“ SKRINING JAMUR “
PENYUSUN :
17032004 / 2017
JURUSAN BIOLOGI
2020
” SKRIINING JAMUR “
A. Jamur
a. Fungi/Jamur
1) Neurospora sitophila
2) Aspergillus niger
3) Rhizopus oryzae
5) Penicillium sp.
(Actinomycetes)
B. Screening
a. Metode Difusi
b. Metode dilusi
Keuntungan utama dari metode dilusi adalah dapat memperkirakan
konsentrasi senyawa uji dalam medium agar atau suspensi kaldu, hal ini
biasanya digunakan untuk penentuan nilai KHM dilusi ini dapat diaplikasikan
pada ekstrak yang kompleks, zat murni, sampel polar dan non polar.
Dalam prosedur dilusi agar, berbagai konsentrasi senyawa uji dicampur
dengan agar nutrien. Plat agar diinokulasi kemudian diinkubasi. Konsentrasi
terendah dari senyawa antimikroba yang menunjukkan nilai KHM yaitu
pada saat tidak terdeteksinya pertumbuhan mikroorganisme. Dalam uji
tabung, berbagai konsentrasi senyawa uji dicampur dengan suspensi bakteri
dalam serangkaian tabung, konsentrasi terendah menyebabkan penghambatan
pertumbuhan mikroorganisme sesuai dengan nilai MIC. Dalam uji
mikrodilusi, mikroorganisme tumbuh dalam sumuran plat, dengan
penambahan berbagai konsentrasi senyawa uji. Pertumbuhan mikroorganisme
ditunjukkan oleh adanya kekeruhan dalam sumuran plat
c. Metode Bioautografi
Bioautografi merupakan teknik laboratorium yang digunakan untuk
mendeteksi zat yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan organisme uji
dalam campuran dan matriks yang kompleks. Metode ini menggabungkan
penggunaan teknik kromatografi lapis tipis dengan respon dari
mikroorganisme yang diuji berdasarkan aktivitas biologi dari suatu analit
yang dapat berupa antibakteri, antijamur, antitumor, antriprotozoa.
2. Penelitian antibiotik dan senyawa biologis aktif lainnya dalam air limbah,
air minum, cairan tubuh, pakan, dan makanan.
1. Bioautografi kontak
Bioautografi kontak dilakukan dengan meletakkan plat KLT hasil
elusi senyawa yang akan diuji di atas media padat yang sudah diinokulasi
dengan mikroba uji. Adanya senyawa antimikroba ditandai dengan adanya
daerah bening yang tidak ditumbuhi mikroba.
Staphylococcus aureus
Pseudomonas spp
Proteus spp
Bacillus subtilis
Bacillus cereus
Clostridium botulinum
B.polymixa
B.macerans
B. licheniformis
C. Diastaticus
Pseudomonas facilis
4. Bakteri pengurai minyak/lemak
Dari hasil screening pada bagian titik tumbuh didapatkan isolat 5 yang
dapat pada 20 hari setelah aplikasi penyemprotan, pada bagian daun
ke-2 didapatkan isolat 4 dan 5 yang dapat bertahan pada 17 hari setelah
aplikasi penyemprotan dan pada daun terakhir didapatkan isolat 1, 2, 3 dan 5
yang dapat bertahan pada 22 hari setelah aplikasi penyemprotan.
Cara kerja :
Pada artikel ketiga yang berjudul “ Isolasi skrining dan identifikasi jamur
xilanolitik lokal yang berpotensi sebagai agensi pemutih pulp yang marah
lingkungan (Isolation, Screening and Identification Xylanolytic Local Fungi that
Potentially as Pulp Bleaching Agents) “.
Metode penelitian :
1. Pengambilan sampel
2. Isolasi jamur
3. Skrining Aktivitas Antibiotik dari Jamur Endosimbion
4. Kultivasi dan Ekstraksi Jamur Pada Media Nasi
5. Partisi
6. Uji Aktivitas Antibiotik
7. Pengujian Antibiotik Dari Ekstrak Jamur
Dari artikel tersebut dapat disimpulkan bahwa :
Identifikasi Spons
Isolasi jamur dari empat jenis spons di diperoleh 11 jenis isolat jamur
dengan karakteristik umum miselia berwarna hitam, bening, putih,dan coklat.
Barnett H. L. 1998. Illustrated Genera of Imperfect Fungi 4th ed. USA : Inc.
Efri1, Joko Prasetyo, dan Radix Suharjo. 2009. Skrining Dan Uji Antagonis
Jamur Trichoderma Harzianum Yang Mampu Bertahan Di Filosfer
Tanaman Jagung. Jurnal HPT Tropika. ISSN 1411-7525 Vol. 9, No. 2:
121 – 129.
Elisa Nurnawati1, Sebastian Margino, Erni Martani dan Sarto. 2014. Isolasi
Skrining Dan Identifikasi Jamur Xilanolitik Lokal Yang Berpotensi
Sebagai Agensi Pemutih pulp yang marah lingkungan (Isolation,
Screening and Identification Xylanolytic Local Fungi that
Potentially as Pulp Bleaching Agents). Jurnal Manusia Dan Lingkungan. Vol.
21 No. 3.
Ren Xiang Tan & Wen Xin Zou, 2001. Endophytes. Natural Product
Reports. 18