kompromi

adalah tindakan konstruktif yang di lakukan individu dalam mennyelesaikan masalah.

Reaksi yang beriorentasi pada ego.

Dalam menghadapi stress atau kecemasan individu sering memakai reaksi ini jika dilakukan hanya sesaat
akan efektif tetapi jika dilakukan dalam waktu yang lama maka akan mengakibatkan gangguan orientasi
realita, memburuknya hubungan interpersonal dan menurunnya produktifitas kerja. Koping ini bekerja
tidak sadar sehingga penyelesaiannya sering sulit dan tidak realitas, berikut ini diuraikan beberapa
mekanisme pertahanan diri yang bersumber dari ego.

Mekanisme Pertahanan diri Defenisi dan contoh

Kompensasi

Kelemahan yang ada pada dirinya ditutupi dengan meningkatkan kemapuan dibidang lain yang positif.

Denial

Perilaku yangh menolak relita yang terjadi pada dirinya atau tidak mau menerima kenyataan

Displacement

Upaya mengatsi masalah psikologis dengan melakukan pemindahan tingkah laku pada obyek lain

Desosiasi

Kehilangan kemampuan mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya

Identifikasi

Menyamakan dirinya dengan tokoh idola dengan meniru fikiran, penampilan perilaku atau kesukaanya
Intelektualisasi

Alasan atau logika yang berlebihan untuk menekan perasaan yang tidak menyenangkan contoh seorang
eksekutif mudah yang di penjara bersama narapidana lain ia tetap mengatakan bahwa ia tidak sama
dengan mereka

Interaksi

Perilaku dimana induvidu menyatukan nilai orang lain atau kelompok pada dirinya

Proyeksi

Keinginan yang tidak dapat ditoleransi, mencurahakn emosi pada orang lain karena kesalahan sendiri

Rasionalisasi

Memberikan alasan yang dapat di terima oleh akal dalam membenarkan kesalahan dirinya

Reaksi formasi

Pembentukan sikap kesadaran dan pola perilaku yang berlawanan dengan apa yang benar-benar di
lakukjan dan dirasakan atau dilakukan oleh orang lain

Regresi

Menghindari stress dengan menampilkan perilaku kembali seperti pada masa anak-anak seperti
bermain, tidur meringkuk

Represi

Menekan perasaan/ pengalaman yang mennyakitkan atau koflik atua ingatan dari kesadaran yan g
cenderung

Spliting

memperkuat mekanisme ego lainnya

Kegagalan individu dalam mengintegrasikan dirinya dalam menilai baik-buruk seseorang dengan tidak
kosisten

Supresi

Menekan perasaan/ pengalaman yang menyakitkan ke alam taksadar sampai ia melakukan peristiwa
yang menyakitak itu

Undoing

Bertindak atau berkominasi yang sebagian diingkarinya sebagaimana yang pernah di komunikasikan
sebelumya

Sublimasi
Penerimaan tujuan pengganti yang di terima secara sosial karena dorongna merupakan saluran normal
dari ekspresi yang terhambat

Metode koping

Ada 2 metode koping yang digunakan oleh individu dalam mengatasi masalah psikologis seperti yang di
temukan oleh bell( 1977)

Dua metode tersebut antara lain :

1. metode koping jangka panjang

cara ini adalah konstruktif dan merupakan cara yang efektif dan realitis dalam menangani masalah
psikologis untuk kurun waktu yang lama contohnya adalah:

berbicar dengan orang lain ”curhat”

mencoba mencari lebih bannyak tentang masalah yang sedang di hadapi

melakukan latihan pisik untuk mengurangi ketegangan masalah

membuat berbagai anternatif tindakan untuk mengurangi situasi

mengambil pelajara dari peristiwa atau pengalaman masa lalu

2. metode koping jangka pendek

cara ini digunakan untuk mengurangi ketegangan psikologis tapi efektif bila di gunakn dalam jangka
panjang. Contohnya adalah:

menggunakan alkohol atau obat-obatan

melamun dan berfantasi

menangis

banyak tidur

banyak merokok

beralih pad aktifitas lain agar dapat melupakan masalah dll

pada tingkat keluarga koping yang dilakukan dalam menghadapi masalah seperti yang di temukan oleh
Mc cubbin (1979) adalah:

mencari dukungan sosial seperti minta bantuuan keluarga, teman-teman

mencari dukungan spritual, berdoa, menemui pemuka agama atau aktif pada pertemuan ibdah dll
C. Menajemen stress

Manajemen stress kemungkinan melihat promosi kesehatan sebagai aktivitas atau intervasi atau
mengubah pertukaran rrespon terhadap penyakit. Fokusnya tergantung pada tujuan dari intervensi
keperawatan berdasarkan keperluan pasien. Perawat bertanggung jawab pada implemenetasi pemikiran
yang dikeluarkan pada beberapa daerah perawatan.

