Anda di halaman 1dari 32

Konsep stres dan perubahan

status kesehatan
Dr. apt. Dea Anita Ariani K., M.Farm.
Doa Sebelum Belajar
Definisi Stres

• Ketidakseimbangan diri/jiwa dan realitas


kehidupan setiap hari yang tidak dapat
dihindari atau perubahan yang
memerlukan penyesuaian.

• Peristiwa yang dihadapkan dengan


peristiwa yang mengancam
fisik/psikologisnya (stressor).
Jenis Stres (Hans Selye)

(+) Eustress (-) Distress


• Jenis stress berenergi positif • Jenis stress yang bersifat
• Individu akan memandang merusak, tidak menguntungkan,
kejadian, stimulus, atau interpretasi negatif dari
stressor sebagai situasi yang peristiwa yang dialami.
menantung namun memiliki sisi • Interpretasi tersebut berupa
menyenangkan bagi dirinya rasa ketakutan, marah atau
keduanya
Cermati ilustrasi di bawah ini

“Budi dan Alan merupakan pegawai di sebuah perusahaan.


Keduanya dipromosikan yang otomatis menambah penghasilan,
bersamaan dengan beban kerjanya. Di minggu pertama Budi
belum terbiasa hingga jatuh sakit. Akan tetapi, Alan justru
semakin rajin masuk kantor dan menikmati tugas barunya itu.”

• Dalam ilustrasi tersebut Budi dan Alan mendapatkan promosi pekerjaan.


• Promosi stressor. Terhadap promosi, Budi dan Alan harus mengkondisikan dirinya.
• Pengkondisian  stress.
• Budi  distress….. Alan  eustress
Sumber Stres

Internal
• Dari dalam diri (infeksi)

Eksternal
• Dari luar diri (pindah ke kota lain, kematian
anggota keluarga, tekanan pekerjaan)
Tahapan Stress
Stres ringan

Tahap 1 Disertai perasaan semangat bekerja besar, berlebihan (over acting)


Penglihatan terlihat “tajam” tidak seperti biasa, tapi cadangan energi semakin menipis

Timbul keluhan, cadangan energi turun karena kurang istirahat

Tahap 2 Mudah letih, Lelah, perut tidak nyaman, otot punggung pegal

Gangguan lambung dan usus semakin terasa, ketegangan dan tidak tenang, gangguan emosi meningkat, insomnia, koordinasi tubuh terganggu

Tahap 3 Harus konsultasi dokter, istirahat

Aktivitas pekerjaan menjadi sulit dan membosankan, ketidak mampuan melaksanakan kegiatan rutin, gangguan pola tidur, mimpi tegang

Tahap 4 Penurunan konsentrasi dan daya ingat, timbul perasaan takut dan cemas

Kelelahan fisik dan mental mendalam, tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana, gangguan sistem pencernaan (GI

Tahap 5 disorder)
Takut, cemas meningkat, bingung dan panik

Tahap klimaks, serangan panik dan takut mati. Serangan berulang bawa ke UGD

Tahap 6 Gambaran: denyut jantung keras, susah napas, gemetar sekujur tubuh, keringan bercucuran, tidak ada tenaga, pingsan.
Gangguan fungsional organ tubuh karena stressor psikososial melebihi kemampuan seseorang untuk mengatasinya
Reaksi Fisiologis dan Psikologis Terhadap
Stres

Reaksi Fisiologis
• Rambut, wajah, kulit, sistem pernapasa,
sistem perkemihan
Reaksi Psikologis
• Kecemasan (anxiety), takut, depresi,
mekanisme pertahanan ego
Definisi Adaptasi

Upaya untuk
mempertahankan
fungsi optimal yang
melibatkan refleks,
mekanisme otomatis
untuk perlindungan
mekanisme koping
dan idealnya
mengarah pada
penyesuaian atau
penguasaan situasi
Dimensi Adaptasi

Adaptasi Task oriented reaction (berbicara dengan orang lain, mencari tahu,
Latihan mengurangi stress)
Psikologis Ego oriented reaction (rasionalisasi, displacement, proyeksi, represi,
supresi, denial)

Adaptasi Proses penyesuaian sesuai norma berlaku di masyarakat

sosial Berkumpul dengan masyarakat dalam kegiatan kemasyarakatan


budaya
Adaptasi Perubahan perilaku yang didasarkan pada keyaninan sesuai agama
yang dianut.
Spiritual Apabila stress, seseorang akan giat melakukan ibadah
Mengukur tingkat ketahanan
stress
• Skala Miller dan Smith
Alat ukur terdiri dari 20 aktivitas kehidupan sehari-
hari dengan masing-masing aktivitas diberi skor 1-5.
Total skor = ……. – 20 = …. Poin

Interpretasi terhadap stress:


0-10 poin = ketahanan luar biasa
11-30 = Tidak terlalu rentan
31-50 = Cukup rentan
51- 74 = Rentan
75-80 = Sangat rentan
Manajemen stres
Konsep Sehat

• Suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial serta tidak
hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.

