Anda di halaman 1dari 29

EKONOMI SUMBERDAYA

ALAM DAN LINGKUNGAN

Oleh:
HERIYANTO, SP, M.Si
 Pendahuluan
 Definisi Sumberdaya
 Pandangan Terhadap Sumberdaya Alam
 Klasifikasi Sumberdaya Alam
 Pengukuran ketersediaan sumberdaya alam
 Pengukuran keangkaan sumberdaya alam
 Keterkaitan antara sumberdaya alam dan ekonomi
 Lingkungan Sebagai aset
SUMBER BAHAN BACAAN

Tom Tienberg, Environmental and


Natural resource Economics
(Fourth Edition), New York:
Harper-Collin Publisher, 2014.
PENDAHULUAN
 Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan
merupakan dua hal yang berkaitan erat dan
sukar dipisahkan,
 Tujuan utama Ilmu Ekonomi adalah efisiensi,
 Ekonomi SDA dan lingkungan bertu-juan untuk
mewujudkan pengelo-laan SDA dan lingkungan
secara efisien dalam rangka meningkat
pembangunan berkelanjutan.
ORGANISASI EKONOMI, SDA
DAN LINGKUNGAN
 Pengelolaan SDA dan lingkungan dila-
kukan dalam satu sistem organisasi
kegiatan ekonomi,
 Sistem organisasi ekonomi lazim
digunakan: Circular Flow.
 Circular Flow menunjukkan hubungan
antara beberapa kegiatan ekonomi
utama serta lingkungannya,
DEFINISI SUMBERDAYA

 Ilmu ekonomi SDA : ilmu yg mempelajari pengalokasian sumberdaya alam (air, lahan, ikan dan
hutan).
Ensiklopedia Webter Sumberdaya :
- Kemampuan utk memenuhi/menangani sesuatu
- sumber persediaan, penunjang/bantuan
- sarana yg dihasilkan oleh kemampuan/pemikiran seseorg.
 Grima dan Berkes (1989) : sumberdaya sbg aset utk pemenuhan kepuasan dan utilitas manusia.
 Rees (1990) sbg Sumberdaya harus ada 2 kriteria :
- ada pengetahuan, teknologi (skil) utk memanfaatkannya
- ada demand terhadap suberdaya tsb.

SDA diartikan sbg segala sumberdaya hayati dan non hayati yg dimanfaatkan oleh manusia sbg
sumber pangan, bahan baku dan energi. Dengan kata lain SDA adalah faktor produksi dari alam
yg digunakan untuk menyediakan barang dan jasa dlm kegiatan ekonomi.
PANDANGAN TERHADAP SUMBERDAYA ALAM
KLASIFIKASI SUMBERDAYA ALAM
PENGUKURAN KETERSEDIAAN SUMBERDAYA ALAM

Sumberdaya Stok (tidak terbarukan):


1) Sumberdaya hipotetikal:pengukuran deposit yg belum diketahui,
ditemukan, dimasa mendatang berdasarkan survei saat ini.
2) Sumberdaya spekulatif: mengukur deposit yg mungkin
ditemukan pada daerah yg belum diekploitasi, memungkikan
ditemukannya deposit.
3) Cadangan kondisional: deposit yg sudah diketahui namun harga
dan teknologi saat ini blm bisa dimanfaatkan secara ekonomis.
4) Cadangan terbukti: sda yg sudah diketahui dan secara
ekonomis dapat dimanfaatkan dg teknologi, harga dan
permintan saat ini.
PENGUKURAN KETERSEDIAAN SUMBERDAYA ALAM

Sumberdaya dapat diperbaharui (flow):


1) Potensi maksimum sumberdaya : utk mengetahui kapasitas
sumberdaya guna menghasilkan brg dan jasa dlm jangka wktu
tertentu.
2) Kapasitas lestari (sustainable yield) : pengukuran keberlanjutan
ketersediaan sumberdaya diukur berdasarkan kemampuannya
utk menyediakan kebutuhan bagi generasi kini dan mendatang.
3) Kapasitas penyerapan (absortive capacity) : kemampuan sda dpt
pulih (air, udara) utk menyerap limbah akibat aktivitas manusia.
4) Kapasitas daya dukung : didasarkan pada pemikiran bahwa
lingkungan memiliki kapasitas masksimum utk mendukung suatu
pertumbuhan organisme. Misal ikan dikolam tumbuh jika daya
dukung lingkungan masih lebih besar.
PENGUKURAN KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM

 Pengukuran berdasarkan harga riil : standar pengukuran kelangkaan


dlm ilmu ekonomi ; ketika brg berkurang kuantitasnya maka harga brg
mahal. Tingginya harga brg dari sumberdaya mencerminkan tingkat
kelangkaan dari sumberdaya tsb.
Kelemahan : - distorsi pasar yg diakibatkan intervensi pemerintah
- harga output sda hanya mencerminkan harga pasar, tidak
mencerminkan biaya oportunitas sosial dari kerusakan
lingkungan yg diakibatkan oleh ekstrasi sda itu sendiri.

 Pengukuran berdasarkan unit cost : jika sumberdaya mulai langka, biaya


utk mengekstraksinya semakin besar. Dimasukannya aspek perubahan
teknologi dlm produksi supaya lebih efisien. Peningkatan kelangkaan
sumberdaya dpt diukur dg peningkatan indeks dari real unit cost.
PENGUKURAN KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM

 Pengukuran berdasarkan rente kelangkaan (scarcity rent)


Malthusian stok : kelangkaan yang terjadi jika stok dianggap
tetap dan biaya ekstraksi per unit setiap periode tdk
bervariasi terhadap laju ekstrasi pd periode tsb.
Malthusian flow scarcity : kelangkaan yg terjadi akibat
interaksi antara stok yg terbatas dan biaya ekstraksi per
unit yg meningkat seiring dg laju ekstraksi pd setiap
periode
Ricardian flowscarcity: kelangkaan yg terjadi jika stok
sumberdaya yg dianggap tdk terbatas, namun biaya
ekstraksi tergantung pd laju ekstraksi periode t, dan juga
ekstraksi komulatif smp periode akhir ekstraksi
Ricardian stok scarcity; kelangkaan terjadi dimana yg
meningkat seiring dg ekstraksi komulatif sampai periode
akhir.
KETERKAITAN ANTARA SUMBERDAYA ALAM DAN
EKONOMI
LINGKUNGAN SEBAGAI ASET
 Lingkungan sebagai asset karena dapat
memberikan dukungan bagi kehidupan:
udara, air, sumber bahan baku, energi dll.
 Hubungan antara ekonomi dan lingkungan
dapat dianalisis melalui Sistem Ekonomi
Terbuka (Open Economic System) karena
energi umumnya diperoleh dari matahari,
 Pendekatan normatif mencoba mewujud-
kan keseimbangan antara penggunaan dan
pemeliharaan SDA.
Sistem Ekonomi dan Lingkungan
ENERGI LIMBAH CAIR
UDARA LIMBAH PADAT
Perusahaan
(Produksi)

Inputs
Outputs

Rumah Tangga
AIR
`
(Konsumsi)
LIMBAH PANAS
LIMBAH

POLUSI UDARA N

BAHAN BAKU (SDA)


KRITERIA EKONOMI NORMATIF
PENGGUNAAN SUMBERDYA
1. Efisiensi Statis:
Bila Net Benefit (Benefit-Cost) diterima
dari penggunaan sumberdaya sudah
maximum,
2. Efisiensi Dinamis:
Memasukkan unsur waktu sehingga
kriteria menjadi:
Bila Net Present Value yang diterima dari
penggunaan sumberdaya sudah
maximum
KRITERIA KUANTITATIF
PENGGUNAAN SDA
 Efisiensi Statis:
B – C > O dan maximum
 Efisiensi Dinamis:
PV(Bn) – PV(Cn) dimana:
PV(Bn) = Bn/(1 + r)
PV(Cn) = Cn/(1 + r)
B = Benefit, C=Cost, PV, Present Value
dan r tingkat bunga.
KELANGKAAN (SCARCITY)
SUMBERDAYA

 Kelangkaan sumberdaya menimbul-


kan konsep biaya,
 Konsep biaya yang berkaitan untuk
pengambilan keputusan adalah
Marginal Cost (MC),
 Dengan demikian pemanfaatan SDA
akan optimal (memberikan profit
masimal) bila memenuhi
persyaratan MC=MR
ALOKASI SDA OPTIMUM
SECARA STATIS

P Harga Kasus MC konstan

Permintaan

P2 MC’

MC=MR
P1 MC

O Jumlah SDA
Q2 Q1
Q
ALOKASI SDA OPTIMUM SECARA
DINAMIS
MNB periode 2
MNB periode 1

PV Net Marginal Benefit Periode 1

PV Net Marginal Benefit


E Periode 2
.
PENGERTIAN KEBERLANJUTAN
(SUSTAINABILITY)
1. Keberlanjutan dalam bentuk tidak
menurunnya kesejahteraan
masyarakat,
2. Keberlanjutan dalam bentuk tidak
menurunnya nilai SDA,
3. Keberlanjutan dalam bentuk tidak
berkurangnya manfaat yang
diambil dari beberapa jenis SDA,
PENGELOMPOKKAN SDA DEPLETABLE
(RESOURCE TAXANOMY)
 SDA Depletable dapat dikelompokkan atas
3: (a) Current Reserve, (b) Potential
Reserve, dan (c) Resource Endowment,
 Current Reserve: SDA yang dapat
dimanfaatkan secara komersil,
 Potential Reserve: SDA yang masih potensi
pada harga teretentu,
 Resource Endowment: kandungan SDA
dalam bumi yang belum dapat dimanfaat-
kan
METODOLOGI ANALISIS
 Untuk mewujudkan keseimbangan
antara pemanfaatan dan sustainability
digunakan Programing Model
 Dalam model ini, fungsi Objektif adalah
nilai sekarang benefit bersih (PVNB) dan
kendala adalah ketersediaan SDA,
 Ada 2 model :
a. Constant Marginal Cost
b. Increasing Marginal Cost
PENGGUNAAN SDA DEPLETABLE
DAN RENEWABLE
 Untuk SDA dapat dimanfaatkan dengan MC
tetap, penggunaan SDA efisien terus menurun,
dan akan mencapai titik nol bila SDA tsb. tidak
dapat digantikan (Non substitutable),
 Untuk SDA dengan MC meningkat, penggunaan
SDA efisien juga terus menurun, dan hanya
berbeda dalam jumlah Marginal User Cost
(MUC) dan jumlah yang dimanfaatkan,
 Kemajuan teknologi akan cendrung menurun-
kan MC dan memperlambat transisi menuju
SDA diperbaharui (Renewal Resources).
PENGGUNAAN SDA DEPLETABLE
TAPI UNRENEWAL
 Jenis SDA termasuk kategori ini, minyak
bumi, gas alam dan batubara,
 Kebijaksanaan harga dan CARTEL diguna-
kan sebagai alat pengendalian penggunaan
SDA,
 Kebijakan pemerintah diperlukan untuk
menjaga keamanan stok nasional minyak
dan gas bumi,
 Disamping aspek ekonomi, unsur politik
turut menentukan pengendalian SDA ini.
PENGENDALIAN HARGA
(Kasus Gas Alam Di USA)
 Dimulai dengan adanya Natural Gas Act,
1938 dan diterapkan 1954,
 Tujuan utama untuk menjaga persediaan
nasional gas alam untuk negara,
 Pengendalian harga dilakukan melalui
penetapan batas harga tertinggi (Ciling
Price) dan terendah (Floor Price),
 Pengaruh pengendalian harga terhadap
permintaan dan penawaran gas alam
cukup besar karena adanya scarcity rent
PENGENDALIAN HARGA MELALUI
CARTEL (Kasus OPEC)

 Cartel OPEC adalah kerjasama dalam


bidang produksi dan pemasaran minyak
bumi melalui penyamaan harga,
 Kesuksesan peran CARTEL dipengaruhi oleh
elastisitas permintaan dan elastisitas
pendapatan dunia terhadap minyak bumi,
 Saingan dari negara non OPEC dan
kepatuhan anggota juga mempungaruhi
keberhasilan peran dan strategi harga
OPEC,
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai