PERTEMUAN 1: PENDAHULUAN
Algologi adalah mata kuliah yang mempelajari struktur makroalga dan mikroalga, jenis-jenis
mikroalga dan makroalga; ekologi alga, fisiologi alga, kandungan kimia dari alga, peranan alga
dalam kehidupan, kultur mikroalga, budidaya makroalga; inventarisasi alga; dan identifikasi
alga.
PEMBAGIAN ALGA
Berdasarkan perbedaan pigmen alga dibedakan menjadi lima divisio:
Cyanophyta (alga biru-hijau)
Chlorophyta (alga hijau)
Chrysophyta (alga kuning kecoklatan)
Phaeophyta (alga coklat)
Rhodophyta (alga merah)
Kelompok:
Pyrrophyta
Euglenophyta
KARAKTERISTIK
Mikroskopis: bersel tunggal/uniseluler
Makroskopis: bersel banyak/multiseluler
Autotropik
Struktur reproduksi: gametangia
Pirenoid: struktur pada kloroplas yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan
STRUKTUR
Thallus (haploid) Ada 4 tipe alga: Uniseluler, Multiseluler, Koloni, Filamen.
KLASIFIKASI ALGA
7 divisi alga didasarkan pada: Pigmen, Tipe klorofil, Cadangan makanan, Komposisi dinding sel
REPRODUKSI : SEKSUAL DAN ASEKSUAL
Reproduksi seksual lebih banyak disebabkan karena tekanan lingkungan
Reproduksi seksual : meiosis; zoospora; gamet -/+; zygospora
Reproduksi aseksual: mitosis
CHLOROPHYTA (Alga hijau)
Terdiri 7000 spesies
Alga ini merupakan kelompok alga yang paling beragam, karena ada yang bersel tunggal,
berkoloni, filamen dan bersel banyak.
Klorofil a dan b
Karatenoid dan cadangan makanan berupa tepung
Dinding selnya selulosa dan pectin
PHAEOPHYTA
Terdiri dari 1500 spesies
Sebagian besar hidup di laut termasuk dalam rumput laut dan kelp
Semua multiseluler dan panjang
Alga ini dapat tumbuh dengan panjang 100 m dengan pegangan erat dengan holdfast,
stipe dan blade.
Digunakan dalam industri kosmetik dan ice krim.
RHODOPHYTA
Terdiri dari 4000 spesies
Kebanyakan hidup di Laut
Lebih kecil dari alga coklat dan sering ditemukan pada kedalaman 200 m
Mengandung klorofil a dan c dan pikobilin yang penting dalam menyerap cahaya yang
dapat menembus jauh ke dalam air.
Sel dilapisi karagenan yang digunakan dalam kosmetik, kapsul gelatin dan beberapa keju
PERTEMUAN 2: MIKROALGA
CYANOPHYTA
Algae hijau biru adalah satu satunya alga yang tergolong dalam Kingdom Monera, Divisio
Cyanophyta, karena struktur selnya mirip dengan struktur sel bakteri yaitu bersifat prokariotik
(inti selnya tidak diselubungi membran).
Karakteristik:
Bersifat prokariotik
Pigmen: klorofil , karotenoid (berwarna oranye) serta pigmen fikobilin yang terdiri dari
fikosianin (berwarna biru) dan fikoeritin (berwarna merah). Fikobilin gabungan
pigmen-pigmen ini membuat warnanya hijau kebiruan.
Bersifat autotrof (dapat membuat makanan sendiri dari zat anorganik) karena memiliki
klorofil.
Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa,dan mempunyai selaput
berlendir.
Manfaat dari Cyanophyta
1. Nostoc
Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur dan
memfiksasi N2 dari udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen yang
digunakan untuk pertumbuhan padi.
2. Anabaena azollae
Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata ( paku air ). Paku ini dapat memfiksasi nitrogen
(N2) di udara dan mengubah menjadi amoniak(NH3) yang tersedia bagi tanaman.
3. Spirullina
Alga ini mengandung protein yang tinggi yang lebih dikenal dengan sebutan protein sel
tunggal ( PST ) sehingga dijadikan sebagai sumber makanan.
CHLOROPHYTA
Kloroplas sangat mirip dengan yang ada di tanaman.
