Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

OLEH:
LAYLA TILLAWATIL HASANAH
NIM. 2206111810
AGROTEKNOLOGI-B

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
LEMBAR PENGESAHAN

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

LAYLA TILLAWATIL HASANAH


NIM. 2206111810

MENYETUJUI,

09 MARET 2023

MENGETAHUI,

ASISTEN I ASISTEN II

TESSA LONIKA VALENCIA NABILLA YOLANDA


NIM. 1806124924 NIM. 1906111911

CO ASISTEN CO ASISTEN

NABILA ANNASTASYA FEBY PEBRIANA FIKH RYYA


NIM. 2106113194 NIM. 2106110593
I. JUDUL

Judul praktikum adalah pengenalan alat-alat laboratorium.

II. TUJUAN

Tujuan dari praktikum ini adalah agar para praktikan mengetahui alat-alat yang

digunakan dan penggunaanya dengan benar dan mempelancar kegiatan praktikum

serta menghindari penyalahgunaan fungsi setiap alat.

III. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Laminar Air Flow Cabinet

(LAFC), eelenmeyer, gelas piala, cawan petri, gelas ukur, pinset, batang pengaduk,

timbangan digital, bunsen, gunting, kaca pembesar, jarum ose, botol alkohol pipet

tetes, tabung reaksi, objek glass, entkas.

Dan bahan yang digunakan adalah diktat, buku tulis dan alat tulis.

IV. TINJAUAN PUSTAKA

Laboratorium merupakan unsur penting dan salah satu syarat bagi keberadaan

suatu perguruan tinggi. Kelas praktikum membantu mahasiswa untuk menguji teori

yang dipelajari lebih terperinci sehingga dapat meningkatkan ketertarikan pada

bidang yang dipelajari (Cahyaningrum et al., 2019).

Laboratorium adalah tempat siswa, guru, peneliti dan laboran dalam

melakukan praktikum dan eksperimen dengan bahan-bahan yang berbahaya baik

penggunaan bahan kimia, alat gelas dan alat khusus. Penggunaan bahan kimia dan

alat tersebut berpotensi terjadinya kecelakaan kerja. Dalam mengurangi kecelakaan

kerja di laboratorium maka keselamatan bekerja di dalam laboratorium merupakan

salah satu aspek utama untuk diperhatikan. Kurangnya pengetahuan mengenai

manajemen laboratorium, bahan kimia, alat laboratorium, keterampilan kerja di


laboratorium dan keselamatan kerja di laboratorium merupakan penyebab

terjadinya kecelakaan kerja. Oleh karena itu, sangat diperlukan buku panduan

khusus yang dijelaskan secara detail dan lengkap untuk dijadikan acuan dalam

pengelolaan laboratorium (Susanti et al, 2021).

Salah satu sarana prasarana penunjang pembelajaran mahasiswa adalah

Laboratorium Mikrobiologi. Di dalam Laboratorium Mikrobiologi terjadi aktivitas

praktikum terkait mempelajari, menyimpan dan melakukan pelayanan dalam

bidang Mikrobiologi yang meliputi bakteri, virus dan jamur. Sekalipun yang diuji

atau diteliti adalah mikroba, namun sterilisasi merupakan hal yang mutlak pada

pemeriksaan mikrobiologi (Situmorang dan Silitonga, 2021).

Dalam setiap kegiatan praktikum memerlukan bermacam-macam alat. Alat-

alat tersebut dan cara penggunaannya harus diketahui oleh setiap praktikan supaya

tidak terjadi kekeliruan atau terjadi hal yang tidak diinginkan. Selain itu tentunya

agar kegiatan praktikum dapat berjalan lancar dan aman (Qurrota et al, 2022).

Pada pertemuan pertama peserta diperkenalkan tentang alat-alat ukur, fungsi

dan cara penggunaanya. Dimana memperlihatkan berbagai macam alat ukur,

menjelaskan tentang fungsi serta mendemonstrasikan cara penggunaan alat-alat

tersebut. Mahasiswa mengikuti kegiatan dengan antusias, memperhatikan setiap

alat yang didemonstrasikan serta mengajukan pertanyaan bila ada yang tida

dimengerti (Ihsan 2021).

Selain itu beragam cara penggunaan alat laboratorium juga mesti dipelajari dan

dipahami sebelum melakukan kegiatan di laboratorium. Sebagian besar peralatan

laboratorium terbuat dari gelas, terutama dalam pekerjaan laboratorium (Sutakwa,

2020).
Kemampuan proses sains akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh

sarana dan prasarana laboratorium yang cukup. Hal ini dikarenakan mahasiswa

akan memperoleh pengetahuan yang cukup mengenai sarana dan prasarana dari

laboratorium khususnya alat-alat laboratorium dan kegunaannya. Penggunaan dari

alat-alat laboratorium mempunyai peranan yang sangat penting sehingga

laboratorium akan berfungsi dengan maksimal (Anita , 2022).

Satu tahapan penting yang harus dilakukan dan merupakan aturan standar

selama melaksanakan praktikum atau kerja mikrobiologi adlaah sterilisasi.

Sterilisasi adalah suatu proses pembebasan suatu bahan atau alat dari semua bentuk

organisme hidup. Sterilisasi dapat dilakukan tergantung dari bahan atau alat yang

akan disteril (Mayasari, 2020).

Penggunaan gelas sebagai bahan baku alat laboratorium digunakan karena

memiliki beberapa keuntungan seperti sifatnya yang tembus cahaya atau tembus

pandang (opaque), kaku dan kokoh (rigid), tidak mudah bereaksi dengan bahan

kimia, memiliki titik didih yang tinggi sehingga tidak mudah meleleh, dan tentu

saja mudah direparasi jika terjadi keretakan atau pecah. Penggunaan beragam alat

dan bahan laboratorium kimia perlu untuk dijelaskan dan diperagakan pada peserta

praktikum untuk meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan selama proses

praktikum. Selain itu, mahasiswa juga dapat belajar dan memiliki pengalaman serta

pengetahuan yang komprehensif terkait pengoperasian alat dan bahan kimia

(Sutakwa A. 2020).

Karena penggunaan peralatan gelas ini sangat sering dilakukan untuk kegiatan

praktikum, maka kita perlu merawat nya agar tetap bekerja dengan baik. Perawatan

peralatan gelas ini meliputi, proses pengecekan, tempat untuk menyimpan yang
baik dan benar, dan mencuci serta mengeringkan alat-alat tersebut. Maka dari itu,

setelah peralatan gelas selesai digunakan harus segera dicuci sampai bersih. Alat-

alat kaca yang tidak terlalu kotor dapat dibersihkan dengan pencucian biasa dengan

menggunakan air dan sedikit detergen (Jufriyah et al., 2019).

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup berukuran

kecil/mikroskopis. Dari segi bahasa mikrobiologi berasal dari kata micro yang

artinya kecil, bios yang artinya makhluk hidup dan logos yang artinya ilmu.

Makhluk hidup ini disebut pula dengan istilah mikroorganisme. Mikroorganisme

hidup di lingkungan bahkan ada juga yang di dalam tubuh (Mayasari., 2022).

Meskipun berukuran mikroskopik dan tidak terlihat dengan mata telanjang,

keberadaan mikroorganisme bisa dirasakan dari efek yang ditimbulkan. Misalnya

saat kondisi mata berair, saat ada lendir yang mengalir dari hidung atau biasa

disebut dengan istilah meler Kedua kondisi tersebut sebenarnya menandakan tubuh

sedang dikepung pasukan mikroorganisme yang menyerang membran didalam

tubuh. Mata berair dan hidung meler adalah cara diri melawan mikroorganisme

dengan mengeluarkan dari tubuh (Mayasari, 2022).

Mikrobiologi juga salah satu cabang ilmu biologi, untuk mempelajari

mikroorganisme dan dalam memahaminya diperlukan dukungan beberapa ilmu

dasar, seperti fiska, kimia, dam biokimia. Mikrobiologi telah berkembang pesat

dalam berbagai disiplin ilmu, antara lain virologi, bakterologi,

mikologi,mikrobiologi pangan, mikrobiologi tanah, dan mikrobiologi industri.

