Anda di halaman 1dari 43

Perlindungan Tanaman

PP RI No 6/1995
PERLINDUNGAN TANAMAN
Pasal 1:1

Perlindungan tanaman adalah segala


upaya untuk mencegah kerugian pada
budidaya tanaman yang diakibatkan oleh
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
PENGERTIAN OPT
• OPT = Organisme Pengganggu Tanaman
• OPT (pest) adalah setiap jasad hidup atau
organisme yang mengganggu tanaman
dengan jalan merusak, baik secara morfologis
maupun fisiologis, sehingga mengakibatkan
menurunnya produksi, baik kualitas maupun
kuantitas dan menimbulkan kerugian secara
ekonomi.
PP RI No 6/1995
PERLINDUNGAN TANAMAN
Pasal 1:2

Organisme pengganggu tumbuhan


adalah semua organisme yang dapat
merusak, mengganggu kehidupan, atau
menyebabkan kematian tumbuhan dan
pada tingkat populasi tertentu
menyebabkan kerugian
MENGAPA TIMBUL OPT
• Di lingkungan yang masih alami berada dalam
kondisi keseimbangan, contoh: hutan
• Setiap makhluk hidup saling berinteraksi satu
sama lain, keberadaannya sangat diperlukan
dalam kelestarian rantai makanan
• Rantai makanan: produser  konsumen I
(herbivora)  konsumen II (karnivora) 
konsumen III dst (karnivora)  bila mati 
pengurai:
1) padi tikus sawah ularburung elang
2) jagung  ulat tongkol  serangga parasit
burung  burung elang
• Apa akibatnya kalau ular sawah hilang??
Gangguan pada rantai makanan seperti
kepunahan pada spesies tertentu
menyebabkan terjadi ketidak
seimbangan, yaitu gangguan terhadap
kestabilan populasi spesies lain yang ada
pada rantai makanan
MENGAPA TIMBUL OPT?
MANUSIA  TANAMAN  ORGANISME LAIN

TERJADI KOMPETISI
MENGAPA TIMBUL OPT
• Karena sasarannya adalah tanaman yang
dibudidayakan manusia, maka pengertian OPT
juga terbatas pada kepentingan manusia
terhadap produksi suatu tanaman
• OPT hanya mempunyai arti pada manusia bila
mengadakan kompetisi terhadap kepentingan
ekonomi manusia
• Bila suatu organisme merusak rumput liar
maka organisme tersebut tidak dianggap
sebagai OPT
STATUS OPT
Suatu organisme disebut OPT bila:
• Organisme tersebut dapat menurunkan
produksi tanaman baik kualitas maupun
kuantitas
• Organisme tersebut bersaing terhadap
kepentingan manusia
• Organisme tersebut menjadi masalah dalam
usaha pertanian
BEBERAPA ISTILAH
• Hama penting – Hama Utama – Major Pest
hama yang sudah merugikan secara ekonomis,
baik kualitas dan kuantitas bersaing thd
kepentingan manusia, dan mendominasi
sebagian populasi hama lain, dan menjadi
masalah dalam usaha budidaya
• Hama kedua – Secondary pest – Minor pest
hama yang tidak potensial, status setingkat
dibawah hama utama, status secara ekonomi
kurang penting karena serangan tidak sebesar
hama utama, dari segi ekonomis kurang
merugikan (Non potential Pest) krn populasi
rendah, tetapi bila kondisi memungkinkan bisa
berubah menjadi hama utama
PENYEBAB MUNCULNYA OPT
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya OPT
antara lain:
1. Sistem pertanaman yang monokultur
2. Masuknya OPT dari daerah lain, karena terbawa oleh
angin, binatang atau agen lain
3. Penggunaan pestisida yang tidak benar,
mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
a. Resistensi
b. Resurgensi
c. OPT potensial/tidak penting/kedua menjadi OPT baru
PENYEBAB MUNCULNYA OPT
4. Pemasukan jenis tanaman baru
5. Terdapatnya genotipe baru hasil seleksi atau
pemuliaan tanaman
6. Terjadinya (hama) biotype baru, yang mampu
menyerang varietas-varietas baru yang tahan
terhadap hama yang bersangkutan.
7. Adanya sinkronisasi antara fenologi hama dan
inangnya
8. Pindahnya hama poliphag/oligophag ke tanaman lain
PENYEBAB MUNCULNYA OPT

9. Pemupukan tidak berimbang dapat


mengakibatkan meningkatnya populasi
hama/patogen
10.Penghargaan konsumen terhadap
kualitas hasil produksi tanaman tertentu
yang dapat mengakibatkan menurunnya
nilai ambang ekonomi suatu
hama/patogen.
KERUGIAN ?
PRODUKSI PRODUKSI
POTENSI KENYATAAN
GENETIK
LINGKUNGAN

AGRONOMIS
KERUGIAN

OPT
PRODUKSI
KENYATAAN
PRODUKSI BERDASAR
POTENSI GENETIK
1. MENURUNKAN KUANTITAS
2. MENURUNKAN KUALITAS
3. MENAMBAH BIAYA
PENGENDALIAN:
• Biaya penelitian var. tahan
• Biaya pengelolaan tanaman sehat
• Penyediaan sarana pengendalian
• Biaya tenaga kerja
4. KERUSAKAN
• panen/prosesing
• penyimpanan
• pengangkutan
5. GANGGUAN PD HEWAN & MANUSIA
• adanya toksin
KOMPONEN OPT
Hama adalah binatang yang merusak tanaman
sehingga mengakibatkan kerugian secara ekonomi.
Patogen adalah jasad renik (mikroorganisme)
yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman
Gulma (tumbuhan pengganggu) adalah
tumbuhan yang tumbuhnya di suatu tempat yang
tidak dikehendaki di antara tanaman budidaya,
karena mengadakan kompetisi dengan tanaman
pokok dalam mendapatkan hara, sinar matahari
dan tempat tumbuh.
HAMA DAN PENYAKIT PADA
TUMBUHAN
Penyakit adalah penyebab tanaman menjadi sakit.
Tanaman dikatakan sakit jika ada perubahan seluruh atau
sebagian organ-organ tanaman yang menyebabkan
terganggunya kegiatan fisiologisnya, atau sakit adalah
penyimpangan dari keadaan normal
Penyebab sakit ini bermacam-macam :
seperti bakteri, cendawan, virus, kekurangan atau
kelebihan air, kekurangan atau kelebihan unsur hara atau
karena tanaman mendapatkan stress lingkungan misalnya
suhu lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin.
• Hama adalah hewan yang mengganggu atau
merusak tanaman sehingga pertumbuhan dan
perkembangannya terganggu.
• Tanaman yang dirusak tersebut misalnya kol,
sawi,selada,tomat, terung, jagung, jeruk, mangga.
• Sementara itu,binatang yang merusak atau hama
diantaranya adalah bermacam-macam ulat,
belalang, siput, bekicot, serangga dan sebagainya.

Hama dan penyakit merupakan organisme parasit.


Akibat serangan cendawan Erysiphe
chichoracearum De Cand pada
semangka. Cendawan ini selain
menyerang tanaman Cucurbitaceae juga
Penyakit akibat virus pada
mangga dan tembakau; (b) Penyakit busuk
tanaman kacang
akar pada tanaman kacang tanah.
Kutu putih yang ditemukan pada
permukaan bawah daun
Aglaonema.
Kerugian petani jagung diakibatkan (a)
serangan jamur dan juga (b) ulat.