Klorofil a dan b
Alga hijau mempunyai nenek moyang yang sama dengan tanaman darat, dan termasuk
dalam "Kerajaan Plantae
Beberapa Chlorophyta hidup bersimbiosis dengan jamur sebagai lichenes, organisme yang
tumbuh pada batu-batu di darat yang lingkungannya lembab
Diatoms (Bacillariophyta)
Diatom berkontribusi separuh dari produktivitas primer di ekosistem laut.
Mensekresikan shell 2-katup silikat (kaca) atas membran plasma
Dinoflagellata
Memiliki 2 flagela yang berputar saat mereka berenang
Bisa autotrophic (fotosintesis), heterotrofik atau bahkan dapat beralih bolak-balik
(mixotrophic). Sertakan endosymbionts fotosintesis karang keras
Dapat menyebabkan pasang merah (Red tide) , hingga 100 juta sel per liter
Menggunakan semua O2, yang mengarah ke massa membunuh kehidupan laut .
Lokal, membuat intens bioluminescence melanggar gelombang di malam hari
Endosymbion fotosintesis karang keras (dinoflagellata)
Meningkat frekuensi, karena run-off dari pertanian
Menghasilkan racun kuat, yang berkonsentrasi di filter feeder (kerang, remis) dan sangat
berbahaya bagi manusia, seperti; Saxitoxin: Paralytic Shellfish Poisoning; dan Racun
lainnya seperti Diarrhetic atau Amnesiac poisoning.
PERTEMUAN 3: KEANEKARAGAMAN MAKROALGA
Makroalga adalah kelompok organisme fotosintetik yang mempunyai karakteristik seperti
tumbuhan tingkat tinggi hanya strukturnya berbeda
Makroalga dibagi menjadi 3 divisi:
1. Divisi Chlorophyta
2. Divisi Phaeophyta
3. Divisi Rhodophyta
Pembagian divisi ini didasarkan:
1. Pigmen fotosintetik
2. Cadangan makanan
3. Morfologi
4. Ekologi
DIVISI CHLOROPHYTA: ALGA HIJAU
Pigmen fotosintetis : klorofil a, b; karotenoid
Cadangan makanan : tepung/pati
Komponen dinding sel: selullosa, (juga ada karbonat dalam pembentukan karang )
Adanya kesamaan pigmen fotosintesis, cadangan makanan, dan komponen dinding sel dari alga
hijau dengan tumbuhan tingkat tinggi, ini menunjukkan bahwa tumbuhan tinggi di darat
berevolusi dari alga hijau.
DIVISI PHAEOPHYTA : ALGA COKLAT
Pigmen fotosintesis : klorofil a, c; karotenoid (termasuk fukosantin yang memberikan
warna coklat.
Cadangan makanan : Laminarin, minyak
Komponen dinding sel: selullosa, align
Alga coklat produsen utama dan sering dominan di daerah sedang dan kutub. Pada perairan
yang kaya nutrisi pertumbuhan klep dapat dua atau tiga kaki perhari.
Tubuh alga dikenal dengan thallus. Untuk mengidentifikasi harus memahami fungsi dari bagian
masing-masing.
DIVISI RHODOPHYTA : ALGA MERAH
Pigmen fotosintetik : Klorofil a; Fikobilin, termasuk fikoetritrin (warna merah) dan
fikosianin (warna biru)
Cadangan makanan : tepung/pati
Komponen dari dinding sel : Selullosa, Agar, Karaginan, karbonat pada alga karang.
Untuk klasifikasi alga merah dapat dilihat sepanjang thallusnya (beberapa bahkan tumbuh
sebagai encrusting lapisan batuan), sedangkan yang lain tidak.
PERTEMUAN 4: HABITAT DAN PENYEBARAN
Pertumbuhan dan penyebaran makroalgae sangat tergantung pd faktor-faktor oseanografi
serta jenis substrat dasarnya
Untuk pertumbuhannya makroalgae mengambil nutrisi dari sekitarnya secara difusi
melalui dinding thallusnya
Tumbuh di perairan dangkal sampai batas msh menerima sinar matahari
Bersifat bentik yaitu dgn melekatkan diri pd substrat pasir, karang, fragmen mati dll
Sebaran makroalgae terdpt di hampir seluruh perairan laut Indonesia yang memiliki
rataan terumbu karang
Tumbuhan algae: kebanyakan hdp di air (tawar/laut), setidaknya menempati habitat
yang lembab dan basah.
