Anda di halaman 1dari 77

Disusun oleh Tim pengajar M.K.

Daslintan
Faperta Unand
Disampaikan oleh:
Dr.Ir. ERI SULYANTI, MSc
APA YANG KITA LIHAT ?

yang satu ini agak tricky!


kata TEACH terefleksi sebagai LEARN
 Manfaat matakuliah
 Deskripsi matakuliah
 Tujuan instruksional
 Organisasi materi
 Strategi perkuliahan
 Materi/bahan bacaan
 Tugas-tugas
 Kriteria penilaian
Matakuliah ini wajib diambil oleh seluruh
mahasiswa pada semester III, yang
mempelajari tentang :
 Konsep perlindungan tanaman
 Sejarah perlindungan tanaman
 Penyebab terjadinya suatu serangan hama

dan penyakit
 Kelompok organisme pengganggu tanaman
 Teknik perlindungan tanaman
 Konsep pht(pengendalian hama terpadu)
Setelah menyelesaikan matakuliah dasar-
dasar perlindungan tanaman, mahasiswa
dapat menjelaskan :
 Konsep perlindungan tanaman
 Mampu membedakan cara pengendalain

hama dan penyakit tanaman


 Kuliah tatap muka :
- student center learning
- tugas dipresentasikan
 Praktikum :

- minimal 10x
 Dasar-dasar Perlindungan Tanaman, 1995
-> Prof. Ir. Djafaruddin
 Dasar-dasar Perlindungan Tanaman, 1996
-> Prof. Dr. Ir. Triharso
 Plant Pathology, 1996
-> Agrios
 Pengendalian Hayati Hama dan Penyakit
Tanaman
-> Habazar, T dan Yaherwandi
 Pengantar Hama Terpadu, 2006
-> Untung, K.
DLL
PPRI NO. 6/1995 :
PERLINDUNGAN TANAMAN
PSL 1:1

Perlindungan tanaman adalah segala upaya untuk


mencegah kerugian pada
budidaya tanaman yang diakibatkan oleh Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT)
 OPT = Organisme Pengganggu
Tanaman
 OPT (pest) : adalah setiap makhluk
hidup atau organisme yang
mengganggu tanaman dengan jalan
merusak, baik secara morfologis
maupun fisiologis, sehingga
mengakibatkan menurunnya
produksi, baik kualitas maupun
kuantitas dan menimbulkan kerugian
secara ekonomi.
PPRI NO. 6/1995 :
PERLINDUNGAN TANAMAN
PSL 1:2
Tanah
Budidaya
Abiotik
TIPE Cuaca
PENGGANGGU Lingkungan
TANAMAN 1. Hama
Biotik 2. Patogen
3. Gulma
OPT
Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT) :

-> semua organisme yang dapat


merusak, mengganggu atau
menyebabkan kematian tumbuhan,
yang terdiri atas :

1. Hama
-> golongan hewan (serangga,
tungau, tikus, burung, babi, dll)
Tikus

Tupai
Vertebrata
Babi hutan

Burung (Merpati,
Hama gelatik,gereja dll.)

Nematoda
Tungau

Invertebrata Keong/Siput

Serangga
2. Patogen
-> mikroorganisme (virus, bakteri,
jamur, protozoa, nematoda, dll) yang
dapat menyebabkan tanaman menjadi
sakit

3. Gulma
-> jasad pengganggu berupa
tumbuhan tingkat tinggi yang hidup
dan tumbuh pada lahan-lahan
pertanian yang bersifat merugikan
MANUSIA  TANAMAN  ORGANISME LAIN

TERJADI KOMPETISI
• Karena sasarannya adalah tanaman
yang dibudidayakan manusia, maka
pengertian OPT juga terbatas pada
kepentingan manusia terhadap
produksi suatu tanaman
• OPT hanya mempunyai arti pada
manusia bila mengadakan kompetisi
terhadap kepentingan ekonomi
manusia
• Bila suatu organisme merusak rumput
liar maka organisme tersebut tidak
dianggap sebagai OPT
Suatu organisme disebut OPT bila:
• Organisme tersebut dapat menurunkan produksi
tanaman baik kualitas maupun kuantitas
• Organisme tersebut bersaing terhadap
kepentingan manusia
• Organisme tersebut menjadi masalah dalam
usaha pertanian
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
OPT antara lain:
1. Sistem pertanaman yang monokultur
2. Masuknya OPT dari daerah lain, karena
terbawa oleh angin, binatang atau agen lain
3. Penggunaan pestisida yang tidak tepat,
mengakibatkan :
a. Resistensi
b.Resurgensi
c. OPT tidak penting/kedua menjadi OPT baru
4. Pemasukan jenis tanaman baru
5. Terdapatnya genotipe baru hasil seleksi
atau pemuliaan tanaman
6. Terjadinya (hama) biotype baru, yang
mampu menyerang varietas-varietas baru
yang tahan terhadp hama yang
bersangkutan.
7. Adanya sinkronisasi antara fenologi hama
dan inangnya
8. Pindahnya hama poliphag/oligophag ke
tanaman lain
9. Pemupukan tidak berimbang dapat
mengakibatkan meningkatnya populasi
hama/patogen

10.Penghargaan konsumen terhadap


kualitas hasil produksi tanaman
tertentu yang dapat mengakibatkan
menurunnya nilai ambang ekonomi
suatu hama/patogen.
KERUGIAN ?
PRODUKSI PRODUKSI
POTENSI KENYATAAN
GENETIK
LINGKUNGAN

AGRONOMIS
KERUGIAN

OPT
PRODUKSI
KENYATAAN
PRODUKSI BERDASAR
POTENSI GENETIK
1. MENURUNKAN KUANTITAS
2. MENURUNKAN KUALITAS
3. MENAMBAH BIAYA
PENGENDALIAN:
• Biaya penelitian var. tahan
• Biaya pengelolaan tanaman sehat
• Penyediaan sarana pengendalian
• Biaya tenaga kerja
 Pertambahan penduduk
 Kebutuhan pangan meningkat
 Perluasan lahan terbatas/biaya

tinggi
 Gangguan OPT menurunkan hasil
 Menekan kehilangan hasil
 Optimal hasil
 Maksimum keuntungan
 Minimum kerusakan

Kegiatan perlindungan tanaman


- Pencegahan atau perlindungan
- Pemberantasan
- Pengendalian atau pengelolaan
PENGGANGGU
-> setiap faktor yang mengakibatkan
timbulnya gangguan

Jenis-jenis pengganggu :

1.Biotik
-> binatang vertebrata, serangga,
gastropoda, tungau, nematoda,
mikoplasma, protozoa, jamur, virus,
bakteri, nematoda, gulma, tumbuhan
parasit
Jenis-jenis pengganggu :
2. Abiotik
-> tanah (kelebihan dan
kekurangan unsur), kesalahan
bercocok tanam, cuaca,
lingkungan (limbah, abu, asap,
kebakaran hutan, dll.).
Arti tumbuhan ditinjau dari 2 segi :
1. Segi biologi : organisme yang
melakukan kegiatan fisiologi, yaitu
pertukaran zat, tumbuh, gerak dan
pembiakan
2. Segi ekonomi : penghasil bahan
yang berguna bagi manusia (pangan,
obat-obatan, minyak, dll)
1. Dari segi biologi
-> A/ proses fisiologi yang tidak
normal dalam badan tumbuhan, yang
disebabkan o/ pengganggu dan
gangguannya bersifat terus-menerus.

2. Dari segi ekonomi


-> A/ ketidakmampuan tumbuhan
yang diusahakan (tanaman) u/
memberikan hasil yang cukup kualitas
maupun kuantitasnya.
GANGGUAN JAMUR PATOGEN
YANG MENURUNKAN
KUALITAS DAN KUANTITAS
1. Menurunkan kuantitas hasil
2. Menurunkan kualitas hasil
3. Perlu beaya untuk pengendalian
4. Menyebabkan gangguan pada
manusia
1. Penyebaran penyakit lama
2. Semakin banyak tanaman peka
3. Perubahan cara bercocok tanam
4. Adanya jenis penyebab penyakit baru
KONSEP TIMBULNYA PENYAKIT
P

P : Penyebab
T : Tanaman KONSEP SEGITIGA
T L : Lingkungan
L
P

P : Penyebab
T L T : Tanaman KONSEP
L : Lingkungan SEGIEMPAT
M : Manusia
P

P : Penyebab
T : Tanaman KONSEP
W L : Lingkungan LIMAS
L M : Manusia
T W : waktu
M
1. Biotis (parasit/patogen)
 Penyakitnya disebut penyakit
biotis/penyakit parasitik/penyakit menular.
 Contoh : jamur, bakteri, virus, nematoda,
protozoa, mikoplasma, spiroplasma,
rickettsia, ganggang, tumbuhan tingkat
tinggi.
2. Abiotis
 Penyakitnya disebut : penyakit fisiologis
 Contoh : tanah, bercocok tanam, cuaca,
lingkungan, defisiensi unsur, dll.
 berdasarkan tempat hidupnya, organisme
dikelompokkan menjadi :
1. parasit : organisme yang hidup,
mengambil makanan, berkembangbiak,
dan merusak pada organisme hidup yang
ditempatinya (inangnya)
2. saprofit : organisme yang hidup,
makan, berkembangbiak pada benda mati
atau sisa-sisa organisme hidup yang
sudah mati
3. Epifit : organisme yang hidup,
makan, berkembangbiak pada bagian
yang sudah mati pada suatu organisme
hidup
 Berdasarkancara hidupnya, parasit
digolongkan menjadi :

