bahu berupa inflamasi (kemera), luka ataupun bengkak dan biasanya akibat terjepitnya struktur – struktur yang ada di sekitarnya.Tendon ini sering mengalami cedera akibat gerakan lengan yang terlalu sering digerakkan melampaui kepala secara berulang.Bila terjadi Injury pada otot Rotator Cuff akan berakibat Gerakan Abduksi lengan terbatas dimana sampai 90˚ akan sangat berat dilakukan serta memerlukan tenaga yang extra dan sebaiknya. Gambar : Pato Fisiologi • Tendinitis Supraspinatus berada diterowongan yang dibentuk ole caput humeri dengan acromion berikut ligamen coracoacromial bersama dengan Tendon Bicep caput Longum. Kelainan pada jalan keluarnya otot supraspinatus akan menyebabkan syndrome penjepitan dan tendonitis Rotator Cuff disebut Tendinitis Supraspinatus. Dimana pada penderita Tendinitis Supraspinatus, cenderung tubuhnya akan berusaha untuk menyembuhkannya dengan cara memicu peradangan.Radang akan meningkatkan peredaran darah, yang membawa bahan Gizi pada jaringan yang rusak bersama dengan agen immunogenic untuk menyerang infeksi atau peradangan, dengan hasil bengkak,tenderness,nyeri,panas dan merah pada kulit. Tendinitis Supraspinatus diklasifikasikan menjadi 2 : 1. Tendinitis Supraspinatus Primer (Intrinsik) merupakan kasus tendinitis supraspinatus dimana penyebab yang mendasar dan tidak dapat di identifikasi, biasanya berupa osteofit pada acromion, calcific deposit pada area sub acromial 2. Tendinitis Supraspinatus Sekunder : merupakan penyebab yang mendasar yang dapat di identifikasi (pada saat gejala muncul dapat diketahui dengan jelas penyebabnya). Berupa pembebanan yang berlebihan pada otot – otot Rotator Cuff dan immobilisasi akibat ketidakseimbangan pembagian beban kerja otot. Proses patologis Tendon Supraspinatus sebelum berinsersio pada Tuberculum Majus Humeri, akan melewati terowongan pada daerah bahu yang dibentuk oleh caput Humeri dengan bungkus kapsul sendi glenohumeral sebagai alasnya dan acromion serta ligamentum coracoacromiale sebagai penutup atasnya. Disini tendon tersebut akan saling bertumpang tindih dengan tendon dari kapsul longus bicep. Adanya gesekan dan penekanan yang berulang – ulang serta dalam jangka waktu yang lama oleh Tendon Biceps, ini akan mengakiatkan kerusakan Tendon Supraspinatus dan berlanjut jadi tendinitis supraspinatus. Penjepitan tendon supraspinatus sepanjang jalan keluarnya otot supraspinatus dapat terjadi juga oleh tekanan dari luar dari otot Rotator Cuff. Faktor immobilisasi merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan perlengketan intra atau ekstra seluler pada tendon, kapsul, ligamen, kemudian kelenturan jaringan menjadi menurun dan menimbulkan kekakuan. Ole karena adanya immobilisasi maka akan terjadi gangguan fungsional bahu dan lambatnya sirkulasi pada jaringan periartikuler sehingga dapat menyebabkan perlengketan proteoglikans yang dikenal dengan abnormal crosslink. Sementara itu jaringan pada posisi memendek dijumpai dengan serabut kolagen yang bergelombang sehingga apabila terjadi abnormal crosslink oleh proteoglikans akan menimbulkan kekakuan sendi dan nyeri. Pemeriksaan secara Umum 1. Pemeriksaan fungsi gerak dasar dengan gerakan Abduksi – Adduksi dan Elevasi – Depresi terdapat painfull arc 2. Test pada gerakan aktif menimbulkan nyeri, sedangkan test pada gerakan pasif kadang menimbulkan nyeri sampai tidak nyeri 3. Tes Isometrik dengan melawan tahanan terdapat nyeri 4. Tes khusus Palpasi posisi rotasi internal – ekstensi - adduksi Penanganan secara Umum • 1. Stabilisasi pada Bahu • 2. Ultrasound • 3. codman pendullar exercise