Anda di halaman 1dari 11

MATERI UTS ALGOLOGI

PERTEMUAN 1: PENDAHULUAN
Algologi adalah mata kuliah yang mempelajari struktur makroalga dan mikroalga, jenis-jenis
mikroalga dan makroalga; ekologi alga, fisiologi alga, kandungan kimia dari alga, peranan alga
dalam kehidupan, kultur mikroalga, budidaya makroalga; inventarisasi alga; dan identifikasi
alga.
PEMBAGIAN ALGA
Berdasarkan perbedaan pigmen alga dibedakan menjadi lima divisio:
 Cyanophyta (alga biru-hijau)
 Chlorophyta (alga hijau)
 Chrysophyta (alga kuning kecoklatan)
 Phaeophyta (alga coklat)
 Rhodophyta (alga merah)
Kelompok:
 Pyrrophyta
 Euglenophyta
KARAKTERISTIK
 Mikroskopis: bersel tunggal/uniseluler
 Makroskopis: bersel banyak/multiseluler
 Autotropik
 Struktur reproduksi: gametangia
 Pirenoid: struktur pada kloroplas yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan
STRUKTUR
Thallus (haploid) Ada 4 tipe alga: Uniseluler, Multiseluler, Koloni, Filamen.
KLASIFIKASI ALGA
7 divisi alga didasarkan pada: Pigmen, Tipe klorofil, Cadangan makanan, Komposisi dinding sel
REPRODUKSI : SEKSUAL DAN ASEKSUAL
 Reproduksi seksual lebih banyak disebabkan karena tekanan lingkungan
 Reproduksi seksual : meiosis; zoospora; gamet -/+; zygospora
 Reproduksi aseksual: mitosis
CHLOROPHYTA (Alga hijau)
 Terdiri 7000 spesies
 Alga ini merupakan kelompok alga yang paling beragam, karena ada yang bersel tunggal,
berkoloni, filamen dan bersel banyak.
 Klorofil a dan b
 Karatenoid dan cadangan makanan berupa tepung
 Dinding selnya selulosa dan pectin
PHAEOPHYTA
 Terdiri dari 1500 spesies
 Sebagian besar hidup di laut termasuk dalam rumput laut dan kelp
 Semua multiseluler dan panjang
 Alga ini dapat tumbuh dengan panjang 100 m dengan pegangan erat dengan holdfast,
stipe dan blade.
 Digunakan dalam industri kosmetik dan ice krim.
RHODOPHYTA
 Terdiri dari 4000 spesies
 Kebanyakan hidup di Laut
 Lebih kecil dari alga coklat dan sering ditemukan pada kedalaman 200 m
 Mengandung klorofil a dan c dan pikobilin yang penting dalam menyerap cahaya yang
dapat menembus jauh ke dalam air.
 Sel dilapisi karagenan yang digunakan dalam kosmetik, kapsul gelatin dan beberapa keju

PERTEMUAN 2: MIKROALGA
CYANOPHYTA
Algae hijau biru adalah satu satunya alga yang tergolong dalam Kingdom Monera, Divisio
Cyanophyta, karena struktur selnya mirip dengan struktur sel bakteri yaitu bersifat prokariotik
(inti selnya tidak diselubungi membran).
Karakteristik:
 Bersifat prokariotik
 Pigmen: klorofil , karotenoid (berwarna oranye) serta pigmen fikobilin yang terdiri dari
fikosianin (berwarna biru) dan fikoeritin (berwarna merah). Fikobilin gabungan
pigmen-pigmen ini membuat warnanya hijau kebiruan.
 Bersifat autotrof (dapat membuat makanan sendiri dari zat anorganik) karena memiliki
klorofil.
 Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa,dan mempunyai selaput
berlendir.
Manfaat dari Cyanophyta
1. Nostoc
Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur dan
memfiksasi N2 dari udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen yang
digunakan untuk pertumbuhan padi.
2. Anabaena azollae
Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata ( paku air ). Paku ini dapat memfiksasi nitrogen
(N2) di udara dan mengubah menjadi amoniak(NH3) yang tersedia bagi tanaman.
3. Spirullina
Alga ini mengandung protein yang tinggi yang lebih dikenal dengan sebutan protein sel
tunggal ( PST ) sehingga dijadikan sebagai sumber makanan.
CHLOROPHYTA
 Kloroplas sangat mirip dengan yang ada di tanaman.
 Klorofil a dan b
 Alga hijau mempunyai nenek moyang yang sama dengan tanaman darat, dan termasuk
dalam "Kerajaan Plantae
Beberapa Chlorophyta hidup bersimbiosis dengan jamur sebagai lichenes, organisme yang
tumbuh pada batu-batu di darat yang lingkungannya lembab
Diatoms (Bacillariophyta)
 Diatom berkontribusi separuh dari produktivitas primer di ekosistem laut.
 Mensekresikan shell 2-katup silikat (kaca) atas membran plasma
Dinoflagellata
 Memiliki 2 flagela yang berputar saat mereka berenang
 Bisa autotrophic (fotosintesis), heterotrofik atau bahkan dapat beralih bolak-balik
(mixotrophic). Sertakan endosymbionts fotosintesis karang keras
 Dapat menyebabkan pasang merah (Red tide) , hingga 100 juta sel per liter
 Menggunakan semua O2, yang mengarah ke massa membunuh kehidupan laut .
 Lokal, membuat intens bioluminescence melanggar gelombang di malam hari
Endosymbion fotosintesis karang keras (dinoflagellata)
 Meningkat frekuensi, karena run-off dari pertanian
 Menghasilkan racun kuat, yang berkonsentrasi di filter feeder (kerang, remis) dan sangat
berbahaya bagi manusia, seperti; Saxitoxin: Paralytic Shellfish Poisoning; dan Racun
lainnya seperti Diarrhetic atau Amnesiac poisoning.
PERTEMUAN 3: KEANEKARAGAMAN MAKROALGA
Makroalga adalah kelompok organisme fotosintetik yang mempunyai karakteristik seperti
tumbuhan tingkat tinggi hanya strukturnya berbeda
Makroalga dibagi menjadi 3 divisi:
1. Divisi Chlorophyta
2. Divisi Phaeophyta
3. Divisi Rhodophyta
Pembagian divisi ini didasarkan:
1. Pigmen fotosintetik
2. Cadangan makanan
3. Morfologi
4. Ekologi
DIVISI CHLOROPHYTA: ALGA HIJAU
 Pigmen fotosintetis : klorofil a, b; karotenoid
 Cadangan makanan : tepung/pati
 Komponen dinding sel: selullosa, (juga ada karbonat dalam pembentukan karang )
Adanya kesamaan pigmen fotosintesis, cadangan makanan, dan komponen dinding sel dari alga
hijau dengan tumbuhan tingkat tinggi, ini menunjukkan bahwa tumbuhan tinggi di darat
berevolusi dari alga hijau.
DIVISI PHAEOPHYTA : ALGA COKLAT
 Pigmen fotosintesis : klorofil a, c; karotenoid (termasuk fukosantin yang memberikan
warna coklat.
 Cadangan makanan : Laminarin, minyak
 Komponen dinding sel: selullosa, align
Alga coklat produsen utama dan sering dominan di daerah sedang dan kutub. Pada perairan
yang kaya nutrisi pertumbuhan klep dapat dua atau tiga kaki perhari.
Tubuh alga dikenal dengan thallus. Untuk mengidentifikasi harus memahami fungsi dari bagian
masing-masing.
DIVISI RHODOPHYTA : ALGA MERAH
 Pigmen fotosintetik : Klorofil a; Fikobilin, termasuk fikoetritrin (warna merah) dan
fikosianin (warna biru)
 Cadangan makanan : tepung/pati
 Komponen dari dinding sel : Selullosa, Agar, Karaginan, karbonat pada alga karang.
Untuk klasifikasi alga merah dapat dilihat sepanjang thallusnya (beberapa bahkan tumbuh
sebagai encrusting lapisan batuan), sedangkan yang lain tidak.
PERTEMUAN 4: HABITAT DAN PENYEBARAN
 Pertumbuhan dan penyebaran makroalgae sangat tergantung pd faktor-faktor oseanografi
serta jenis substrat dasarnya
 Untuk pertumbuhannya makroalgae mengambil nutrisi dari sekitarnya secara difusi
melalui dinding thallusnya
 Tumbuh di perairan dangkal sampai batas msh menerima sinar matahari
 Bersifat bentik yaitu dgn melekatkan diri pd substrat pasir, karang, fragmen mati dll
 Sebaran makroalgae terdpt di hampir seluruh perairan laut Indonesia yang memiliki
rataan terumbu karang
 Tumbuhan algae: kebanyakan hdp di air (tawar/laut), setidaknya menempati habitat
yang lembab dan basah.
 Algae yg berukuran kcl & hdp mengapung / berenang bebas (mikroskopis): plankton
(samudera dan danau)  Mikroalgae
 Algae makroskopis (bentik)  Makroalgae
 Habitat air tawar (kolam, danau, sungai, waduk) Zygnema, Spirogyra
 Habitat air laut, merupakan area yg sangat luas (Laut Merah  Trichodesmium
erythraeum (Cyanophyta).
 Bbrp dr algae hdp terestrial & tumbuh pd keadaan basah (tnh yg lembab, bag phn yg
terlindung dan lembab dan pd dinding/batu-batuan), krn itu algae tsb telah beradaptasi
utk hdp di udara (Protococcus: Chlorophyceae)
 Sedkt yg bersifat parasit (endofit pd teh dan kopi)  Cephaleuros (Trentepohliaceae:
Chaetophorales), yg hdp epizoic/endozoic (Chlorella yg terdpt di bwh sisik ikan;
Zoochlorella pd Hydra)
 Bbrp algae: Chroococcus, Nostoc (Cyano), Cystococcus, Trentepohlia (Chloro) hdp
bersimbiose dgn fungi (Ascomycetes, Basidiomycetes)  Lichen
 Algae tertentu tahan hidup di mata air panas 85°/kutub (lingkungan yg ekstrim), 
adanya selaput yg berupa gelatin.
 Bbrp jenis algae dpt tumbuh di daerah bersalju (Chlamydomonas dan Chrooccoccales)
 10 % Chlorophyta mrp penghuni lautan dan 90% hdp dlm air tawar termsk yg hdpnya
secara subaerial (umumnya ditemukan pd tempat yg lembab)  akan membtk flora
tnh/terdpt di batu-batuan yg lembab, karang mati, pecahan karang dan kayu basah
 Chlorophyta ada yg hdp secara epifitis dgn algae yg lbh bsr/btg terlindung dr sinar
matahari (Protococcus). Dapat ditemukan di seluruh pantai yang terdpt pertumbuhan
karang, di luar terumbu karang
 Phaeophyta umumnya hidup mulai dari zona pasang surut bagian tengah hingga
subtidal. Sering ditemukan dalam kolam besar pasang surut yang berdasar karang,
kosmopolitan di perairan tropis hingga subtropics.
 Phaeophyta hidup di samudera dan di perairan yg dingin, tetspi pd Phaeophyta tertentu
(Dictyotales dan Sargassum) spesifik hdp dlm air laut drh tropis, algae ini termsk benthos
yg melekat pd batu dan sering jg epifitis di atas algae lain bahkan ada yg hdp endofitis
 Rodhophyta umumnya tumbuh melekat pd batu di daerah rataan terumbu, biasanya di
tempat yg selalu tergenang air dan sering terkena ombak langsung.
 Microalgae sedkt terdpt di perairan yg dsrnya berlumpur/berpasir (krn sangat terbts pd
benda keras yg ckp kokoh utk tmpat melekat)  umumnya melekat pd terumbu karang,
batuan, potongan karang, cangkang moluska, potongan kayu
 Seaweeds : tbhan thallus yg banyak dijumpai hampir di selrh perairan pantai Indonesia
trtm di pantai yg memp rataan terumbu karang.