1. Parasit
obligat : parasit yang hanya
dapat hidup pada organisme/jaringan
hidup saja, dan tidak dapat hidup pada
benda mati

Contoh : exobasidium vexans -> cacar


daun teh
Hemileia vastatrix -> karat daun kopi
2. parasit fakultatif :
organisme yang dapat bersifat
sebagai parasit, walaupun
sebenarnya saprofit

contoh :
- Rhizoctonia solani -> rebah
kecambah pada tomat
- Phytophthora parasitica var.
nicotianae
 Berdasarkan banyak macam tanaman
inangnya, parasit dibagi menjadi :

1. Parasit monofag : parasit yang


hanya menyerang 1 jenis tanaman
inang saja
Cth : Exobasidium vexans

2. Parasit oligofag : parasit yang


menyerang beberapa jenis tanaman
inang
Cth : Cercospora sp -> padi,
tembakau, kacang tanah
3. Parasit polifag : menyerang banyak
sekali jenis tanaman inang
Cth : Phytophthora -> tanaman
muda, tanaman tua, tanaman hutan,
semak
1. halo parasit (parasit sejati) : parasit yang
seluruh kebutuhan hidupnya diambil dari
inangnya
cth : Phyllosticta sp.  cacar daun teh

2. hemi parasit (parasit setengah) : parasit


yang kebutuhan hidupnya sebagian
diambil dari inangnya, sebagian
dipenuhinya sendiri
 cth : benalu (Loranthus sp) dan taliputri
(Cuscuta australis)  N, P, K dari inang
C, H, O dari hasil fotosintesis
1. parasit primer : parasit yang pertamakali
menyerang tanaman inang yang masih sehat
cth : Meloidogyne sp.

2. parasit sekunder : parasit yang menyerang


setelah parasit primer menyerang
cth : Fusarium oxysporum
3. parasit lemah : parasit yang baru
dapat menyerang tanaman inang, apabila
inangnya pada kondisi lemah
cth : Colletotrichum capsici
1. Parasit tular tanah (soil-borne parasite)
-> dengan perantara tanah
cth : Phytophthora infestans -> bercak daun
pada kentang

2. Parasit tular bahan perbanyakan


-> mis : benih, stek, bibit, dsb
cth : Colletotrichum capsici -> terbawa benih
pada cabai (seed-borne parasite)
3. Parasit tular angin/udara (air-borne parasite)
-> dibawa oleh angin ke tanaman yang sehat
cth : Pyricularia oryzae -> blas pada padi,
spora diterbangkan oleh angin

4. Parasit tular air (water-borne parasite)


-> air mengalir, percikan air
cth : Phtytophthora parasitica var nicotianae
-> lanas pada tembakau
Hemileia vastatrix -> percikan air
5. Parasit tular serangga (insect-borne parasite)

6. Parasit tular alat-alat pertanian (utensil-borne


parasite)
-> terbawa /tertular bersama alat-alat
pertanian
cth : “pisau sadap” pada karet yang terserang
Phytophthora parasitica

7. Parasit tular hewan (zoo-borne parasite)


-> ditularkan dengan perantara hewan selain
serangga, mis. burung, sapi, kerbau
 Untuk membuktikan bahwa parasit itu betul-
betul penyebab penyakit, maka perlu diikuti
dasar-dasar yang dibuat oleh Robert Koch,
yang dikenal dengan postulat Koch :

1. Mikroorganisme yang dicurigai harus selalu


terdapat pada tanaman yang sakit
2. Mikroorganisme tersebut harus dapat
diisolasi dan ditumbuhkan dalam biakan
murni
3. Biakan murni tersebut jika diinokulasikan ke
tanaman sehat, harus menimbulkan gejala
dan tanda yang sama
4. Apabila mikroorganisme tsb diisolasi
kembali dari tanaman yang
diinokulasi , akan menghasilkan
biakan murni yang sama dengan
mikroorganisme yang diisolasi
dari tanaman sakit
 Kelemahan postulat koch :
- Tidak semua patogen dapat dimurnikan
pada media buatan (PDA, NA, dll.)
- Hasil pemurnian tidak virulen/menurun
- Organisme sehat punya daya tahan yang
tidak sama
 Inokulum : bagian dari patogen yang
mengadakan kontak dengan tumbuhan inang

 Tumbuhan inang : tumbuhan tempat m.o.


hidup, makan dan berkembangbiak

 Inokulasi : proses kontaknya inokulum pada


permukaan jaringan inang
 Patogen : m.o. penyebab penyakit

 Patogenesitas : kemampuan patogen untuk


menimbulkan penyakit

 Patogenesis : proses patogen dalam


menimbulkan penyakit
1. Inokulasi  kontak antara
patogen/inokulum (bagian dari patogen)
dengan tanaman inang
cth : spora, miselium, sel bakteri, virus,
telur atau larva nematoda
- inokulum primer -> berasal dari tempat
mempertahankan diri sebelum
menginfeksi
- inokulum sekunder -> berasal dari
tanaman yang terinfeksi
2. Penetrasi  masuknya patogen ke dalam
jaringan tanaman inang
- Penetrasi aktif -> melalui tekanan
mekanik dan atau reaksi enzimatik
Cth : jamur dengan tabung penetrasi
Nematoda dengan stylet, enzim

- Penetrasi pasif -> masuknya patogen


melalui lubang alami atau luka
3. Infeksi  proses patogen kontak dengan
sel tanaman inang, menetap dan
mengambil makanan sehingga timbul
gejala kerusakan
- Waktu antara inokulasi sampai
timbulnya gejala  masa inkubasi
- Selama proses infeksi, patogen
mengeluarkan enzim, toksin, zat pengatur
tumbuh.
4. invasi  patogen mengadakan
penyebaran dalam jaringan atau keluar
jaringan tanaman
1. luka
2. lubang alami
- stomata
- lentisel
- hidatoda
- trikoma
- lubang nektar
3. penetrasi langsung
 enzim
- untuk mendegradasi dinding sel : selulosa,
pektinase kutinase
- untuk mendegradasi bahan dalam sel :
proteinase, lipase, amilase
 Toksin
- Tabtoksin (pseudomonas tabaci)
- Fusarial toksin (fusarium)
- Piricularin (pyricularia oryzae)
- Viktorin (helminthosporium victoriae)
 Zat pengatur tumbuh
- Auksin (meloidogyne, phytophthora
infestans, ustilago maydis, pseudomonas
solanacearum)
- Giberelin (gibbrella fujikuroi) ->
tumbuh memanjang
- Sitokinin (corynebacterium fasciens)
-> tumbuh tunas lateral pada kacang
tanah
-> Reaksi atau perubahan internal dan
eksternal yang ditunjukkan oleh tumbuhan
sebagai akibat dari adanya serangan
patogen

Tanda
-> semua pengenal dari penyakit selain
gejala

Mis :
- miselium, tubuh buah, karat, tepung,
sklerotium -> untuk jamur
- Lendir (oose) -> untuk bakteri
1. Gejala lokal : gejala dengan
perubahan struktur yang jelas dan
terbatas pada bagian tertentu dari
tanaman
Cth : bercak, kanker

2. Gejala sistemik : gejala yang meliputi


seluruh tubuh tumbuhan dan tidak
jelas batasnya
Cth : mosaik, layu.
3. Gejala primer : gejala yang terjadi
pada bagian yang terserang patogen

4. Gejala sekunder : gejala yang terjadi


pada bagian lain dari tumbuhan akibat
dari gejala primer
Cth : jamur menyebabkan akar-akar
busuk -> penyerapan air terhambat ->
daun layu
1. gejala hiperplasia :
pertambahan jumlah
sel, tetapi ukuran sel
tetap
hipertropi :
pertambahan ukuran
sel, tetapi jumlah sel
tetap
2. Gejala hipoplasia : pertumbuhan tanaman
kurang dari normal akibat jumlah sel
kurang, hipotropi : pertumbuhan
tanaman kurang normal akibat ukuran sel
lebih kecil.
3. Perubahan warna
- Menguning  terganggunya pembentukan
klorofil daun.
-mosaik :
sebagian kuning /
hijau
-vein banding
-vein clearing
4. Layu : terganggunya sistem pembuluh
- Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum)
- layu jamur (Fusarium oxysporum)
- Layu (gejala sekunder) serangan akar oleh
nematoda
5. Nekrose -> matinya sebagian atau
seluruh jaringan tanaman
 bercak daun
 layu

 rebah kecambah
 belang
 kanker batang

 hawar daun
 puru akar  sapu setan
1. mengkonsumsi isi sel tanaman

2. mematikan sel dengan mengeluarkan


toksin, ensim

3. mengganggu metabolisme sel dengan


mengeluarkan zat pengatur tumbuh

4. memblokir jaringan pembuluh

Anda mungkin juga menyukai