Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU

MIKOLOGI

Disusun Oleh :

Athaya Hasna Abiyya


1705110596

Dosen Pengampu : Dr. Irda Sayuti, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidaksebaik
tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh padawaktu tertentu, pada
kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas.
Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayulapuk, serasah,
maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelahmusim kemarau tiba. Seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi, manusia telah mampu
membudidayakan jamur dalam medium buatan,misalnya jamur merang, jamur tiram, dan
jamur kuping. Jamur merupakantumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat
heterotrof, tipe sel seleukarotik.
Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang
disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yangdisebut miselium.
Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif. Selain
memiliki berbagai macam cara untukberkembangbiak, jamur juga terdiri dari aneka macam
jenis baik yang bermanfaatmaupun yang berbahaya/beracun. Saat ini sebagian besar jamur
yang dibudidayakan masyarakat adalah jamur yang bermanfaat, khususnya jamurkonsumsi
yang bisa dimakan atau dimanfaatkan sebagai obat. Sebagai makhlukheterotrof, jamur dapat
bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Cara hidup jamur lainnya adalah
melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidupbersimbiosis, selain menyerap makanan
dari organisme lain juga menghasilkan zattertentu yang bermanfaat bagi simbionnya.
Simbiosis mutualisme jamur dengantanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang
hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat pada
bermacammacamlingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun
kebanyakanhidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi
denganorganisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan
kebanyakan dari kelas Oomycetes.

1. 2 Rumusan Masalah
A. Apa peranan jamur dalam kehidupan?
B. Bagaimana peranan jamur dalam bidang bioteknologi? bagaimana bioprosesnya?
C. Apakah jamur mengandung antibiotik?
D. Bagaimana hifa jamur masuk ke hostnya?
E. Sebutkan satu contoh jamur, lalu apa saja senyawa metabolit sekunder yang
terkandung dalam jamur tersebut?
F. Bagaimana implementasi metabolit sekunder jamur pada lingkungan?
1. 3 Tujuan
A. Untuk mengetahui peranan jamur dalam kehidupan
B. Untuk mengetahui peranan jamur dalam bidang teknologi dan bioprosesnya
C. Untuk mengetahui kandungan antibiotik yang ada pada jamur
D. Untuk mengetahui proses hifa jamur masuk kedalam hostnya
E. Untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada jamur
F. Untuk mengetahui implementasi dari senyawa metabolit sekunder pada lingkungan
1.4 Manfaat
Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca terkait informasi mengenai jamur
yang telah dipaparkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peranan jamur dalam kehidupan
 Peranan jamur yang berkaitan dengan lingkungan
Peranan jamur atau fungi dalam kehidupan sangat luas. Jamur berperan dalam
keseimbangan lingkungan yaitu sebagai dekomposer. Sebagai dekomposer, jamur
menguraikan sisa-sisa organisme yang telah mati sehingga bisa dimanfaatkan oleh
organisme lain. Hal ini sangat penting dalam keberlanjutan ekosistem di bumi, karena
yang menjadi kunci keberlangsungan ekosistem adalah adanya keseimbangan antara
produksi biomasa oleh organisme fotosintetik dan perombakan-perombakan atau daur
ulang nutrien yang dikandungnya. Dalam proses daur ulang senyawa organik ini, fungi
memiliki peran yang menonjol disemua ekosistem utama.
Jamur juga bisa bersimbiosis dengan organisme lain. Dengan akar tumbuhan
tertentu jamur bersimbiosis membentuk mikoriza. Mikroriza merupakan struktur yang
berperan penting dalam suplai unsur hara.
Berdasarkan posisi jamur terhadap akar tumbuhan, dikenal adanya endomikoriza
(bila hifa menembus korteks akar) dan ektomikoriza (bila hifa hanya menem bus
epidermis akar. Kelompok jamur yang sering bersimbiosis dengan akar tumbuhan
umumnya termasuk anggota Divisi Zygomycotina, Ascomycotina, dan
Basidiomycotina. Bentuk simbiosis lain dari jamur adalah lumut kerak. Lumut kerak
merupakan organisme yang mampu hidup pada kondisi lingkungan yang ekstrim dan
sangat sensitif terhadap pencemaran udara. Sehingga lumut kerak ini biasa digunakan
sebagai bioindikator kualitas udara.
 Peranan jamur dalam bidang pertambangan
Mikoriza dapat mengurangitoksisitas logam berat terhadap tanaman pada tanah-
tanah tercemar. Sehingga mikoriza juga memiliki peranan yang penting sebagai
agenbioremediasi atau reklamasi bagi tanah-tanah yang tercemar oleh logamberat
(Leyval et al., 1997), seperti pada lahan-lahan bekas tambang.
Sharples et al. (2000) melaporkan bahwa jamur pada daerah tambangberfungsi
sebagai filter untuk menjaga agar konsentrasi As tetap rendahpada jaringan tanaman
dan meningkatkan serapan P tanaman. Donelly and Fetcher (1994) melaporkan bahwa
logam berat berikatan dengan gugus karboksil hemiselulosa pada matriks di antara sel
tanaman dan jamur,sehingga tanaman terhindar dari keracunan. Selanjutnya, ia
melaporkan bahwa beberapa jamur mikoriza seperti Rhizopogon vinicolor,
Rhizopogon vulgaris, Hymenoscyphus ericae, Oidiodendron griseum, dan
Gautieriacrispa memiliki kemampuan remediasi senyawa-senyawa toksik di tanah,
seperti dalam metabolisme berbagai senyawa aromatik: 2,4-D, atrazin, dan PCBs.
Selanjutnya dinyatakan bahwa Radiigera atrogleba dan Hysterangiumgardneri mampu
mendegradasi 2,2-diklorofenol sebesar 80% (Donelly and Fetcher dalam Erman, 2006).
 Peranan jamur dalam bidang kesehatan
Dalam pengobatan tradisional cina, jamur shitake digunakan untuk membuat
obat flu. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak jamur shitake dapat
melawan virus dan meningkatkan daya tahan tubuh dari infeksi akibat bakteri atau
jamur. Kemudian, jamur shitake dan jamur oyster mengandung beta-glukan, salah satu
polisakarida yang membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Jamur kaya akan antioksidan yang membersihkan tubuh dari radikal bebas.
Radikal bebas yang ada dalam tubuh berpotensi menyebabkan penyakit kanker. Beta-
glukan pada jamur juga digunakan sebagai salah satu perawatan kemoterapi atau terapi
radiasi. Kandungan beta-gukan, eritadenine, dan chitosan pada jamur juga membantu
menurunkan kolesterol. Serat, kalium, dan vitamin C pada jamur berkontribusi
menjaga tekanan darah dan kolesterol sehingga menurunkan risiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler dan hipertensi (Aprinda, 2017).
Namun ada beberapa jenis jamur yang mengandung racun dan dapat
membahayakan tubuh seperti keracunan, alergi, meningkatkan resiko penyakit lain
maupun psikokis atau dapat menyebabkan halusinasi.
 Peranan jamur dalam bidang industri
o Rhizpos nigricans, merupakan jamur yang dapat digunakan untuk produksi
asam fumarat.
o Rhizopus nodusus, dapat digunakan untuk produksi asam laktat.
o Rhizopus oryzae, dapat digunakan menjadi bahan produksi tempe.
o Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces ovale keduanya dimanfatkan untuk
membuat tape, alkohol atau roti.
o Saccharomyces sake digunakan untuk membuat sake (minuman khas jepang) .
B. Peranan jamur dalam bidang bioteknologi dan bioprosesnya

Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang menggunakan


mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya jamur dan
bakteri yang menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk melakukan metabolisme sehingga
diperoleh produk yang diinginkan. Salah satu pemanfaatan jamur dalam bidang
bioteknologi adalah dengan pembuatan tempe. Bioproses yang terjadi ialah Selama proses
pembuatan tempe terjadi perubahan materi, yaitu perubahan fisika dan kimia yaitu:
Perubahan fisika ditandai dengan perubahan wujud atau fase zat yang umumnya bersifat
sementara dan struktur molekulnya tetap. Sedangkan perubahan kimia adalah perubahan
materi yang menghasilkan zat yang jenisnya baru. Perubahan kimia disebut juga reaksi
kimia.
Perubahan kimia yang terjadi pada proses pembuatan tempe adalah pada saat
inkubasi. Pada saat itu terjadilah reaksi fermentasi. Proses fermentasi yang dilakukan oleh
jamur Rhizopus sp menghasilkan energi. Energi tersebut sebagian ada yang dilepaskan
oleh jamur Rhizopus sp sebagai energi panas. Energi panas itulah yang menyebabkan
perubahan suhu selama proses inkubasi tempe. Selain terjadi perubahan suhu, selama
proses inkubasi tempe juga terjadi perubahan warna, dan munculnya titik- titik air yang
dapat diamati pada permukaan dalam plastik pembungkus tempe. Pada awal pengamatan,
kedelai pada tempe seperti berselimut kapas yang putih. Tetapi dengan bertambahnya
masa inkubasi, mulai muncul warna hitam pada permukaan.
Perubahan warna ini menunjukkan adanya reaksi kimia pada proses inkubasi. Jamur
Rhizopus sp tergolong makhluk hidup. Oleh karena itu ia juga melakukan respirasi.
Respirasi merupakan reaksi kimia atau perubahan kimia. Salah satu zat yang dilepaskan
dari peristiwa respirasi adalah gas karbondioksida dan uap air. Uap air itulah yang
menyebabkan permukaan dalam plastik pembungkus tempe basah oleh titik-titik air.
Sebuah reaksi kimia tidak selalu menunjukkan seluruh ciri reaksi tersebut. Kadang, reaksi
tersebut hanya menunjukkan salah satu atau beberapa ciri saja (Sutikno, 2009).
C. Penicillium sp, jamur yang mengandung antibiotik
Antibiotika adalah bahan-bahan bersumber hayati yang pada kadar rendah dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Penisilin merupakan salah satu jenis
antibiotik yang dihasilkan oleh Penicillium sp (Schlegel dan Schmid, 1984). Penisilin
merupakan kelompok antibiotik yang ditandai oleh adanya cicin β-laktam dan diproduksi
oleh berbagai jenis jamur (eukariot) yaitu dari jenis Penicillium, Aspergillus, serta oleh
beberapa prokariot tertentu (Madigan el al., 2000). Sifat unik pada masing-masing
penisilin ditentukan oleh adanya rantai samping yang berbeda-beda. Secara kimia
penisilin digolongkan ke dalam antibiotik β-laktam (Pelczar dan Chan, 1988).
Omura (1995) dalam Demain (1996) menyatakan bahwa kira-kira 10.000 metabolit
sekunder telah ditemukan struktur kimianya yang tersusun oleh cincin β-laktam, peptida
siklik yang terdiri dari asam amino dan senyawa nonprotein, gula dan nukleosida, ikatan
tidak jenuh dari poliasetilen dan polien, serta cincin makrolida besar.
Penisilin diproduksi oleh beberapa jenis jamur antara lain jamur Penicillium notatum,
Penicillium chrysogenum, dan lain-lain, serta beberapa jenis Streptomyces (Pyatkin, 1967;
Brakhage, 1998). Penicillium chrysogenum adalah salah satu mikroorganisme yang
penting dalam bidang industri terutama dalam menghasilkan penisilin yang merupakan
salah satu antibiotik komersil yang utama (Pyatkin, 1967; Brakhage, 1998).
D. Proses jamur memasuki haustorium
Dalam hal ini mengambil contoh endomikoriza. Endomikoriza adalah jamur
(Zygomycetes) yang hifanya dapat menembus akar sampai bagian korteks. Misalnya yang
terjadi pada tanaman anggrek, sayuran (kol), dan pada berbagai jenis tumbuhan tingkat
tinggi. Endomikoriza penting untuk beberapa jenis tanaman polongan karena dapat
merangsang pertumbuhan bintil akar.
Jamur endomikoriza masuk ke dalam sel korteks dari akar serabut (feederroots). Jamur
ini tidak membentuk selubung yang padat, namun membentukm iselium yang tersusun
longgar pada permukaan akar. jamur jugamembentuk vesikula dan arbuskular yang besar
di dalam sel korteks, sehinggasering disebut dengan FMA (Vesicular-Arbuscular
Miccorhizal), sebagai contoh jenis Globus dan Acaulospora (Thorn 1997). Menurut
Bonfante dan Bianciotto (1995) , fase kontak dan prose infeksiFMA dengan akar tanaman
dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada keadaan tidak ada tanaman inang, hifa yang
terbentuk dari spora sebelum simbiosis (presimbiotik) berhenti tumbuh dan akhirnya mati.