Ulat yang menyerang tanaman


Anthurium, sehingga
menyebabkan daun tidak lagi
cantik
1. Wereng
Wereng adalah sejenis kepik yang menyerang
tumbuhan dan menyebabkan daun dan batang
menjadi berlubang-lubang.
Tanda-tanda Serangannya :
daun akan menguning, kering, dan akhirnya mati
Wereng dapat dikendalikan secara kimiawi,
misalnya dengan penyemprotan menggunakan
insektisida.
2. Gangsir
Gangsir merupakan binatang yang sering
menyerang tanaman yang masih muda, Gigitan
gangsir menyebabkan tanaman mati karena
batangnya putus atau patah. Potongan pangkal
batang itu biasanya tidak dimakan tapi hanya
diputus.
Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain dengan
tidak menanam bibit yang terlalu muda karena disukai
gangsir.
Adapun pengendalian terhadap gangsir dapat dilakukan
dengan menyiram larutan insektisida pada liang gangsir
kemudian ditutup dengan tanah.
3. Tikus
Tikus merupakan hama tanaman yang sangat merugikan
petani karena hal-hal sebagai berikut.
a. Menyerang tanaman pada masa persemaian,
pertumbuhan, pembungaan, panen, hingga masa
penyimpanan.
b. Sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi yang baik.
c. Memiliki kemampuan berkembang biak yang tinggi dan
penyebarannya cepat. Tikus betina dapat melahirkan 4
sampai dengan 12 anak dalam satu siklus reproduksi.
d. Memakan bagian tanaman seperti biji-bijian, umbi
tanaman, dan buah. Selain itu, tikus juga merusak batang
tanaman.
• Pengendalian tikus dapat dilakukan dengan cara-cara
sebagai berikut.
a. Pemberian racun tikus yang bersifat akut. Racun ini jika
termakan oleh tikus dapat membunuh tikus hanya dalam
beberapa jam.
b. Gropyokan, yaitu memburu dan membunuh tikus secara
beramai-ramai dalam sebuah desa atau wilayah kelompok
tani.
c. Emposan, yaitu dengan membakar campuran belerang dan
jerami diarahkan ke dalam liang tikus. Sebelumnyalubang-
lubang yang ada ditutup agar tidak ada tikus yang lari
keluar melalui lubang lain.
d. Pengendalian biologis dilakukan dengan melepaskan musuh
alami, misalnya burung hantu, kucing, dan ular sawah.
e. Penanaman padi secara serentak, yaitu agar serangan tikus
tidak memusat pada salah satu wilayah persemaian.
4. Lalat buah
Lalat buah biasanya menyerang tanaman pada waktu musim hujan.
Lalat betina menusuk buah-buahan dengan alat peletak telur untuk
memasukkan telurnya ke dalam daging buah.Telur akan menetas
dan menjadi belatung yang memakan buah tersebut sehingga buah
akan busuk dan rusak.
Pengendalian lalat buah dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
a. Sanitasi lingkungan dengan membersihkan semua buah yang rontok.
b. Pemasangan perangkap berupa sex pheromon.
c. Penyemprotan insektisida secara berselang-seling. Penyemprotan
dilakukan pada pagi hari ketika masih ada embun.

Gbr. Lalat buah menempel pada perangkap


5. Walang sangit
Walang sangit merupakan serangga hama tanaman padi.
Setiap Kali bertelur, serangga betina dapat menghasilkan
100 - 200 butir telur. Telur-telur tersebut diletakkan pada
daun bendera tanaman padi. Telur yang telah menetas
akan menjadi nimfa yang berwarna hijau dan berangsur-
angsur menjadi coklat. Nimfa dan imago menyerang
buah padi yang sedang matang susu dengan cara
menghisap cairan buah sehingga menyebabkan buah
menjadi hampa.
Pengendalian terhadap wereng coklat dapat dilakukan
dengan cara menanam secara serentak, sanitasi tanaman
yang terserang, atau dengan penyemprotan insektisida
dengan dosis yang sesuai.
6. Artona
Hama ini temasuk lepidoptera (kupu yang merusak tanaman
ketika stadia larva). Artona menjadi hama bagi tanaman
kelapa. Ulat yang baru menetas menyerang dengan
menimbulkan gejala serangan titik-titik pada daun. Setelah
agak besar, ulat menimbulkan gejala serangan garis-garis pada
daun.
Selanjutnya, ulat yang cukup besar memakan daun kelapa
berikut tulang daunnya sehingga daun kelapa hanya tinggal
lidinya saja.

Pengendalian terhadap artona dilakukan dengan memangkas


daun kelapa yang sudah terserang agar ulat dan
kepompongnya ikut terbuang. Pengendalian hayati dengan
melepas parasit Apanteles artonae. Pada areal pertanaman
yang luas dapat dilakukan penyemprotan dengan larutan
insektisida yang bersifat sistemik atau racun perut.

Artona catoxantha
Upaya pengendalian dan pemberantasan hama tanaman secara garis besar
dapat dilakukan melalui dua macam cara, yaitu secara kimiawi dan secara
biologi.

1. Pengendalian secara kimiawi


a. Insektisida digunakan untuk memberantas serangga (insekta).
b. Larvasida digunakan untuk memberantas larva (ulat).
c. Fungisida digunakan untuk memberantas jamur (fungi).
d. Algasida digunakan untuk memberantas ganggang (algae).
e. Rodentisida digunakan untuk memberantas Tikus (Rodensia)
f. Herbisida digunakan untuk memberantas tanaman pengganggu
(Gulma)

Dampak penggunaan pestisida antara lain sebagai berikut.


a. Dapat membunuh hewan lain yang sebenarnya bermanfaat
bagimanusia.
b. Apabila masuk ke dalam bahan makanan dapat bersifat racun sehingga
membahayakan kesehatan manusia.
c. Dapat merusak keseimbangan ekosistem
Ada juga pengendalian hama secara kimiawi dengan
Menggunakan sistem fumigasi.

Fumigasi adalah cara pengendalian hama dengan


menggunakan gas beracun Methyl Bromide (CH3Br).
Dengan dosis yang sesuai, fumigasi dapat membunuh
rayap, tikus, kumbang, ngengat, dan lainlain.
Fumigasi memiliki tingkat penetrasi yang tinggi dan
dapat membunuh semua tingkat perkembangan hama
tanpa mengotori bahan atau tanaman yang difumigasi.
2. Secara biologi
Pemberantasan hama secara biologi merupakan
upaya pengendalian hama tanaman dengan
menggunakan agen pemangsa alami (predator).
Contoh berbagai hewan pemangsa hama
tanaman antara lain lebah penyengat, semut
rangrang, dan burung hantu.
a. Ulat kupu artona diberantas dengan hewan semacam
lebah penyengat.
b. Kutu loncat diberantas dengan semutrangrang.
c. Tikus diberantas dengan burung hantu.
B. Gulma
Gulma adalah tanaman pengganggu tanaman budi daya.
Berbeda dengan hama dan penyakit tanaman, pengaruh yang
diakibatkan oleh gulma tidak terlihat secara langsung dan
berjalan lambat. Namun, secara keseluruhan kerugian yang
ditimbulkan sangat besar. Gulma mampu berkompetisi kuat
dengan tanaman budi daya untuk memenuhi kebutuhan
unsur hara, air, sinar matahari, udara, dan ruang tumbuh.
Contoh
tumbuhan yang termasuk gulma, yaitu rumput teki, tanaman
paku-pakuan, dan enceng gondok.
Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kerugian
akibat persaingan antara tanaman budi daya dengan gulma
1. Pertumbuhan tanaman terhambat sehingga waktu
mulai berproduksi lebih lama.
2. Penurunan kuantitas dan kualitas hasil produksi.
3. Gulma dapat menjadi sarang hama dan penyakit.
4. Pengendalian gulma membutuhkan biaya
yangmahal.
Cara pengendalian gulma dilakukan melalui dua cara,
yaitu:
1. Cara tradisional dengan mencabuti gulma secara
langsung.
2. Cara modern dengan menyemprot menggunakan
herbisida.
Penyakit Tanaman
Penyakit tanaman dapat menyebabkan terganggunya daya tahan tubuh
tanaman
terhadap pengaruh luar.
Secara umum, penyakit tanaman disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur.
Berbagai contoh penyakit tanaman antara lain sebagai berikut.
a. CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration)
CVPD adalah penyakit yang merusak pembuluh tapis batang tanaman jeruk.
Penyakit CVPD disebabkan oleh virus.
b. TMV (Tobacco Mozaic Virus)
TMV adalah virus mosaik yang menyerang tanaman tembakau. Daun tanaman
tembakau yang terserang virus mosaik menjadi berwarna belang hijau muda
sampai hijau tua. Ukuran daun menjadi relatif lebih kecil dibandingkan
dengan ukuran daun normal. Apabila tanaman muda terserang virus ini,
pertumbuhan tanaman terhambat dan akhirnya kerdil.
c. Penyakit bulai
Penyakit ini biasanya menyerang tanaman jagung. Penyebabnya adalah
jamur dengan penyebaran menggunakan spora yang diterbangkan oleh angin.

d. Penyakit virus belang


Penyakit ini biasanya menyerang tanaman kedelai. Penyebabnya adalah virus
dengan penyebaran melalui perantaraan angin.
Penyakit kerdil rumput
Penyakit ini biasanya menyerang tanaman padi. Penyebabnya
virus dengan penyebaran melalui perantaraan hama wereng.
Pengendalian penyakit ini dilakukan dengan jalan mengendalikan
hewan perantaranya, yaitu wereng.
Cara pengendalian tersebut antara lain sebagai berikut.
1) Menanam padi yang tahan terhadap hama wereng (VUTW).
2) Memutuskan daur perkembangbiakan wereng dengan jalan
mengupayakan rotasi tanaman, yaitu menanam dua jenis
tanaman di satu lahan secara bergantian.
3) Menanam padi secara serentak dalam areal yang luas dengan
jenis padi yang ditanam sama. Hal ini dilakukan agar pemanenan dapat
dilakukan serentak dalam satu waktu. Dengan demikian, terdapat
tenggang
waktu, yaitu tidak terdapatnya tanaman padi sama sekali sehingga
hama wereng tidak memperoleh makanan dan akhirnya mati.
4) Membunuh wereng secara langsung menggunakan insektisida dengan
dosis yang tepat. Dosis yang tepat sangat penting supaya hama wereng
dapat diberantas tanpa mengganggu keseimbangan ekosistem.
Gejala umum dan cara parasit menyerang tumbuhan.
Dalam prosesnya bibit penyakit yang menyerang tumbuhan akan
menunjukkan gejala-gejala yang spesifik berdasar jenisnya.
Berdasarkan klasifikasinya penyebab penyakit tumbuhan dapat
dibedakan menjadi antara lain : Virus, bakteri, fungi, nematoda.

A. Virus
Gejala umum tanaman terserang Virus :
Pertumbuhan tanaman terhambat, ujung pucuk tanaman merun
Cing (ketimun), timbul getah pada jaringan kayu, dan kulit
bersisik (pada jeruk), daun menggulung keatas (pada tomat).
Seluruh bagian tanaman menjadi kerdil termasuk akarnya.
Seluruh daun tampak pucat menguning dan juga mahkota
bunganya. Pada daun terdapat bercak mosaik sel daun yang mati
berselang seling dengan daun yang normal.Tulang daun
menguning.
B. Fungi (jamur).

Gejala umum tanaman terserang jamur :


• Terdapat pembusukan kering yang diawali dengan bercak
berupa lingkaran kekuningan lalu menjadi coklat muda atau tua.
• Bagian tanaman yang terserang bercak mengering , robek dan
mati.
• Buah yang mengalami pembusukan kering kulitnya cekung dan
berbelah-belah.
• batang berwarna hitam lembab dan mengeluarkan getah coklt
dari kulit.
• Pada daun, ranting, batang terdapat tepung berwarna putih atau
berwarna bercak hitam.
• Pada batang, cabang atau ranting terlihat adanya kerak berwarna
merah atau merah jambu.
• Buah dipohon cepat masakkulitnya berwarna kuning tetapi isi
buahnya busuk.
• Pangkal batang adan akar busuk selanjutnya tanaman terlihat layu.
Penyakit-penyakit pada tanaman:
1. TMV (Tobacco Mozaik Virus)
Menyerang daun tembakau  bercak-bercak putih
2. Pyricularia oryzae
Menyerang ruas batang dan butir padi
3. Penyakit embun tepung
Menyerang biji yang berkecambah
4. CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration)
Menyerang pembuluh floem dari jeruk
5. Rebah kecambah
Menyerang leher akar pada kecambah  disebabkan
cendawan Rhizoctonia solani
TMV
Penyakit jamur Pyricularia oryzae
Penyakit jamur Peronospora parasitica
• Peyakit rebah kecambah

Anda mungkin juga menyukai