pada Tanaman
Holtikultura
Anggota Kelompok:
Bahalap Ricardo Erang
Rusfa Diana
Sika
1. Latar belakang
Dalam upaya peningkatan produksi pangan, perlindungan tanaman dari serangan hama dan
penyakit mempunyai peranan penting dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
upaya tersebut. Maka dari itu diperlukan yang namanya sebuah usaha atau tindakan yang
dilakukan oleh manusia baik langsung maupun tidak langsung untuk memberikan
perlindungan tanaman dari serangan hama dan penyakit dengan cara mengendalikan hama
Pengendalian, sehingga didapatkan hasil peoduktivitas hasil pertanian yang maksimal.
2. Tujuan
Tujuan dari Pengendalian hama adalah untuk mengusir, menghindari dan membunuh spesies hama sehingga
populasinya tidak mencapai tingkat yang tidak menguntungkan secara ekonomi. Pengendalian hama tidak
dimaksudkan untuk menghilangkan sama sekali spesies hama, tetapi hanya untuk menekan populasinya sampai
batas tertentu yang tidak merugikan secara ekonomi. Oleh karena itu, setiap teknik pengendalian yang
diterapkan dalam pengendalian hama dan penyakit harus tetap bertanggung jawab secara ekonomis dan
ekologis.
3. Pengenalan Hama Beberapa spesies Hama
Gejala serangan: Ulat tanah merusak tanaman yang baru ditanam atau
tanaman muda.
Tanda serangan pada tanaman muda berupa gigitan larva pada pangkal
batang
atau sama sekali terpotong, sehingga dapat menimbulkan kerusakan berat.
Serangan berat terjadi di awal musim kemarau.
b. Ulat Daun (Plutella xylostella)
Pengendalian hama dan penyakit secara mekanik yaitu pengendalian yang dilakukan secara
manual oleh manusia. Pengendalian secara mekanik dapat dilakukan dengan cara yang
sederhana, membutuhkan tenaga kerja yang banyak dan waktu yang lama, efektifitas dan
efesiensinya rendah, tetapi tidak berpengaruh negatif terhadap lingkungan. Beberapa contoh
tindakan secara mekanik dalam pengendalian hama antara lain sebagai berikut :
a). Pengumpulan hama dan telurnya menggunakan tangan,
b). Rogesan, yaitu pemotongan pucuk tebu yang terserang penggerek pucuk tebu
(schirpophaga nivella),
c). Memangkas cabang, ranting atau bagian tanaman lainnya yang terserang hama atau
penyakit,
d). Rampasan, yaitu pengumpulan seluruh buah ketika terjadi serangan berat penggerek
buah kopi (stephanoderes hampei),
e). Gropyokan, yaitu perburuan hama tikus disuatu daerah yang luas secara serentak,
f). Pemasangan perangkap hama,
g). Pembungkusan buah
3). Pengendalian kultur teknik
Pengendalian hama dan penyakit secara kultur teknik yaitu pengendalian hama dan
penyakit melalui sistem atau cara dalam bercocok tanam. Beberapa tindakan dalam
cara bercocok tanam yang dapat mengurangi atau menekan populasi dan serangan
hama antara lain sebagai berikut ;
a). Predator (binatang yang ukuran tubuhnya lebih besar sebagai pemangsa yang
memakan binatang yang lebih kecil sebagai mangsa) ; contohnya memanfaatkan ular
sebagai predator hama tikus atau kumbang coccinelid sebagai pemangsa kutu daun.
b). Parasitoid (binatang yang hidup diatas atau didalam tubuh binatang lain yang lebih
besar yang merupakan inangnya) ; contoh trichoderma sp, sebagai parasit telur penggerek
batang padi.