Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM

Oleh :

Golongan N1/Kelompok 4B

Putri Maulidya Fitri 211510101003


Ahmad Zaki Naufal 221510101083

PROGRAM STUDI AGRONOMI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bioteknologi merupakan salah satu ilmu yang memiliki manfaat besar pada
beberapa sektor seperti pertanian, kedokteran hewan, farmasi, produksi bahan
kimia dan kedokteran. Bioteknologi juga dapat membantu manusia dalam
menghadapi masalah-masalah yang timbul terutama dibidang pertanian, dengan
pemanfaatan bioteknologi ini dihasilkan bibit-bibit hibrida, pencegahan penyakit
menular, menjaga pasokan pangan dll. Sehingga secara tidak langsung ilmu ini
sangat penting untuk dipelajari dan dikembangkan (Martin, et al. 2021)
Bioteknologi dikembangkan melalui rekayasa genetika, kultur jaringan,
DNA rekombinan, pemuliaan sel induk, kloning, dan lain sebagainya. Contoh
penerapannya meliputi pemuliaan tanaman, produksi pangan, fermentasi, dan
produksi pupuk dan obat-obatan. Dalam budidaya tanaman, bioteknologi telah
diterapkan melalui budidaya tanaman transgenik yang membawa gen resisten
terhadap herbisida, pengendalian hama bakteri dan jamur, serta penggunaan galur
tanaman transgenik yang membawa gen bakteri atau jamur (Yuwono, 2019). Selain
itu, tanaman dengan produktivitas lebih tinggi dan kandungan nutrisi lebih tinggi
dapat dihasilkan. Teknologi ini disebut rekayasa genetika
Perkembangan bioteknologi di bidang pengelolaan sumber daya hayati
menjadi potensi terbesar di bidang keanekaragaman hayati dengan manfaat yang
besar bagi kesejahteraan manusia. Pembelajaran bioteknologi terkait erat dengan
kegiatan praktikum di laboratorium. Oleh karena itu, laboratorium merupakan
media utama dalam pembelajaran bioteknologi. Laboratorium mempunyai berbagai
macam peralatan untuk menunjang praktikum mahasiswa. Sehingga diperlukan
perawatan pada peralatan laboratorium supaya dapat digunakan dalam jangka
waktu yang lama (Seprianto dkk., 2022).
Pada dasarnya, laboratorium harus nyaman dan aman. Laboratorium yang
nyaman berarti segala aktivitas yang dilakukan harus mudah diakses saat
digunakan. Sedangkan, laboratorium yang aman berarti semua penyimpanan bahan
berbahaya dan aktivitas berbahaya telah dipersiapkan dan diprediksi. Alat yang
2

terdapat di laboratorium bioteknologi biasanya terbuat dari logam, kayu, dan kaca.
Peralatan laboratorium dijaga dengan cara menyimpannya di tempat yang relatif
kering dan terhindar dari sinar matahari langsung. Peralatan laboratorium
memerlukan perawatan rutin dan sebaiknya untuk menempatkan peralatan di lokasi
yang tepat di ruang penyimpanan serta penempatan alat-alat di laboratorium
setidaknya dibedakan secara standar (Indra, 2019).
Laboratorium memiliki peraturan dan ketentuan yang harus dipatuhi oleh
setiap laboratorium. Salah satu aturan laboratorium adalah pengguna laboratorium
wajib mengenakan jas lab untuk menjamin kelancaran dan keselamatan kegiatan
laboratorium. Jika menggunakan peralatan laboratorium, sebaiknya memeriksa
terlebih dahulu secara keseluruhan. Pembersihan harus dilakukan sebelum alat
laboratorium digunakan. Setelah digunakan, semua alat harus dibersihkan kembali
dan tidak boleh disimpan dalam keadaan kotor. Oleh karena itu, sebelum
menggunakan alat di laboratorium harus membaca terlebih dahulu petunjuk
penggunaan alat serta petunjuk pemeliharaan dan perbaikannya. Alat yang masih
baru, sebaiknya diteliti atau dibaca manualnya sebelum digunakan. Kehati-hatian
harus dilakukan ketika menggunakan peralatan lab karena peralatan lab ditemukan
relatif mahal (Indra G, 2019). Dalam menyimpan dan menata peralatan
laboratorium, perlu diperhatikan dari bahan dasar peralatan tersebut dibuat. Dengan
mengetahui bahan dasar peralatan maka dapat membantu memutuskan cara
menyimpannya. Peralatan yang terbuat dari logam harus dipasang terpisah dari
peralatan yang terbuat dari kaca atau porselen. Lokasinya yang tinggi memudahkan
untuk diambil dan disimpan kembali.