Perkembangan mikrobiologi ini meliputi Periode pertama. Sekitar tahun 1675

mulai terungkap rahasia dunia yang terdiri dari spesies mikroorganisme melalui

pengamatan Leewenhoek. Pada periode kedua, konflik atau konflik spontan, hingga
secara alami runtuh secara konsep. Pada periode ketiga, penemuan penyakit dan

fermentasi mengarah pada hipotesis Koch hipotesis River, yang masih digunakan

sampai sekarang. Konsep penting Mikrobiologi tersebut adalah studi tentang

mikroorganisme kecil yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Mikrobiologi

adlaah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang mikroorganisme yang dapat

diobservasi di bawah mikroskop. Mikroorganisme atau mikroba atau jasad renik

adalah kelompok organisme yang dapat diamati secara mikroskopis di bawah

mikroskop ( Talaro dan Chess, 2018).

Menurut Talaro dan Chess (2018), mikrobiologi dapat dikelompokkan menjadi

6 ruang lingkup yaitu bakteriologi, mikologi, protozologi, virologi, parasitologi dan

fikologi atau algologi. Bakteriologi adlaah ilmu yang mempelajari tentang bakteri.

Mikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fungi atau jamur. Protozologi

adalah ilmu yang mempelajari tentang protozoa. Virologi adalag ilmu yang yang

mempelajari tentang virus. Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang

organisme eukariotik yang disebut parasit. Sedangkan fikologi atau algologi adalah

ilmu yang mempelajari tentang alga. Oleh sebab itu, mikroorganisme atau mikroba

pun dapat dibagi menjadi 6 kelompok yaitu virus, bakteri, fungi, alga, protozoa, dan

parasit (Talaro dan Chess, 2018) (Noviantari, 2021).

Peralatan digunakan untuk melakukan suatu kegiatan pendidikan, penelitian,

pelayanan masyarakat studi tertentu. Karenanya alat-alat ini harus selalu siap pakai,

agar sewaktu-waktu dapat digunakan. Peralatan laboratorium sebaiknya

dikelompokkan berdasarkan penggunaannya. Perawatan alat secara rutin dapat

dilakukan dengan sebelum digunakan alat digunakan hendaknya diperiksa dulu

kelengkapannya, harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan, setelah


selesai dipergunakan semua alat semua alat harus dibersihkan kembali dan jangan

disimpan dalam keadaan kotor. Kelengkapan alat tersebut harus dicek terlebih

dahulu sebelum disimpan, setiap alat yang agak rumit selalu mempunyai buku

petunjuk atau keterangan penggunaan. Maka sebelum alat digunakan hendaknya

kita membaca terlebih dahulu petunjuk penggunaan alat dan petunjuk pemeliharaan

atau perawatannya. Setiap alat baru terlebih dahulu diperiksa atau dibaca buku

petunjuknya sebelum digunakan. Dalam penyimpanannya dan penataan alat yang

perlu diperhatikan jenis bahan dasar penyusun alat tersebut. (Permenpan RB No.03,

2010) (Gunawan, 2019).

V. CARA KERJA

1. Dikumpulkannya para praktikan di depan gedung laboratorium Hama dan

Penyakit, Fakultas Pertanian, Universitas Riau.

2. Diabsennya para praktikan oleh asisten praktikum.

3. Dilakukannya respon terhadap materi yang akan di praktikumkan

4. Dikumpulkannya laporan mingguan pratikan.

5. Dikumpulkan para praktikan di dalam ruangan laboratorium untuk

dimulainya kegiatan praktikum.

6. Disiapkan alat-alat laboratorium yang akan digunakan

7. Dijelaskan fungsi dan cara kerja dari alat-alat laboratorium terhadap

praktikan oleh asisten praktikum.

8. Diberikannya arahan tentang bahan praktikum yang di bawa dan laporan

mingguan untuk praktikum selanjutnya.


VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Hasil

Adapun hasil dari praktikum pengenalan alat laboratorium sebagai berikut :

Tabel 1. Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi

No Nama Alat Gambar Fungsi

Untuk menyebarkan
Batang
cairan dipermukaan
1 Bengkok/
agar bakteri tersebar
Batang L
merata.

Menghomogen suatu

2 Magnetic Stirer larutan dengan

pengadukan.

Mensterilkan dan

dekontaminasi alat dan


3 Oven
bahan dengan suhu

tinggi
Untuk melakukan

penanaman,
Laminar Air
pemotongan eksplan,
4 Flow Cabinet
dan subkultur serta
(LAFC)
untuk mensterilkan

dengan sinar UV.

Untuk mengambil
5 Pinset
bahan atau benda.

Menjadi tempat objek

atau preparat yang akan

6 Kaca Objek diamati sehingga objek

akan lebih jelas saat

diamati.

Mengamati suspensi
Kaca Objek
7 mikroba yang masih
Cekung
hidup.
sebagai bahan

menimbang,

menyimpan bahan

8 Cawan Petri kimia, dan membantu

menumbuhkan mikroba

pada analisa

mikrobiologi.

Untuk memindahkan

biakan untuk ditanam


9 Jarum Ose
ke media baru biakan

atau pertumbuhan.

Untuk mensterilkan

suatu benda

menggunakan uap

bersuhu dan bertekanan


10 autoklaf
tinggi (1210C, 15 lbs)

selama kurang lebih 15

menit menggunakan

energi listrik
Untuk menjebak gas

yang terbentuk akibat


11 Tabung Durham
metabolisme bakteri

yang diujikan.

Untuk memindahkan

12 Mikropipet cairan dalam jumlah

kecil secara akurat.

Untuk membantu

memindahkan cairan

dari wadah satu ke

13 Pipet Tetes wadah yang lain dalam

jumlah yang sangat

kecil dari tetes demi

tetes.

Untuk memanaskan

larutan atau pada

mikrobiologi alat ini


14 Bunsen
membantu

mengkondisikan steril

pada proses inokulasi.


Untuk mempermudah

perhitungan koloni

15 Colony Counter yang tumbuh setelah

diinkubasi di dalam

cawan.

Mencampur cairan
16 Vortex
dalam wadah kecil.

Untuk menginkubasi

atau memeram mikroba


17 Inkubator
pada suhu yang

terkontrol.

Memanaskan campuran
18 Hot Plate
atau sampel.
Untuk menuangkan

atau mempersiapkan

bahan kimia atau


19 Gelas Piala
aquades saat pembuatan

media

perkembangbiakan.

Sebagai tempat dan

sarana untuk

20 Erlemenyer menuangkan aquades,

media, dan bahan kimia

lainnya.

Memiliki fungsi yang

sama dengan Laminar

Air Flow yaitu untuk


21 Entkas
melakukan penanaman,

pemotongan eksplan,

dan subkultur.
Alat bantu untuk

melihat benda bahkan

22 Mikroskop makhluk hidup dengan

ukuran terkecil atau

mikro.

Untuk mengukur suhu

23 Termometer suatu larutan atau ruang

inkubator.

Untuk menakar aquades

24 Gelas Ukur dan bahan kimia yang

digunakan.

Digunakan untuk

mengaduk bahan kimia


Batang
25 atau media, yang
Pengaduk
biasanya terbuat dari

kaca atau pirex.


Untuk menyimpan

media atau
Lemari
26 bahan/spesimen agar isi
pendingin
dan mutu tidak

berubah.

Sebagai wadah untuk

27 Botol Alkohol tempat alkohol dalam

jumlah yang sedikit.

Sebagai alat ukur untuk

mengukur suatu
Timbangan
28 besaran atau beban
Digital
maupun massapada

suatu zat.

Digunakan untuk uji-uji

biokimiawi dan
29 Tabung Reaksi
menumbuhkan

mikroba.
Untuk mengiris,

memotong, menyayat

30 Skalpel inang, bagian inang

yang akan diisolasi

mikrobanya.

