Nim: 1906541017
Kelas : Agroekoteknologi A
Mata Kuliah : Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan
UTS
1 .Apa perbedaan tanaman yang kekurangan unsur hara Nitrogen dengan tanaman yang
terinfeksi patogen dengan gejala klorosis, sebutkan patogen nya apa? Jelaskan.
2. Jamur merupakan salah satu patogen yang dapat menggangu proses fisiologi tanaman,
tetapi ada beberapa jamur yang bisa dikatakan menguntungkan tanaman. Kapan dikatakan
jamur itu dapat menguntungkan tanaman dan kapan dikatakana merugikan.
3. Peran fotosintesis dalam tumbuhan hidup merupakan dasar untuk melanjutkan segala
fungsi sel dari tumbuhan. Gangguan patogen yang mengakibatkan daun menjadi abnormal
akan mengurangi efektivitas daun dalam berfotosintesis. Jelaskan mengapa hal itu bisa terjadi
? Sebutkan jenis-jenis gejala penyakit yang menurunkan efektivitas fotosintesis dan patogen
penyebabnya.
4. Penyakit pada tanaman pada suatu lahan pertanian akan selalu didukung oleh 3 faktor yang
dikenal dengan istilah segitiga penyakit (Three angle disease )
a. Sebutkan ketiga faktor-faktor tersebut
b. Jelaskan peran dari ketiga faktor tersebut dalam mendukung perkembangan
penyakit tanaman.
5. Bakteri Agrobakterium tumefaciens dapat menginfeksi tanaman secara alami karena
memiliki Ti plasmid (vector ) coba jelaskan apa yang dimaksud Ti plasmid dan apa
kelebihananya.
6. Bisakah dibedakan apa yang dimaksud dengan pengendalian hayati menggunakan agensia
hayati berupa mikroba antagonis dan mikroba PGPR (Plant Growht Promoting Rizobakteria)
jelaskan.
Jawaban
1. Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga
bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-
benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut
miselium.Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif.
1. Peranan Jamur yang menguntungkan
a. Sebagai sumber makanan
Beberapa jenis jamur dapat dimakan seperti volvariella volvacea (jamur merang) dan
Lentinus edodes (Jamur shitake). Jamur kaya akan protein dan memiliki nilai gizi yang
tinggi. Selain itu, ragi kering mengandung 50% vitamin dan kaya akan vitamin B.
c. Pembusukan makanan
Penicillum, aspergillus, dan kapang seperti mucor dan rhizopus dapat menyebabkan
pembusukan pada makanan
4. a. 1. Inang (tanaman),
2. Patogen (penyakit)
3. Lingkungan.
Ketiga faktor tersebut saling terkait dan berinteraksi dalam menyebabkan
suatu penyakit. Jika salah satu faktor tersebut tidak ada, maka penyakit tidak bisa muncul.
b. A.Tanaman Inang
Pengaruh tanaman inang terhadapnya timbulnya suatu penyakit tergantung dari jenis tanaman
inang, kerentanan tanaman, bentuk dan tingkat pertumbuhan, struktur dan kerapatan populasi,
kesehatan tanaman dan ketahanan inang.Timbulnya suatu penyakit juga tergantung pada sifat
genetik yang dimiliki oleh inang itu sendiri.Terdapat inang yang rentan (suscept), tahan
(resisten), toleran (tolerant), kebal (immune) yaitu tanaman yang tidak dapat diinfeksi oleh
pathogen.
Tanaman inang dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Tanaman inang rentan - Tanaman inang yang mudah terserang pathogen sementara
pada kondisi sama dan pathogen sama, inang lain resisten.
2. Tanaman inang resisten - Tanaman inang yang tahan terhadap serangan pathogen
sementara pada kondisi sama dan pathogen sama, inang lain rentan.
3. Tanaman inang toleran - Tanaman inang yang rentan tetapi inang tersebut masih
mampu menghasilkan produk yang ekonomis.
4. Tanaman inang sekunder - Tanaman inang yang bukan menjadi makanan utama.
5. Tanaman inang primer - Tanaman inang yang memang menjadi tempat dan sumber
nutrisi makanan utama/pokok dari pathogen.
6. Tanaman inang alternatif - Tanaman inang yang menjadi tempat dan nutrisi
makanan jika tidak ada inang sekunder, primer dimana pathogen dimasing-masing inang bias
menyelesaikan siklusnya.
7. Tanaman inang perantara - Tanaman inang yang dapat dijadikan perantara untuk
menyelesaikan siklus penyakit. Keberadaan inang ini pada salah satu jenis penyakit menjadi
penting, karena tanpa inang perantara ini meskipun pathogen ada dan inang utama ada,
pathogen akan mati sehingga tidak akan terjadi penyakit.
Adanya macam-macam sifat ini digunakan untuk melakukan upaya pencegahan penyakit
dengan memanipulasi gen sehingga dapat dihasilkan tanaman yang resisten bahkan
immune. Tanaman yang sehat merupakan tanaman yang mempunyai pertumbuhan baik (daun
dan batang segar), batang lurus, tajuk lebat dan tidak terserang hama dan penyakit. Salah satu
faktor yang mendukung dihasilkannya tanaman yang sehat adalah bibit yang ditanam adalah
berasal dari bibit yang sehat. Teknik memperoleh bibit sehat ini dapat dilakukan dengan
beberapa cara antara lain, kultur jaringan, perlakuan terhadap benih secara kimiawi dan
perlakuaan terhadap benih dengan mikroorganisme.
B. Patogen
Yang dimaksud patogen adalah organisme hidup yang mayoritas bersifat mikro dan mampu
untuk dapat menimbulkan penyakit pada tanaman atau tumbuhan. Mikroorganisme tersebut
antara lain fungi, bakteri, virus, nematoda mikoplasma, spiroplasma dan riketsia.
Suatu organisme disebut patogen apabila dapat memenuhi Postulat Koch yaitu: 1) patogen
ditemukan pada tanaman/bagian tanaman yang terserang, 2) patogen dapat diisolasi dan
diidentifikasi, 3) patogen dapat diinokulasikan pada spesies inang yang sama dan
menunjukkan gejala yang sama, 4) patogen tersebut dapat diisolasi kembali.
Pengaruh komponen patogen dalam timbulnya penyakit sangat tergantung pada kehadiran
patogen, jumlah populasi patogen, kemampuan patogen untuk menimbulkan penyakit yaitu
berupa kemampuan menginfeksi (virulensi) dan kemampuan menyerang tanaman inang
(agresivitas), kemampuan adaptasi patogen, penyebaran, ketahanan hidup, dan kemampuan
berkembangbiak patogen.
C. Lingkungan
Faktor lingkungan mempengaruhi timbul dan berkembangnya penyakit. Beratnya intensitas
penyakit pada suatu tanaman seringkali ditentukan oleh lamanya keadaan lingkungan yang
menguntungkan untuk timbul dan berkembangnya penyakit. Lingkungan dalam hal ini bisa
dibedakan menjadi 2 yaitu lingkungan fisik/kimia dan lingkungan biologi. Yang termasuk
dalam lingkungan fisik/kimia yaitu suhu udara, curah hujan (lama dan intensitas), embun
(lama dan intensitas), suhu tanah, kandungan air tanah, kesuburan tanah, angin, asal mula api,
pencemaran air, kerusakan akibat herbisida, dan lain-lain. Sedangkan lingkungan biologi
terdiri dari antagonis, vektor, agen penyebab luka, dan agen kompetitif. Faktor lingkungan ini
memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman inang dan mnenciptakan kondisi yang
sesuai bagi kehidupan jenis pathogen tertentu.
Interaksi antar Komponen
Diantara ketiga komponen ini manakah yang paling bertanggung jawab terhadap timbul dan
berkembangnya suatu penyakit? Berkembangnya suatu penyakit tegantung pada interaksi
ketiga komponen tersebut, yaitu kerentanan inang, derajat virulensi suatu pathogen serta
kecenderungan apakah faktor lingkungan lebih mendukung patogenesis ataukah sebaliknya
mendukung keteguhan pertumbuhan inang.
Pada konsep segi tiga penyakit ini apabila salah satu faktor penyebab tidak ada, maka tidak
akan ada suatu kejadian penyakit.
Apabila ada satu faktor yaitu patogen tidak ada, yang ada hanya tanaman inang yang
tumbuh dalam lingkungan yang tidak optimal untuk pertumbuhannya, maka kemungkinan
tidak akan terjadi penyakit.
Sebaliknya apabila dalam kondisi pertumbuhan tanaman tersebut di atas dan ada
patogen di sekitar tanaman tersebut serta lingkungan mendukung pertumbuhan patogen maka
kecenderungan untuk terjadinya infeksi penyakit pada tanaman cukup besar.
Kemudian apabila ada suatu tanaman inang ditanam pada lingkungan yang baik, yaitu
tanah yang subur dengan pengolahan yang baik dan pemberian pupuk yang cukup dan
seimbang maka akan menjamin pertumbuhan tanaman yang sehat, walaupun ada patogen,
maka kecil kemungkinan penyakit dapat terjadi. Hal ini dikarenakan tanaman inang
kemungkinan dapat tahan terhadap serangan pathogen.
Sedangkan apabila tanaman inang tidak baik dalam pertumbuhannya yang berarti
kondisinya rentan, kemudian ada patogen dan lingkungan mendukung pertumbuhan patogen
maka kemungkinan terjadinya infeksi penyakit sangat besar.
6.Mikroba antagonis atau agen pengendalian hayati (APH) Penyakit tanaman adalah jasad
renik yang diperoleh dari alam baik berupa bakteri, cendawan, actinomycetes maupun virus
yang dapat menekan menghambat atau memusnahkan organisme pengganggu tanaman.
Sedangkan GPR atau Plant Growth Promoting Rhizobakteri adalah sejenis bakteri yang hidup
disekitar perakarnan tanaman. Bakteti tersebut hidupnya secara berkoloni menyelimuti akar
tanaman.