Cara Penyesuaian Diri

Bila seseorang mengalami stress maka segera ada usaha untuk mengatasinya. Hal ini dikenal sebagai
Homeostasis yaitu usaha organisme yang terus menerus melakukan pertahanan agar keadaan
keseimbangan selalu tercapai. Stress dapat terjadi pada bidang badaniah ( stress fisik atau somatik ).

Misalnya : bila terjadi infeksi atau penyakit, menggerakkan mekanisme penyesuaian somatik, terjadi
reaksi :

Pembentukan zat anti kuman, zat anti racun

Mobilisasi leukosit ke tempat-tempat invasi kuman

Lebih banyak melepaskan kortisol, adrenalin dan sebagainya

D.Cara Adaptasi Pertahanan Ego (ego defense)

Ego (pribadi) merupakan inti kesatuan manusia, maka ancaman terhadap ego merupakan ancaman
terhadap eksistensi manusia itu sendiri. Secara perlahan-lahan manusia telah belajar berbagai
mekanisme pembelaan egonya bila menghadapi ancaman terhadap integritas pibadinya. Mekanisme ini
penting karena dapat memperlunak kegagalan, menghilangkan kecemasan dan mempertahankan rasa
layak atau harga diri. Sebenarnya cara ini normal, kecuali jika sudah berlebihan, karena bila berlebihan
yang terjadi bukannya membantu, malah mengganggu integritas kepribadian kita. Seperti:

1. Fantasy : Keinginan yang tak tercapai lalu dikabulkan dalam imajinasinya. Seperti siswa yang dihina
temannya tadi berkhayal mendapat nilai terbaik di sekolah dan mendapat penghargaan dari gurunya.

2. Denial (penyangkalan) : Tidak berani melihat dan mengakui kenyataan yang menakutkan. Misalnya
seorang ibu yang memejamkan matanya ketika melihat anak kesayangannya disunat (khitan).

3. Rasionalisasi : Merasionalkan kenyataan yang sebenarnya salah. Misalkan seorang pejabat yang
ketauan korupsi ketika ditanya alasannya korupsi malah menjawab “lha gimana saya bisa hidup dengan
gaji seperti sekarang ini? ” ato “Istri dan anak saya sedang sakit, makanya saya butuh dana lebih.”

Jika orang menghadapi stress dengan dengan ego defense secara berlebihan akan terjadi gangguan,
misalkan fantasi berlebihan akan menjadikan orang tersebut hidup dalam khayalan atau angan-angan
tanpa usaha untuk mencapainya. Kondisi seperti ini sudah bisa disebut gangguan jiwa.

E. adaptasi perkembangan
adalah proses penyesuain yang berhubungan dengan konsep diri dan menyangkut persepsi diri dengan
melibatkan aktifitas mental serta pengungkapan diri.

Konsep diri ada 5 yaitu:

• indentifitas diri, berhubungn dengan ciri-ciri diri yang dipersepsikan

• ideal diri adalah hal yang terkait dengan persepsi diri terhadap cita-cita, keinginan, harapan hidup yang
dipersepsikan

• peran diri yaitu persepsi terhadap peran dirinya lingkungan sosial masyarakat

• gambaran diri yaitu hal yang terkait dengan persepsi dirinya

• terhadap keseluruhan bentuk pisik (tubuh) yang di persepsikan

• harga diri yaitu persepsi terhadap keberadaan nilai dirinya didalam lingkungan sosial

F. adaptasi sosial budaya

adalah cara untuk mengadakan perubahan dengan melakukan proses penyesuaian perilaku yang sesuai
dengan normal yang berlaku di masyarakat.

G. adaptasi spritual

adalah proses penyesuaian diri dengan melakukan perubahan prilaku yang di dasarkan pada keyakinan
atau kepercayaan yang dimiliki sesuai dengan agama yang dianutnya, apabila mengalami sterss maka
seseorang

A. Pengetian, Arti Definisi Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik.

B. Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Adaptasi

1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan
organisme hidup. Misalnya seperti gigi singa, harimau, citah, macan, dan sebagainya yang runcing dan
tajam untuk makan daging. Sedangkan pada gigi sapi, kambing, kerbau, biri-biri, domba dan lain
sebagainya tidak runcing dan tajam karena giginya lebih banyak dipakai untuk memotong rumput atau
daun dan mengunyah makanan.

2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan
adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik. Contoh adapatasi
fisiologis adalah seperti pada binatang / hewan onta yang punya kantung air di punuknya untuk
menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama serta pada anjing
laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin.

3. Adaptasi Tingkah Laku


Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku terhadap
lingkungannya seperti pada binatang bunglon yang dapat berubah warna kulit sesuai dengan warna
yang ada di lingkungan sekitarnya dengan tujuan untuk menyembunyikan diri.

Anda mungkin juga menyukai