Anda di halaman 1dari 6

Analisis Laporan Keuangan A

Neraca

Neraca (Laporan posisi keuangan) Merupakan Laporan yang berisi kondisi keuangan pada tanggal
tertentu.

Neraca : Potretposisikeuanganperusahaan

Formula Neraca adalah

Aset = Kewajiban + Ekuitas
Aset(nama lama sering dinamai Aktiva)
Kewajiban (istilah lain dari utang)
Ekuitas (istilah lain dari modal)

Aset adalah sumber daya ekonomi yang diperoleh di masa lalu dan dikendalikan perusahaan serta
bermanfaat dimasa depan.

Aset dapat diklasifikasikan menjadi :
Aset Lancar: sumber daya ekonomi yang diharapkan dapat dikonversi menjadi kas dalam satu siklus
operasi (1 tahun) atau kurang
Aset Tidak Lancar : sumber daya ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat lebih dari satu
tahun

Contoh aset lancar
1. Kas merupakan aset yang paling likuid. Kas meliputi kas kecil, kas ditangan, dan kas di bank .
kas di bank yang termasuk kas meliputi tabungan dan deposito (khususnya yang jangka
panjang waktu 3 bulan atau kurang) kas dicatat sebesar nilai nominal.

2. Surat Berharga merupakan sekuritas jangka pendek milik perusahaan lain yang dibeli.
Investasi atau sekuritas meliputi deposito (lebih dari 3 bulan sampai 1 tahun), saham,
obligasi, dan kontrak derivatif. Deposito dinilai sebesar nilai nominal. Sekuritas lain
umumnya dinilai sebesar nilai wajar.

3. Piutang usaha adalah klaim perusahaan kepada pihak lain (debitur atau costumer). Pihak
lain yang dimaksud dapat berupa pihak lain pihak yang berafiliasi (ada hubungan istimewa)
dan pihak independen .
Karena itu piutang usaha seringkali disajikan dalam bentuk :
- Piutang usaha hubungan afiliasi (istimewa)
- Piutang usaha independen
Piutang usaha dinilai sebesar yang dapat di tagih, jumlah yang di perkirakan tidak dapat
ditagih dimasukan dalam keadaan kerugiaan piutang.
Dalam neraca, biasanya piutang usaha disajikan bersih (piutang bruto-kerugian piutang)

4. Persediaan merupakan barang yang digunakan, diproses, dan atau dijual. Pada perusahaan
manufaktur, persediaan meliputi bahan, barang dalam proses, dan barang jadi, kadangkala
perusahaan memasukan supplies (perlengkapan) sebagai bagian dari persediaan di laporan
keuangan. Persediaan umunya dinilai dengan metode fifo dan rata-rata.

5. Beban Dibayar Dimuka Merupakan pengeluaran yang dilakukan di depan namun manfaat
pengeluaraan masih ada pada tahun berikutnya. Contoh sewa dan asuransi


Aset tetap berwujud didepresias. Perhitungan depresiasi dipengaruhi oleh :
- Harga Perolehan
- Nilai Residu
- Umur Aset
- Metode depresiasi

Metode Depresiasi
- Garis Lurus
- Saldo Menurun
- Unit Aktivitas
- Jumlah Angka Tahun

Biasanya jumlah aset tetap yang ditampilkan dilaporan posisi keuangan ( Neraca ) adalah jumlah aset
bersih, yaitu selisih antara harga perolehan dengan akumulasi depresiasi.

Aset tetap bisa juga dalam bentuk tidak berwujud. Contoh aset tetap tidak berwujud adalah :
- Goodwill : Nilai lebih aset bersih atas harga beli
- Patent : Hak karena penemuan
- Trademark : Nama atau simbol yang sudah dikenal luas
- Franchise : Hak mengoperasikan nama perusahaan tertentu
- Copyright : Pengarang, Seniman, Musisi, Pematung, Dll.