1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan alat-alat laboratorium yang
digunakan dalam analisis bioteknologi tanaman beserta fungsi dan cara
penggunaannya kepada mahasiswa sehingga mahasiswa dapat
menggunakan/mengoperasikan alat dengan baik dan benar pada praktikum
bioteknologi selanjutnya.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Bioteknologi terdiri dari dua kata yaitu ``Bio'' yang berarti makhluk hidup
dan ``Teknologi'' yang mengacu pada metode menghasilkan barang dan jasa. Secara
umum bioteknologi dapat diartikan sebagai penerapan teknik yang tepat untuk
mencapai hasil yang diinginkan dengan menggunakan organisme hidup (sel,
jaringan hidup) (Kotijah dan Ventyrina, 2018). Bioteknologi dapat digunakan
dalam bidang kedokteran, farmasi, peternakan, dan pertanian.
Penggunaan bioteknologi di bidang pertanian bertujuan untuk memenuhi
pasokan pangan dunia yang terus meningkat. Pada dasarnya, pertanian
konvensional tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan pangan. Oleh karena itu,
dengan memanfaatkan bioteknologi pertanian diharapkan permasalahan tersebut
dapat diatasi dengan bioteknologi pertanian. Ada beberapa penerapan bioteknologi
di bidang pertanian.
• Penggunaan hormon pertumbuhan dapat menyebabkan tanaman dari diploid
poliploidi yang tujuannya untuk meningkatkan ukuran produk (Kotijah dan
Ventyrina, 2018).
• Kultur jaringan tanaman merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan
organ tanaman aseptik dalam wadah berisi media dengan tujuan untuk
mendapatkan tanaman dalam jumlah banyak dalam waktu singkat
(Yuniardi, 2019). Prinsip-prinsip yang digunakan dalam teknik kultur
jaringan adalah totipotensi, menunjukkan bahwa setiap bagian tumbuhan
dapat tumbuh disebabkan semua bagian tumbuhan terbuat dari jaringan
yang hidup dan berkembang bersama ucrose serta peralatan fisiologis
lengkap dengan kondisinya tepat maka akan tumbuh dan berkembang
menjadi tanaman yang utuh (Ziraluo, 2021)
• Rekayasa genetik tanaman mempunyai tujuan yaitu untuk menciptakan
tanaman yang mampu menyerang organisme yang merusak tanaman ini dan
menghasilkan racunnya sendiri. Keberadaan produk rekayasa genetika kini
4