• Sehat mengandung tiga karakteristik yang meliputi merefleksikan perhatian


pada individu sebagai manusia, memandang sehat dalam konteks lingkungan
internal maupun eksternal, hidup yang kreatif dan produktif
Definisi WHO tentang sehat

1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh


2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal
dan eksternal
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup
Sehat (Pender, 1982)

• Aktualisasi (perwujudan) yang diperoleh individu melalui kepuasan


dalam berhubungan dengan orang lain, perilaku yang sesuai
dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten.
• Penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan
integritas sosial.
Sehat (Payne, 1983)

• Fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care


resources) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri
(self care action).

• Self care resources mencakup pengetahuan, keterampilan


dan sikap.

• Self care action merupakan perilaku yang sesuai dengan


tujuan diperlakukan untuk memperoleh, mempertahankan
dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual.
Kesehatan menurut UU no. 36/2009
Fisik Seseorang tidak merasa sakit
• Secara klinis tidak ada penyakit, semua organ tubuh normal, tidak ada gangguan fungsi tubuh

Mental Mental Health


• Kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional dari seseorang dan perkembangan itu
berjalan selaras dengan keadaan orang-orang lain

Spiritual
• Seseorang mampu mengekspresikan rasa syukur, pujian atau penyembahan terhadap Sang Pencipta

Sosial
• Warga negara mempunyai cukup kemampuan untuk memelihara dan memajukan kehidupannya sendiri dan keluarganya,
memungkinkan bekerja dan menikmati hiburan pada waktunya

Ekonomi
• Produktivitas seseorang  memiliki pekerjaan atau menghasilkan secara ekonomi (dewasa); memiliki kegiatan
(anak/remaja/pensiun/usia lanjut)
Konsep Sakit

• Seseorang tidak mampu melaksanakan aktivitas sehari-


hari,
• bila fisik terasa tidak nyaman dan benar-benar sakit,
• bila psikis merasa ada gangguan;
• bila terdapat ketidakseimbangan antara fisik dengan
psikis sehingga tidak mampu mengendalikan aktivitas.
Sakit

• Gangguan dalam fungsi normal individu sebagai


totalitas, termasuk keadaan organisme sebagai
sistem biologis dan penyesuaian sosialnya
(Parsons, 1972)
Beberapa aspek pendekatan sakit

Biologis Dinyatakan dalam hubungannya dengan tubuh yang melaksanakan fungsi


biologis, dapat dibedakan jelas antara sakit dan sehat

Medis Secara badaniah, rohaniah dan secara sosial memiliki kemampuan untuk
mengembangkan diri dan memanfaatkannya

Antropologis Disiplin biobudaya yang memberi pengertian pada aspek biologis dan
sosial budaya dari tingkah laku manusia, terutama cara interaksi antara
keduanya di sepanjang sejarah kehidupan manusia
Tiga kriteria sakit (Baursans, 1965)

Adanya gejala: suhu tubuh naik, kemerahan, nyeri 


kalor, rubor, dolor

Persepsi merasa baik, buruk, sakit

Kemampuan melaksanakan aktivitas sehari-hari,


bekerja atau sekolah
Konsep Penyakit

• Sesuatu yang didapatkan oleh seorang pasien dari dokter


setelah merasakan gejala-gejala (Casell)

• Gangguan fungsi atau adaptasi dari proses biologis dan


psikofisiologis pada seseorang (Kleinmen)
Konsep sakit - penyakit

Penyakit (disease)
• Bentuk reaksi biologis terhadap suatu organisme, benda asing atau
luka (injury).
• Ditandai oleh perubahan fungsi tubuh sebagai organisme biologis.

Sakit (hines)
• Penilaian seseorang terhadap penyakit sehubungan dengan
pengalaman yang langsung dialaminya.
• Ditandai dengan perasaan tidak enak (feeling unwell)
Kombinasi alternatif antara sakit dan penyakit

Kombinasi Alternatif Tidak ada penyakit Ada penyakit

Tidak dirasa sakit Area 1 Area 2

Dirasakan sakit Area 3 Area 4


Interpretasi Tabel

1. Area 1 (No disease and no illness): Seseorang tidak menderita penyakit (secara
klinis) dan tidak merasa sakit (sehat)

2. Area 2 (Disease but no illness): Seseorang menderita penyakit, tetapi tidak


merasakan sakit  banyak terjadi di masyarakat sehingga muncul perbedaan
konsep sehat-sakit antara masyarakat dengan petugas kesehatan

3. Area 3 (Illness but no disease): Seseorang merasa sakit, tetapi secara klinis tidak
ada penyakit di tubuhnya  gangguan psikis