Untuk mengukur

31 Spektofotometer tingkat kekeruhan suatu

sampel kultur.

Untuk mempelajari

32 Sentrifugator struktur dan fungsi

suatu komponen sel.

Alat yang menjaga

suatu material dalam

33 Desikator kondisi kering dan

menjauhkannya dari

uap air.
Untuk melihat objek

Mikroskop yang membutuhkan


34
Stereo perbesaran tidak terlalu

besar.

Untuk memotong atau


35 Cork Borer
melubangi gabus.

Untuk membesar

36 Kaca Pembesar bayangan benda agar

terlihat lebih jelas.

Memegang atau

mengambil alat atau

37 Gunting bahan supaya tetap

terjada dalam kondisi

steril.
Untuk mengecek

38 PH Meter derajat keasaman/PH

media.

Menyimpan larutan,
Botol Pereaksi
khusus untuk
39 (Reagent
penyimpanan asam
Bottles)
yang berasap.

6.2 Pembahasan

Dalam praktikum yang berjudul pengenalan alat-alat laboratorium mikrobiologi ini

bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui alat-alat mikrobiologi umum,

fungsinya beserta cara penggunaan atau prinsip kerja dari alat-alat laboratorium.

Dari hasil yang diperoleh diketahui bahwa masing-masing alat laboratorium

memiliki fungsi yang berbeda. Dengan mengetahui fungsinya, maka

mempermudah praktikan untuk mengenal alat, karena pengenalan alat merupakan

dasar dari melakukan sesuatu percobaan atau penelitian. Maka berikut dijabarkan

bagaimana cara penggunaan atau prinsip kerja dari alat-alat laboratorium berikut.
(1) batang bengkok atau batang L, prinsip kerja dari alat ini yaitu dengan cara

mengaduk larutan atau zat kimia secara langsung. (2)Magnetic Stirrer, prinsip

kerjanya yaitu menggunakan medan magnet berputar menyebabkan batang

pengaduk terendam dalam cairan berputar sangat cepat, sehingga teraduk. Reaksi

kimia yang terjadi dalam pembuluh kaca bar pengaduk magnet bekerja dengan baik

dalam pembuluh kaca. Di sis lain, keterbatasan ukuran bar berarti bahwa pengaduk

magnet hanya dapat digunakan untuk percobaan yang relatif kecil (di bawah 4 liter).

(3)Oven, prinsip kerjanya yaitu terlebih dahulu memeriksa tegangan yang

diperlukan untuk beroperasinya oven, biasanya 110 atau 220 volt. Kemudian

menekan saklar power indikator lampu menyala, setelah itu mengatur suhu dalam

ruangan yang diinginkan dengan cara memutar pengatur suhu, begitu pula dengan

waktunya ( Sari, 2018).

(4) Laminar Air Flow Cabinet (LAFC), prinsip kerjanya yaitu dengan cara

hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelum mulai

bekerja. Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah. Nyalakan lampu

neon blower. Masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh

(overload) karena memperbesar resiko kontaminan. Atur alat dan bahan yang telah

dimasukkan ke laminar air flow sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja

dan tercipta areal yang benar benar steril. Kerja secara aseptis dan jangan sampai

pola alrian udara terganggu oleh aktivitas kerja. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-

3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari laminar air flow (Sari, 2018).

(5) pinset, prinsip kerja pinset yaitu dengan menjepitkan bendanya, misalkan

bendanya cakram antibotik. (6) kaca objek atau kaca preparat prinsip kerjanya yaitu

dengan diletakkan pada meja preparat pada mikroskop. (7)objek kaca cekung,
prinsip kerjanya yaitu sama dengan objek kaca namun untuk objek kaca cekung ini

objek yang diletakan berwujud cair lalu diamati dengan mukroskop (Sari, 2018).