 Seaweeds hdp sbg fitobenthos dgn melekatkan diri pd substrat lumpur, pasir, karang,
fragmen karang mati, batu, kayu dan benda keras lainnya
Berdasar habitat yang ditempati:
a. Ganggang subaerial (drh permukaan air)
b. Ganggang intertidal (secara periodik muncul ke permuk krn naik turun air akibat pasang
surut)
c. Ganggang subritorsal (di bawah permukaan air)
d. Ganggang edafik (di dalam tanah pada dasar perairan)
Algae yg tbh menempel pd dsr di dlm air yg dangkal sepjg pantai, akan membtk benthos
Algae yg bersifat bentik:
a. Epilitik (hidup di atas batu)
b. Epipalik (melekat pada lumpur)
c. Epipitik (melekat pada tanaman)
d. Epizoik (melekat pada hewan)
e. Episamik (menempel di permukaan pasir)
Penyebaran dan pertumbuhan makroalgae di suatu perairan sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor:
 Salinitas, Dinamika perairan
 Intensitas cahaya
 Turbiditas serta
 Tipe substrat dan kedlman  adlh 2 faktor ptng yg menentukan kehadiran suatu jenis
Penyebaran makroalgae dibatasi oleh:
 drh litoral dan sublitoral (dmn msh terdpt sinar matahari, drh ini merupakan tempat yg
cocok bagi kehdpan algae krn terdiri atas batuan)
 Daerah intertidal pd pantai yang berbatu-batu, sesuai daerah Rhodophyta / Phaeophyta
Pertbhan makroalgae dipengaruhi: Salinitas dan temperatur (Chlorella bersifat termofilik). Ada
2 gol makroalgae berdsr kisaran salinitas;
 Algae stenohalin: algae yg hdp & tbh di perairan dgn kisaran salinitas yg sempit (tdk
mampu tbh pd kisaran salinitas yg bervariasi)
 Algae euryhalin: algae yg tbh pd kisaran salinitas yg luas (mampu tbh pd kisaran salinitas
yg bervariasi), Cladophora
PERTEMUAN 5: KANDUNGAN KIMIA MAKROALGA
 Kandungan senyawa kimia makroalga  polisakarida, vitamin, mineral dan juga
senyawa bioaktif lainnya. Selain kandungan gizi yang baik, makroalga juga mengandung
senyawa hidrokoloid (memp nilai ekonomi tinggi), seperti karaginan, agar dan alginat
 Produk dr makroalga  a.l polisakarida, salah satu jenis polisakarida yg mempunyai nilai
ekonomi penting : alginate
 Alginat merupakan kandungan utama ddg sel alginofit (terssn atas asam guluronat dan
manuronat). Kandungan alginat tergantung dr jenis, kondisi lingkungan, musim saat
panen, metode ekstraksi yg digunakan, serta dipengaruhi oleh bagian alginofit yg
diekstraksi. Alginat berguna utk menstabilkan campuran, dispersi dan emulsi yg berkaitan
dgn sifatnya sebagai pembentuk gel dan meningkatkan viskositas (selai, jeli)
 Alginofit dgn poliguluronat yg tinggi  meningkatkan viskositas alginate.
 Alginat yg ditemukan dlm dinding sel terdiri dr garam-garam Ca, Mg, Na, K, laminarin,
fukoidin, manittol, diterpenoid dan senyawa fenol. Na alginat (memperbaiki dan
meningkatkan kualitas bhn industri); Ca alginat (pembuatan obat-obatan). Senyawa
alginat ini yg dimanfaatkan dlm pembuatan obat antibakteri, anti tumor, darah tinggi,
gangguan kelenjar
 Fucoida (menghambat perkembangan sel kanker rahim)
 Dari susunan KH, glukosa mrp komponen yg dominan pd laminarin dgn sedkt kandungan
mannit
 Algin: senyawa dlm btk garam dan turunan asam alginat; merupakan polisakarida berbtk
gel yg diekstraksi dr Phaeophyta
 Senyawa fucoidine mrp senyawa garam kalsium dari KH etersulfat
 Senyawa komplek diterpenoid dan terpenoidaromatik  membtk kompleks arginin
(terssn dr gol seny fenolat, as anhidrit, sulfur dan nitrogen)
 Alginat selain mempunyai kemampuan membtk gel, juga digunakan sebagai pengental,
pengemulsi, penstabil.
