PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dari makalah ini sebagai
berikut :
1. Bagaimana Langkah-Langkah Pengendalian Hama (OPT) Tanaman Hias?
2. Bagaimana Teknik atau Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Hias?
C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang dapat diambil dari makalah ini sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui Jenis Hama pada Tanaman Hias
2. Dapat mengetahui Jenis Penyakit pada Tanaman Hias
3. Dapat mengetahui Teknik atau Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Hias
4. Dapat mengetahui Teknik atau Cara Pengendalian Hama Tanaman Hias
BAB II
PEMBAHASAN
Berikut ini beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman hias
beserta cara penangulangannya :
Root Mealy Bugs berbentuk seperti kutu putih, tetapi hidup menempel
pada akar tanaman. Tanaman yang terserang akan menjadi kurus, kerdil, daun
menjadi kecil dan layu. Untuk mengetahui serangan hama ini, maka perlu
mencabut tanaman dari media. Penanganan yang umum dilakukan adalah
dengan menyemprotkan insektisida sistemik seperti Confidor, supracide dengan
dosis seperti aturan yang tertera (umumnya 2 ml/Liter). Untuk menjamin bahwa
serangan root mealy bugs bisa diberantas dengan tuntas, maka perlu melakukan
penggantian media tanam.
3. Ulat
Dua macam ulat yang biasa menyerang tanaman hias adalah Spodoptera
yang menyerang daun dan Noctuidae yang memakan batang. Serangan
spodoptera ditandai dengan adanya daun yang robek/rusak. Sedangkan serangan
Noctuidae lebih sulit dideteksi, karena mereka menggorok batang tanaman dari
dalam, yang bisa berakibat fatal.
Pada tahap serangan ringan, penanggulangan dengan manual, yaitu
membunuh ulat yang tampak. Tetapi apabila serangan sudah mulai serius, maka
digunakan insektisida seperti Decis, Confidor, Curacron, dosis 2 ml/Liter.
4. Belalang
5. Tungau (Thrips)
Tungau berbentuk seperti lintah dengan ukuran yang kecil dan melekat
kuat dibalik daun serta pelepah tanaman. Thrips akan menghisap cairan tanaman
sehingga akan membuat daun mengkerut, menguning, kisut dan bahkan
akhirnya mati.
Pada serangan ringan, penanggulangan bisa dilakukan dengan mengerik
kumpulan thrips dengan kuku atau alat lain.Tetapi pada serangan yang serius,
maka digunakan insektisida seperti Decis, Confidor, Curacron dll dengan dosis
2 ml/Liter.
Hama ini berbentuk seperti siput yang berukuran kecil dan tidak
mempunyai cangkang. Gejala serangan hampir mirip dengan serangan ulat atau
belalang, tetapi dalam area yang lebih kecil karena pergerakan keong yang
lambat. Keong tanpa cangkang aktif dimalam hari, makanya pengendalian
mekanis bisa dilakukan dimalam hari. Sedangkan pengendalian secara kimia
bisa dilakukan dengan aplikasi insektisida Mesurol dengan dosis 2 ml/Liter.
7. Aphid
Aphid adalah serangga kecil yang berbentuk seperti buah pear dengan
warna hijau atau coklat. Aphid menghisap cairan tanaman, sehingga
menyebabkan daun menjadi keriting, tanaman menjadi terhambat
pertumbuhannya dan menjadi kerdil. Aphid juga mengeluarkan cairan seperti
madu yang akan berubah menjadi jelaga hitam.
Pengendaliannya sama dengan hama yang lain yaitu menggunakan
penyemprotan insektisida seperti Decis, Confidor, Curacron dll dengan dosis 2
ml/Liter.
8. Spider Mite
Serangan Spider mite secara besar bisa mengakibatkan daun habis dan
tanaman mati. Spider mite lebih kebal terhadap insektisida. Untuk itu
disarankan menggunakan akarisida seperti Kelthane sesuai dosis dikemasannya.
9. Fungus Gnats
10. Cacing
Apabila serangan hama sudah terjadi, untuk skala serangan awal, cara
manual / mekanis lebih dianjurkan. Sedangkan apabila serangan sudah
memasuki tahap serius, maka penggunaan insektisida, akarisida dan nematisida
tidak terelakkan lagi. Dosis yang dianjurkan adalah seperti yang tertera pada
kemasan, atau umumnya bisa menggunakan dosis 2 ml/Liter untuk yang
berbentuk cair. Dan dosis 2 Gr/Liter untuk yang berbentuk powder. Sedangkan
Nematisida seperti Furadan G yang berbetuk butiran disesuaikan dengan lebar
dan volume pot/media tanam.
B. Mengenali dan Cara Mengatasi Penyakit pada Tanaman Hias
Jika intensitas kelembaban tetap tinggi maka penyakit ini akan dengan
sangat mudah menyebar. Cara mengatasinya adalah dengan melakukan
pengendalian kelembaban dengan cara menjaga drainase tetap baik sehingga
tidak ada air yang menggenang.
Atau dapat juga dengan cara menyuntikkan cairan yang mengandung
streptomycin, atau tetracylin pada bagian batang jika serangan secara individu.
Jika serangan sudah meluas maka dapat dilakukan penyemprotan memakai
Cupcrocide dan agrimycin.
Penyakit ini dapat menular dengan mudah melalui peralatan atau tangan
yang terkontaminasi, dapat juga menular melalui serangga. Cara mengatasi
serangan penyakit karena virus ini adalah dengan cara segera memisahkan
tanaman yang terserang dan yang sehat dan juga tanaman yang terserang segera
dibakar. Untuk obatnya sendiri hingga saat ini belum ditemukan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Maksud dari pengendalian penyakit dan hama (OPT) tanaman hias adalah
untuk memperbaiki kuantitas dan kualitas tanaman hias yang kita usahakan.
Tujuan dari pengendalian penyakit tanaman tersebut adalah untuk mencegah
terjadinya kerugian ekonomis serta menaikkan nilai hasil produksi dari tanaman
yang kita usahakan.
DAFTAR PUSTAKA
Elfina yetti dan Puspita fifi. 2004. Buku Ajar Pengendalian Hama Terpadu.
Faperika Press Universitas Riau. Pekanbaru RIAU
[Anonim] http://kasumbogo.staff.ugm.ac.id/?satoewarna=index&winoto=base&
action=listmenu&skins=1&id=124&tkt=2. Diakses pada tanggal
01/03/2011
Agrios, G.N. 1988. Plant Pathology. 3d Ed. Academic Press, New York. 803p.
Fry, W.E., 1982. Principles of Plant Disease Management. Academic Press. New
York, 378p.