Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Botani

“Pengantar Botani dan Mikroskrop”

Disusun oleh:
Nama : Nida’an Khofiyya
NIM : 210540200111129
Kelas :H
Asisten : Valentcia Pradipta Yudhi

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum, botani merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang
mempelajari tentang tanaman atau tumbuhan. Dimana hal ini juga terfokus
pada struktur, sifat, dan proses biokimia dari tanaman itu sendiri. Selain itu,
botani juga mempelajari tentang klasifikasi tumbuhan dan studi penyakit
tumbuhan beserta interaksinya terhadap lingkungan (Tim Asisten Praktikum
Botani Universitas Brawijaya, 2021).
Karena botani terfokus mempelajari tentang bagian-bagian dari setiap
struktur tumbuhan itu sendiri, maka ditengah kemajuan ilmu sains yang terus
berkembang, tentu hal ini tidak mungkin lepas dari mikroskop sebagai kunci
agar kita dapat memahami secara nyata setiap bagian dari tumbuhan itu
sendiri. Terbatasnya kemampuan panca indera manusia menjadi salah satu
faktor mengapa mikroskop menjadi begitu penting dalam penelitian sains.
Mikroskop merupakan salah satu alat penting untuk menunjang
keberlanjutan dari ilmu sains. Lebih daripada itu, fungsi dari mikroskop sendiri
adalah untuk memperbesar obyek yang hendak diamati. Sehingga dapat
ditarik kesimpulan jika mikroskop adalah alat penting yang wajib ada dalam
suatu laboratorium.

1.2 Tujuan
Berikut ini beberapa tujuan dari praktikum botani pertama dengan tema
“Pengantar Botani dan Mikroskop”.
1. Agar dapat mengetahui definisi botani menurut beberapa ahli.
2. Agar dapat mengetahui manfaat botani di Bidang Pertanian.
3. Agar dapat mengetahui definisi mikroskop menurut beberapa ahli.
4. Agar dapat mengetahui macam-macam mikroskop
5. Agar dapat mengetahui bagian-bagian dari mikroskop

1.3 Manfaat
Berikut ini merupakan beberapa manfaat dari pelaksanaan praktikum
botani pertama dengan tema “Pengantar Botani dan Mikroskop”
1. Agar dapat memahami definisi botani
2. Agar dapat mengerti manfaat botani di Bidang Pertanian
3. Agar dapat memahami definisi dari mikroskop
4. Agar dapat membedakan macam-macam mikroskop
5. Agar dapat mengerti tata cara penggunaan mikroskop
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Botani
Secara umum, Botani merupakan salah satu cabang dalam ilmu biologi
yang terfokus dalam mempelajari setiap aspek tumbuhan. (Wahono dan
Abidin, 2019) menyatakan bahwa Ilmu Botani adalah salah satu cabang
Biologi yang paling besar, bersama dengan zoologi dan mikrobiologi. Saling
berkaitan (Kiani & Mamedov, 2017) menyatakan bahwa Botani adalah
pemeriksaan ilmiah karakter tumbuhan. Sedangkan (Shipunov, 2018) juga
menyatakan hal yang sama, namun beliau sedikit menambahkan bahwa
dalam ilmu botani juga mempelajari organisme mirip tumbuhan. Dengan
demikian, dalam botani semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan tumbuhan
akan dipelajari, seperti reproduksi, metabolisme, perkembangan, interaksi
dengan komponen biotik dan abiotik, serta evolusi tumbuhan (Rusdi & Omar,
2019). Selain hal-hal tersebut, pada ilmu Botani juga dipelajari fisiologi dan
proses kehidupan tumbuhan. Ilmu Botani juga merupakan salah satu cabang
dari Ilmu Ekologi, dimana Ilmu Botani dipakai untuk mengukur hubungan
timbal balik antara tumbuhan dengan lingkungannya.
Sebagai penguatan mengenai deskripsi dan batas-batas Ilmu Botani
(Dhaniaputri, 2017) juga menjabarkan mengenai wawasan dasar tentang ilmu
Botani, yang meliputi sel dan organel penyusun sel tumbuhan, morfologi
tumbuhan, anatomi tumbuhan, dan budidaya tumbuhan. Masih ada lagi
cabang ilmu botani lainnya, yaitu taksonomi atau klasifikasi tumbuhan, ekologi
tumbuhan, kultur jaringan tumbuhan dan senyawa metabolit sekunder
(fitokimia). Dengan mempelajari ilmu botani diharapkan dapat membantu kita
memahami mengapa tanaman sangat penting bagi dunia. Tanaman memulai
sebagian besar rantai makanan dan energi, mereka memberi kita oksigen,
makanan, juga obat-obatan (Shipunov, 2018)