(8) cawan petri, prinsip kerjanya yaitu medium dapat dituangkan ke cawan

bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. (9) Jarum Ose, prinsip

kerjanya yaitu sebelum alat digunakan, terlebih dahulu disterilkan dengan

memanaskan ujungnya sampai berpijar, kemudian membiarkan ujung ose dingin

sebelum digunakan untuk mencegah matinya bakteri. (10) Autoklaf, prinsip

kerjanya yaitu dengan memasukkan medium yang ingin disterilkan, selanjutnya

penutup autoklaf dipasang dan sekrup dikencangkan. Keran pengatur tempat keluar

uap air dibiarkan tetap terbuka hingga semua udara terdesak keluar. Apabila

sterilisasi telah selesai autoklaf dibiarkan tekana turun hingga nol. Keran uap air

dibuka secara perlahan. Jangan membuka keran uap untuk mempercepat turunnya

tekanan, tunggu sampai tekanan menunjukkan angka nol (Sari, 2018).

(11) Tabung Durham, prinsip kerjanya yaitu dalam penggunaannya tabung

durham dimasukkan kedalam tabung reaksi dengan keadaan terbalik (Ramadhani

dan Wahyuni, 2020). (12) Mikropipet, prinsip kerjanya yaitu masukkan tip bersih

ke dalam Nozzle/ujung mikropipet dan tekan Thumb Knob sampai hambatan

pertama/first stop. Masukkan tip kedalam cairan sedalam 3-4 mm. tahan pipet

dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan Thumb Knob maka cairan akan

masuk ke tip lalu pindahkan ujung tip ke tempat penampungan yang diinginkan dan

tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua/second stop atau tekan semaksimal

mungkin. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan

maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya berfungsi mendorong tip keluar

(Sari, 2018) (13) Pipet Tetes, prinsip kerjanya yaitu penerapan tekanan udara yang
besarannya diatur dari seberapa kuat kita memencet bagian karet di ujung pipet tetes

(Mardatila, 2021). (14)Bunsen, prinsip kerjanya yaitu membakar bagian atas atau

sumbu dari bunsen dengan api yang menyala digunakan untuk membakar jarum ose

serta bagian mulut alat-alat gelas agar tidak terkontaminasi saat dilakukan

pemindahan atau penanaman mikroba (Sari, 2018).

(15) Colony Counter, prinsip kerjanya yaitu setelah ON menyimpan cawan

petri didalamnya yang berisi bakteri atau jamur kedalam kamar hitung, mengatur

alat penghitung pada posisi 000 dan mulai menghitung dengan menggunakan jarum

penunjuk sambil melihat jumlah pada layar hitung. (16) Vortex, prinsip kerjanya

yaitu mencampur/mixing/menghomogenkan agar komposisi sample rata. (17)

Inkubator, prinsip kerjanya yaitu dengan memasukkan atau menyimpan

biakanmurni mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya hanyan dapat

diatur diatas suhu tertentu. (18) Hot Plate, prinsip kerjanya yaitu dengan

menempelkan kertas pH indikator ini kebenda yang akan di uji pH-nya, ada

tingkatan warna tertentu yang menyatakan nilai atau tingkatan pH-nya (Andriani,

2019).

(19) Gelas Piala, prinsip kerjanya yaitu dengan menuangkan aquades maupun

larutan ataupun zat kimia secara langsung. (20) Erlenmeyer, prinsip kerjanya yaitu

dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara langsung atau dengan

menggunakan corong dengan hati-hati. (21) Entkas, prinsip kerjanya mirip dengan

Laminar Air Flow (Sari, 2018).

(22) Mikroskop, prinsip kerjanya yaitu nyalakan lampu dan atur kekuatannya.

Menempatkan spesimen pada meja benda kemudian dijepit dan cari bagian dari

objek glass yang terdapat preparat ulas. Memfokuskan lalu putar revolving
nosepiece setelah fokus perbesaran 4x10 didapatkan, maka putar lensa objektifnya

kemudian putar sekrup halus (untuk mendapatkan fokusnya). Lakukan hal yang

sama jika menggunakan perbesaran yang lebih tinggi. (23) Termometer, prinsip

kerjanya yaitu bekerja berdasarkan prinsip perubahan volume, yaitu memuai jika

suhu naik dan menyusut jika suhu turun. (24) Gelas Ukur, prinsip kerjanya yaitu

dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara dengan hati-hati. (25) Batang

Pengaduk, prinsip kerjanya yaitu mengaduk larutan atau suspense dalam wadah

(Sari, 2018).

(26) Lemari Pendingin, prinsip kerjanya yaitu mengawetkan mikroba/medium

sesuai pada suhu yang diinginkan. (27) Botol Alkohol, prinsip kerjanya yaitu

memasukkan medium cair dengan senyawa alkohol dalam jumlah sedikit. (28)

Timbangan Digital, prinsip kerjanya yaitu dengan loadcell yang akan memberikan

output tegangan dari perubahan resistansi yang terjadi akibat adanya perubahan

posisi penyangga beban, sehingga perubahan tersebut harus dimasukkan ke

ampilifier. (29) Tabung Reaksi, prinsip kerjanya yaitu pada saat memanaskan

media yang ada di dalam tabung reaksi. Tabung reaksi harus berada dalam keadaan

miring diatas nyala api dan mulut tabung jangan sekali-kali menghadap pada diri

kita atau orang lain. Tabung reaksi yang disterilkan didalam autoklaf harus ditutup

dengan kapas dan aluminium foil (Sari, 2018).

(30) Skalpel, prinsip kerjanya yaitu pisaunya dapat dipasang menurut ukuran

yang dikehendaki. Tangkainya dapat disterilkan dengan autoklaf sedangkan mata

pisaunya hanya sekali pakai (Sari, 2018). (31) Spektofotometer, prinsip kerjanya

yaitu bila cahaya (monokrommatik maupun campuran) jatuh pada suatu media

homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan sebagian diserap dalam
medium itu dan sisanya diteruskan. (32) Sentrifugator. Prinsip kerjanya yaitu

menggunakan prinsip rotasi atau perputaran tabung yang berisi perputaran tabung

yang berisi larutan agar dapat dipisahkan berdasarkan massa jenisnya. (33)

Desikator, prinsip kerja desikator adalah mengikat kadar air yang ada pada sampel

(Ramadhani dan Wahyuni, 2020).

(34) Mikroskop Stereo, prinsip kerjanya yaitu letakkan spesimen/preparat di

stage plate, jepit jika perlu. Atur perbesaran pada perbesaran terkecil dengan

memutar Zoom Control Knob kemudian dicari fokusnya dengan memutar Focusing

Knob. Jika ingin mendapatkan bayangan yang lebih besar, putar Zoom Control

Knob keperbesaran yang lebih tinggi kemudian dicari fokusnya. (35) Cork Borer,

prinsip kerjanya yaitu dengan meletakkan cork borer pada media yang akan

dilubangi medium gabusnya untuk diambil spesimennya. (36) Kaca Pembesar,

prinsip kerjanya yaitu cahaya yang melewati lup membelok ke dalam untuk

mengumpulkan di suatu titik fokuspada sisi kedua lensa. Benda yang diamati

diletakkan di ruang 1 sehingga menghasilkan bayangan maya, terbalik. (37)

Gunting, prinsip kerjanya yaitu sebagai pengungkit atau tuas untuk memegang

bahan agak tetap steril (Sari,2018).

(38) PH Meter, prinsip kerjanya yaitu terletak pada sensor probe berupa

elektrode kaca (glass elektroda) dengan jalan mengukur jumlah ion H3O+ di dalam

larutan. (39) Botol Pereaksi (Reagent Bottles), prinsip kerjanya yaitu dengan

menyimpan indikator asam basa atau larutan kimia lainnya (Sari, 2018).
VII.PENUTUP

