Anda di halaman 1dari 8

HAMA-HAMA TANAMAN PERKEBUNAN

(Laporan Praktikum Pengendalian Hama Tanaman)

Oleh

Rizky Fatma Liandari


1714121011
Kelompok 2 (Ganjil)

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
I. PENDAHULUAN

Peningkatan produksi pertanian seringkali dihadapkan pada permasalahan


gangguan serangan hama tanaman. Penyebab hama tanaman dapat berupa
serangga dan hewan vertebrata (seperti tikus, burung, babi hutan), tungau, dan
moluska. Kerugian yang ditimbulkannya beragam, tergantung beberapa faktor,
seperti faktor makanan, iklim, musuh alami dan manusia sendiri. Sehubungan
Indonesia terletak di daerah tropis, maka masalah gangguan serangan hama
tanaman hampir selalu ada sepanjang tahun, hal ini disebabkan faktor lingkungan
yang sesuai bagi perkembangan populasi hama. Selain itu juga karena tanaman
inangnya hampir selalu ada sepanjang waktu. Gangguan serangan hama pada
tanaman sangat merugikan, sehingga upaya pengendaliannya harus senantiasa
diupayakan (Makarim, 2003).

Dalam suatu budidaya tanaman istilah hama tidak akan asing petani, dikarenakan
suatu tanaman tidak akan pernah bisa lepas dari suatu hama. Serangan hama akan
lebih besar pada tanaman yang menggunakan pola budidaya tersebut sistem
monokultur. Hama tanaman bersifat dinamis dan perkembangannya dipengaruhi
oleh lingkungan biotik (fase pertumbuhan tanaman, populasi organisme lain dan
sebagainya) dan abiotik (iklim, musim, agroekosistem, dan lain-lain). Pada
dasarnya semua organisme dalam keadaan seimbang (terkendali) jika tidak
terganggu keseimbangan ekologinya. Untuk itu prerlindungan tanaman perlu
diupayakan untuk mencegah kerugian pada usaha budidaya tanaman yang
diakibatkan oleh pengganggu tanaman karena serangga merupakan golongan
hewan yang dominan dimuka bumi sekarang ini yang jumlahnya kira-kira 50%
dari jumlah populasi mahluk hidup di bumi (Makarim, 2003).
II.TINJAUAN PUSTAKA

Hama merupakan suatu organisme yang mengganggu tanaman,merusak tanaman


dan menimbulkan kerugian secara ekonomi,membuat produksi suatu tanaman
berkurang dan dapat juga menimbulkan kematian pada tanaman,serangga hama
mempunyai bagian tubuh yang utama yaitu caput, abdomen ,dan thorax.Serangga
hama merupakan organisme yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan
mengakibatkan kerusakan dan kerugian ekonomi. Hama dari jenis serangga dan
penyakit merupakan kendala yang dihadapi oleh setiap para petani yang selalu
mengganggu perkembangan tanaman budidaya dan hasil produksi pertanian.
Hama dan penyakit tersebut merusak bagian suatu tanaman, sehingga tanaman
akan layu dan bahkan mati (Syamsudin, 2007).

Dampak dari serangan hama, akan menimbulkan terjadinya susut kuantitatif, susut
kualitatif dan susut daya tumbuh. Susut kuantitatif adalah turunnya bobot atau
volume bahan karena sebagian atau seluruhnya dimakan oleh hama. Susut
kualitatif adalah turunnya mutu secara langsung akibat dari adanya serangan
hama, misalnya bahan yang tercampur oleh bangkai, kotoran serangga atau bulu
tikus dan peningkatan jumlah butir gabah yang rusak. Susut daya tumbuh adalah
susut yang terjadi karena bagian lembaga yang sangat kaya nutrisi dimakan oleh
hama yang menyebabkan biji tidak mampu berkecambah. Secara ekonomi,
kerugian akibat serangan hama adalah turunnya harga jual komoditas bahan
pangan (biji-bijian) (Sulistyo, 2009).

Kerugian akibat serangan hama dari segi ekologi atau lingkungan adalah adanya
ledakan populasi serangga yang tidak terkontrol (Pracaya, 2007).
III.METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum ini ialah alat tulis dan kamera, sedangkan
bahan yang digunakan ialah specimen helopeltis sp., silandrus, dasinus dan
Lopobaris

3.2 Prosedur Kerja


Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini alah sebagai berikut:
1.Disediakan specimen dan praktikan menuju meja praktikum sesuai dengan
kelompok masing-masing
2.Diamati dengan cermat pada setiap spesimen
3.Didokumentasi dan di gambar masing-masing spesimen.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil dari praktikum ini ialah sebagai berikut
No Nama Hama Foto
1.

Penghisap Buah Kakao


(Helopeltis sp.)

2.
Penggerek Cabang Kopi
( Xylosandrus spp. )
3.

Pengisap Buah Lada (Dasynus


piperis China)

IV. KESIMPULAN

Kesimpulan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1.Hama-hama penting yang menyerang tanamn pangan, hortikultura dan


perkebunan adalah penghisap buah kakao (Helopeltis sp.), Penggerek Cabang
Kopi ( Xylosandrus spp.), Penggerek Batang Lada (Lophobaris piperis Marsh),
Pengisap Buah Lada (Dasynus piperis China).

2.Pengendalian suatu hama dapat dilakukan dengan cara tanam serempak,


penggunaan insektisida dan dapat pula memanfaatkan agensi hayati.

3. Bioekologi dari hama yang menyerang bervariasi ada yang menyerang saat
larva ada juga yang menyerang saat fase imago, demikian pula dengan
pengendaliannya juga akan berbeda-beda menyesuaikan bioekologinya.
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, 2008. Hama Tanaman dan Teknik Pengendalian. Kanisius, Yogjakarta.

Harianto, 2009. Pengenalan dan Pengendalian Hama-Penyakit Tanaman Kakao.


Pusat Penelitian Kopi dan Kakao.Jember.

Makarim, dkk. 2003. Arah dan Strategi Penelitian Ambang Ekonomi Hama
Tanaman Pangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.
Balai penelitian Tanaman Pangan. Bandung.

Nonadita, 2007.Ordo-Ordo Serangga. PT Bima Aksara, Jakarta.

Pracaya, 2007.Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sulistyo, 2009.Hama Tanaman Pangan dan Perkebunan. Bumi Aksara. Jakarta.

Syamsudin. 2007. Intensitas Serangan Hama dan Populasi Predator Pada


Berbagai Waktu. Balai Penelitian Serealia, Maros.

Syukur, M.2012. Hama Pengganggu Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai