Anda di halaman 1dari 31

UNSUR

Perencanaan dan Pengembangan


Wilayah Pertanian
• Perencanaan (planning)
• Pengembangan (development)
• Wilayah (region)
• Pertanian (agriculture)
Apa itu Perencanaan?
1. Waterson (1965) : usaha sadar, terorganisasi, dan terus menerus
guna memilih alternatif terbaik dari sejumlah alternatif untuk
mencapai tujuan tertentu
2. Faludi (1973) : suatu proses untuk menentukan tindakan
berorientasi ke masa depan melalui serangkaian pilihan-pilihan
3. Melville Branch (1980) : proses aktivitas berkelanjutan dan
memutuskan apa yang dapat dilakukan untuk masa depan, serta
bagaimana mencapainya
4. Friedman (1987) : …from knowledge to action.

Kekuatan perencanaan : pada kemampuannya untuk


mewujudkan ide ke realita
Prinsip Perencanaan
 Beorientasi pada perubahan
 Sebagai alat untuk mencapai tujuan
 Berorientasi pada masa depan?
 Memilih dan menentukan
 Pengalokasian sumberdaya
 Beorientasi pada tindakan dan kepentingan kolektif
 Proses yang menerus
Elemen Utama Perencanaan

1. Perumusan/identifikasi persoalan/problem
2. Perumusan tujuan/goals setting
3. Penjabaran dan pemilihan alternatif-alternatif
tindakan/alternative means
4. Penentuan time frame pencapaian tujuan
Tradisi Perencanaan

 Perencanaan sebagai “reformasi sosial”


 Perencanaan sebagai “analisis kebijakan”
 Perencanaan sebagai “pembelajaran sosial”
 Perencanaan sebagai “mobilisasi sosial”
Jenis Perencanaan Berdasar Filosofinya
Jenis Contoh Catatan

Theosentris Kota Jogja, Hasta Kosala Kosmologi, mitologi


Kosali
Positivism Landuse planning, Orientasi spasial,
RUTRK standar teknik
Utopianism New town, garden city Ideal, utopian

Rasionalism Repelitada, SWP Rasional


komprehensif
Fenomenologi Advocacy, Pemihakan, equity
empowerment planning
Tantangan Perencanaan Wilayah Pertanian

• Globalisasi, pasar bebas, kapitalism, privatisasi


• Pluralisme
• Kerusakan lingkungan
• Demokratisasi, desentralisasi
• Kemiskinan dan ketidak adilan sosial
Pengembangan/Pembangunan

Suatu rangkaian kegiatan yang


dilaksanakan atas dasar rencana yang
sistematis dan holistik untuk menuju
suatu kondisi dimasa mendatang yang
lebih baik.
WILAYAH (REGION)
• Yaitu : suatu bentang darat dipermukaan bumi yang
mempunyai kharakteristik tertentu
• Yaitu : ruang yang merupakan kesatuan geografis
beserta segenap unsur terkait yang batas dan
sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
administratif dan/atau fungsional (UU No.26/2007)
• Ruang adalah wadah yang meliputi darat, laut, udara
(termasuk di dalam bumi) sebagai tempat manusia
dan makhluk hidup melakukan kegiatan untuk
kehidupannya
PERTANIAN

• Dalam arti luas meliputi kegiatan pertanian (tanaman


pangan, hortikultura, biofarmaka), perkebunan,
kehutanan, perikanan, dan peternakan.
• Dalam arti sempit : pertanian dan perkebunan
Ruang, Wilayah, Kawasan
Kawasan yaitu wilayah yang memiliki fungsi
utama lindung atau budidaya (kawasan
budidaya, kawasan perdesaan, kawasan
agropolitan, kawasan perkotaan, kawasan
metropolitan, kawasan megapolitan, kawasan
strategis nasional, kawasan strategis provinsi,
kawasan strategis kabupaten/kota)
Kawasan Lindung

• Yaitu wilayah yang ditetapkan dengan


fungsi utama melindungi kelestarian
lingkungan hidup yang mencakup
sumberdaya alam dan sumberdaya
buatan
Kawasan Budidaya

• Yaitu wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama


untuk budidaya atas dasar kondisi dan potensi
sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan
sumberdaya buatan
Kawasan Perdesaan

• Yaitu wilayah yang mempunyai kegiatan utama


pertanian, termasuk pengelolaan sumberdaya
alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai
tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan
ekonomi
Kawasan Agropolitan
• Yaitu kawasan yang terdiri atas satu atau lebih
pusat kegiatan pada wilayah perdesaan
sebagai sistem produksi pertanian dan
pengelolaan sumberdaya alam tertentu yang
ditunjukkan oleh adanya keterkaitan
fungsional dan hierarki keruangan satuan
sistem permukiman dan sistem agribisnis
Kawasan Perkotaan