7.1 Kesimpulan.

Dari praktikum pengenalan alat-alat mikrobiologi ini dapat disimpulkan jika

alat-alat yang digunakan untuk bidang mikrobiologi lebih beragam dibanding

dengan laboratorium biasa. Penggunaannya juga harus lebih hati-hati dan

sterilisasinya harus terjaga dikarenakan mikroba ada di berbagai macam tempat,

serta spora dari mikroorganisme sangat sulit untuk di musnahkan. Setiap alat yang

digunakan dalam praktikum ini memiliki nama dan fungsinya masing masing,

sehingga diperlukan pengenalan terhadap alat-alat yang akan digunakan.Untuk

memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium dapat kita gunakan waktu

yang relative lama dan dalam keadaan baik. Alat-alat ini perlu dipelihara dengan

baik dan selalu mensterilkannya ketika akan menggunakannya agar tidak terjadi

hal-hal yang tidak diinginkan. Penguasaan dan pemahaman dalam penggunaan alat-

alat akan sangat membantu dan menghindari kegagalan dalam praktikum

mikrobiologi ini.

7.2 Saran

Sebaiknya kelengkapan alat juga perlu diperhatikan, karena pengenalan alat ini

merupakan pengetahuan dasar dalam praktikum mikrobiologi. Praktikan

diharuskan mengetahuai fungsi dan cara kerja masing-masing alat yang ada pada

laboratorium agar terhidar dari segala bentuk kegagalan dalam melaksanakan

praktikum, dan praktikum dapat berjalan dengan sempurna.


DAFTAR PUSTAKA

Andriani.R. 2019. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk


Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum.
Jurnal Mikrobiologi, 1(1): 1-7

Anita, H. (2022). Analisis Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pendidikan

Biologi Pada Kegiatan Praktikum Mikrobiologi. Jurnal Ilmiah

Kependidikan. 3(2) : 240-249.

Cahyaningrum.P.L., S.A.M.Yuliari., dan I.B.P.Suta. Antidiabetic Activity Test


Using Amla Fruit(Phyllanthus Emblica L) Extract In
Alloxan-induced Balb/c Mice. Journal of Vocational Health
Studies. 03(2019): 53-58

Gunawan, I. (2019). Managemen Pengelolaan Alat dan Bahan di Laboratorium


Mikrobiologi. Jurnal Pengelolaan Laboratorium
Pendidikan. 1(1) : 19-25.

Ihsan, B. (2021). Dasar-Dasar Mikrobiologi. CV Insan Cendekia Mandiri.

Sumatera Barat

Jufriyah., I.Mar’ah., dan K.Isharyudono. 2019. Pemeliharaan Dan Penyimpanan

Peralatan Laboratorium Kimia. Jurnal Pengelolaan Laboratorium

Pendidikan (JPLP). 1(1): 26-32

Mardatila, Ani. 2021. Fungsi Pipet Tetes Atau Pipet Pateur Beserta Cara
Menggunakan Yang Benar. Yudisthira. Jakarta

Mayasari.U. 2020. Mikrobiologi. UIN Sumatera Utara. Sumatera Utara

Novriyanti.A. 2021. Dasar-Dasar Mikrobiologi dan Penerapannya. CV, Widina


Media Utama. Jawa Barat

Qurrota, A., A. Asmarani. R., D. Fitriyah., Awaluddin. I. A. R., Mahyarudin,.


Niken, B. A. J. S., E. Suryanti., Y. Kristianto., M. Asril., F.
Hamida. (2022). Mikrobiologi Dasar. Yayasan Kita Menulis.
Sumatera Utara.
Ramadhani.I., dan Wahyuni. 2020. Dasar-Dasar Praktikum Mikrobiologi. CV.Pena
Persada. Jawa Tengah

Sari.S.E. 2018. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan. Universitas


Lampung. Bandar Lampung

Situmorang.M., dan P.M.Silitonga. 2021. Perencanaan Pembelajaran. Yayasan


Kita Menulis. Sumatera Utara

Susanti.R., L.Herlina., dan F.A.Sasi. 2021. Teknik Pengelolaan Laboratorium.


Penerbit Andi. Jakarta

Sutakwa.A. 2020. Pengenalan Alat Laboratorium Mikrobiologi Dan Sterilisasi.


Erlangga. jakarta

Talaro.K.P., dan B.Chess. 2018. Talaro’s Foundation in Microbiology. McGraw.

Anda mungkin juga menyukai