 Agarophyte (Gracilaria, Gelidium, Gelidiella), mrp jenis makroalga yg digunakan sbg
sumber utama pengolahan agar disamping Rhodophyta yg lain. Agarose mrp jenis agar
yg digunakan dlm percobaan dan penelitian di bidang biotehnologi dan mikrobiologi.
 Agarose dan Agaropektin, merupakan penyederhanaan dr struktur agar. Agar
mengandung spektrum mol yg memiliki kesamaan ttp dgn struktur kimia yg berbeda.
Agar tdk larut dlm air dingin ttp larut dlm air mendidih. Sifat agar yg sangat unik:
kemampuannya dpt membtk gel, meskipun dlm konsentrasi lar yg sangat encer (0,04%).
Apabila agar dgn konsentrasi yg lbh bsr dr 0,5%  gel kaku dan terbebas dari
keberadaan garam, gel tsb tdk mencair di bwh suhu 85°c. Pembtkan gel terjadi sebagai
akibat penggabungan mol agarose. Gel ini lebih kuat dibanding dgn gel karaginan
Karaginophyte:
 Karaginan berfungsi sbg pengikat, melindungi koloid, penghambat sineresis dan
flocculating agent
 Karaginan termsk senyawa hidrokoloid  meningkatkan sifat tekstur dan kestabilan
suatu cairan produk pangan
 Kelarutan gel agar akan meningkat  seiring dgn bertambahnya kadar agarose. Kadar
agarose < 10%  menyebabkan gel tdk terbentuk
 Sifat lain agar adalah stabilitas panas yg luar biasa pd pH >5.
 Karaginan berperan penting sbg stabilisator, pengental, pembtk gel, pengemulsi 
industri mkn, obat, kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi dan industri lain.
 Eucheuma cottonii, Kappaphycus alvarezii  karaginan kappa dan E. spinosum, E.
denticulatum  karaginan iota.
 Chondrus crispus, Gigartina dan Furcellaria, Sarcothalia mengandung karaginan jenis
kappa dan lambda.
 Karaginan merupakan polisakarida yang diekstraksi dari Rhodophyta (Chondrus,
Euchema, Gigartina, Hypnea, Iradea dan Phyllophora).
 Karaginan dibedakan dengan Agar berdasarkan kandungan sulfatnya
 Jumlah dan posisi sulfat membedakan macam polisakarida Rhodophyceae, polisakarida
tersebut harus mengandung 20% sulfat untuk diklasifikasikan sebagai karaginan
 Karaginan komersil memiliki kandungan sulfat 22-38%, karaginan kappa (kandungan
sulfat < 28%), karaginan lambda (kandungan sulfat > 30%)
 Karaginan dijual dalam bentuk bubuk, warnanya bervariasi dari putih sampai kecoklatan
bergantung dari bahan mentah dan proses yang digunakan.
 Karaginan yang umumnya ada di pasaran terdiri atas 2 tipe, yaitu refined karaginan dan
semi-refined karaginan.
Semi-refined karaginan (SCR) :
 Dibuat dr jenis Eucheuma yg banyak terdpt di Indonesia dan Filipina.
 Mengandung lbh banyak bhn yg tdk larut asam (8-15%) dibandingkan refined karaginan
(2%)
 Mrp salah satu produk karaginan dgn tingkat kemurnian lebih rendah dibandingkan
refined karaginan, krn msh mengandung sejumlah kcl selulosa yg ikut mengendap
bersama karaginan.