• Yaitu wilayah yang mempunyai kegiatan utama


bukan pertanian dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat permukiman
perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan
jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi
Kawasan Metropolitan
• Yaitu kawasan perkotaan inti dengan kawasan
perkotaan di sekitarnya yang mempunyai
saling keterkaitan fungsional yang
dihubungkan sistem jaringan prasarana
wilayah terintegrasi, dengan jumlah penduduk
sekurang-kurangnya 1 juta jiwa.
Kawasan Megapolitan
• Yaitu kawasan yang terbentuk dari dua atau
lebih kawasan metropolitan yang memiliki
hubungan fungsional dan membentuk sebuah
sistem
Kawasan Strategis Kabupaten/Kota
• Yaitu wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh
sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota
terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan atau
lingkungan.
BERDASARKAN TINGKAT KERAGAMANNYA, WILAYAH
PERTANIAN DIKELOMPOKKAN MENJADI 2 YAITU :
1. Wilayah Pertanian seragam (Homogenous Agriculture
Region), yaitu wilayah pertanian yang kenampakan fisiknya
didominasi oleh satu jenis
tumbuhan/tanaman/hewan/perikanan atau satu kelompok
(famili) tumbuhan/tanaman. Contoh : perkebunan tebu,
perkebunan kelapa, tambak, perkebunan teh, dll
2. Wilayah Pertanian Heterogen (Heterogenous Agriculture
Region), yaitu yaitu wilayah pertanian yang kenampakan
fisiknya didominasi oleh lebih dari satu jenis
tumbuhan/tanaman/hewan/perikanan atau lebih dari satu
tipe penggunaan lahan. Contoh : kawasan agroforestry,
kawasan kebun campuran, area mina padi, dll
LATAR BELAKANG PERENCANAAN DAN
PENGEMBANGAN WILAYAH PERTANIAN

1. Pembangunan pertanian merupakan pembangunan


sektoral sebagai bagian dari pembangunan suatu
daerah /wilayah /negara
2. Strategi dan kebijakan perencanaan pembangunan wilayah
pertanian sangat tergantung Sistem Pembangunan yang
dianut oleh suatu daerah/negara
3. Keberhasilan implementasi pengembangan pertanian
dipengaruhi oleh VISION dan Leadership Style dari
pimpinan suatu lembaga/instansi/negara/perusahaan
Prinsip Perencanaan dan Pengembangan
Wilayah Pertanian

1. Cocok secara fisik (land suitability)


2. Tidak bertentangan secara sosiokultural
3. Tidak merusak lingkungan
4. Layak secara ekonomi
5. Berkelanjutan
PRINSIP PENGEMBANGAN
WILAYAH PERTANIAN

• Sesuai secara fisik : kesesuaian lahan, resiko hama


penyakit, ketersediaan aksesibilitas/infrastruktur
• Sesuai secara sosial budaya : tataruang, kebijakan
yang terkait, tingkat penguasaan teknologi,
ketersediaan SDM, tidak bertentangan secara
adat/institusi sosial masyarakat
• Tidak merusak lingkungan : resiko kerusakan tanah,
pencemaran air, pemusnahan plasma nutfah langka,
pencemaran udara, marginalisasi masyarakat
setempat
• Layak secara ekonomi : B/C, BEP, NPV, ketersediaan
pengembang
Pendekatan (Approach) yang
digunakan PPW
• Spatial Approach
• Land Quality Approach
• Economy Approach
• Regional Complexity Approach
“Amunisi” bagi pengembang pertanian
(perencana dan pengembang)
• Spatial : pengetahuan tentang tata ruang, pemetaan
(peta dan citra satelit), kebijakan tata ruang
• Land quality : pengetahuan tentang evaluasi lahan
dan land improvement, agroekologi
• Economy : pengetahuan tentang agribisnis (produksi,
pengolahan, pemasaran), akutansi, ekonomi
pembangunan
• Regional complexity : kebudayaan, antropologi,
komunikasi masa, conflict resolution, sejarah, dll
Tahap-Tahap
Pengembangan Wilayah Pertanian

1. Mengenali kondisi Fisik : kharakteristik tanah


(kesuburan tanah, kesesuaian lahan), landscape,
ketersediaan & kualitas air, litologi, kerawanan
bencana, aksesibilitas, posisi
keruangan,ketersediaan tanaman/tumbuhan
eksisting, dan kharakteristik komoditi yang akan
dikembangkan
Kondisi Fisik
Indonesia
• Negeri Kepulauan (lautan > daratan)
• Sumberdaya lahan (pedosfer, atmosfer, hidrosfer,
litosfer, biosfer) sangat bervariasi
• Merupakan bagian dari “ring of fire” (banyak
gunung api, pertemuan plate tectonic) sehingga
rawan gempa bumi
Kondisi Fisik Daratan
(ditinjau dari bentuklahan)

• Kawasan Marin
• Kawasan Fluvio-marin
• Kawasan dataran rendah
• Kawasan Pegunungan (volkanik, karst,
angkatan, lipatan)
Kondisi Fisik Daratan
(ditinjau dari land use)
• Kawasan pedalaman (hutan lindung, cagar alam,
hutan rakyat, hutan produksi, taman nasional, dll)
• Kawasan perdesaan (rural)
• Kawasan transisi (rurban, desa kota/kota desa)
• Kawasan perkotaan (urban)
Salah satu Pendekatan
Mengenali Kondisi Fisik
(untuk pengembangan pertanian)

• Evaluasi Lahan :
1. Analisis Kemampuan Lahan
2. Analisis Kesesuaian Lahan

Anda mungkin juga menyukai