Anda di halaman 1dari 7

Konsep stres dan adaptasi

Definisi stres

Stres dapat didefinisikan sebagai respon adaptif, dipengaruhi oleh karakteristik individu
dan/atau proses psikologis, yaitu akibat dari tindakan, situasi, atau kejadian eksternal yang
menyebabkan tuntutan fisik dan/atau psikologis terhadap seseorang. (ivancevich dan matteson,
1980 dalam kraitner dan kinicki, 2004)

Stres adalah perubahan internal dan eksternal dapat mengganggu fungsi organism
sehingga penting bagi organisme tersebut untuk beradaptasi terhadap stressor agar dapat bertahan
(Claude Bernard,1867 dalam potter dan perry, 1997)

Stres adalah respon fisiologis terhadap naiknya emosi dan menekankan fungsi adaptasi
dari reaksi firght-or-flight (menghadapi atau lari dari stress).(Walter Cannon,1920)

Stres adalah respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap tuntutan kebutuhan yang
terganggu (Hans Selye,1956)

Stress adalah reaksi atau respon tubuh terhadap stressor psikososial ( tekanan mental
atau beban kehidupan (Dadang Hawari, 2001)

Stres adalah kejadian seharian yang tidak dapat dihindari (David, 1988)

Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan tekanan, perubahan,
ketegangan emosi dll (secara umum)

Menurut kelompok kami

Stres adalah suatu respon tubuh non spesifik yang disebabkan oleh perubahan baik
perubahan positif maupun perubahan negative yang akan menuntut seseorang tersebut untuk
menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan tersebut.

Semua perubahan yang menyebabkan seseorang mengalami stress disebut stressor


Stresor merupakan stimuli yang mengawali atau memicu perubahan yang menimbulkan
stress. Stresor mewakili kebutuhan yang tidak terpenuhi, bias berupa kebutuhan fisiologis,
psikologis, social, lingkungan, spiritual, dsb

Sumber stressor

1. Internal. Factor internal stress bersumber dari diri sendiri


2. Eksternal. Factor eksternal stress dapat bersumber dari keluarga,
masyarakat, dan lingkungan

Factor yang mempengaruhi stressor

1. Sifat stressor
2. Jumlah stressor
3. Lama pemaparan stressor
4. Pengalaman masa lalu
5. Tipe kepribadian
6. Tingkat perkembangan

Jenis stress

1. Stress fisik, merupakan stress yang disebabkan oleh keadaan fisik yang
akan mengancam keseimbangan fisiologis
2. Stress kimiawi, merupakan stress yang disebabkan oleh pengaruh senyawa
kimia
3. Stress mikrobiologis, merupakan stress yang disebabkan oleh kuman
4. Stress fisiologis, merupakan stress yang disebab kan oleh gangguan fungsi
organ tubuh
5. Stress proses, merupakan stress yang disebabkan oleh proses tumbuh
kembang
6. Stress psikologis atau emosional, merupakan stress yang disebabkan oleh
gangguan situasi psikologis yang menimbulkan perasaan negative atau destruktif
terhadap diri sendiri atau orang lain
7. Stress intelektual, merupakan stress yang mengganggu presepsi dan
kemampuan menyelesaikan masalah .
8. Stress social, merupakan stress yang mengganggu hubungan individu
dengan orang lain
9. Stress spiritual, merupakan stress yang merubah pandangan individu
terhadap kehidupan

Model stress Berdasarkan Adapdatasi

Model ini menyebutkan empat factor yang menentukan apakah suatu situasi
menimbulkan stress atau tidak (Mechanic,1962)

1. Kemampuan untuk mengatasi stress


2. Praktik dan norma dari kelompok atau rekan-rekan pasien yang
mengalami stress
3. Pengaruh lingkungan social dalam membantu seseorang menghadapi
stresor
4. Sumber daya yang dapat digunakan untuk mengatasi stressor

Model stress berdasarkan stimulus

Asumsi-asumsi yang mendasari model ini( Holmes dan Rahe, 1976 ):

1. Peristiwa-peristiwa yang mengubah hidup seseorang


2. Orang adalah penerima stress yang pasif, presepsi mereka terhadap suatu
peristiwa tidak relevan
3. Semua orang memiliki ambang batas stimulus yang sama

Tahap stress

1. tahap pertama

Tahap ini merupakan tahap stress yang paling ringan dan biasanya ditandai dengan
munculnya semangat yang berlebihan.

2. tahap kedua

pada tahap ini dampak stress yang semula menyenangkan mulai menghilang dan
timbul keluhan-keluhan karena habisnya cadangan energi.
3. Tahap ketiga

Jika tahap stress sebelumnya tidak ditanggapi dengan memadai, maka keluhan akan
semakin nyata

4. Tahap keempat
Orang yang mengalami tahap tahap stres diatas ketika memeriksakan diri kedokter
sering kali dinyatakan tidak sakit

5. Tahap kelima

Tahap ini ditandai dengan kelelahan fisik yang sangat.

6. Tahap keenam

Tahap ini merupakan tahap puncak, biasanya ditandai dengan timbulnya rasa panic dan
takut mati yang menyebabkan jantung berdetak semakin cepat, kesulitan untuk bernapas, tubuh
gemetar dan berkeringat, dan adanya kemungkinan terjadi kolaps atau pingsan.

Adaptasi terhadap stres

Adaptasi fisiologis terhadap stres adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan


keadaan relative seimbang. Kemampuan adaptif ini adalah bentuk dinamik dari ekuilibrium
lingkungan internal tubuh. Homeostasis dipertahankan oleh mekanisme fisiologis yang
mengontrol fungsi tubuh dan memantau organ tubuh.