Kewajiban
Istilah lain kewajiban adalah utang atau liabilitas
Dilaporan keuangan istilah yang lazim sekarang digunakan adalah liabilitas

Liabilitas terdiri dari :
- Liabilitas Jangka Pendek : Kewajiban menyerahkan sumber daya dimasa depan
kepada pihak lain dalam jangka waktu 1 tahun atau kurang.
- Libilitas Jangka Panjang : Keawjiban menyerahkan sumber daya dimasa depan
kepada pihak lain dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun.

Liabilitas Jangka Pendek meliputi :
- Utang usaha
- Penapatan diterima dimuka

Liabilitas Jangka Panjang meliputi :
- Utang Obligasi
- Utang Bank
- Utang Wesel
- Pajak Tangguhan ( Deffered Tax ). Catatan : Pajak Tangguhan bisa saja sebagai aset atau
sebagai utang. Pajak tangguhan terjadi karena perbedaan laba berdasarkan Laporan
Keuangan Fiskal dengaan Laporan Keuangan Komesial.

Ekuitas
Ekuitas merupakan hal residual atas aset setelah dikurangi utang atau disebut aset bersih.
Unsur-unsur :
- Modal Saham
- Premium Saham
- Saldo Laba ( dulu namanya Laba ditahan )

Modal Saham terdiri dari :
- Saham Biasa : Ada hak suara, ada hak kontrol, ada preemptive right, namun
dividen tidak selalu ada
- Saham Istimewa : Tidak ada hak suara, tidak ada hak kontrol, tidak ada preemptive
right, namun dividen selalu ada setiap tahun

Premium saham adalah bersih antara harga jual ( Emisi ) saham dengan nilai nominal saham. Di
indonesia, nilai nominal saham lazimnya adalah Rp. 500 dan Rp. 1.000 per lembar. Umunya saham
dijual diatas nilai nominal.

Saldo Laba adalah akumulasi Laba/Rugi dari tahun-tahun sebelumnya.
Saldo Laba meliputi :
- Saldo Laba dicadangkan : Penggunaan labanya sudah ditentukan
- Saldo Laba Belum Dicadangkan : Saldo Laba yang penggunaannya belum ditentukan




Rugi Laba

Laporan rugi laba merupakan laporan yang menunjukan kinerja perusahaan dalam satu periode.
Format pokok laporan rugi laba adalah :

Pendapatan Bersih XXX
Beban Pokok Penjualan XXX (-)
Laba Kotor XXX
Beban Operasi XXX (-)
Laba Operasi XXX
Pendapatan/Beban Lain XXX (+/-)
Laba Sebelum Pajak XXX
Pajak Penghasilan XXX (-)
Laba Operasi XXX

Pendapatan Bersih
Ada perusahaan yang menggunakan istilah penjualan bersih.
Pendapatan bersih merupakan istilah antara pendapatan kotor dengan pengurangan-pengurangan
lain. Pengurangan pendapatan kotor meliputi :
- Potongan ( Diskon )
- Retur
- Allowance ( penurunan harga ) Perbedaan harga baru dengan harga lama
Beban Pokok Penjualan
Istilah lainnya adalah kos barang dijual. Istilah lama adalah harga pokok penjualan.
Pada perusahaan dagang , beban pokok penjualan adalah
persediaan awal + harga pokok pembelian persediaan akhir
pada perusahaan manufaktur beban poko penjualan adalah
barang jadi awal + kos barang diproduksi kos barang jadi akhir.
Pada perusahaan jasa tidak ada istilah beban pokok penjualan. Melainkan beban jasa (
CostOfService)

(HPP/Beban pokok penjualan/Kos barang dijual) segala pengeluaran (bukan penggunaan
persediaan saja) yang mempengaruhi barang/jasa yang dihasilkan, pada suatu periode.