2.2 Manfaat Botani di Bidang Pertanian


Adanya ilmu botani yang mempelajari tentang tanaman, dapat memberikan
manfaat pada bidang pertanian sebagai berikut :
1) Menjawab masalah mengenai penyebab adanya hama dan penyakit dalam
tanaman dan cara pengobatannya.
2) Dapat menemukan bibit-bibt unggul tanaman sebagai solusi untuk
peningkatan kualitas dan produksi tanaman sehingga membantu Indonesia
untuk mencapai swadaya.
3) Mengetahui konsep dasar tanaman itu sendiri. Seperti sifat-sifatnya, cara
beradaptasinya, bagaimana cara tumbuhan tersebut bertahan hidup.
Sehingga kita dapat mengetahui tata cara perawatan dari tanaman itu
sendiri dan membantu sektor pertanian untuk dapat berkembang

2.3 Definisi Mikroskop


Secara ringkas dan umum, mikroskop adalah salah satu alat yang dapat
dipastikan ada dalam sebuah laboratorium. Menurut (Mahartini, 2018)
menyatakan bahwa mikroskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk
melihat suatu obyek yang kecil, yang jika dilihat secara kasat mata kita tidak
dapat melakukannya kecuali dengan bantuan dari mikroskop. Memperkuat
definisi, (Bambang et al, 2018) dan (Hartati et al, 2011) juga menyatakan jika
mikroskop merupakan alat untuk membantu melihat atau mengamati benda
kecil agar tampak lebih jelas dan besar karena kemampuan pembesarnya
yang kuat.
Menurut (Hartati et al, 2011) Mikroskop dapat digunakan untuk ilmu
pengetahuan dan Pendidikan [1], evaluasi sifat benda [2], domain medis [3],
control kualitas [4], penyelidikan film tipis [5], dan analisis biomedis [6].
(Okamoto et al, 2013) juga turut menambahkan, fungsi dasar dari mikroskop
itu sendiri yaitu untuk melakukan evaluasi bahan buram atau jaringan biologi.

2.4 Macam-macam Mikroskop


Menurut (Artanti et al, 2018) ditinjau dari segi jumlah lensa mata atau eye
piece. Mikroskop dibagi dalam 3 macam:
1. Mikroskop Monokuler,
2. Mikroskop Binokuler,
3. dan Mikroskop Trinokuler
Sedangkan jika ditinjau dari segi kegunaan atau pemakaian, ada banyak
jenis mikroskop, diantaranya sebagai berikut:
1. School Microscope atau Mikroskop belajar
Mikroskop ini biasanya digunakan untuk pembelajaran di sekolah.
Karakteristik dari mikroskop ini cukup sederhana sehingga mudah
digunakan sebagai media pembelajaran dalam sekolah.
2. Mikroskop Riset Binokuler
Mikroskop yang memiliki daya pemisahan lebih baik daripada mikroskop
lainnya, perbesaran lebih kuat, dan juga jernih. Mikroskop ini juga
dilengkapi dengan kamera untuk kebutuhan dokumentasi.
3. Mikroskop stereo
Menggunakan mikroskop stereo biasanya mempengaruhi obyek terlihat
lebih jelas, lebih baik, dan juga jernih. Selain itu pada mikroskop ini obyek
seakan terlihat timbul.
4. Mikroskop Elektron
Mikroskop ini pencahayaannya bersumber dari cahaya elektron.
Perbesaran yang mampu dicapa mencapai 500.000 kaH.
2.5 Bagian-bagian Mikroskop

Gambar 1 Bagian dari Mikroskop (Hukama, 2015)

Penjelasan bagian mikroskop:


