Anda di halaman 1dari 13

KONSEP SEHAT DAN SAKIT

1. PUTRI PEBRIANA ALDILA’S 20180606004


2. OKTAVIANI 20180606016
3. AYU MUDMAINA 20180606032
4. ROSA AMELIA 20180606037
5. DEVI SOLEHA 20180606052
6. PINKKA NABILA TAHANI 20180606057
7. IGNASIA BERTHOLINI PALIMBANAN 20180606059
DEFINISI SEHAT MENURUT DEPKES RI
UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa :
Kesehatan adalah Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian
ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari
unsur–unsur fisik, mental, dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa
merupakan bagian integral kesehatan.

Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan Suatu keadaan yang


dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan
eksternal  (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam mempertahankan
kesehatannya.
DEFINISI SEHAT MENURUT PENDER (1982)

Sehat adalah Perwujudan individu yang diperoleh melalui


kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (Aktualisasi).
Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten
sedangkan penyesesuaian diperlukan untuk mempertahankan
stabilitas dan integritas struktural.
DEFINISI SEHAT MENURUT PAUNE (1983)

Mengatakan sehat adalah Fungsi efektif dari sumber-sumber


perawatan diri (self care resources) yang menjamin tindakan
untuk perawatan diri secara adekuat (self care actions). Self care
resources mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Self
care actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan
diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan
meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual.
CIRI CIRI SEHAT
Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni:
1. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
2. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk
mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir,
sedih dan sebagainya.
3. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam
mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan
sebagainya terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah
SWT dalam agama Islam). Misalnya, dilihat dari praktik
keagamaan seseorang.
KONSEP SAKIT
Sakit adalah Respon seseorang terhadap penyakit. Hal tersebut
merupakan Proses yang abnormal di mana levelfungsi seseorang berubah
dibandingkan level sebelumnya. Respons tersebut berbeda pada setiap
orang dan dipengaruhi oleh persepsi diri, persepsi lainnya, efek terhadap
perubahandan tubuh, struktur dan fungsi, efek terhadap perubahan-
perubahan tersebut tentang peran dan hubungan: budaya, nilai spiritual
dan kepercayaan (Basavanthappa, 2003).
Sakit tidak hanya hadirnya proses penyakit. Sakit dikatakan sebagai
status di mana fungsi fisik, emosional, intelektual, perkembangan sosial
atau fungsi spiritual seseorang mengalami penurunan dibandingkan
pengalaman seseorang (Basavanthappa, 2003).
DEFINISI SAKIT MENURUT DEPKES RI
UU No. 23 tahun Tahun 1992 tentang Kesehatan menyatakan
bahwa :
Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit
menahun (kronis), atau gangguan kesehatan lain yang
menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya terganggu. Walaupun
seseorang sakit (istilah sehari-hari), seperti: masuk angin, pilek,
tetapi bila ia tidak terganggu untuk melaksanakan kegiatannya,
maka ia di anggap tidak sakit.
DEFINISI SAKIT MENURUT BAUMAN (1965)

Seseorang menggunakan tiga kriteria untuk menentukan apakah


mereka sakit :
1. Adanya gejala : naiknya temperature, nyeri.
2. Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk,
sakit.
3. Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja,
sekolah.
DEFINISI SAKIT MENURUT PARSON
(1972)

Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu


sebagai totalitas, termasuk keadaan organisme sebagai
system biologis dan penyesuaian sosialnya.
CIRI-CIRI SAKIT

1. Individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh :


merasa dirinya tidak sehat/merasa timbulnya berbagai
gejala. Mempunyai 3 aspek, yaitu :
a. Secara fisik : nyeri, panas tinggi.
b. Kognitif : interprestasi terhadap gejala.
c. Respons emosi terhadap ketakutan/kecemasan.
2. Asumsi terhadap peran sakit
PAIN ASSESSMENT
Secara umum, skala ini digambarkan dalam bentuk nilai angka,
yakni 1-10. Berikut ini adalah jenis skala nyeri berdasarkan nilai
angka, yaitu :
Skala 0, tidak nyeri
Skala 1, nyeri sangat ringan
Skala 2, nyeri ringan. ada sensasi seperti dicubit, namun tidak begitu
sakit
Skala 3, nyeri sudah mulai terasa, namun masih bisa ditoleransi
Skala 4, nyeri cukup mengganggu (contoh: nyeri sakit gigi)
Skala 5, nyeri benar-benar mengganggu dan tidak bisa di diamkan
dalam waktu lama
Skala 6, nyeri sudah sampai tahap mengganggu indera, terutama
indera penglihatan
Skala 7, nyeri sudah membuat Anda tidak bisa melakukan aktivitas
Skala 8, nyeri mengakibatkan Anda tidak bisa berpikir jernih, bahkan terjadi
perubahan perilaku
Skala 9, nyeri mengakibatkan Anda menjerit-jerit dan menginginkan cara
apapun untuk menyembuhkan nyeri
Skala 10, nyeri berada di tahap yang paling parah dan bisa menyebabkan
Anda tidak sadarkan diri
TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai