Anda di halaman 1dari 21

Pentingnya Mempelajari Ilmu Tanah

Defenisi Konsep Tanah dan Lahan


Oleh: Sri Mulyani., SP., M.Si
Mengapa Kita Perlu Mempelajari Ilmu Tanah?

1. Untuk mengetahui bagaimana menggunakan dan


melestarikan tanah secara benar.
2. Untuk memahami bagaimana sifat-sifat tanah
mempengaruhi berbagai penggunaan tanah
3. Untuk memahami variabilitas tanah
4. Untuk memahami bagaimana memodifikasi sifat tanah
untuk memperbaiki kualitasnya untuk penggunaan
tertentu.
5. Untuk memahami hubunggan antara tanah dan lingkungan
yang sehat.
Pengertian Tanah dan Lahan
1. Kontraktor jalan/bangunan: tanah adalah bahan lunak tidak bermanfaat,
sehingga harus dibuang.
2. Penambang: tanah adalah lapisan tidak berharga yang menutupi barang-barang
trambang yang dicari.
3. Ibu-ibu: tanah adalah bahan pengotor pakaian anak-anak dan harus dihindari
untuk bermain dengan tanah.
4. Petani: tanah adalah bagian terpenting baginya karena tempat tumpuan
hidupnya (tempat tumbuh tanaman).
5. Pelestari lingkungan; tanah adalah bagian terpenting penyangga lingkungan,
ekosistem, biodiversitas, dan habitat

Sarjana pertanian:??? (Selaras dengan 4 dan 5)


Konsep Tanah dan Lahan

1. Konsep Tanah
2. Konsep Lahan
3. Manfaat Penggunaan Tanah dari Masa Ke Masa
4. Tanah Sebagai Komponen Lingkungan
1. Konsep Tanah (Soil)
 Pada tahun 1870, konsep tentang tanah dikembangkan
dan diperkenalkan oleh suatu kelompok ahli Rusia yang
dipimpin oleh Dokuchaiev
 Menurut konsep Dokuchaiev, tanah (soil) adalah suatu
benda alami berdimensi tiga (lebar, panjang dan dalam)
yang terletak dibagian atas kulit bumi dan mempunyai
sifat-sifat yang berbeda dari bahan dibawahnya
sebagai hasil kerja interaksi antara iklim, kegiatan
organisme (jasad hidup), bahan induk dan relief selama
kurun waktu tertentu (Arsyad, 2006).
Defenisi tanah secara umum adalah Tubuh alam yang
tersusun dari padatan (bahan mineral dan organik),
cairan dan gas, yang terjadi dipermukaan bumi,
menempati ruang dan dicirikan oleh 2 hal:
1. Memiliki Horison atau lapisan yang dapat
dibedakan dari bahan asalnya sebagai hasil dari
proses-proses penambahan, penghilangan,
translokasi, dan transformasi energi dan bahan.
2. Memiliki kemampuan menyongkong atau
menompang pertumbuhan tumbuh-tumbuhan.
Berdasarkan defenisi tanah tersebut, telah
berkembang adanya 2 cara pendekatan
pengembangan keilmuan tanah, yaitu:
1. Pedologi
2. Edapologi
1. Kajian Pedologi
Melalui pendekatan pedologi, ilmu tanah dikembangkan dengan memandang tanah
sebagai tubuh alam yang teratur yang dibentuk secara biokimia oleh evolusi berbagai
faktor pembentukan tanah.

Menurut Darmawijaya (1990) Kajian pedologi lebih menitik beratkan ilmu tanah sebagai
ilmu pengetahuan murni dalam:
1. Asal mula dan pembentukan tanah yang tercakup dalam bidang kajian genesis tanah.
2. Nama-nama, sistematis, sifat, kemampuan, dan penyebaran berbagai jenis tanah yang
tercakup dalam bidang kajian klasifikasi tanah.

Kajian tanah secara pedologis ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan dasar dalam pemanfaatan
masing-masing jenis tanah secara efisien dan rasional. Kajian pedologi antara lain meliputi:
1. Agrogeologi
2. Fisika, Kimia, dan Biologi tanah
3. Morfologi dan klasifikasi tanah
4. Survei dan pemetaan tanah
5. Ilmu ukur tanah
6. Perencanaan dan pengembangan wilayah
2. Kajian Edapologi
Secara edapologi, maka ilmu tanah
dikembangkan dengan memandang tanah
sebagai media pertumbuhan tumbuh-
tumbuhan.
• Dr. H. L. Jones dari Cornell University dari Inggris adalah orang yang pertama kali
mengemukakan pemahaman tanah sebagai media tumbuh tanaman. Kajian dari
aspek ini disebut edaphologi.

• Tanah pada masa sekarang sebagai media tumbuh tanaman


didefenisikan sebagai:
“lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh
berkembangnya perakaran, penompang tegaknya tanaman dan penyuplai air dan udara;
secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara/nutrisi (organik dan
anorganik); dan
secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berperan dalam
penyediaan hara tanaman.” Ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas
tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi berbagai jenis tanaman.
2. Konsep Lahan
 Lahan memiliki defenisi yang lebih luas,
mencakup tidak hanya tanah tetapi termasuk
berbagai atribut fisik seperti air, tumbuh-
tumbuhan yang ada diatasnya, dan hal-hal lain
termasuk dalam kaitannya dengan kegaitan dan
hasil kegaitan manusia diatasnya.
 Dikenal berbagai istilah lahan hutan, padang
rumput, lahan kering, lahan basah, lahan
gambut, lahan sawah, ladang, lahan gundul, dan
lahan marginal.
 Dalam kamus bahasa Indonesi, lahan adalah suatu
wilayah daratan yang ciri-cirinya merangkum semua
tanda pengenal biosfer, atmosfer, tanah, geologi,
timbulan (relief), hidrologi, populasi tumbuh-tumbuhan
dan hewan, serta hasil kegiatan manusia masa lalu dan
masa kini, yang bersifat mantap atau mendaur.
 Defisi lahan menurut Dent dan Young (1981) adalah
bagian daratan dari permukaan bumi sebagai suatu
lingkungan fisik yang meliputi tanah beserta segenap
faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaannya
seperti iklim, relief, geologi, dan hidrologi yang terbentuk
secara alami maupun akibat aktivitas manusia.
3. Manfaat Penggunaan Tanah dari Masa ke Masa
• Sejak peradaban pertanian berkembang,
konsep pemanfaatan penggunaan tanah
yang paling penting adalah sebagai:
1. Media pertumbuhan tumbuh-tumbuhan
2. Tempat Pendirian Berbagai
fasilitas/bangunan.
3. Tempat tersimpan sejarah kebumian dan
peradaban manusia.
4. Tanah Sebagai Komponen Lingkungan
• Tanah, air dan udara merupakan komponen
lingkungan utama.
• Ketiga komponen ini saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya.
• Degradasi atau kerusakan pada salah satu
komponen, akan berdampak negatif bagi
komponen yang lainnya.
Konsep Tanah dalam Budaya Indonesia

OPSI 1 OPSI 2
• Apakah Tanah ≠ Lahan??? Apakah Tanah = Lahan???
Ada 3 makna dari istilah tanah :
1. Makna tradisonal
2. Tanah dipandang sebagai regolith atau bahan
hancuran iklim yang berasal dari batuan atau
bahan organik.
3. Tanah diperlakukan sebagai ruangan atau
tempat di permukaan bumi yang digunakan
oleh manusia untuk melakukan segala
macam kegiatan.
1. Makna tradisional
 Tanah sebagai media alami bagi pertumbuhan tumbuh-
tumbuhan
 Pada tahun 1870, konsep tentang tanah dikembangkan dan
diperkenalkan oleh suatu kelompok ahli Rusia yang dipimpin
oleh Dokuchaiev
 Menurut konsep Dokuchaiev, tanah (a soil) adalah suatu benda
alami berdimensi tiga (lebar, panjang dan dalam) yang terletak
dibagian atas kulit bumi dan mempunyai sifat-sifat yang
berbeda dari bahan dibawahnya sebagai hasil kerja interaksi
antara iklim, kegiatan organisme (jasad hidup), bahan induk
dan relief selama kurun waktu tertentu.
2. Tanah dipandang sebagai regolith
Tanah dipandang sebagai regolith atau
bahan hancuran iklim yang berasal dari
batuan atau bahan organik.
Tanah yang diperlakukan sebagai bahan
galian atau tambang dan bahan bangunan.
Tanah dinyatakan dalam berat (ton, kg,
pikul) atau volume (m3)
3. Tanah diperlakukan sebagai ruangan atau
tempat di permukaan bumi yang digunakan
oleh manusia untuk melakukan segala
macam kegiatan.

 Dalam makna ini tanah dinilai berdasarkan luas (depa,


tombak, ha, m2)
Konsep Tanah dalam Budaya Indonesia

OPSI 1 OPSI 2
Apakah Tanah ≠ Lahan??? Apakah Tanah = Lahan???

Makna pertama dan kedua Makna ketiga ekivalen dengan


ekivalen dengan kata SOIL kata LAND
TERIMAKASIH

Sampai bertemu kembali pada pertemuan ke-3......................................!

Anda mungkin juga menyukai