Anda di halaman 1dari 3

Pengenalan organisme penganggu tanaman atau tumbuhan

Nama: Saleha souwakil

NMP: 20191004

Tugas: Makalah

1. Pembahasan

Organisme pengganggu tanaman (OPT) adalah hewan atau tumbuhan baik berukuran mikro ataupun
makro yang mengganggu, menghambat, bahkan mematikan tanaman yang dibudidayakan. Berdasarkan
jenis seranganya OPT dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu hama, vektor penyakit, dan gulma.

1.Hama

Hama adalah hewan yang merusak secara langsung pada tanaman. Hama terdapat beberapa jenis,
diantaranya adalah insekta (serangga), moluska (bekicot, keong), rodenta (tikus), mamalia (babi),
nematoda, dll. Serangan hama sangat terlihat dan dapat memberikan kerugian yang besar apabila
terjadi secara massive. Namun serangan hama umumnya tidak memberikan efek menular, terkecuali
apabila hama tersebut sebagai vektor suatu penyakit.

2.Vektor

Vektor penyakit atau biasa disebut sebagai faktor pembawa penyakit adalah organisme yang
memberikan gejala sakit, menurunkan imunitas, atau mengganggu metabolisme tanaman sehingga
terjadi gejala abnormal pada sistem metabolisme tanaman tersebut. Beberapa penyakit masih dapat
ditanggulangi dan tidak memberikan efek serius apabila imunitas tanaman dapat ditingkatkan atau
varietas tersebut toleran terhadap penyakit yang menyerangnya. Namun terdapat pula penyakit yang
memberikan efek serius pada tanaman dan bahkan menyebabkan kematian. Beberapa vektor penyakit
tanaman adalah virus, bakteri, dan cendawan. Umumnya gejala penyakit memiliki efek menular yang
sangat cepat dan sulit dibendung.

3.Gulma

Gulma adalah tumbuhan liar yang tidak dikehendaki tumbuhnya dan bersifat mengganggu pertumbuhan
dan perkembangan tanaman yang dibudidayakan. Gulma memberikan pengaruh yang cukup signifikan
pada pertumbuhan tanaman, meskipun biasanya tidak menimbulkan 3. kematian. Gulma bisa disebut
juga sebagai kompetitor penyerap nutrisi daerah perakaran tanaman. Apabila pertumbuhan gulma lebih
cepat dibandingkan tanaman, maka sudah dapat dipastikan tanaman yang dibudidayakan akan
mengalami pertumbuhan yang tidak optimal. Beberapa jenis gulma bahkan ada yang memberikan efek
racun pada perakaran tanaman, seperti kandungan metabolit sekunder (cairan) pada akar alang-alang.

2. Penyebab Organisme Penganggu Tanaman

Munculnya organisme pengganggu tanaman dapat dipicu oleh beberapa hal yang berkaitan langsung
dengan proses budidaya tanaman maupun faktor lingkungan yang mendukung. Berikut beberapa hal
yang dapat menjadi penyebab munculnya organisme pengganggu tanaman, antara lain;

1. Varietas Unggul yang Rentan

Arah pemuliaan tanaman sering tidak memasukkan unsur daya tahan varietas terhadap serangan hama,
yang diutamakan adalah sifat-sifat yang berhubungan langsung dengan potensi hasil yang maksimal,
seperti umur pendek, daun-daun tegak, tahan rebah dan responsif terhadap pupuk.

Masalah hama yang timbul dianggap dapat ditanggulangi dengan aplikasi pestisida. Keterbatasan
varietas unggul merupakan salah satu kelemahan yang selalu menyebabkan timbulnya masalah
serangan hama.

2. Pola Tanam yang Kurang Tepat

Akibat adanya tujuan ingin mencapai hasil yang maksimum, terdapat beberapa petani yang berusaha
menanam suatu varietas tanaman secara terus menerus sepanjang tahun tanpa diikuti dengan
penerapan pola tanam. Dengan demikian dalam hamparan lahan yang luas hanya terdapat satu varietas
tanaman dengan semua tingkatan umur dari semaian sampai tanaman siap panen.

Agroekosistem seperti ini dapat menjadi penyebab kemunculan OPT karena tersediaanya makanan
dalam jumlah yang cukup dan terus menerus sehingga OPT dapat tumbuh dan berkembang biak dengan
baik hingga mencapai jumlah populasi yang merusak atau merugikan secara ekonomis.

3. Cara Mengatasi Organisme Pengganggu Tanaman

Adapun untuk upaya dalam mengatasi adanya OPT (organisme pengganggu tanaman) antara lain;

1. Dilakukan dengan cara pencegahan atau preventif

Pencegahan bertujuan untuk melindungi tanaman sebelum terserang oleh OPT. Contohnya perlakuan
benih padi sebelum disemai dilarutkan pada fungsida Dithane M-45 untuk mencegah adanya bibit
patogen jamur atau penyakit yang mengakibatkan penyakit bercak daun.

2. Pemberantasan atau eradikas


Pemberantasan dilakukan dengan cara memusnahkan atau mematikan tanaman yang terserang OPT
agar tanaman yang tidak terserang tidak terkena bibit penyakit atau serangan hama. Dengan
pemberantasan atau eradikasi dapat menekan jumlah OPT bahkan menghentikan kerusakan tanaman.
Eradikasi diupayakan secara fisik, mekanik, dan kimia.

Anda mungkin juga menyukai