KONSEP KEHILANGAN
Oleh Kelompok 2
A. Konsep Stres
1. Definisi Stres
Stres merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin “Stingere”
yang berarti “keras” (stricus), yaitu sebagai keadaan atau kondisi dari
tubuh terhadap situasi yang menakutkan, mengejutkan,
membingungkan, membahayakan, dan merisaukan seseorang (Febriana
& Wahyuningsih, 2011).
Stres adalah tanggapan tubuh yang bersifat non-spesifik terhadap
setiap tuntutan terhadapnya.
Stres diartikan sebagai keadaan di dalam hidup seseorang yang
menyebabkan ketegangan atau dysforia (kesedihan) (Darmawan, 2008).
Stres adalah kondisi yang disebabkan oleh interaksi antara
individu dengan lingkungan, menimbulkan persepsi jarak
antara tuntutan-tuntutan yang berasal dari situasi yang
bersumber pada sistem biologis, psikologis dan sosial dari
seseorang. Stres juga dikatakan sebagai tekanan, ketegangan
atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari
luar diri seseorang (Legiran, Azis & Bellinawati, 2015).
2. Penyebab Stres
a. Stres Normal
b. Stres Ringan
c. Stres Sedang
d. Stres Berat
4. Jenis Stres
a. Distress
Distress (stres negatif) yaitu stres individu yang tidak mampu
mengatasi keadaan emosinya sehingga akan mudah tersearah distress.
Ciri-ciri individu yang mengalami distress adalah mudah marah, sulit
berkonsentrasi, cepat tersinggung, bingung, pelupa, pemurung,
penurunan akademik dan kesulitan mengambil keputusan (Rachmadi,
2014). Terjadinya gangguan penyesuaian (distress) dapat menimbulkan
gejala-gejala gangguan psikis dan fisik (psikosomatik) sehingga
seseorang tidak lagi mampu menjalankan fungsinya secara optimal
secara psikis dan fisik.
b. Eustress
Eustress adalah respon terhadap stres yang bersifat positif, sehat dan
konstruktif (membangun) (Rachmadi, 2014).
Eustress dikatakan juga sebagai stres yang membangun kesehatan
namun, ide srtres yang sehat bersifat kontroversial karena sulit untuk
dikatakan apakah individu telah diuntungkan karena stres atau
beradaptasi dengan penyangkalan stres (Potter & Perry, 2010).
5. Sumber Stres
Menurut Maramis (1999) dalam Hariandja (2007), sumber stres yaitu,
frustasi, konflik, dan tekanan.
Pada fase frustasi (frustration) terjadi ketika kebutuhan pribadi
terhalangi dan seseorang gagal dalam mencapai tujuan yang
diinginkannya.
Frustrasi dapat terjadi sebagai akibat dari keterlambatan, kegagalan,
kehilangan, kurangnya sumber daya, atau diskriminasi.
Konflik (conflicts), terjadi karena tidak bisa memilih antara dua atau
lebih macam keinginan, kebutuhan atau tujuan.
Tekanan (pressure), didefinisikan sebagai stimulus yang
menempatkan individu dalam posisi untuk mempercepat, meningkatkan
kinerjanya, atau mengubah perilakunya.
6. Dampak Stres
Stres tidak hanya berpengaruh terhadap kondisi kesehatan tetapi juga
terhadap prestasi. Goff.A.M. (2011) menyatakan tingkat stres
berpengaruh terhadap kemampuan akademik. Tingkat stres seseorang
lebih dipengaruhi oleh tingkat kedewasaan dilihat dari usia dan
pengalaman hidup. Kegagalan mahasiswa semester akhir dalam
menyelesaikan tuntutan akademik, penundaan dalam penyelesaian
tugas, prestasi akademik yang rendah dan masalah kesehatan merupakan
indikator bahwa stress akademik sering dialami mahasiswa semester
akhir (Stuart & Laraia, 2005).
Jika dilihat dari aspek-aspek stres, maka menurut Sarafino (1998) dalam
Rosanty (2014) ada empat pola gangguan yang merupakan respon
terhadap stres, yaitu:
a. Emosi
b. Kognisi
c. Perilaku
d. Fisiologis
7. Reaksi Psikologis Terhadap Stres
1) Kecemasan
3) Depresi
1. Defenisi Adapatasi
Mekanisme pertahanan ego adalah metode koping terhadap stres secara tidak langsung.
1) Task oriented behavior Perilaku berorientasi tugas mencakup penggunaan kemampuan kognitif
untuk mengurangi stres, memecahkan masalah, menyelesaikan konflik dan memenuhi kebutuhan
(Stuart & Sundeen, 2005). Tiga tipe umum perilaku yang berorientasi tugas adalah:
(a) Perilaku menyerang Adalah tindakan untuk menyingkirkan atau mengatasi suatu stresor.
(b) Perilaku menarik diri Adalah menarik diri secara fisik atau emosional dari stresor.
(c) Perilaku kompromi Adalah mengubah metode yang biasa digunakan, mengganti tujuan
atau menghilangkan kepuasan terhadap kebutuhan untuk memenuhi lain atau untuk
menghindari stres.
2) Ego Dependen Mekanism Perilaku tidak sadar yang memberikan perlindungan psikologis
terhadap peristiwa yang menegangkan (Sigmund Frued). Mekanisme ini sering kali diaktifkan oleh
stressor jangka pendek dan biasanya tidak mengakibatkan gangguan psikiatrik.Adabanyak
mekanisme pertahanan ego, yaitu:
(1) Represi Menekan keinginan, impuls/dorongan, pikiran yang tidak menyenagkan ke alam
tidak sadar dengan cara tidak sadar.
(2) Supresi Menekan secara sadar pikiran, impuls, perasaan yang tidak menyenangkan ke
alam tidak sdar.
(3) Reaksi formasi Tingkah laku berlawanan dengan perasaan yang mendasari tingkah laku
tersebut.
(4) Kompensasi Tingkah laku menggantikan kekurangan dengan kelebihan yang lain
Mengkaji stresor dan sumber koping dalam dimensi sosial mencakup penggalian
tentang besaranya, tipe dan kualitas dari interaksi sosial yang ada. Stresor pada
keluarga dapat menimbulkan efek disfungsi yang mempengaruhi klien atau keluarga
secara keseluruhan (Reis & Heppner, 2003).
e. Adaptasi spiritual
1. Defenisi
Lambert& Lambert mengatakan bahwa: kehilangan adalah suatu
keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya
ada, kemungkinan menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau
keseluruhan. Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah
dialami oleh setiap individu selama rentang kehidupan cenderung
mengalami kembali walaupun dalam bentuk berbeda.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi kehilangan
a. Arti darikehilangan
b. Sosialbudaya
c. kepercayaan /spiritual
d. Peran seks/jeniskelamin
e. Status social/ekonomi
f. kondisi fisik dan psikologi individu
3. Tipe-Tipe Kehilangan
Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu:
a. Kehilangan aktual atau nyata. Kehilangan ini sangat mudah
dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain, seperti hilangnya
anggota tubuh sebahagian, amputasi, kematian orang yang
sangat berarti / dicintai.
b. Kehilangan persepsi. Kehilangan jenis ini hanya dialami oleh
seseorang dan sulit untuk dapat dibuktikan, misalnya; seseorang yang
berhenti bekerja / PHK, menyebabkan perasaan kemandirian dan
kebebasannya menjadi menurun.4
4. Jenis-jenis kehilangan
a. Kehilangan seseorang seseorang yang dicintai, dan sangat bermakna atau orang
yang berarti merupakana salah satu jenis kehilangan yang paling mengganggu
dari tipe-tipe kehilangan.