Keterbatasan mekanisme fisiologis adaptasi

Mekanisme fisiologis adaptasi bekerja sama melalui hubungan yang kompleks dalam
saraf dan sistem endokrin dan sistem tubh lainnya untuk mempertahankan konstansitas relatif di
dalam tubuh. Mekanisme ini tidak dapat mengadaptasi perubahan jangka panjang dalam sekresi
hormone atau fungsi vital.

Adaptasi menurut biologi


Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya
untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu
untuk :

Memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).


Mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperature, cahaya dan panas.
Mempertahankan hidup dari musuh alaminya.
Bereproduksi.
Merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.

Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu
beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.

Jenis adaptasi

Adaptasi terbagi atas tiga jenis, yaitu :

Adaptasi Morfologi
Adalah adaptasi yang meliputi bentuk tubuh. Adaptasi Morfologi dapat dilihat
dengan jelas. Sebagai contoh : paruh dan kaki burung berbeda sesuai makanannya.

Adaptasi Fisiologi
Adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini bias berupa
enzim yang dihasilkan suatu organisme. Contoh : dihasilkannya enzim selulase oleh
hewan memamah biak.

Adaptasi Tingkah Laku


Adalah adaptasi berupa perubahan tingkah laku. Misalnya : ikan paus yang
sesekali menyembul ke permukaan untuk mengambil udara.

Adaptasi terhadap stressor


Adaptasi adalah proses di mana dimensi fisiologis dan psikososial berubah dalam
berespons terhadap stres.
Adaptasi adalah suatu upaya untuk mempertahankan fungsi yang optimal.
Adaptasi melibatkan reflek, mekanisme otomatis untuk perlindungan, mekanisme koping,
dan idealnya dapat mengarah pada penyesuaian atau penguasaan situasi (Selye, 1976;
Monsen, Floyd, dan Brookman, 1992)
Dimensi Adaptasi
Stres dapat mempengaruhi dimensi fisik, perkembangan emosional, intelektual,
social, dan spiritual. Sumber adaptif terdapat dalam setiap dimensi ini. Oleh karenanya,
ketika mengkaji adaptasi klien terhadap stres, perawat harus mempertimbangkan individu
secara menyeluruh.
Respon Fisiologis
Riset klasik yang dilakukan oleh Selye (1946,1976) telah mengidentifikasi dua
respons fisiologis terhadap stres : sindrom adaptasi lokal (LAS) dan sindrom adaptasi
umum (GAS). LAS adalah respons dari jaringan, organ, atau bagian tubuh terhadap stres
karena trauma, penyakit, atau perubahan fisiologis lainnya. GAS adalah respons
pertahanan dari keseluruhan tubuh terhadap stres.

LAS
LAS mempunyai karakteristik berikut :
1. Respons yang terjadi adaalh setempat, respons ini tidak melibatkan
seluruh sistem tubuh.
2. Respons adalah adaptif, berarti bahwa stressor diperlukan untuk
menstimulasinya.
3. Respons adalah berjangka pendek. Respons tidak terdapat terus menerus.
4. Respons adalah restorative, berarti bahwa LAS membantu dalam
memulihkan homeostasis region atau bagian tubuh.

GAS

GAS adalah respons fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stres. Respons ini
melibatkan beberapa sistem tubuh, terutama sistem saraf otonom dan sistem endokrin.
GAS terdiri atas reaksi peringatan, tahap resisten, dan tahap kehabisan tenaga.

Respons Psikologis

Pemajanan terhadap stressor mengakibatkan respon adaptif psikologis dan


fisiologis. Gangguan atau ancaman kebutuhan darah baik yang actual atau yang dicerap,
menimbulkan frustasi, ansietas dan ketegangan (Kline Leidy, 1990 ).

Perilaku adaptif psikologis dapat kontruktif atau destruktif perilaku konstruktif


membantu individu menerima tantangan untuk menyelesaikan kontruktif.
Perilaku destruktif memepengaruhi orientasi realitas, kemampuan pemecahan
masalah, kepribadian dan situasi yang sangat berat, kemampuan untuk berfungsi.

Perilaku adaptif psikologis juga disebut sebagai mekanisme koping.

KOPING

Proses yang dilalui indifidu dalam menyelesaikan masalah atau mengatasi situasi
dan merupakan respon individu terhadap situasi yang mengancam.

Koping ada 2, yaitu :

1. Efektif : adaptif
2. Tidak efektif : mal adaptif
Karakteristik respons adaptif :
1. Respons adaptif berusaha mempertahankan keseimbangan.
2. Totalitas respons dari tubuh manusia.
3. Respons adaptif terbatas.
4. Adaptasi memerlukan waktu.
5. Kemampuan adaptasi berbeda setiap orang.
6. Respons adaptif melelahkan.
Menurut kelompok kami :
Adaptasi adalah proses perubahan yang dilakukan individu pada satu atau
lebih dimensi sebagai respons terhadap stres.
Dimensi yang melakukan adaptasi adalah : fisiologis, psikologis, dan sosial
budaya.
1. Adaptasi Fisiologis
Terjadi sebagai respons terhadap peningkatan atau gangguan kebutuhan
dan usaha yang dihasilkan dengan kompensasi yaitu perubahan fisik.
2. Adaptasi Psikologis
Terjadi perubahan sikap dan perilaku.
3. Adaptasi sosial budaya
Perubahan perilaku berkaitan dengan norma / keyakinan.

Anda mungkin juga menyukai