Algae yg berukuran kcl & hdp mengapung / berenang bebas (mikroskopis): plankton
(samudera dan danau) Mikroalgae
Algae makroskopis (bentik) Makroalgae
Habitat air tawar (kolam, danau, sungai, waduk) Zygnema, Spirogyra
Habitat air laut, merupakan area yg sangat luas (Laut Merah Trichodesmium
erythraeum (Cyanophyta).
Bbrp dr algae hdp terestrial & tumbuh pd keadaan basah (tnh yg lembab, bag phn yg
terlindung dan lembab dan pd dinding/batu-batuan), krn itu algae tsb telah beradaptasi
utk hdp di udara (Protococcus: Chlorophyceae)
Sedkt yg bersifat parasit (endofit pd teh dan kopi) Cephaleuros (Trentepohliaceae:
Chaetophorales), yg hdp epizoic/endozoic (Chlorella yg terdpt di bwh sisik ikan;
Zoochlorella pd Hydra)
Bbrp algae: Chroococcus, Nostoc (Cyano), Cystococcus, Trentepohlia (Chloro) hdp
bersimbiose dgn fungi (Ascomycetes, Basidiomycetes) Lichen
Algae tertentu tahan hidup di mata air panas 85°/kutub (lingkungan yg ekstrim),
adanya selaput yg berupa gelatin.
Bbrp jenis algae dpt tumbuh di daerah bersalju (Chlamydomonas dan Chrooccoccales)
10 % Chlorophyta mrp penghuni lautan dan 90% hdp dlm air tawar termsk yg hdpnya
secara subaerial (umumnya ditemukan pd tempat yg lembab) akan membtk flora
tnh/terdpt di batu-batuan yg lembab, karang mati, pecahan karang dan kayu basah
Chlorophyta ada yg hdp secara epifitis dgn algae yg lbh bsr/btg terlindung dr sinar
matahari (Protococcus). Dapat ditemukan di seluruh pantai yang terdpt pertumbuhan
karang, di luar terumbu karang
Phaeophyta umumnya hidup mulai dari zona pasang surut bagian tengah hingga
subtidal. Sering ditemukan dalam kolam besar pasang surut yang berdasar karang,
kosmopolitan di perairan tropis hingga subtropics.
Phaeophyta hidup di samudera dan di perairan yg dingin, tetspi pd Phaeophyta tertentu
(Dictyotales dan Sargassum) spesifik hdp dlm air laut drh tropis, algae ini termsk benthos
yg melekat pd batu dan sering jg epifitis di atas algae lain bahkan ada yg hdp endofitis
Rodhophyta umumnya tumbuh melekat pd batu di daerah rataan terumbu, biasanya di
tempat yg selalu tergenang air dan sering terkena ombak langsung.
Microalgae sedkt terdpt di perairan yg dsrnya berlumpur/berpasir (krn sangat terbts pd
benda keras yg ckp kokoh utk tmpat melekat) umumnya melekat pd terumbu karang,
batuan, potongan karang, cangkang moluska, potongan kayu
Seaweeds : tbhan thallus yg banyak dijumpai hampir di selrh perairan pantai Indonesia
trtm di pantai yg memp rataan terumbu karang.
