MIKOLOGI
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS RIAU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidaksebaik
tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh padawaktu tertentu, pada
kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas.
Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayulapuk, serasah,
maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelahmusim kemarau tiba. Seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi, manusia telah mampu
membudidayakan jamur dalam medium buatan,misalnya jamur merang, jamur tiram, dan
jamur kuping. Jamur merupakantumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat
heterotrof, tipe sel seleukarotik.
Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang
disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yangdisebut miselium.
Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif. Selain
memiliki berbagai macam cara untukberkembangbiak, jamur juga terdiri dari aneka macam
jenis baik yang bermanfaatmaupun yang berbahaya/beracun. Saat ini sebagian besar jamur
yang dibudidayakan masyarakat adalah jamur yang bermanfaat, khususnya jamurkonsumsi
yang bisa dimakan atau dimanfaatkan sebagai obat. Sebagai makhlukheterotrof, jamur dapat
bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Cara hidup jamur lainnya adalah
melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidupbersimbiosis, selain menyerap makanan
dari organisme lain juga menghasilkan zattertentu yang bermanfaat bagi simbionnya.
Simbiosis mutualisme jamur dengantanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang
hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat pada
bermacammacamlingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun
kebanyakanhidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi
denganorganisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan
kebanyakan dari kelas Oomycetes.
1. 2 Rumusan Masalah
A. Apa peranan jamur dalam kehidupan?
B. Bagaimana peranan jamur dalam bidang bioteknologi? bagaimana bioprosesnya?
C. Apakah jamur mengandung antibiotik?
D. Bagaimana hifa jamur masuk ke hostnya?
E. Sebutkan satu contoh jamur, lalu apa saja senyawa metabolit sekunder yang
terkandung dalam jamur tersebut?
F. Bagaimana implementasi metabolit sekunder jamur pada lingkungan?
1. 3 Tujuan
A. Untuk mengetahui peranan jamur dalam kehidupan
B. Untuk mengetahui peranan jamur dalam bidang teknologi dan bioprosesnya
C. Untuk mengetahui kandungan antibiotik yang ada pada jamur
D. Untuk mengetahui proses hifa jamur masuk kedalam hostnya
E. Untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada jamur
F. Untuk mengetahui implementasi dari senyawa metabolit sekunder pada lingkungan
1.4 Manfaat
Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca terkait informasi mengenai jamur
yang telah dipaparkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peranan jamur dalam kehidupan
Peranan jamur yang berkaitan dengan lingkungan
Peranan jamur atau fungi dalam kehidupan sangat luas. Jamur berperan dalam
keseimbangan lingkungan yaitu sebagai dekomposer. Sebagai dekomposer, jamur
menguraikan sisa-sisa organisme yang telah mati sehingga bisa dimanfaatkan oleh
organisme lain. Hal ini sangat penting dalam keberlanjutan ekosistem di bumi, karena
yang menjadi kunci keberlangsungan ekosistem adalah adanya keseimbangan antara
produksi biomasa oleh organisme fotosintetik dan perombakan-perombakan atau daur
ulang nutrien yang dikandungnya. Dalam proses daur ulang senyawa organik ini, fungi
memiliki peran yang menonjol disemua ekosistem utama.
Jamur juga bisa bersimbiosis dengan organisme lain. Dengan akar tumbuhan
tertentu jamur bersimbiosis membentuk mikoriza. Mikroriza merupakan struktur yang
berperan penting dalam suplai unsur hara.
Berdasarkan posisi jamur terhadap akar tumbuhan, dikenal adanya endomikoriza
(bila hifa menembus korteks akar) dan ektomikoriza (bila hifa hanya menem bus
epidermis akar. Kelompok jamur yang sering bersimbiosis dengan akar tumbuhan
umumnya termasuk anggota Divisi Zygomycotina, Ascomycotina, dan
Basidiomycotina. Bentuk simbiosis lain dari jamur adalah lumut kerak. Lumut kerak
merupakan organisme yang mampu hidup pada kondisi lingkungan yang ekstrim dan
sangat sensitif terhadap pencemaran udara. Sehingga lumut kerak ini biasa digunakan
sebagai bioindikator kualitas udara.