Adanya akar tanaman inang, jamur melalui hifanya akan kontak dengan tanaman inang
dan mulai proses simbiotik. Fase kontak dimulai dengan kejadian seperti
pertentanganpertumbuhan jamur dengan akar tanaman, pola percabangan akar baru,
danpada akhirnya terbentuk apresorium. Apresorium merupakan struktur pentingdalam
siklus hidup FMA . Hal ini diinterpretasikan sebagai kejadian kunci bagi pengenalan
interaksi yang berhasil dengan bakal calon tanaman inang. Fase kontak akan diikuti
dengan fase simbiotik. Sejak fase itu, jamur menyempurnakan proses morfogenesis
kompleks dengan memproduksi hifa interseluler dan intraseluler, vesikula, dan arbuskula.
Aspek morfologi fase itusecara luas dapat dilacak dengan amenggunakan kombinasi
mikroskop sinar danelektron.Selanjutnya menurut Linderman (1996), hifa jamur mengisi
korteks akar, bercabang-cabang diantara sel-sel dan titik penetrasinya. Bentuk yang
khususpada jamur adalah struktur seperti “haustorium) (arbuskula atau kumparan hifa)di
dalam sel korteks, dipisahkan dari sitoplasma inang oleh membran sel inangdan dinding
sel jamurFMA bersimbiosis dengan akar tanaman dan merupakan cendawansimbiotik
obligat yang termasuk ke dalam kelas Zygomycetesdan ordo Glomalaes. Glomales
mencakup dua sub ordo yaitu Glomineae dan Gigasporineae. Sub ordo Glomineae terdiri
dari dua famili yaitu Glomaceae dengan genus Glomus dan Sclerosystis, dan
Acaulosporaceae dengan genus Acaulospora dan Entrophospora. Sub ordo Gigasporineae
terdiri atas satufamili, yaitu Gigasporaceae dengan genus Gigaspora dan Scutellospora
(Smithdan Read, 1997). Cendawan itu bersimbiosis dengan tanaman yang termasuk
kedalam divisio Angiospermae, Gymnoaspermae, Bryophyta dan Pteridophyta.
E. Senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam jamur endofit
Jamur ini hidup berasosiasi secara simbiosis mutualisme dengan tumbuhan inangnya.
Jamur endofit menginfeksi tumbuhan sehat pada jaringan tertentu tanpa menimbulkan
tanda-tanda adanya infeksi, kemudian menghasilkan enzim dan metabolit sekunder yang
dapat bermanfaat bagi fisiologi dan ekologi tumbuhan inang, mikotoksin, dan juga
antibiotik yang dimanfaatkan tumbuhan inang untuk melawan penyakit yang ditimbulkan
oleh patogen tumbuhan. Sebaliknya, jamur endofit dapat memperoleh nutrisi untuk
melengkapi siklus hidupnya dari tumbuhan inangnya. Jamur endofit berperan penting
dalam industri farmasi karena kemampuannya dalam memproduksi senyawa metabolit
sekunder seperti alkaloid, terpen, steroid, flavonoid, kuinon, fenol dan lain sebagainya
yang mempunyai potensi besar sebagai senyawa bioaktif.
Berdasarkan uji analisis kualitatif dengan menggunakan metode kromatografi lapis
tipis (KLT), isolat jamur endofit Rsi-10 mengandung kelompok senyawa metabolit
sekunder, yaitu alkaloid yang ditandai dengan timbulnya noda berwarna coklat (Rf=0,65
dan 0,95) dan flavonoid yang ditandai dengan timbulnya noda berwarna kuning coklat
(Rf=0,96) (Eka dkk, 2014).
F. Implementasi metabolit sekunder jamur endofit pada lingkungannya
Senyawa bioaktif yang berasal dari jamur endofit ada yang berpotensi sebagai
antimikroba (menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroba-mikroba patogen,
antikanker contohnya senyawa taksol, antiserangga , zat pengatur tumbuh, serta penghasil
enzim hidrolitik seperti amilase, selulase, xilanase, ligninase, dan kitinase. Potensi
biologis dari jamur endofit lainnya ialah sebagai antiimunosupresif , anti-HIV, antioksidan
, antivirus , antidiabetes , anti-HSV-1, antituberkular, dan antimalaria. Berdasarkan hasil
penelitian yang diujikan oleh Eka dkk, 2014, menyatakan bahwa jamur endofit tersebut
memiliki kestabilan di dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus.

DAFTAR PUSTAKA

Eka Pratiwi, Uswatun Hasanah dan Idramsyah. 2014. Identifikasi Senyawa Metabolit
Sekunder pada Jamur Endofit dari Tumbuhan Raru (Cotylelobium melanoxylon).
Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Pembelajarannya. 267-277
Enny Widyanti. 2008. Peranan Mikroba Tanah pada Kegiatan Rehabilitasi Lahan Bekas
Tambang (Roles Of Soil Microbes In Ex-Mining Land Rehabilitation). Info Hutan.
5(2) : 151-160
Erman Munir. 2006. Pemanfaatan Mikroba Dalam Bioremediasi:Suatu Teknologi Alternatif
untuk Pelestarian Lingkungan. Medan : USU e-repository
Indah Ratna Dewi. 2007. Peran, Prospek Dan Kendala dalam Pemanfaatan Endomikoriza.
Jatinangor : Universitas Padjajaran
https://brainly.co.id/tugas/24214523
https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/manfaat-jamur-risiko-kesehatan/

Anda mungkin juga menyukai