menjadi solusi untuk mengatasinya menghadapi krisis pangan global


(Prianto dan Yudhasasmita, 2017)
Penerapan kegiatan bioteknologi pertanian memerlukan sarana dan
prasarana pendukung untuk melaksanakan kegiatan bioteknologi pertanian. Salah
satu sarana dan prasarana yang menunjang penerapan bioteknologi pertanian adalah
laboratorium.
Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah dilakukan, laboratorium ilmiah dibedakan berdasarkan disiplin
ilmu, mulai dari laboratorium fisika, kimia biokimia komputer dan bahasa
laboratorium dibuat bertujuan untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan –
kegiatan tersebut secara terkendali
Laboratorium adalah tempat untuk penelitian ilmiah, eksperimen,
pengukuran, atau pengajaran sains berlangsung. Laboratorium dibagi menurut
disiplin ilmunya, mulai dari laboratorium fisika, biokimia komputasi, laboratorium
kimia dan bahasa, dengan tujuan agar kegiatan tersebut dapat dilakukan secara
terkendali (Dinatha, 2017). Untuk mencegah kecelakaan selama penelitian, fasilitas
laboratorium harus digunakan di bawah pengawasan yang memadai. Ramadhani
(2020) ada beberapa sumber bahaya di laboratorium :
• Bahan kimia
Bahan kimia adalah zat yang mempunyai sifat mudah terbakar dan
mengandung gas berbahaya. Dalam menggunakan bahan kimia perlu
mengetahui cara menggunakannya dan cara mengatasi paparan bahan
kimia.
• Aliran listrik
Penggunaan listrik sebagai sumber daya pada beberapa alat yang terdapat di
laboratorium haruslah dalam pengawasan, hal ini dikarenakan terdapat
beberapa alat yang menggunakan daya listrik yang besar. Pemahaman
tentang penanganan seperti tidak menggunakan air didekat sumber listrik
dan pengamanan arus listrik.
5

• Radiasi Alam
Bahaya radiasi alam antara lain penggunaan magnet secara berlebihan yang
dapat membahayakan kesehatan. Untuk mencegah kecelakaan yang
disebabkan oleh bahaya laboratorium, penggunaan peralatan di
laboratorium harus diketahui dan dipahami. Ayuni dkk. (2018) menyatakan
bahwa ada faktor yang mempengaruhi rendahnya pengetahuan mahasiswa
tentang laboratorium seperti kurangnya pengalaman dan pemahaman
tentang fungsi dan penggunaan alat laboratorium. Oleh karena itu, perlu
juga dipahami fungsi peralatan laboratorium agar kegiatan yang dilakukan
dapat terlaksana dengan lancar.
6

BAB 3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Praktikum Bioteknologi tentang Pengenalan Alat-alat Laboratorium beserta
fungsinya dilaksanakan pada tanggal 1 Septermber 2023 pukul 12.30 sampai 15.10
WIB. Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Analisis Tanaman dan
Laboratorium Ekofisiologi Tumbuhan di Program Studi Agronomi Fakultas
Pertanian Universitas Jember.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
1. ATK
2. Handphone
3. Jas laboratorium
3.2.2 Bahan
1. Kertas
2. Modul praktikum

3.3 Pelaksanaan Praktikum


1. Mengamati alat-alat yang ada dalam laboratorium bioteknologi
2. Mencatat fungsi alat laboratorium
3. Mendokumentasikan alat yang ada dalam laboratorium

3.4 Analisis Data


Data yang diperoleh dari hasil pengamatan alat-alat laboratorium berupa
data deskriptif.
7

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

no. Gambar Nama Alat

1 Moisture Analyzer

2 Dry Block Heater

3 Elektroforesis

4 Vortex Mixer
8

5 Mikro Centrifuge

6 Tip

7 Mikropipet

8 Eppendorf Tube
9

9 Water Destilation

10 Oven Laboratorium

11 Sisir Elektroforesis

12 Water Bath
10

13 Centrifuge

14 Mikrocooling Centrifuge
atau Refrigented
Microcentrifuge

15 Orbital Shaker

16 Digester

17 Spektrofotometer
11

18 PCR (Polymerase Chain


Reaction)

19 Gel Doc (Gel


Documentation)

20 Mortal dan Alu

21 PCR Tube Rack


12

22 Gelas Ukur

23 Labu Ukur

24 Tabung Reaksi

25 Labu Erlenmeyer

26 Pipet Tetes
13

27 Corong Pisah

28 Gelas Kaca

29 Kawat Kasa

30 Gelas Beaker

4.2 Pembahasan
4.2.1 Moisture Analyzer
Moisture Analyzer adalah salah satu alat laboratorium yang digunakan
untuk mengukur kadar kelembaban suatu sampel, sampel yang dapat diukur berupa
cairan maupun granular. prinsip kerja dari alat ini yaitu pengukuran massa sampel
sebelum dan sesudah dipanaskan. proses pemanasan sampel menggunakan lampu
hologen pada moisture analyzer akan menyebabkan massa sampel akan berkurang
dan proses tersebut akan berakhir ketika massa tidak dapat diturunkan kembali.
Menurut Abdi. S.T, dkk (2020). Moisture Analyzer adalah alat pengukuran air pada
14

suatu material tertentu, dimana alat ini juga memiliki kegunaann dan fungsi yang
berbeda-beda.
4.2.2 Dry Block Heater
Dry Block Heater adalah alat yang digunakan untuk mengatur pemanasan
suhu suatu sampel secara cepat, terkontrol dan konsisten, dengan tujuan lainnya
yaitu membuat sampel mencapai suhu tertentu secara cepat dan tepat. Dry block
adalah kalibrator suhu yang memiliki banyak kegunaan dengan pemanas sehingga
dalam suatu kasus tertentu dan pada suhu tertentu dapat mempertahankan nilai suhu
tersebut (Ramadhani dkk, 2019). Dry Block terdiri dari 2 komponen yaitu kolam
pengering dan blok pemanas, pengeringan pada alat Dry Blok dilakukan dengan
bantuan blok pengering sebagai penghantar panas.
4.2.3 Elektroforesis
Elektroforesis memiliki fungsi memisahkan fragmen DNA atau RNA,
memisahkan non partikel hasil analisis isolasi. alat ini terdiri dari cetakan gel, alat
pencetak sumur, tangkai elektroforesis dan sumber arus. Menurut Harahap (2018),
elektroforesis merupakan metode pemisahan senyawa-senyawa yang memiliki
muatan kation dan anion.
4.2.4 Vortex Mixer
Vortex Mixer merupakan alat yang digunakan untuk mencampur larutan
yang ada dalam tabung reaksi. alat ini terdiri dari motor listrik dan terdapat karet di
ujungnya, karet tersebut merupakan tempat meletakkan tabung yang sudah berisi
cairan yang akan dicampurkan.
4.2.5 Mikro Centrifuge
Mikro Centrifuge memiliki fungsi memisahkan partikel-partikel atau sel
darah dari while blood untuk memperoleh plasma atau mengendapkan sampel
seperti asam nukleat dan protein. volume yang digunakan pada microtubes biasanya
sekitar 0,5-2,0 ml.
4.2.6 Tip
Tip merupakan wadah yang digunakan bersamaan dengan mikropipet di
ujungnya, alat ini berbahan polimer yang berfungsi wadah penampung sampel. Tip
sendiri memiliki 3 jenis berbeda menyesuaikan dengan mikropipet, seperti yellow-
15

tip, white-tip dan blue-tip. Penggunaan tip cukup sederhana karena tii merupakan
alat tambahan pada mikropipet, tip digunakan dengan memasangkannya pada ujung
mikropipet.
4.2.7 Mikropipet
Mikropipet adalah alat berukuran sedang seperti suntik yang memiliki
fungsi memindahkan larutan atau cairan dalam suatu wadah ke wadah lainnya
dengan volume kecil. Terdapat 3 jenis mikropipet seperti P20, P200, P1000 dengan
kegunaan yang berbeda-beda menyesuaikan banyaknya cairan yang akan
dipindahkan. Bagian-bagian dari mikropipet terdiri dari Automatic Pipettor dan
Pipette tips Ada dua cara pemipetan, yaitu Forward Mode dan Reverse Mode.
(Hasibuan dan Elewati. 2018).
4.2.8 Eppendorf
Eppendorf merupakan alat yang digunakan untuk menampung atau sebagai
wadah sampel yang akan digunakan. Biasanya sampel yang digunakan pada tube
ini berwujud cairan atau larutan. Eppendoft yang sudah terisi cairan kemudian
diletakkan di vortex.
4.2.9 Water Destilation
Water Destilation merupakan alat yang digunakan untuk membuat air
aquades. cara kerja alat ini yaitu dengan memanaskan air sehingga menimbulkan
uap dengan titik didih yang berbeda-beda.
4.2.10 Oven Laboratorium
Oven Laboratorium memiliki fungsi memanaskan atau mengeringkan
peralatan alat-alat Laboratorium atau objek lainnya hingga alat ini juga bisa
mengukur kadar air. Cara penggunaannya yaitu dengan memasukkan alat-alat yang
telah dibungkus dengan kertas oven dan menyusunnya pada rak, kemudian
memanaskannya diatas api (Andriani R 2016).
4.2.11 Sisir Elektroforesis
Untuk membuat lubang/kolom pada gel elektroforesis dengan teknik
muatan listrik molekul dengan tujuan memisahkan berdasarkan panjangnya.
16

4.2.12 Water Bath


Water bath merupakan oven air yang fungsi utamanya menghasilkan suhu
konstan dan digunakan untuk inkubasi pada analisis mikrobiologi serta untuk
melelehkan basa dan menguapkan ekstrak atau tingtur, panas untuk mempercepat
pelarutan. Fungsi lain alat ini adalah bereaksi dengan zat pada suhu lebih tinggi dari
suhu ruangan dan menjamin aktivitas enzim. Prinsip pengoperasian water bath
adalah memanaskan air dengan water heater hingga suhu air naik dan sesuai suhu
yang dipilih, water heater akan berhenti memanaskan air bila sudah mencapai suhu
yang ditentukan (Saputra, 2018).
4.2.13 Centrifuge
Centrifuge adalah alat yang biasa digunakan pemisahan padatan tersuspensi dari
lingkungan. Prinsip kerja alat ini adalah digunakan untuk pemisahan padatan
tersuspensi dari lingkungan dengan kecepatan putaran tinggi. Centrifuge
mempunyai beberapa bagian seperti chamber, motor, rotor, penutup, dan body.
Chamber digunakan untuk menyimpan sampel sementara. Motor berfungsi sebagai
tempat untuk meletakkan tabung dari sampel yang selanjutnya diputar dengan
konsep gaya sentrifugal. Rotor digunakan sebagai tombol on atau off. Body
berfungsi untuk melindungi komponen dalam (Ramadhani dkk., 2023).
4.2.14 Mikrocooling Centrifuge atau Refrigented Microcentrifuge
Mikrocooling Centrifuge berfungsi untuk memisahkan senyawa yang berat
molekulnya berbeda menggunakan gaya sentrifugal dengan sistem pengatur suhu.
Sistem pengaturan suhu di alat ini maksudnya adalah sampel yang diputar tetap
berada di suhu dingin. Sehingga sampel yang diputar tidak rawan terkontaminasi.
Kecepatan alat ini berkisar 0 sampai dengan 20000 rpm.
4.2.15 Orbital Shaker
Orbital shaker adalah alat penggojok bahan kimia yang memanfaatkan
gerakan orbit memutar. Lambatnya perputaran alat ini menghasilkan getaran rendah
dan suhu rendah. Sehingga cocok digunakan sebagai kulturmikroba (Abrianto,
2021).
17

4.2.16 Digester
Digester merupakan alat di laboratorium yang berfungsi untuk melakukan
analisis nitrogen dan protein dengan metode kjeldahl. Metode kjeldahl mempunyai
tiga tahap utama yaitu digesi, distilasi, dan titrasi. Tahap digesi adalah tahapan yang
bertujuan untuk memecahkan nitrogen dalam sampel oleh asam pekat. Tahap
distilasi bertujuan untuk mengubah NH4+ menjadi NH3, penambahan basa berlebih
ke dalam larutan yang mendidih, diikuti dengan pemanasan dan kondensasi gas
NH3 dalam larutan penerima. Tahap titrasi mempunyai tujuan untuk mengetahui
jumlah amonia di larutan penerima. Jumlah nitrogen dihitung dari jumlah ion
amonium dalam larutan penerima.
4.2.17 Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah metode yang mengukur banyaknya suatu zat
kimia. Pengukuran dilakukan dengan mengukur besarnya serapan cahaya yang ada
lulus larutan uji (Mubarok, 2021).
4.2.18 PCR (Polymerase Chain Reaction)
PCR berfungsi untuk mengidentifikasi materi genetik dalam sel, bakteri dan
virus. PCR umumnya digunakan untuk menggandakan DNA secara cepat dengan
jumlah banyak. Berbagai macam faktor dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan
PCR. Oleh karena itu, maka diperlukan modifikasi untuk meningkatkan spesifik
proses anneling primer (Kusnadi dan Estri, 2020).
4.2.19 Gel Doc (Gel Documentation)
Gel doc adalah alat pencitraan yang digunakan untuk mendeteksi pita DNA
yang dihasilkan oleh elektroforesis dengan bantuan transilluminator UV.
4.2.20. Mortal dan Alu
Alat lab ini berfungsi untuk menghaluskan zat tersebut yang masih bersifat
padat. Cara menggunakan alat ini dengan memasukkan zat padat dan menggerusnya
dibantu oleh alu. Mortar dan alu terbuat dari bahan yang kuat sehingga ketika
digunakan untuk menumbuk tidak pecah (Ramadhani dkk., 2023).
18

4.2.21. PCR Tube Rack


PCR tube rack mempunyai fungsi sebagai tempat untuk meletakkan
eppendorf tube. Eppendorf tube yang diletakkan di PCR tube rack tidak akan
tumpah dikarenakan terdapat lubang-lubang penyekat. Sehingga eppendorft tube
dapat berdiri dengan tegak lurus.
4.2.22. Gelas Ukur
Gelas ukur berfungsi sebagai alat laboratorium yang biasanya digunakan
untuk mengukur volume cairan. Gelas ukur mempunyai ukuran skala tunggal ganda
yang memungkinkan melihat dan membaca volume dari atas ke bawah (Ramadhani
dkk., 2023).
4.2.23 Labu Ukur
Labu ukur digunakan untuk mengencerkan larutan hingga volume tertentu
dan menyisakan konsentrasi dan volume larutan kimia analitik yang tinggi.
4.2.24 Tabung Reaksi
Tabung reaksi adalah tabung yang berfungsi untuk mereaksikan suatu zat.
Media padat yang ditambahkan ke dalam tabung reaksi dapat diukur menjadi dua
bentuk sesuai fungsinya yaitu media agar vertikal dan beberapa miring (Dewi,
2018).
4.2.25 Labu Erlenmeyer
Labu erlenmeyer pada dasarnya dapat menggabungkan dan mencampurkan
beberapa bahan komposisi media. Ukuran labu erlenmeyer bervariasi mulai dari 25
ml, 50 ml hingga 1000 ml. Bentuk labu erlenmeyer yang menyempit keatas dengan
bagian bawah lebar bertujuan agar bahan kimia ketika dimasukkan tidak mudah
tumpah dengan kapasitas penampung yang cukup (Ramadhani dkk., 2023).
4.2.26 Pipet Tetes
Pipet tetes adalah alat kimia yang dibuat dari kaca atau plastik dengan ujung
berbentuk kerucut dan ada karet di bagian atas. Pipet tetes digunakan untuk
memindahkan zat dari satu tempat ke tempat lain.
19

4.2.27 Corong Pisah


Corong pisah digunakan dalam pemisahan dua larutan yang tidak tercampur
karena perbedaan massa jenis (Dewi, 2018).
4.2.28 Gelas Kaca
Gelas kaca biasanya digunakan sebagai penutup gelas kimia saat
pemanasan. Sehingga uap panas yang dihasilkan dari pemanasan bahan kimia, tidak
menyebar keseluruh ruangan. Jika menyebar keseluruh ruangan, ditakutkan akan
berbahaya bagi tubuh.
4.2.29 Kawat Kasa
Kawat kasa adalah penahan gelas beaker atau alat laboratorium lainnya saat
proses pemanasan. Sehingga gelas kimia tidak pecah saat proses pemanasan.
4.2.30 Gelas Beaker
Gelas beaker mempunyai fungsi sebagai tempat untuk mengaduk air dan
NaOH. Gelas beaker umumnya berbentuk silinder dengan berbagai ukuran mulai
dari 10 mL hingga 1000 mL. Gelas beaker harus disimpan di lemari tinggi sehingga
tidak mudah pecah saat dipaksakan masuk ke dalam lemari (Cristianti, 2019).
20

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Alat-alat yang terdapat di laboratorium agronomi sangat membantu sebagai
media pembelajaran dan penelitian bagi mahasiswa khususnya bidang bioteknologi
dan lainnya. Penggunaan alat-alat harus terlebih dahulu tau mengenai fungsi atau
kegunaannya sehingga memudahkan praktikan untuk melakukan kegiatan-kegiatan
penelitian dan percobaan.

5.2 Saran
Penggunaan alat-alat laboratorium harus secara hati-hati dan rutin
pemeliharaan serta melakukan kalibrasi pada alat-alat tersebut dengan tujuan
mempertahankan keakuratan. Dan melakukan sosialisasi kepada mahasiswa
pertanian khususnya agronomi dengan tujuan mahasiswa mampu mengetahui
nama alat dan fungsinya dengan baik.
21

DAFTAR PUSTAKA

Abdi. S.T, Agung. P, Harki. A.Y, Lukas, Sirajuddin, Syahril. A, Tresna. D. 2020.
TECHOLOGIC. Polman Astra. Politeknik Manufaktur Astra. Vol 11. No 1.

Abrianto, Y. H. (2021). Rancang Bangun Rotor Orbital Shaker Sederhana Berbasis


Arduino Mega Dan Motor DC (Doctoral dissertation, Fisika).

Andriani R. 2016. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk


Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Universitas
Halu Oleo.

Christianti, YA 2019. LAPORAN PRAKTIKUM METODE ANALISIS


MOLEKULAR HAYATI LAUT Proses Ekstraksi Kolagen, Nanokolagen,
Gelatin, Kitin, Kitosan, dan Nanokitosan dari Limbah Sisik Ikan Kakatua.
Program Studi Ilmu Kelautan. Universitas Sam Ratulangi.
Manado.(Halaman 6-20).

DEWI, S. T. R. 2018. BUKU AJAR PENUNTUN PRAKTIKUM ALAT


KESEHATAN. Unit Penelitian Politeknik Kesehatan: Makassar.

Donald. K.M, Oscar. V, Tommaso. B, Miklós. K, Martin. K, Ratnesh. L, Robert S.


Marks, Ivana. M, Adam. M, Dana. T, Polona. Ž & Munis. D,. 2021. A brief
overview of global biotechnology. BIOTECHNOLOGY &
BIOTECHNOLOGICAL EQUIPMENT 2021, VOL. 35, NO. S1, S5–S14.

Harahap.M.R. 2018. Elektroforesis: Analisis Elektronika Terhadap Biokimia


Genetika. Program Studi Kimia UIN Ar-Raniry Banda Aceh. 2(1): 21

Kusnadi, J., & Arumingtyas, E. L. (2020). Polymerase chain reaction (PCR): teknik
dan fungsi. Universitas Brawijaya Press.
22

Ramadani dkk. 2023. TEKNIK MANAJEMEN DAN PENGELOLAAN


LABORATORIUM KESEHATAN VETERINER. Jurusan Biologi FMIPA
UNM: Makassar.

Ramadhani, A dan Setioningsih E. 2019. “Perancangan Dryblock Dalam Kalibrator


Thermometer Digital Badan Berbasis Arduino” 1 (1): 1–5.

Saputra, I. (2018, December). Perancangan Modifikasi Heater dan Sistem Kontrol


Water Bath Kapasitas 9 Liter. In Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi
(SemResTek) (pp. 235-245).
23

LAMPIRAN

Jurnal Internasional Pendahuluan

Jurnal Nasional Pendahuluan


24

Jurnal Nasional Tinjauan Pustaka


25

Jurnal Nasional Pembahasan


26
27

Anda mungkin juga menyukai