4. Area 4 (Illness with disease): Seseorang merasa sakit dan secara klinis memang
ada penyakit di tubuhnya  memang sakit
Riwayat alamiah  mempengaruhi perilaku individu

1. Terhadap perilaku individu sakit


• Reaksi berbeda pada setiap orang tergantung asal penyakit. Jangka singkat  sedikit
perubahan perilaku. Jangka berat  perubahan perilaku yang lebih luas (penolakan, marah,
menarik diri)
2. Terhadap emosi individu sakit
• Jangka singkat  emosional, rasa takut, menderita fisik dan mental
• Penyakit berat  perubahan emosi dan perilaku (ansietas, syok, penolakan, marah)
3. Terhadap peran dan dinamika keluarga peran
• Seseorang dalam keluarga bervariasi, seperti pencari nafkah, pengambil keputusan, seorang
profesional/ortu. Perubahan tidak terlilhat drastis dan berlangsung lama (adaptasi). Jika
ayah sakit  pengambilan keputusan tertunda
4. Terhadap konsep diri (citra tubuh/body image; peran diri/role; identitas
diri/identity; ideal diri/self ideal; harga diri/self esteem)
Faktor yang mempengaruhi keyakinan dan
tindakan seseorang tentang sehat
Faktor Internal Faktor Eksternal
• Tahap pertumbuhan dan perkembangan. mis: • Kebiasaan di keluarga. Keyakinan dan tindakan
balita merasakan sakit, tapi tidak mampu terhadap kesehtan dipengaruhi faktor kebiasaan. Mis:
mengungkapkan jika ibu sering mengajak anak melakukan pemeriksaan
• Pendidikan atau tingkat pengetahuan. gigi rutin, maka kebiasaan itu akan diteruskan ke
Seseorang yang mengetahui cara penularan anaknya.
covid-19 memakai APD • Faktor sosioekonomi. Faktor sosial (stabilitas
• Cara seseorang merasakan fungsi fisik. perkawinan, gaya hidup, dan lingkungan kerja).
Seseorang dengan GGK akan merasa tingkat Faktor ekonomi (penghasilan). Faktor sosioekonomi
kesehatan berbeda dengan sakit pilek, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadi penyakit.
upaya kesehatan pun berbeda. • Budaya/kultur. Diturunkan dari ortu. Mis: kejang
• Faktor emosi. Emosi stabil  respon emosional dengan cara mengikat penderita dan
kecil; emosi tidak stabil  menyalahkan menyembunyikan di bawah tempat tidur.
keadaan Ketika sakit
• Spiritual. Keyakinan dan tindakan
mempengaruhi cara pandang, mis: imunisasi,
euthanasia, KB.
Rentang Sehat-Sakit

1. Tahap Pre-Patogenesis (Stage of Susceptibility)


• Interaksi antara host-bibit penyakit-lingkungan. Daya tahan tubuh host masih kuat (terasa sehat)
2. Tahap Inkubasi (Stage of Presymtomatic Disease)
• Bibit penyakit sudah masuk ke dalam tubuh host, gejala penyakit belum nampak. Inkubasi penyakit
waktunya berbeda. Horison klinik ialah garis yang membatasi tampak atau tidaknya gejala penyakit.
3. Tahap Penyakit Dini (Stage of Clinical Disease)
• Muncul gejala penyakit. Seseorang sudah merasa sakit (ringan) tapi masih dapat melakukan aktivitas
(tidak berobat). Dapat menimbulkan KLB/wabah.
4. Tahap Penyakit Lanjut
• Penyakit makin bertambah hebat. Penderita tidak dapat melakukan pekerjaan, umumnya
memerlukan perwatan (bed rest).
5. Tahap Akhir Penyakit
• Perjalanan penyakit berhenti ditandai dengan keadaan: sembuh sempurna, sembuh dengan cacat,
karier, kronis, meninggal dunia
Manfaat Informasi riwayat alamiah

• Diagnostik: menentukan masa inkubasi jenis penyakit


• Pencegahan: mengetahui mata rantai perjalanan penyakit untuk
mengupayakan pencegahan penyakit
• Terapi: fase paling awal, lebih baik diberikan lebih baik hasil yang
diharapkan
Refleksi

1. Bagaimanan perasaan anda setelah mempelajari konsep sehat-


sakit
2. Ungkapkan perubahan pengetahuan yang anda alami dan
dampaknya dalam hubungan dengan orang lain
3. Identifikasi kelebihan dan kekurangan anda selama proses
pembelajaran
4. Mintalah masukan anggota tim untuk meningkatkan kemampuan
anda dalam memahami konsep sehat sakit
5. Catat kekurangan untuk perbaikan pada masa yang akan datang
dan gunakan kelebihan anda untuk meningkatkan motivasi anda.
Referensi

Sapada, E. dan Asmalinda, W. 2022. Buku Ajar Patofisiologi. Cetakan 1. Literasi


Nusantara Abadi: Malang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai