Anda di halaman 1dari 19

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN

TANAMAN
OLEH: MUAMMAR HABULLOH (194210120) AGB 3B
Menurut PPRI no 6 tahun 1995, Bab I pasal 1:

1. Perlindungan tanaman adalah segala upaya untukmencegah


kerugian pada budidaya tanaman yang diakibatkan oleh
organisme penggangu tumbuhan.

2. Organisme pengganggu tumbuhan adalah semua organisme yang


dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan
kematian tumbuhan.
Pentingnya Perlindungan Tanaman

Peranan
Pertambahan Kebutuhan
perlindungan
penduduk pangan
tanaman
dunia meningkat
meningkat
 Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
adalah semua organisme baik makro
maupun mikro yang mengganggu tanaman
dengan jalan merusak, baik secara
morfologis maupun fisiologis, sehingga
mengakibatkan turunnya produksi tanaman,
baik kualitas maupun kuantitas.
 Komponen OPT :
o Hama (binatang)
o Patogen (jasad renik)
o Gulma (tumbuhan pengganggu)
 Hama
Adalah binatang yang merusak tanaman budidaya
sehingga mengakibatkan kerugian ekonomis
karena menurunnya produksi tanaman baik
kualitas maupun kuantitas.
 Gulma atau tumbuhan pengganggu
Adalah tumbuhan yang tumbuh di suatu tempat
tidak dikehendaki, karena mengadakan kompetisi
dengan tanaman pokok dalam hal mendapatkan
unsur hara, sinar matahari dan tempat tumbuh.
 Patogen
Adalah jasad renik atau mikroorganisme yang
dapat menyebabkan penyakit pada tanaman.
Jasad renik ini terdiri dari virus, bakteri, fungi
(jamur), mikoplasma, ricketsia, dan protozoa
Pentingnya Membasmi OPT
 Salah satu sebab turunnya produksi tanaman adalah
adanya serangan OPT
 OPT dapat merugikan secara kuantitas maupun
kualitas produksi tanaman
 Adanya serangan OPT dapat menyebabkan
kehilangan hasil panen.
Masalah OPT yang sering terjadi di agroekosistem, tidak lain
karena akibat rancangan manipulasi manusia terhadap
ekosistem dan didukung oleh hal-hal berikut :

 Berkembangnya lahan dengan tumbuhan yang rentan seperti praktek


monokultur
 Hilangnya habitat bagi predator dan parasitoid hama
 Penggunaan pestisida secara intensif yang dapat membunuh musuh
alami organisme pengganggu tanaman (OPT)
 Pengembangan tumbuhan yang dapat merubah mekanisme ketahanan
alami
 Adanya hama baru tanpa adanya musuh alaminya
 Praktek budidaya yang mendorong serangan hama dan penyakit
Menurut : Stern, Smith, van den Bosch, dan Hagen (1959)
Keadaan yang menyebabkan suatu spesies dapat muncul
sebagai OPT yang merugikan :

1. Pemasukan spesies tanaman baru yg tidak ada pd suatu daerah, sering


menciptakan kondisi yg sesuai utk peningkatan kepadatan populasi serangga
(perubahan lingkungan)
2. Binatang arthropoda dapat timbul sebagai hama setelah di-pindahkan,
dengan melewati batas-2 geografis tertentu, sehingga berhasil meninggalkan
musuh alami yang ada di tempat asalnya (perpindahan tempat)
3. Turunnya toleransi manusia (penetapan ambang ekonomi) terhadap
kerusakan tanaman atau produknya oleh serangga (reklasifikasi suatu
serangga yang sebelumnya tidak dianggap sebagai hama), (beda cara
pandang)
Menurut : Stern, Smith, van den Bosch, dan Hagen (1959)
Peledakan Populasi Hama disebabkan oleh:

● Pertanaman monokultur
● Introduksi jenis tanaman baru
● Pemasukan spesies hama baru
● Pemindahan tanaman ke daerah yg berbeda iklim
● Hasil pemuliaan tanaman
● Berkurangnya keragaman genetik
● Jarak tanam
● Penanaman terus menerus
● Unsur hara tanah
● Masa tanam
● Asosiasi antara tanaman dan hama
● Pestisida yg merubah fisiologi tanama
 Pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal
yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan.
 
 Pengendalian adalah proses memantau kegiatan-kegiatan untuk menjamin
kegiatan tersebut dilaksanakan sebagaimana telah direncanankan.
 
 Pemberantasan adalah proses yang dilakukan dengan pencegahan dan
pemusnahan terhadap segala hal yang bisa menggangu tercapainya tujuan.
 FISIOLOGI TUMBUHAN
1. Penyakit: Proses fisiologi yang abnormal
2. Proses fisiologi tumbuhan terkait juga dengan:

• Ketersediaan unsur hara

• Fotosintesis dan distribusi hasil assimilasi mempengaruhi dan


dipengaruhi oleh infeksi patogen atau infestasi hama atau persaingan
dengan gulma

• Kandungan kimiawi dari daun yang sehat akan berubah selama


periode pertumbuhan dan ada hubungannya dengan kerentanan
tumbuhan terhadap jazad pengganggu.

• Kelayuan patogenik mungkin terjadi akibat kegiatan parasit berkas


pembuluh dari tanaman.
 PATOLOGI ANATOMI DAN
MORFOLOGI
• Beberapa sifat dari histologi dan morfologi tanaman
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh keadaan abnormal :
– Infeksi nekrosis lokal jaringan
– Terbentuknya meristem pelindung
– Terbentuknya akar gada akibat serangan nematoda
– Terbentuknya gejala sapu dsb.
 BAKTERIOLOGI
• Sebagai OPT
• Sebagai musuh alami

 MIKOLOGI
• Jamur sebagai patogen (OPT)
• Jamur sebagai simbion (mikoriza)
• Jamur sebagai musuh alami.

 GENETIKA
• Kepekaan terhadap OPT dikendalikan secara genetis, dan
banyak dimanipulasi untuk tujuan menekan dampak gangguan
OPT.
• Rekayasa genetik tanaman maupun OPT.
 ENTOMOLOGI
• Serangga sebagai OPT
• Serangga sebagai penyerbuk
• Serangga sebagai vektor
• Serangga sebagai musuh alami

 KIMIA
• Bahan kimia sebagai nutrisi tanaman
• Bahan kimia sebagai komponen pestisida

 VIROLOGI
• Virus sebagai OPT
• Virus sebagai pengendali serangga OPT.
 METEREOLOGI
• Baik tumbuhan maupun OPT dipengaruhi oleh cuaca dan iklim
• Interaksi antara OPT dan tumbuhan juga erat dipengaruhi oleh kondisi cuaca
dan iklim
• Digunakan dalam peramalan ledakan, penyebaran, dan tindakan penanganan
OPT

 FISIKA
• Terkait dengan perkembangan cara-cara pengendalian/penanganan OPT
- Diagnosa serangan OPT
- Perangkap serangga
- Perkembangan alat-alat canggih
- chemigation
- electrostatic
 BIOKIMIA
• Enzim dan Toksin serta hubungannya dengan gejala penyakit tanaman
• Hormon tanaman dan pertumbuhan tanaman
• Metabolit sekunder tumbuhan dan responnya terhadap gangguan
• Manipulasi semiokemikal dalam pengendalian OPT

 KIMIA DAN BIOLOGI TANAH


• Berkaitan erat dengan kesehatan tanaman
– Nutrisi tanaman
– Sifat fisik tanah sebagai media tumbuh
– Simbiosis antar anggota komunitas di tanah dan tumbuhan
– Dapat menjadi faktor pembatas organisma tertentu
Pengendalian Hama Secara Hayati

Pengendalian suatu populasi di alam yang melibatkan


faktor abiotik dan faktor biotik (musuh alami) disebut
pengendalian secara alamiah. Upaya manusia
memanfaatkan musuh alami (biotik) untuk
mengendalikan populasi hama dikenal sebagai
pengendalian hayati. Musuh yang dimanfaatkan untuk
tujuan pengendalian hayati disebut agnesia pengendali
hayati.
Pestisida

Pestisida merupakan bahan atau campuran bahan yang


digunakan untuk mencegah, menolak, merusak, atau
menurunkan OPT, atau dimaksudkan untuk digunakan
seabagai pengatur tumbuh, defoliant, atau desiccant.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai