S
NPM: 240210180043
Kelompok 11
Praktikum Pengenalan Alat dan Teknik Praktikum bertujuan agar praktikan dapat
mengenal, menggunakan, dan mengerjakan peralatan-peralatan di laboratorium
mikrobiologi. Dalam praktikum tersebut dikenalkan alat-alat yang ada di laboratorium
mikrobiologi serta teknik penggunaan dan pemakaiannya. Alat-alat yang terdapat di
laboratorium mikrobiologi memiliki fungsinya masing-masing.
Berikut ini merupakan tabel hasil pengamatan yang menjelaskan alat, gamabar
serta fungsi dari tiap-tiap alat di laboratorium mikrobiologi.
Mikropipet berfungsi
Mikropipet untuk memindahkan
cairan yang bervolume
cukup kecil
Mikroskop Mikroskop berfungsi
untuk melihat sel mikroba
dan katup udara ditutup. Ketika sterilisasi selesai, alat dan bahan yang telah steril tersebut
dikeluarkan setelan tekanan dalam kompartemen sama dengan tekanan udara normal.
Colony counter adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah perhitungan
koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar.
Cara menggunakannya yaitu setelah tombol “on” dinyalakan, cawan petri yang dalamnya
berisi bakteri atau jamur disimpan ke dalam kamar hitung, lalu alat penghitung diatur
pada posisi 000 dan mulai menghitung dengan jarum penunjuk yang digunakan sambil
jumlah pada layar hitung dilihat.
Inkubator terbagi menjadi dua menurut fungsinya, yaitu adalah alat yang
berfungsi untuk menginkubasi atau memeram mikroba patogen dan unuk mikroba
nonpatogen pada suhu terkontrol. Inkubator dilengkapi dengan pengatur suhu dan
pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah
10-70˚C (Ririn Andriani, 2016). Inkubator memiliki prinsip kerja yaitu biakan murni
mikroorganisme dimasukkan atau disimpan, kemudian diatur suhunya, biasanya hanya
dapat diatur diatas suhu tertentu.
Laminar air flow berfungsi untuk pengerjaan secara aseptis karena mempunyai
pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis serta aplikasi sinar UV
beberapa jam sebelum digunakan. Cara kerja yang pertama, alat dan bahan dimasukkan
dan diatur sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-
benar steril. Dikerjakan secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu
oleh aktivitas kerja. Setelah selesai bekerja, alat dan bahan tersebut dibiarkan selama 2-3
menit supaya kontaminan tidak keluar dari laminar air flow.
Lemari pendingin dalam laboratorium mikrobilogi digunakan untuk menyimpan
stock kultur selama masa subkultur atau untuk menyimpan bahan atau alat yang telah
disterilisasi dengan proses pendinginan. Prinsip kerjanya yaitu mikroba/medium
diawetkan sesuai pada suhu yang diinginkan.
Mikroskop adalah alat yang dapat menunjukkan struktur mikroorganisme yang
kasat mata dengan perbesaran-perbesaran tertentu. Mikroskop memiliki prinsip kerja
cahaya dipantulkan melalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa objektif. Bayangan yang
dihasilkan di lensa objektif adalah maya, terbalik, dan diperbesar. Kemudian bayangan
Nama: Amanda Karistael N. S
NPM: 240210180043
Kelompok 11
akan diteruskan ke mata pengamat dan dihasilkan bayangan yang tegak, nyata dan di
perbesar. Cara kerjanya, mikroskop diletakkan diatas meja, lalu revolver diputar sehingga
lensa objektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa
okuler (ditandai dengan bunyi “klik” pada revolver). Setelah itu, cermin dan diafragma
diatur, preparat ditempatkan pada meja benda tepat pada lubang preparat dan dijepit.
Kemudian fokus diatur untuk memperjelas gambar obyek. Setelah selesai pakai,
mikroskop dibersihkan dan disimpan.
Neraca analitik adalah alat yang digunakan untuk menimbang obyek. Prinsip
kerja neraca analitik dengan penggunaan sumber tegangan listrik. Cara kerjanya obyek
diletakkan pada kertas perkamen atau kaca arloji, dilakukan kalibrasi dan massa obyek
akan tertera pada neraca tersebut.
Oven adalah alat elektrik yang digunakan sebagai alat stertilisasi dengan prinsip
kerja menghasilkan udara panas atau udara kering dengan membebaskan alat-alat dari
segala macam kehidupan (mikroba) tanpa kelembaban. Cara menggunakannya yaitu alat-
alat yang telah dibungkus terlebih dahulu dengan kertas yang akan disterilkan ke dalam oven
dimasukkan dan disusun pada rak, kemudian dipanaskan diatas api.
Shaker adalah alat yang berfungsi untuk menghomogenkan dan
menginkubasi mikroba sedangkan vortex mixer berfungsi untuk menghomogenkan
(mencampurkan) larutan dalam wadah kecil. Prinsip kerja kedua alat tersebut adalah
motor yang terdapat pada shaker dan vortex mixer menjalankan potongan karet berosilasi
dengan cepat dalam gerakan melingkar. Cara kerja dengan shaker, kabel listrik
disambungkan ke sumber listrik kemudian wadah sampel yang akan dihomogenkan
diletakkan diatas shaker. Kemudian tombol “on” ditekan, waktu dan kecepatan diatur.
Setelah homogen, shaker akan berhenti. Cara kerja vortex mixer kabel listrik
disambungkan ke sumber listrik kemudian tombol “on” ditekan. Kecepatan rotasi diatur,
lalu wadah sampel yang akan dihomogenkan dipegang dengan kuat dan ditekan atau
ditempelkan ke bagian yang berputar sampai homogen.
Waterbath adalah alat yang berfungi untuk menyimpan kultur mikroba.
Waterbath merupakan alat pemanas yang menggunakan heater kering. Heater ini
dikontrol menggunakan sebuah thermostat. Prinsip kerja waterbath adalah pada saat
Nama: Amanda Karistael N. S
NPM: 240210180043
Kelompok 11
saklar digeser pada posisi on, maka arus listrik dari sumber akan memberi suplai listrik
pada heater. Heater yang diberi arus listrik akan memberikan panas pada alat, suhu
semakin tinggi. Sensor thermostat yang ditempatkan di daerah pemanasan pada
waterbath akan ikut menjadi panas dan memuaikan cairan dalam sensor tersebut. Pada
derajat suhu tertentu, dimana pemuaian dari cairan sensor cukup tinggi, maka
bertambahnya volume cairan sensor ini akan memberikan tekanan pada kontaktor
thermostat sehingga kontaktor terbuka. Dengan terbukanya kontaktor thermostat heater
tidak mendapatkan suplai arus. Suhu berangsur-angsur turun, tekanan pada sensor
thermostat kembali turun sehingga kontaktor kembali tertutup. Terjadi pemanasan
kembali. Cara kerjanya, Waterbath diisi dengan air dan suhu diatur. Kemudian waterbath
dihidupkan. Benda yang akan dipanaskan diletakkan pada salah satu lubang.
Alat-alat gelas dalam laboratorium mikrobiologi, yaitu batang pengaduk, beaker
glass, botol schott, cawan petri, corong, cover glass, fintip, gelas ukur, labu Erlenmeyer,
mortal alu, object glass, pipet tetes, pipet volume, tabung reaksi, dan teko ukur.
Batang pengaduk merupakan alat yang berfungsi untuk menghomogenkan
larutan. Prinsip kerja batang pengaduk adalah mengaduk larutan dalam wadah. Cara kerja
menggunakan batang pengaduk adalah larutan yang ingin dihomogenkan diaduk secara
perlahan dan searah. Setelah homogen, larutan tersebut dimasukkan ke dalam botol
reagen dengan cara posisi batang pengaduk ditempatkan tegak lurus botol reagen, lalu
larutan dituangkan perlahan sambil mulut beaker glass menempel pada batang pengaduk
Beaker glass adalah alat yang berfungsi untuk menyimpan zat cair, menimbang,
melarutkan media. Prinsip kerja beaker glass adalah sebagai wadah larutan. Skala yang
terdapat pada gelas dapat mengukur larutan secara tidak teliti. Cara kerja dengan beaker
glassi, bahan yang akan dilarutkan dimasukkan, aquades dimasukkan, dan diaduk
perlahan sampai tercampur rata.
Botol schott berfungsi untuk menyimpan larutan bahan kimia atau sering juga di
gunakan untuk menyimpan indikator asam basa seperti fenolftalin. Prinsip kerja sebagai
wadah larutan. Cara kerjanya larutan dimasukkan ke dalam botol dan tutup dengan
penutup botolnya.
Nama: Amanda Karistael N. S
NPM: 240210180043
Kelompok 11
Cawan petri adalah alat yang berfungsi untuk menumbuhkan dan memelihara
mikroorganisme. Cara memegang cawan petri adalah dengan cawan petri ditaruh pada
tiga jari, sedangkan tutup cawan petri dipegang oleh telunjuk serta jempol. Jempol
digunakan untuk membuka dan menutup cawa petri. Telunjuk digunakan untuk menahan
tutup cawan petri supaya cawan petri yang terbuka dapat segera ditutup kembali. Alas
cawan ditahan oleh jari manis dan kelingking. Prinsip kerja cawan petri yaitu medium
dapat dituangkan ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cara kerja
cawan petri adalah media diletakkan di dalam cawam petri kemudian cawan petri ditutup.
Corong berfungsi untuk memindahkan cairan dari wadah satu ke wadah yang lain.
Prinsip kerjanya, cairan akan dipindahkan dengan bantuan corong ke suatu wadah yang
bermulut kecil seperti labu ukur, buret, dan lain lain. Cara kerjanya corong diambil sesuai
ukuran wadah yang akan digunakan, larutan dituang. Setelah selesai, corong diangkat.
Cover glass adalah alat untuk menutup object glass yang diatasnya terdapat
preparat. Cover glass dipasang apabila preparat telah diletakkan diatas object glass. Cara
kerjanya, cover glass diambil dan diletakkan diatas object glass.
Fintip berfungsi untuk menampung cairan yang dipompa atau dipipet oleh
pippetor pada mikropipet. Prinsip kerja alat ini cairan akan ditampung sesuai pengaturan
tombol penekan pada mikropipet. Cara kerjanya dengan dipasang pada ujung batang
mikropipet (shaft).
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume larutan. Prinsip kerja gelas ukur
adalah mengukur cairan secara tidak teliti. Cara kerjanya dengan larutan yang akan
diukur volumenya dimasukkan ke dalam gelas ukur, untuk mengukur volume larutan
yang tidak berwarna perhatikan batas meniscus cekung bagian bawah dan untuk
mengukur raksa perhatikan batas meniscus cembung. Gelas ukur harus diletakkan pada
tempat yang datar agar meniscus dibaca sejajar dengan mata.
Labu Erlenmeyer berfungsi untuk membuat larutan dan mentitrasi larutan. Cara
kerjanya adalah erlenmeyer yang sudah bersih disiapkan kemudian diisi dengan benda
cair dengan jumlah besar dan berskala. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume
yang ditampung yaitu 25ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dan
sebagainya. Cara menyumbat labu erlenmeyer sama dengan cara menyumbat tabung
Nama: Amanda Karistael N. S
NPM: 240210180043
Kelompok 11
reaksi yaitu menggunakan sumbat kapas. Penyumbatan dengan kapas dilakukan ketika
labu erlenmeyer tersebut akan di sterilisasi.
Mortal dan alu berfungsi untuk menghaluskan bahan kimia yang berbentuk padat
atau kristal. Prinsip kerja bahan padatan dihaluskan. Cara kerja alat disiapkan dalam
keadaan kering dan bersih, lalu zat padat yang akan dihaluskan dimasukkan ke dalam
mortal dan dihaluskan dengan alu, setelah zat tersebut halus mortal dibersihkan.
Object glass berfungsi sebagai tempat meletakkan preparat. Prinsip kerja Object
glass dipaparkan obyek yang akan diamati dengan mikroskop. Cara kerjanya, obyek
diletakkan diatas object glass, lalu ditutup dengan cover glass kemudian diletakkan pada
tempatnya di mikroskop.
Pipet tetes berfungsi untuk mengambil larutan dalam jumlah tertentu sesuai
ukuran pipet. Prinsip kerja pipet tetes adalah memipet atau memindahkan cairan tetes
demi tetes sampai volume yang tepat. Cara kerjanya karet pipet yang berwarna merah
ditekan, lalu cairan yang akan diambil sampai didapatkan jumlah yang diperlukan
kemudian pencetan dilepas.
Pipet ukur berfungsi untuk memipet, mengambil atau memindahkan sejumlah
larutan dengan volume yang kurang teliti. Prinsip kerja pipet ukur adalah memipet cairan
secara kurang teliti dan tidak masuk dalam perhitungan pada penetapan kadar. Cara
kerjanya dengan bantuan bulp pipet yang dipasangkan pada ujung pipet. Pipet volume
berfungsi untuk. Prinsip kerja pipet volume adalah memipet atau memindahkah cairan
dengan volume yang lebih teliti. Cara kerja menggunakan pipet volume adalah dengan
menggunakan bulp pipet yang dipasangkan pada ujung pipet volume.
Dalam mikrobiologi tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan
menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi dapat diisi dengan media cair atau padat. Media
padat yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan
fungsinya yaitu media agar tegak dan media agar miring. Untuk mempetahankan kondisi
steril dalam lingkungan tabung reaksi, maka tebung reaksi perlu disumbat menggunakan
kapas dan kassa atau dengan alumunium foil. Prinsip kerja tabung reaksi yaitu pada
waktu memanaskan media yang ada didalam tabung reaksi, tabung reaksi harus berada
dalam keadaan miring diatas nyala api dan mulut tabung jangan sekali-kali menghadap
Nama: Amanda Karistael N. S
NPM: 240210180043
Kelompok 11
pada diri kita atau orang lain. Cara kerja tabung reaksi adalah media cair atau padat
dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Teko ukur berfungsi untuk mengukur volume cairan yang akan diukur dengan
pengukuran secara kurang teliti. Prinsip kerjanya diukur cairan yang dimasukkan ke
dalam teko. Cara kerjanya, cairan dimasukkan ke dalam teko dan volume yang terukur
dapat dilihat pada ukuran yang tertera pada teko.
Alat-alat non gelas dalam laboratorium mikrobiologi adalah botol semprot, bulb
pipet, jarum inokulasi (ӧse), kompor gas, lemari pendingin, mikropipet, pembakar
spiritus, pinset, rak tabung reaksi, spatula, dan sumbat kapas.
Botol semprot adalah alat yang berfungsi untuk menyimpan alkohol 70% untuk
sterilisasi meja kerja. Prinsip kerjanya adalah alkohol 70% yang terdapat di dalam botol
semprot akan keluar. Cara kerjanya adalah tuas botol ditekan sesuai kebutuhan
penyemprotan.
Bulb pipet berfungsi untuk membantu mengambil larutan dengan disambungkan
ke pipet volume. Prinsip kerja bulb pipet adalah kenyal dengan tiga knop. Cara kerjanya
dengan memperhatikan lambang-lambang pada bulb. Lambang A (aspirate) untuk
mengosongkan udara dalam bulb, lambang S (suction) untuk menyedot larutan dan
lambang E (empty) untuk mengosongkan pipet.