Mempengaruhi dalam hal ini bisa jadi:

- Membuat KUANTITAS barang/jasa yang dihasilkan menjadi naik/turunsehingga pada akhirnya
mempengaruhi naik/turunnya revenue yang dihasilkan; atau
- Membuat KUALITAS barang/jasa yang dihasilkan menjadi naik/turunsehingga pada akhirnya
mempengaruhi naik/turunnya revenue yang dihasilkan.

Beban Operasi
Beban terkait langsung dengan kegiatan utama perusahaan.
Beban Operasi dapat dikategorikan menjadi :
- Beban Penjualan, misalnya : Iklan, Promosi, Komisi Penjualan, Supplies Penjualan, Dll.
- Beban Administrasi, misalnya : Gaji, Asuransi, Telpon, Dll.
Pendapatan/Beban Lain
Pendapatan/Beban yang tidak terkait langsung dengan kegiatan utama perusahaan. Bagi perusahaan
dagang dan manufaktur, pendapatan bunga dan pendapatan sewa adalah pendaptan lain. Bagi
bank, pendaptan bunga bukan pedapatan lain.
Unsur Luar Biasa ( Extraodinary Items)
Unsur luar biasa adalah unsur yang tidak lazim terjadi di alami perushaan, Misalnya : Banjir,
Kebakaran, Gempa, Tsunami. Unsur unsur ini dapat menyebabkan Laba/Rugi luar biasa. Akan tetapi
tampilan unsur luar biasa tidak lagi ada di laporan Rugi Laba.
Operasi Dihentikan ( Discountinued Operation )
Dimungkinkan terjadi penghentian suatu lini bisnis, apabila suatu lini bisnis dihentikan, maka
dimungkinkan terjadi Rugi/Laba.
Pengaruh Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi
Apabila suatu standar akuntansi yang baru diterapkan, maka dapat berdampak terhadap laporan
keuangan sebelumnya.
Dua metode yang lazim digunakan :
- MetodeRetrospective : akun pada laporan keuangan lalu disesuaikan dengan adanya
perubahan akuntansi.
- MetodeProspective : Dampak perubahan akuntansi ditetapkan pada periode ini dan kedepan.

Hak Minoritas ( Minority Interest atau Noncontrolling Interest )
Merupakan Laba dari kepemilikan pemegang saham kecil atau pemegang saham Nonpengendali.


Analisis Dasar ada berbagai teknik analisis. Salah satunya adalah analisis rasio
Analisis rasio meliputi :
1. RasioLikuiditas : Rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendek.
2. RasioLeverage : Rasio yang menunjukan tingkat proteksi terhadap pemilik dana
jangka panjang ( Kreditor ) Rasio ini juga disebut rasio kapasitas meminjam
3. RasioProfitabilitas : Rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan memperoleh laba
4. RasioArusKas : Rasio yang menunjukan likuitas, kapasitas meminjam , dan
Profitabilitas berdasarkan data arus kas.

Rasio membandingkan secara ;
- Time Series ( Runtut Waktu ) : Rasio perubahan yang sama pada waktu yang
berbeda. Misalnya Rasio PT A Tahun 2010 dan PT A 2011
- Cross_Section ( Beda Antar-Ruang ) : Rasio antara satu perusahaan dengan perusahaan
lain, atau Rasio perushaan dengan Industri. Misalnya Rasio PT A dengan PT B atau Rasio PT A
dengan Rasio Rata-rata Industri.

Teknik Kedua Analisis adalah Common-Size analisis yaitu presentase unsur tertentu dibandingkan
dengan unsur pembanding. Pada Neraca, unsur pembandingnya adalah total asset. Pada Rugi Laba,
Unsur pembandingnya adalah Pendapatan.

Missal kas Rp 1.000, total asset adalah Rp 10.000, maka Common-Size nya kas adalah 1% (
1.000/10.000 )

Missal Beban gaji adalah Rp 2.000. pendapatan adalah Rp 20.000 maka Common-Size beban gaji
adalah 10% ( 2.000/20.000 )

Teknik Ketiga adalah Analisis Trend.Analisis trend adalah analisis dengan membandingkan data
tahun ke tahun. Dengan analisis trend, suatu unsur dapat diketahui meningkat, menurun, atau tetap.

