Anda di halaman 1dari 22

Mikrobiologi Laut

MARINE
FUNGI
Presented by Group 3
Meet the Group
Regina Revalina Yeni Dwi Faiq Daffa
230210200007 230210200016 230210200021 230210200025

Angeline M. Azizul Fatta Maserati Muhammad


230210200032 230210200038 230210200040 Raihan
230210200042

Daffa Antaridha Angello


230210200046 230210200047
Karakteristik Fungi
Fungi laut memiliki karakteristik yaitu Spora tidak berflagel,
sebagian besar berukuran mikroskopik, menghasilkan enzim
nitrat reduktase, tahan terhadap salinitas tinggi, menghasilkan
spora yang mampu mengapung dan dapat melekat pada
substrat.
KLASIFIKASI JAMUR
(Hibbett et al. 2007, Webster & Weber 2007) menyatakan
Kingdom Fungi secara tradisional diklasifikasikan menjadi empat
kelompok besar:

(A) Ascomycota,
(B) Basidiomycota ,
(C) zygomycota, dan
(D ) chytrids

.Struktur morfologi merupakan karakter utama yang digunakan untuk


mengklasifikasikan fungi
Siklus
Hidup
Zoospora tertarik pada inang atau
substrat dan menempel pada permukaan

Kista terbentuk dari rizoid kecil lalu tumbuh ke


dalam substrat untuk mengumpulkan nutrisi
untuk pembentukan sporangium (endibiotik
atau epibiotik)

Terjadi rekombinasi seksual ketika dua zoospora


bergabung bersama, baik pada tahap berenang
bebas atau pada permukaan inang/substrat atau
spora istirahat dapat dibentuk dalam
prosporangium atau dalam zigot.
Zigot (A) menginfeksi larva Culiseta inornata (B)
menyebabkan perkembangan badan hifa, miselium
dan, akhirnya, sporangia resisten berdinding tebal.
Dalam kondisi yang sesuai sporangia (C) ini
melepaskan zoospora dari tipe kawin yang
berlawanan (D) yang menginfeksi inang alternatif,
Cyclops vernalis (E). Setiap zoospora berkembang
menjadi thallus dan, akhirnya, gametangia. Gamet
dari tipe kawin yang berlawanan (F) menyatu baik
di dalam atau di luar copepoda untuk membentuk
zigot
Jamur endofit mangrove
Halorosellinia spp. dan Guignardia spp.

14 senyawa 9,10-anthracenedione
IC50 senyawa ke-6: 3.17 dan 3.21 μM masing-masing
pada sel KB dan KBv200

Antikanker
-Sel KB sensitif obat dan sel MDR KBv200
-induksi apoptosis
Nodulisporium sp.
Nodulisporium sp. merupakan jamur endofit yang
hidup menempel pada suatu inang. Endofit
merupakan mikroorganisme (bakteri, jamur, dan
actinomycetes) yang hidup di dalam jaringan
inang yang berupa tanaman tanpa menyebabkan
gejala sakit
Komponen bioaktif dalam
metabolit jamur laut
Nodulisporium sp.

β-glukan fitosterol

saponin polifenol
Aspergillus sydowii

Taksonomi Ciri-ciri
Jamur patogen
Kingdom: Fungi
Kepala konidia menyebar,
Division: Ascomycota
echinulate (berduri), kira-
Class: Eurotiomycetes
kira bulat, dan
Order: Eurotiales
berdiameter 2,5- 4,0 μm
Family: Trichocomaceae
Konidiofor hyaline, halus,
Genus: Aspergillus
berukuran hingga 500 μm
Species: Aspergillus sydowii
Senyawa aktif
&
Bioaktivitas
Aspergillus sydowii
Senyawa aktif
&
Bioaktivitas
Aspergillus sydowii
Fungi Laut Emericella nidulans

Kapang yang berasal dari lingkungan laut dikenal sebagai mikroba yang potensial sebagai
sumber senyawa bioaktif. Senyawa bioaktif dari kapang memiliki bioaktivitas yang beragam.

KANDUNGAN SENYAWA AKTIF

Emestrin senyawa metabolit sekunder


Fungi Laut Emericella nidulans


Bioaktivitas kandungan senyawa


Emestrin merupakan suatu senyawa yang termasukdalam golongan epithiodioxopiperazine (ETP),
dicirikan oleh adanya jembatan disulfidaatau polisulfida yang memiliki 6 cincin
Epithiodioxopiperazine menarik banyak perhatian karenamemiliki bioaktivitas yang luas
terutamasebagai antitumor, antimikrobial, antiviral, imunosupresif dan inhibitor aktivitas enzim.

Potensi manfaat kandungan


Sebagai antikanker
anti-HIV
antioksidan
antiinflamasi
antibakteri
Trichoderma sp.
Fungi yang hidup bebas di tanah dan ekosistem akar.
Ditemukan juga di laut

Senyawa Aktif & Aktivitas Biologisnya

Monooxygenase Antifungi

Potensi Aplikasi
Biokontrol
Biopeptisida Agens Hayati
Dipodascus
tetrasporeus

Fungi / aplikasi dari Dispodascus tetrasporeus ini banyak dimanfaatkan untuk


menampung isolat bakteri yang ditemukan dari sedimen yang ada pada dasar laut, maka
dari itu bisa dikatakan fungi ini adalah fungi yang membantu menampung isolat bakteri
yang ada pada sedimen. Dipodascus terasporeus ini memiliki ciri-ciri lebar 3-5 mm,
dengan apeks membulat, dan dengan beberapa percabangan basiton, dengan sedikit
diferensiasi antara cabang utama dan lateral, cabang segera berdisartikulasi menjadi
arthroconidia silindris (0–36,0 mm). Spesies ini bersifat homotalik (suatu kondisi di
mana kedua struktur reproduksi terjadi di talus yang sama).
Secara khusus Dipodascus tetrasporeus memiliki kemampuan untuk
memfermentasi glukosa dan galaktosa. Selain itu, Dipodascus
Dipodascus
tetrasporeus mampu tumbuh pada media bebas vitamin dan tidak
memanfaatkan selobiosa sebagai sumber karbon. Dipodascus
tetrasporeus dapat dibedakan dari spesies lain dengan tidak adanya
tetrasporeus
pertumbuhan pada D-manitol dan D-glucitol, dengan tidak adanya
pertumbuhan pada D-manitol dan D-glucitol pada Dipodascus
tetrasporeus ini dapat dimanfaatkan oleh spesies lain.

Senyawa yang terkandung


Senyawa yang terkandung didalam Dipodascus
tetrasporeus ini yaitu senyawa karbon seperti
;galaktosa, etanol, gliserol, dan asam suksinat.
Fungi Laut
Corollospora maritima
Bioaktivitas & Peran
•Termasuk dalam genus Corollospora •Corollosporine: 3-hexyl-3,7-dihydroxy-1(3H)-
isobenzuforan-1
•Hidup di sekitar zona intertidal
•Adalah metabolit antibacterial yang menunjukkan
•Terdiri dari 25 spesies aktivitas antibacterial melawan Staphylococcus aureus,
bakteri yang biasa ditemukan pada pernapasan bagian
atas dan pada kulit
•Memiliki Enzim yang disebut Ligno-cellulosic enzyme
yang berperan sebagai biokatalisator pemecah material
lignin dan cellulosic menjadi komponen hidrolisis yang
kemudian dijadikan produk yang berguna
•Menjadi bioremediasi pada pantai yang tercemar
tumpahan minyak
•Berperan dalam proses degradasi lamun (P. oceanica)
•Bioindikator ekosistem pantai
Fungi Laut
Penicillium chrysogenum
Penicillium chrysogenum memiliki hifa bersekat atau septet.
Konidiofornya dapat bersekat atau tidak bersekat yang muncul dari permukaan hifa.
Kepala hifa yang membawa spora memiliki sterigmata dengan tampilan yang

mengelompok.
Konidiumnya berbentuk menyerupai rantai dikarenakan muncul satu per satu dari
sterigmata.

KANDUNGAN SENYAWA AKTIF


Penicillium chrysogenum merupakan salah satu mikroorganisme
yang penting di bidang industri, khususnya untuk menghasilkan
penisilin yang merupakan salah satu antibiotik komersial. Penisilin
merupakan golongan antibiotika β-laktam yang memiliki nilai
komersial tinggi karena digunakan secara luas untuk memproduksi
antibiotik semisintetik lain (amoksilin, ampisilin) serta mempunyai
kemampuan mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Penyakit yang bisa diatasi dengan penisilin antara lain infeksi
saluran pernapasan, infeksi telinga tengah, atau demam reumatik.
Thank you!
Do you have any questions for us?

Anda mungkin juga menyukai