0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang analisis internal dan eksternal yang mempengaruhi peran komite keperawatan di rumah sakit rujukan nasional. Analisis internal menunjukkan kekuatan pendukung seperti regulasi yang mendukung dan sumber daya manusia yang kompeten, namun juga mengidentifikasi kelemahan seperti budaya mutu yang masih rendah dan kompetensi seminar yang belum optimal. Sementara itu, analisis eksternal mengidentifikasi peluang seperti d
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang analisis internal dan eksternal yang mempengaruhi peran komite keperawatan di rumah sakit rujukan nasional. Analisis internal menunjukkan kekuatan pendukung seperti regulasi yang mendukung dan sumber daya manusia yang kompeten, namun juga mengidentifikasi kelemahan seperti budaya mutu yang masih rendah dan kompetensi seminar yang belum optimal. Sementara itu, analisis eksternal mengidentifikasi peluang seperti d
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang analisis internal dan eksternal yang mempengaruhi peran komite keperawatan di rumah sakit rujukan nasional. Analisis internal menunjukkan kekuatan pendukung seperti regulasi yang mendukung dan sumber daya manusia yang kompeten, namun juga mengidentifikasi kelemahan seperti budaya mutu yang masih rendah dan kompetensi seminar yang belum optimal. Sementara itu, analisis eksternal mengidentifikasi peluang seperti d
1. RS rujukan nasional 1. Sikap kritis dan kesadaran hukum masyarakat semakin
EKSTERNAL 2. Dukungan pengembangan profesi dari RS meningkat. 3. Tuntutan mutu profesi dalam era globalisasi 2. Kesenjangan implementasi asuhan keperawatan 4. Tingginya minat komite RS lain untuk studi yang didapat di pendidikan dengan area praktik INTERNAL banding. 3. Harapan manajemen terhadap prestasi organisasi 5. Harapan anggota terhadap peran komite. 4. Budaya “ No Blaming” belum optimal. 6. Organisasi komite tingkat propinsi dan nasional. 5. Keterbatasan waktu pihak terkait untuk koordinasi dengan komite keperawatan. 6. Miss persepsi dan motivasi anggota terhadap komite
STRENGTH Comparative Advantages Mobilization
1. Landasan kuat (PMK No. 49 2013, UU 1. Pembenahan infra struktur. 1. Role model mutu profesi keperawatan sebagai change keperawatan, SK direktur utama) 2. Pelatihan SDM (Komite dan Seminatan) secara agent. 2. RS terakreditasi KARS dan JCI periodik 2. Koordinasi dengan pendidikan dan organisasi profesi 3. SDM: tenaga purna waktu, Seminatan di 3. Penyusunan proker seminatan sesuai dengan skala untuk standart kompetensi area praktik. setiap area praktik. prioritas RS 3. Pelaporan tepat waktu dan berkualitas. 4. Produk: mutu profesi keperawatan 4. Branch marking komite keperawatan dg RS lain 4. Peningkatan Efektifitas waktu, dana dan sumber daya 5. Sumber dana tersedia yang setara. dalam koordinasi dengan pihak terkait. 6. Sarana & Pra sarana: Ada ruang kantor dan 5. Aktif dalam organisasi komite keperawatan 5. Pro aktif dan peka terhadap setiap kebijakan dan arsip Tingkat nasional. polemik. 6. Efisiensi dan transparansi birokrasi. 6. Resosialisasi peran komite
WEAKNESS Divestment/Investment Damage Control
1. Budaya peningkatan mutu masih rendah 1. Pembenahan dan optimalisasi infrasturktur. 1. Peningkatan motivasi dengan optimalisasi supervisi. 2. Perilaku caring masih rendah 2. Optimalisasi sumber daya manusia 2. Focusing pada tahap perubahan. 3. Kompetensi seminatan belum optimal. 3. Optimalisasi standart kerja dan inovasi birokrasi di 3. Mewujudkan tata kelola organisasi yang baik. 4. Mayoritas perawat pada level PK 1 setiap sub komite. 5. Efektifitas hasil kredensial belum diketahui 4. Efektifitas monitor dan evaluasi. 6. Hambatan birokrasi pengembangan profesi. 5. Optimalisasi peran dan fungsi seminatan. 7. Program E- Data profil belum terwujud 6. Penataan organisasi menuju tata kelola organisasi 8. Belum ada Ners Edukator tenaga keperawatan yang baik 7. Revisi dan evaluasi proses kredensial. 8. Realisasi Program E- Data profil