Berdasarkan sifat dasarnya, karaginan terdiri dari 3 tipe karaginan yaitu kappa, iota dan lambda
karaginan. Tipe karaginan yg paling banyak dlm aplikasi pangan adalah kappa karaginan. Sifat-
sifat karaginan meliputi kelarutan, viskositas, pembentukan gel dan stabilitas pH. Gugus
hidroksil dan sulfat pd karaginan bersifat hidrofilik sedangkan gugus 3,6-anhidro-D-galaktosa
lebih hidrofobik.
1. Lambda karaginan mdh larut pd semua kondisi krn tdk memiliki unit 3,6-anhidro-D-
galaktosa dan mengandung gugus sulfat yg tinggi.
2. Iota karaginan bersifat lbh hidrofilik krn adanya gugus 2-sulfat yg dapat menetralkan
3,6-anhidro-D-galaktosa yg bersifat kurang hidrofilik.
3. Kappa karaginan, kurang hidrofilik krn lebih banyak memiliki gugus 3,6-anhidro-D-
galaktosa
Karaginan memiliki kemampuan membtk gel pd saat larutan panas menjadi dingin. Proses
pembentukan gel bersifat thermoreversible, artinya gel dpt mencair pd saat pemanasan dan
membentuk gel kembali pd saat pendinginan.
Karaginan berperan sangat penting sbg stabilisator (pengatur keseimbangan), thickener (bhn
pengental), pembentuk gel, pengemulsi dan lain-lain. Sifat ini banyak dimanfaatkan dlm industri

mkn, obat-obatan, kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi dan industri lainnya. Penambahan karaginan
(0,01-0,05%) pd es krim berfungsi sbg stabilisator yg sangat baik. Penambahan karaginan dpt
mencegah pengendapan coklat pd susu coklat dan pemisahan es krim serta meningkatkan
kekentalan lemak dan pengendapan kalsium. Karaginan dpt berfungsi sbg pengikat, melindungi
koloid, penghambat sineresis dan flocculating agent.

PERTEMUAN 6: KANDUNGAN KIMIA MIKROALGA


Mikroalga merupakan komoditas kelautan yang potensial untuk dikembangkan, dikarenakan
mikroalga merupakan sumberdaya alami yang mempunyai manfaat yang sangat luas sebagai
sumber asam lemak, asam amino, dan pigmen baik untuk hewan maupun manusia. Mikroalga
merupakan mikroorganisme fotosintetik yang memiliki kemampuan untuk menggunakan sinar
matahari dan karbondioksida untuk menghasilkan biomassa serta menghasilkan sekitar 50%
oksigen yang ada di atmosfer. Mikroalga yang banyak ditemukan berasal dari kelas
Bacillariophyceae (Diatom), Chrysophyceae (alga coklat keemasan), Chlorophyceae (alga hijau),
Cyanophyceae (alga biru-hijau).
Mikroalga merupakan salah satu fitoplankton yang paling menarik di bidang bioteknologi
kelautan karena memiliki manfaat yang begitu banyak bagi kehidupan. Sebagai contoh adalah
kandungan makromolekul dalam biomassa mikroalga yang telah banyak diteliti dan
dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif, pengganti bahan bakar fosil, seperti biodiesel dari
lipid dan bioethanol.
Biofuel dapat didefinisikan sebagai bahan bakar dalam bentuk gas, padat maupun cair yang
berasal dari biomassa yang dapat diperoleh baik dari daratan maupun perairan. Sumberdaya
perairan dengan berbagai macam keanekaragaman biotanya merupakan salah satu sumber bahan
baku untuk biofuel. Biota perairan yang kini menjadi primadona sebagai bahan baku biofuel
adalah mikroalga.
Mikroalga mempunyai kemampuan untuk menyerap karbondioksida sehingga dapat mengurangi
efek rumah kaca. Pemanfaatkan mikroalga sebagai bahan baku biodiesel dilakukan mengingat
kandungan lipid yang ada pada mikroalga cukup tinggi, mikroalga juga mengandung karbohidrat
yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bioethanol.
Mikroalga dapat melakukan biosintesis, metabolis, akumulasi serta mengeluarkan berbagai
metabolit primer maupun sekunder yang berharga dalam industri farmasi, salah satunya sebagai
antimikroba. Dalam biomassa mikroalga terkandung bahan-bahan penting yang sangat
bermanfaat seperti protein, karbohidrat, lemak dan asam nukleat.
Mikroalga mengandung minyak nabati yang sangat tinggi, bahkan bbrp diantaranya mempunyai
kandungan minyak lebih dari 50%. Kandungan minyak nabati yang besar mengidentifikasikan
tingginya kandungan asam lemak dalam alga. Semakin banyak kandungan asam lemak maka
semakin besar pula potensi bahan tersebut untuk dapat menghasilkan biodiesel.
Mikroalga mempunyai kandungan lipid sekitar 50-60%, protein sebanyak 70% dan karbohidrat
yang mencapai 40%. Dengan kandungan lipid yang tinggi tersebut, maka mikroalga berpotensi
sebagai sumber energi atau bahan bakar nabati melalui proses ekstraksi dan esterifikasi.
Kandungan protein yang cukup tinggi dan kandungan senyawa aktif tinggi, maka mikroalga
mempunyai potensi sebagai sumber food supplement melalui proses esterifikasi sedangkan
karbohidrat berpotensi menjadi bioetanol.
Mikroalga mempunyai kandungan karbohidrat yang hampir sama dengan kandungan lemaknya.
Dengan demikian, potensi mikroalga sebagai sumber bahan baku bioetanol juga sama dengan
potensi mikroalga sebagai sumber bahan baku biodiesel.

PERTEMUAN 7: PEMANFAATAN ALGA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA


- Rumput laut yang hidup diperairan Indonesia tidak semuanya bermanfaat bagi manusia
- Jenis alga merahjenis yang komersial dan alga cokelatjenis yang potensial untuk
dikembangkan
- Jenis alga hijau digunakan sebagai sayuran
- Jenis yang paling baik untuk dibudidayakanGracilaria menghasilkan agar-agar 3 kali
lipat, Gelidium dan Hypnea
- Sumber karagenan terbanyak dari jenis Chondrus crispustidak dapat hidup di
Indonesia memerlukan suhu yang dingin
- Jenis yang potensial untuk dibudidayakanEucheuma cottonii dan Eucheuma
spinosum menghasilkan karagenan
Pemanfaatan Rumput Laut Sargassum sp sebagai Alternatif Pengobatan
• kandungan bahan kimia utama yakni alginat dan mengandung protein, vitamin C, tannin,
iodine, phenol sebagai obat gondok, anti bakteri dan tumor (TRONO & GANZON
1988 ), Asam alginik tersusun dari asam D-Manuronik dan asam L – Guluronik
• Duarte et al (2001) melaporkan bahwa Sargassum stenophyllum mampu mensistesis 2
jenis fucoidan
• Fucoidan merupakan polisakarida yang mengandung substansi L-fucose dan kelompok
ester sulfat
• berdasarkan beberapa penelitian ternyata memiliki beberapa khasiat farmakologi seperti
sebagai antikoagulan, antitrombolitik, antitumor, antivirus, imunomodulator, antioksidan,
reduksi lemah darah, antikomplemen, antiinflamasi, perlindungan pencernaan, melawan
hepatopaty, uropaty, renalpaty
Pemanfaatan alga sebagai bioremediasi:
• Salah satu masalah lingkungan dalam budidaya akuakultur adalah air limbah langsung
menuju ke perairan pesisir. Polutan air limbah menaikkan pengayaan organik,
sedimentasi dan toksisitas. Hal tersebut menjadi faktor yang menyebabkan kerusakan
ekosistem pesisir dan hilangnya keanekaragaman hayati.
• Gracilaria caudata menyerap kelebihan nutrien mampu menyerap logam berat
mengurangi amonium.

Anda mungkin juga menyukai