Jarum inokulasi (ӧse) merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan biakan
untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Kawat panjang pada ӧse ada yang berbentuk
bulat (loop), untuk melakukan streak di permukaan agar dan ada yang lurus (needle)
untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak. Prinsip kerjanya biakan akan terambil
oleh ӧse pada bagian ujung kawatnya. Cara kerjanya yaitu ӧse disentuhkan pada bagian
mikrobia kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati.
Kompor gas digunakan untuk memanaskan larutan atau zat-zat kimia
menggunakan energi dari gas. Cara kerjanya adalah kabel untuk gas disambungkan ke
gas, lalu besarnya api diatur. Fungsi lemari pendingin adalah untuk menyimpan stock
kultur selama masa subkultur atau untuk menyimpan bahan atau alat yang telah
disterilisasi dengan proses pendinginan. Cara kerja lemari pendingin disambungkan ke
sumber listrik lalu stock kultur dimasukkan.
Nama: Amanda Karistael N. S
NPM: 240210180043
Kelompok 11
beberapa spora bakteri tetap bertahan dengan pendidihan selama berjam-jam pada suhu
100˚C.
Sebelum dimasukkan ke dalam oven, alat-alat gelas harus dibungkus terlebih
dahulu. Cawan petri yang akan disterilkan dibungkus dengan kertas bekas bersih, yang
digunakan adalah bagian polosnya karena cawan petri akan kotor jika terkena bagian
yang terdapat tulisannya. Teknik membungkus cawan petri untuk sterilisasi adalah
sebagai berikut: Lipat kertas menjadi dua bagian, taruh cawan petri dibagian tengah, lalu
tutup cawan petri dengan melipat kertas dibagian kanan dan kiri cawan petri tersebut.
Setelah itu kedua ujung kertas dilipat membentuk segitiga, dan dilipat lagi dibawah
cawan petri. Begitu juga dengan ujung lainnya sehingga cawan petri tertutup rapat oleh
kertas.
Gambar 4.1 Cawan petri yang dibungkus dengan kertas untuk sterilisasi
(Sumber: Dokumentasi pribadi, 2019)
Teknik membuat sumbat kapas untuk tabung reaksi dengan cara mengambil
sejumput kapas secukupnya untuk menutupi lubang pada tabung reaksi. Kemudian kapas
dibuat seperti bola, lalu dibungkus dengan menggunakan kain kasa yang sebelumnya
telah dipotong membentuk persegi. Setelah itu, kapas tersebut digulung sebanyak dua
kali, kemudian pinggiran kasa tersebut dilipat, dan sisa kain kasa dimasukkan ke dalam
pinggiran kasa yang sudah dilipat. Dalam pembuatan sumbat yang tepat adalah saat
melepas sumbat yang telah disumbatkan ke tabung reaksi, sumbat tersebut akan
mengeluarkan suara ‘blub’.
Nama: Amanda Karistael N. S
NPM: 240210180043
Kelompok 11
Gambar 4.1 Cawan petri yang dibungkus dengan kertas untuk sterilisasi
(Sumber: Dokumentasi pribadi, 2019)
Teknik isolasi mikroba yang biasa dilakukan adalah spread plate (agar tabur
ulas), pour plate (agar tuang), dan streak (goresan). Metode spread plate suatu teknik di
dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara menuangkan
stok kultur bakteri atau menghapuskannya di atas media agar yang telah memadat,
sedangkan pour plate kultur dicampurkan ketika media masih cair (belom memadat).
Dengan metode ini koloni-koloni akan tumbuh hanya di permukaan medium agar plate
saja. Prosedur isolasi ini dapat pula digunakan untuk menghitung secara kuantitatif
jumlah sel viable dari suatu kultur bakteri apabila inokulum dan serial pengenceran
dibuat dengan volume terukur.
Menurut Stolp dan Starr (1981), teknik pour plate menggunakan agar yang belum
padat dan dituang bersama suspensi bakteri ke dalam cawan petri, kemudian
dihomogenkan lalu dibiarkan memadat. Hal ini akan menyebabkan sel-sel bakteri tidak
hanya terdapat pada permukaan agar saja, tapi juga di dalam atau dasar agar sehingga
dapat diketahui sel yang dapat tumbuh di permukaan agar adalah yang kaya akan O2 dan
di dalam agar adalah yang tidak begitu banyak mengandung O2. Prosedur kerjanya adalah
penyiapan petridish dan tabung pengenceran, selanjutnya 1 ml suspensi bakteri diteteskan
secara aseptis ke dalam cawan kosong. Kemudian ditambahkan media agar cair dan
dilakukan pencampuran antara kultur dan media dengan memutar cawan petri secara
pelan pada permukaan yang rata. Karena sampel dicampur dengan media agar cair, maka
volume kultur yang digunakan dapat lebih tinggi dibanding dengan metode spread plate.
Nama: Amanda Karistael N. S
NPM: 240210180043
Kelompok 11
Pada pengujian dengan metode pour plate, kultur/sampel mikroba yang digunakan harus
dapat bertahan hidup pada saat media agar dengan suhu sekitar 45ºC ditambahkan.
Metode streak plate merupakan metode isolasi qualitative yang hemat waktu
dan bahan/alat. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah.
Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrien dalam cawaan petri dengan jarum
pindah (lup inokulasi). Di antara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup
terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi. Cara penggarisan dilakukan pada medium
pembiakan padat bentuk lempeng. Cara kerjanya dilakukan dengan membagi 3-4 cawan
petri. Ӧse steril yang telah disiapkan diletakkan pada sumber isolat, kemudian ӧse
tersebut digoreskan pada cawan petri berisi media steril. Goresan dapat dilakukan 3-4
kali membentuk garis horisontal disatu cawan. Ӧse disterilkan lagi dengan api spiritus.
Setelah kering, ӧse tersebut digunakan untuk menggores goresan sebelumnya pada sisi
cawan ke dua. Langkah ini dilanjutkan hingga keempat sisi cawan tergores.
Pembuatan medium agar miring dengan meletakkan tabung miring dengan
kemiringan tertentu dan dibiarkan sampai medium memadat. Kemiringan medium
dapat kita atur sesuai tujuan misalnya untuk penyimpanan (stock culture) atau
pembuatan suspensi. Pembuatan medium agar tegak
Metode penuangan media pada tabung reaksi yang berisi agar miring adalah
sebagai berikut: pertama, semua alat dan bahan yang digunakan disiapkan didekat api,
kemudian jarum inokulasi (jarum ӧse) dibakar di atas api sampai kawat berpijar,
kemudian dibiarkan menjadi dingin selama kurang lebih 30 detik. Setelah itu, koloni
bakteri diambil dengan menggunakan jarum ӧse yang telah disiapkan sebelumnya,
kemudian dengan tangan kiri, agar miring diambil dan dibuka sumbatnya menggunakan
jari kelingking kanan. Mulut tabung yang telah dilepas sumbatnya tersebut dipanaskan
dengan cara didekatkan di atas api, lalu jarum ӧse yang sudah mengandung bakteri
dimasukkan ke dalam tabung agar miring lalu digoreskan di atas permukaan agar
secara zig zag kemudian dipanaskan kembali mulut tabungnya dan ditutup kembali.
Tabung reaksi tersebut diberi nama bakteri dan nama kelompok. Kemudian tabung reaksi
dibungkus dengan kapas steril dan diinkubasi selama 5 hari dengan posisi miring. Metode
Nama: Amanda Karistael N. S
NPM: 240210180043
Kelompok 11
penuangan media pada tabung reaksi yang berisi agar tegak sama dengan agar miring,
perbedaanya terletak pada posisi inkubasi yaitu disimpan dalam posisi tegak.
Media agar yang dibuat miring bertujuan agar dapat memperluas daerah
pertumbuhan bakteri sehingga bakteri dapat tumbuh secara maksimal. Penanaman bakteri
pada agar miring berfungsi unutk peremajaan dan pengamatan reaksi biokimia.
Sedangkan pada media agar yang tegak dilakukan dengan cara tusukan dengan jarum
inokulasi untuk melihat bentuk pertumbuhan mikroba/morfologinya dan melihat
berdasarkan kondisi kebutuhan oksigen biakan.
Alat pelindung diri (APD) merupakan peralatan pengaman pekerja yang
harus dipakai saat bekerja (Solichin, dkk, 2014). Berikut ini adalah jenis-jenis APD
menurut bagian tubuh yang dilindungi (Suma’mur, 1989):
a) Kepala: topi, helm, penutup rambut
b) Mata: kacamata dari berbagai jenis kaca, googles
c) Muka: topeng (mask)
d) Telinga: sumbat telinga, tutup telinga
e) Alat pernafasan: masker khusus, respira-tor
f) Tangan dan jari: sarung tangan
g) Kaki: sepatu, boot
h) Tubuh: apron, overall
Setiap alat berfungsi melindungin tiap anggota tubuh dari faktor-faktor bahaya, seperti
kejatuhan benda berat pada kepala, kaki, dll, debu yang masuk ke mata, terpeleset, bahan
kimia yang tumpah, bagian tubuh tergores atau terpotong, listrik dan mesin-mesin.
Nama: Amanda Karistael N. S
NPM: 240210180043
Kelompok 11
1.1 Kesimpulan
Dari praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan teknik praktikum ini, dapat
disimpulkan bahwa:
Alat-alat di laboratorium mikrobiologi memiliki fungsi, prinsip kerja dan cara
kerjanya masing-masing
Teknik praktikum yang harus dikuasasi praktikum ketika bekerja dalam
laboratorium mikrobiologi agar berhasil praktikumnya meliputi teknik aseptik,
teknik isolasi mikroorganisme, teknik penuangan media pada tabung reaksi
dan cawan petri, serta memahami macam-macam inokulasi kultur
Sebelum, selama dan sesudah praktikum dalam laboratorium alat-alat dan
meja kerja harus tetap dalam keadaan aseptis atau keadaan steril
Setiap praktikan dapat mengenal, mengetahui, dan menggunakan setiap alat-
alat laboratorium.
1.2 Saran
Supaya pengamatan atau praktikum di laboratorium mikrobiologi berhasil, maka
tiap teknik yang telah diajarkan harus dipahami dan diterapkan oleh praktikan. Selain
itu, praktikan perlu tetap menjaga tempat kerja dan alat-alat laboratorium agar tetap
steril, tidak terkontaminasi dengan mikroorganisme yang tidak diperlukan untuk
mencegah kegagalan dalam pengamatan.
Nama: Amanda Karistael N. S
NPM: 240210180043
Kelompok 11
DAFTAR PUSTAKA
Moenir, Misbachul, dkk. 2016. Isolasi bakteri heterotrofik anaerobik pada pengolahan air limbah
industri tekstil. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri : 7 (1)
Solichin, dkk. 2014. Penerapan Personal Protective Equipment (Alat Pelindung Diri) pada
Laboratorium Pengelasan. Jurnal Teknik Mesin, Tahun 22 : (1) : 91.
https://media.neliti.com diakses pada tanggal 25 Maret 2019.
Stolp H., Starr MP., 1981, Principle of isolation, cultivation, and conservation of bacteria: The
Prokaryots, Springer, Verlag Berlin Heidleberg.
Sumanti, Debby dkk. 2019. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan. Universitas Padjadjaran,
Jatinangor.
Widodo, Lestanto Unggul, dan Dyah Fitri Kusharyati. 2015. BIOL4445 - Praktikum
Mikrobiologi. Universitas Terbuka, Tanggerang Selatan. 2-15 p.