Seaweeds hdp sbg fitobenthos dgn melekatkan diri pd substrat lumpur, pasir, karang,
fragmen karang mati, batu, kayu dan benda keras lainnya
Berdasar habitat yang ditempati:
a. Ganggang subaerial (drh permukaan air)
b. Ganggang intertidal (secara periodik muncul ke permuk krn naik turun air akibat pasang
surut)
c. Ganggang subritorsal (di bawah permukaan air)
d. Ganggang edafik (di dalam tanah pada dasar perairan)
Algae yg tbh menempel pd dsr di dlm air yg dangkal sepjg pantai, akan membtk benthos
Algae yg bersifat bentik:
a. Epilitik (hidup di atas batu)
b. Epipalik (melekat pada lumpur)
c. Epipitik (melekat pada tanaman)
d. Epizoik (melekat pada hewan)
e. Episamik (menempel di permukaan pasir)
Penyebaran dan pertumbuhan makroalgae di suatu perairan sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor:
Salinitas, Dinamika perairan
Intensitas cahaya
Turbiditas serta
Tipe substrat dan kedlman adlh 2 faktor ptng yg menentukan kehadiran suatu jenis
Penyebaran makroalgae dibatasi oleh:
drh litoral dan sublitoral (dmn msh terdpt sinar matahari, drh ini merupakan tempat yg
cocok bagi kehdpan algae krn terdiri atas batuan)
Daerah intertidal pd pantai yang berbatu-batu, sesuai daerah Rhodophyta / Phaeophyta
Pertbhan makroalgae dipengaruhi: Salinitas dan temperatur (Chlorella bersifat termofilik). Ada
2 gol makroalgae berdsr kisaran salinitas;
Algae stenohalin: algae yg hdp & tbh di perairan dgn kisaran salinitas yg sempit (tdk
mampu tbh pd kisaran salinitas yg bervariasi)
Algae euryhalin: algae yg tbh pd kisaran salinitas yg luas (mampu tbh pd kisaran salinitas
yg bervariasi), Cladophora
PERTEMUAN 5: KANDUNGAN KIMIA MAKROALGA
Kandungan senyawa kimia makroalga polisakarida, vitamin, mineral dan juga
senyawa bioaktif lainnya. Selain kandungan gizi yang baik, makroalga juga mengandung
senyawa hidrokoloid (memp nilai ekonomi tinggi), seperti karaginan, agar dan alginat
Produk dr makroalga a.l polisakarida, salah satu jenis polisakarida yg mempunyai nilai
ekonomi penting : alginate
Alginat merupakan kandungan utama ddg sel alginofit (terssn atas asam guluronat dan
manuronat). Kandungan alginat tergantung dr jenis, kondisi lingkungan, musim saat
panen, metode ekstraksi yg digunakan, serta dipengaruhi oleh bagian alginofit yg
diekstraksi. Alginat berguna utk menstabilkan campuran, dispersi dan emulsi yg berkaitan
dgn sifatnya sebagai pembentuk gel dan meningkatkan viskositas (selai, jeli)
Alginofit dgn poliguluronat yg tinggi meningkatkan viskositas alginate.
Alginat yg ditemukan dlm dinding sel terdiri dr garam-garam Ca, Mg, Na, K, laminarin,
fukoidin, manittol, diterpenoid dan senyawa fenol. Na alginat (memperbaiki dan
meningkatkan kualitas bhn industri); Ca alginat (pembuatan obat-obatan). Senyawa
alginat ini yg dimanfaatkan dlm pembuatan obat antibakteri, anti tumor, darah tinggi,
gangguan kelenjar
Fucoida (menghambat perkembangan sel kanker rahim)
Dari susunan KH, glukosa mrp komponen yg dominan pd laminarin dgn sedkt kandungan
mannit
Algin: senyawa dlm btk garam dan turunan asam alginat; merupakan polisakarida berbtk
gel yg diekstraksi dr Phaeophyta
Senyawa fucoidine mrp senyawa garam kalsium dari KH etersulfat
Senyawa komplek diterpenoid dan terpenoidaromatik membtk kompleks arginin
(terssn dr gol seny fenolat, as anhidrit, sulfur dan nitrogen)
Alginat selain mempunyai kemampuan membtk gel, juga digunakan sebagai pengental,
pengemulsi, penstabil.
Agarophyte (Gracilaria, Gelidium, Gelidiella), mrp jenis makroalga yg digunakan sbg
sumber utama pengolahan agar disamping Rhodophyta yg lain. Agarose mrp jenis agar
yg digunakan dlm percobaan dan penelitian di bidang biotehnologi dan mikrobiologi.
Agarose dan Agaropektin, merupakan penyederhanaan dr struktur agar. Agar
mengandung spektrum mol yg memiliki kesamaan ttp dgn struktur kimia yg berbeda.
Agar tdk larut dlm air dingin ttp larut dlm air mendidih. Sifat agar yg sangat unik:
kemampuannya dpt membtk gel, meskipun dlm konsentrasi lar yg sangat encer (0,04%).
Apabila agar dgn konsentrasi yg lbh bsr dr 0,5% gel kaku dan terbebas dari
keberadaan garam, gel tsb tdk mencair di bwh suhu 85°c. Pembtkan gel terjadi sebagai
akibat penggabungan mol agarose. Gel ini lebih kuat dibanding dgn gel karaginan
Karaginophyte:
Karaginan berfungsi sbg pengikat, melindungi koloid, penghambat sineresis dan
flocculating agent
Karaginan termsk senyawa hidrokoloid meningkatkan sifat tekstur dan kestabilan
suatu cairan produk pangan
Kelarutan gel agar akan meningkat seiring dgn bertambahnya kadar agarose. Kadar
agarose < 10% menyebabkan gel tdk terbentuk
Sifat lain agar adalah stabilitas panas yg luar biasa pd pH >5.
Karaginan berperan penting sbg stabilisator, pengental, pembtk gel, pengemulsi
industri mkn, obat, kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi dan industri lain.
Eucheuma cottonii, Kappaphycus alvarezii karaginan kappa dan E. spinosum, E.
denticulatum karaginan iota.
Chondrus crispus, Gigartina dan Furcellaria, Sarcothalia mengandung karaginan jenis
kappa dan lambda.
Karaginan merupakan polisakarida yang diekstraksi dari Rhodophyta (Chondrus,
Euchema, Gigartina, Hypnea, Iradea dan Phyllophora).
Karaginan dibedakan dengan Agar berdasarkan kandungan sulfatnya
Jumlah dan posisi sulfat membedakan macam polisakarida Rhodophyceae, polisakarida
tersebut harus mengandung 20% sulfat untuk diklasifikasikan sebagai karaginan
Karaginan komersil memiliki kandungan sulfat 22-38%, karaginan kappa (kandungan
sulfat < 28%), karaginan lambda (kandungan sulfat > 30%)
Karaginan dijual dalam bentuk bubuk, warnanya bervariasi dari putih sampai kecoklatan
bergantung dari bahan mentah dan proses yang digunakan.
Karaginan yang umumnya ada di pasaran terdiri atas 2 tipe, yaitu refined karaginan dan
semi-refined karaginan.
Semi-refined karaginan (SCR) :
Dibuat dr jenis Eucheuma yg banyak terdpt di Indonesia dan Filipina.
Mengandung lbh banyak bhn yg tdk larut asam (8-15%) dibandingkan refined karaginan
(2%)
Mrp salah satu produk karaginan dgn tingkat kemurnian lebih rendah dibandingkan
refined karaginan, krn msh mengandung sejumlah kcl selulosa yg ikut mengendap
bersama karaginan.
Berdasarkan sifat dasarnya, karaginan terdiri dari 3 tipe karaginan yaitu kappa, iota dan lambda
karaginan. Tipe karaginan yg paling banyak dlm aplikasi pangan adalah kappa karaginan. Sifat-
sifat karaginan meliputi kelarutan, viskositas, pembentukan gel dan stabilitas pH. Gugus
hidroksil dan sulfat pd karaginan bersifat hidrofilik sedangkan gugus 3,6-anhidro-D-galaktosa
lebih hidrofobik.
1. Lambda karaginan mdh larut pd semua kondisi krn tdk memiliki unit 3,6-anhidro-D-
galaktosa dan mengandung gugus sulfat yg tinggi.
2. Iota karaginan bersifat lbh hidrofilik krn adanya gugus 2-sulfat yg dapat menetralkan
3,6-anhidro-D-galaktosa yg bersifat kurang hidrofilik.
3. Kappa karaginan, kurang hidrofilik krn lebih banyak memiliki gugus 3,6-anhidro-D-
galaktosa
Karaginan memiliki kemampuan membtk gel pd saat larutan panas menjadi dingin. Proses
pembentukan gel bersifat thermoreversible, artinya gel dpt mencair pd saat pemanasan dan
membentuk gel kembali pd saat pendinginan.
Karaginan berperan sangat penting sbg stabilisator (pengatur keseimbangan), thickener (bhn
pengental), pembentuk gel, pengemulsi dan lain-lain. Sifat ini banyak dimanfaatkan dlm industri
mkn, obat-obatan, kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi dan industri lainnya. Penambahan karaginan
(0,01-0,05%) pd es krim berfungsi sbg stabilisator yg sangat baik. Penambahan karaginan dpt
mencegah pengendapan coklat pd susu coklat dan pemisahan es krim serta meningkatkan
kekentalan lemak dan pengendapan kalsium. Karaginan dpt berfungsi sbg pengikat, melindungi
koloid, penghambat sineresis dan flocculating agent.