1. Kaki Mikroskop
Seperti fungsi dari kaki manusia. Kaki mikroskop berfungsi untuk
menopang dan memperkuat kedudukan mikroskop.
2. Lengan
Lengan mikroskop digunakan untuk memegang mikroskop pada
saat kita hendak memindah mikroskop.
3. Cermin.
Cermin memiliki dua sisi, yaitu sisi datar dan sisi cekung, fungsinya
untuk memantulkan sinar dan sumber sinar. Saat sumber sinar cukup
terang cermin datar digunakan, dan hal ini berlaku kebalikan dengan
cermin cekung yang digunakan saat sinar redup.
4. Kondensor
Kondensor terdiri dari lensa gabungan yang fungsinya untuk
mengumpulkan sinar.
5. Diafragma
Diafragma memiliki fungsi untuk mengatur banyaknya sinar yang
masuk dengan mengatur bukaan iris.
6. Meja preparat
Meja preparat berfungsi sebagai tempat meletakkan objek (preparat)
yang akan dilihat. Objek diletakkan di meja dengan dijepit oleh penjepit.
7. Tabung.
Pada bagian atas tabung terdapat lensa okuler, dengan perbesaran
tertentu. Sedangkan pada bagian bawah tabung terdapat revolver
dimana pada revolver tersebut terdapat lensa objektif.
8. Lensa Objektif
Lensa objektif berperan dalam pembentukan bayangan pertama.
Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada
bayangan akhir. Ciri penting lensa obyektif adalah memperbesar
bayangan obyek dengan perbesaran beraneka macam.
9. Lensa Okuler
Lensa ini terletak pada bagian ujung atas tabung, yang tentunya
dekat dengan mata pengamat. Lensa ini fungsinya untuk memperbesar
bayangan yang sebelumnya telah dihasilkan oleh lensa obyektif.
10. Sekrup Pengarah Kasar dan Halus
Sekrup ini terletak pada bagian lengan dan berfungsi untuk
mengatur posisi lensa objektif terhadap objek yang hendak dilihat. Pada
mikroskop tabung tegak, sekrup kasar dan halus memiliki fungsi untuk
menaik turunkan tabung sekaligus lensa objektif. Sedangkan pada
mikroskop tabung miring, pengatur kasar dan halus berfungsi untuk
menaikturunkan meja preparat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Botani merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari
tentang tanaman. Dimana untuk dapat mengetahui fisiologi, struktur,
termasuk bagian-bagian dari tumbuhan itu sendiri membutuhkan
mikroskop sebagai alat pembesar untuk mengamati obyek yang tidak dapat
terpisahkan ketika mempelajari ilmu botani.
3.2 Saran
Semoga laporan ini mampu membawa manfaat untuk kebaikan
bersama. Jika ada kesalahan, kedepannya akan penulis perbaiki dan lebih
berhati-hati dalam mengerjakan laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Artanti, Dita et al. (2018). Modul Praktikum Instrumentasi Mikro. Modul Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Dhaniaputri, R. (2017). Ilmu Botani Sebagai Dasar Keanekaragaman Jenis
Tumbuhan dalam Pelestarian Lingkungan. In Prosiding SNPS (Seminar
Nasional Pendidikan Sains) (pp. 338-345).
Hartati, S., Harjoko, A., & Supardi, T. W. (2011). The digital microscope and its
image processing utility. TELKOMNIKA (Telecommunication Computing
Electronics and Control), 9(3), 565-574.
Hukama, A. (2015). PENGENDALI PENEMPATAN POSISI PREPARAT PADA
MIKROSKOP DIGITAL UNTUK PENGAMBILAN CITRA PANORAMA.
Tugas Akhir (Skripsi) Mahasiswa Insitut Teknologi Sepuluh Nopember.
Kiani, E., & Mamedov, T. (2017). Identification of plant disease infection using soft-
computing: Application to modern botany. Procedia computer
science, 120, 893-900.
Mahartini, Ni Nyoman. (2018). Mikroskop. Makalah Universitas Udayana.
Ono, T., Okamoto, R., & Takeuchi, S. (2013). An entanglement-enhanced
microscope. Nature communications, 4(1), 1-7.
Rusdi, M., & Omar, M. A. (2019). Contribution Of Animals and Plants in Prospering
Lives According to Al-Quran. Journal of Techno Social Vol. 11 No. 1, 39-
45.
Shipunov, A. (2018). Introduction to botany. Lecture notes. February, 8, 2018.
Subali, Bambang et al. (2018). Implementasi Model Pelatihan Pembelajaran IPA
Berbasis DIGITAL IMAGE CREATOR FOR OPTICAL MICROSCOPE
(DIGICOM) pada Guru Fisika Kabupaten Demak. Unnes Physics Education
Journal 7 (3).
Wahono, W., Asy'ari, A. A., & Abidin, R. (2018). BOTANI SEBAGAI MEDIA
EDUKASI UPAYA MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN
SEJAK DINI PADA SISWA TK AISYIYAH 52 SURABAYA. In Seminar
Nasional dan Call for Paper “Membangun Sinergitas Keluarga dan Sekolah
Menuju PAUD Berkualitas (pp. 270-278).
LAMPIRAN

No. Screenshot Jurnal dan Buku

1.

2.

3.

4.
5.

6.

7.

8.

9.
10.

11.

Anda mungkin juga menyukai