Teknik Keempat adalah Analisis Indeks. Tahun tertentu dijadikan tahun dasar dengan indeks 100.
Data tahun berikutnya dibandingkan dengan data tahun dasar. Indeksnya tahun berikutnya dapat
lebih dari 100 atau kurang dari 100.


Analisis Likuiditas
Likuiditas perusahaan dilihat dari aset lancar dan utang jangka pendeknya

Aset Lancar meliputi :
- Kas
- Surat Berharga ( Investasi Jangka Pendek )
- Piutang Usaha
- Beban Dibayar Dimuka
- Persediaan

Utang Jangka Pendek meliputi :
- Utang Usaha
- Utang Bunga
- Utang Pajak
- Pendapatan Diterima Dimuka

Analisis Likuiditas adalah analisis yang menunjukan kemampuan perusahaan membayar kewajiban
jangka pende. Semakin besar rasio-rasio likuiditas menunjukan semakin mampu perusahaan
memenuhi kewajiban jangka pendek.

Sumber data untuk analisis likuiditas adalah aset lancer dan utang jangka pendek

Beikut ini adalah rasio-rasio yang digunakan untuk menilai likuiditas perusahaan :
1. Current Ratio = Aset Lancar/Utang Jangka Pendek
2. Acid Test Ratio = ( Aset Lancar Persediaan )/Utang Jangka Pendek
3. CashRatio = ( Kas + Surat berharga )/Utang Jangka Pendek
4. AccountReceivable Turnover = Penjualan Bersih/Rata-rata Piutang Kotor
5. InventoryTurnover = Beban Pokok Penjualan/Rata-rata Persediaan
6. AccountRec.TurnoverInDays = Rata-rata Piutang Kotor/( Penjualan Bersih/365 )
7. InventoryTurnoverInDays = Rata-rata Persediaan/ ( Beban Pokok Penjualan/365 )
8. OperatingCycle = Account Rec. Turnover In DaysInventory Turnover In Days

Semua rasio diatas pada dasarnya lebih besar menunjukan perusahaan lebih likuid. Kecuali lima hal
ini, semakin kecil menunjukan perusahaan semakin Likuid Likuid, yaitu :
1. Account Receivable Turnover
2. Inventory Turnover
3. Account Rec. Turnover In Days
4. Operating Cycle

Cara Memakai Rasio dan perhitungan di atas :
- Trend : Meningkat, meningkat tajam, menigkat sedikit, menurun,
menurun tajam, menurun sedikit, stabil ( membandingkan rasio perusahaan antar-tahun )
- Perbandinganantarperusahaan : Lebih baik, jauh lebih baik, sedikit lebih baik, lebih buruk,
jauh lebih buruk, sedikit lebih buruk, hampir sama, sama ( membandingkan rasio yang sama
antar-perusahaan )
- Perbandinganantaraperusahaandanrata-rataindustry : lebih baik, jauh lebih baik, sedikit lebih
baik, lebih buruk, jauh lebih buruk, sedikit lebih buruk, hampir sama, sama ( membandingkan
rasio yang sama antara perusahaan dengan rata-rata industri, karena itu hitung dulu rata-rata
industry )






Analisis tergantung industri perusahaan.
Laporan keuangan bersifat (general purpose) laporan yang dihasilkan bersifat serbaguna.
Laporan keuangan bersifat histori
Komprehensif adalah Lengkap mencakup semua hal yang diperlukan

Current ratio analsis ini digunakan jika kondisi perusahaan normal. Kondisi normal misalnya, ketika
perusahaan beroperasi sebagaimana biasanya, ekonomi dan industri dalam keadaan stabil atau
bahkan meningkat, dan hutang perusahaan tidak dalam keadaan jatuh tempo.

Anda mungkin juga menyukai