Peranan jamur dalam bidang pertambangan
Mikoriza dapat mengurangitoksisitas logam berat terhadap tanaman pada tanah-
tanah tercemar. Sehingga mikoriza juga memiliki peranan yang penting sebagai
agenbioremediasi atau reklamasi bagi tanah-tanah yang tercemar oleh logamberat
(Leyval et al., 1997), seperti pada lahan-lahan bekas tambang.
Sharples et al. (2000) melaporkan bahwa jamur pada daerah tambangberfungsi
sebagai filter untuk menjaga agar konsentrasi As tetap rendahpada jaringan tanaman
dan meningkatkan serapan P tanaman. Donelly and Fetcher (1994) melaporkan bahwa
logam berat berikatan dengan gugus karboksil hemiselulosa pada matriks di antara sel
tanaman dan jamur,sehingga tanaman terhindar dari keracunan. Selanjutnya, ia
melaporkan bahwa beberapa jamur mikoriza seperti Rhizopogon vinicolor,
Rhizopogon vulgaris, Hymenoscyphus ericae, Oidiodendron griseum, dan
Gautieriacrispa memiliki kemampuan remediasi senyawa-senyawa toksik di tanah,
seperti dalam metabolisme berbagai senyawa aromatik: 2,4-D, atrazin, dan PCBs.
Selanjutnya dinyatakan bahwa Radiigera atrogleba dan Hysterangiumgardneri mampu
mendegradasi 2,2-diklorofenol sebesar 80% (Donelly and Fetcher dalam Erman, 2006).
Peranan jamur dalam bidang kesehatan
Dalam pengobatan tradisional cina, jamur shitake digunakan untuk membuat
obat flu. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak jamur shitake dapat
melawan virus dan meningkatkan daya tahan tubuh dari infeksi akibat bakteri atau
jamur. Kemudian, jamur shitake dan jamur oyster mengandung beta-glukan, salah satu
polisakarida yang membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Jamur kaya akan antioksidan yang membersihkan tubuh dari radikal bebas.
Radikal bebas yang ada dalam tubuh berpotensi menyebabkan penyakit kanker. Beta-
glukan pada jamur juga digunakan sebagai salah satu perawatan kemoterapi atau terapi
radiasi. Kandungan beta-gukan, eritadenine, dan chitosan pada jamur juga membantu
menurunkan kolesterol. Serat, kalium, dan vitamin C pada jamur berkontribusi
menjaga tekanan darah dan kolesterol sehingga menurunkan risiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler dan hipertensi (Aprinda, 2017).
Namun ada beberapa jenis jamur yang mengandung racun dan dapat
membahayakan tubuh seperti keracunan, alergi, meningkatkan resiko penyakit lain
maupun psikokis atau dapat menyebabkan halusinasi.
Peranan jamur dalam bidang industri
o Rhizpos nigricans, merupakan jamur yang dapat digunakan untuk produksi
asam fumarat.
o Rhizopus nodusus, dapat digunakan untuk produksi asam laktat.
o Rhizopus oryzae, dapat digunakan menjadi bahan produksi tempe.
o Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces ovale keduanya dimanfatkan untuk
membuat tape, alkohol atau roti.
o Saccharomyces sake digunakan untuk membuat sake (minuman khas jepang) .
B. Peranan jamur dalam bidang bioteknologi dan bioprosesnya
DAFTAR PUSTAKA
Eka Pratiwi, Uswatun Hasanah dan Idramsyah. 2014. Identifikasi Senyawa Metabolit
Sekunder pada Jamur Endofit dari Tumbuhan Raru (Cotylelobium melanoxylon).
Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Pembelajarannya. 267-277
Enny Widyanti. 2008. Peranan Mikroba Tanah pada Kegiatan Rehabilitasi Lahan Bekas
Tambang (Roles Of Soil Microbes In Ex-Mining Land Rehabilitation). Info Hutan.
5(2) : 151-160
Erman Munir. 2006. Pemanfaatan Mikroba Dalam Bioremediasi:Suatu Teknologi Alternatif
untuk Pelestarian Lingkungan. Medan : USU e-repository
Indah Ratna Dewi. 2007. Peran, Prospek Dan Kendala dalam Pemanfaatan Endomikoriza.
Jatinangor : Universitas Padjajaran
https://brainly.co.id/tugas/24214523
https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/manfaat-jamur-risiko-kesehatan/